Proses :
1. Ekstraksi dan isolasi DNA
Ekstraksi dan isolasi dari genom sampel dilakukan berdasarkan metode CATB yang
dimodifikasi. Kuantitas setiap DNA hasil isolasi diukur dengan Flourometer (Shimadzu
UV1201), sedangkan kualitasnya dilihat pada gel elektroforesis 0.8%. Hasil ekstraksi DNA
yang menghasilkan kuantitas dan kualitas DNA yang cukup baik, dilanjutkan dengan
polymerase chain reaction (PCR).
2. Optimasi PCR dan amplifikasi DNA
DNA genom dari sampel diamplifikasi menggunakan primer acak yang terdiri dari 10
basa (dekamer) (Operon Tech). Optimasi PCR dilakukan untuk mendapatkan kondisi PCR
yang optimal. Beberapa variabel seperti konsentrasi primer, konsentrasi cetakan DNA, dan
suhu penempelan primer yang digunakan untuk PCR dipelajari dan dicoba untuk
mendapatkan produk PCR yang optimal.
3. Analisis Data
Manfaat :
1. Pendeteksian polimorfisme pada parasitoid
2. Pola pewarisan dengan marker RAPD
3. Pemeriksaan asal populasi
4. Pemetaan genom local dan global suatu spesies
5. Asal geografi seranggga hama
6. Diagnosis spesies yang saling berhubungan
7. Menentukan berapa banyak spesies yang dikumpulkan di suatu daerah
8. Membantu mengenal karakter morfologi untuk membedakan bermacam-macam spesies.
9. Membantu menetapkan suatu spesies
10. Mengiidentifikasi etahui keanekaragaman genetic suatu organisme