PENDAHULUAN
Ikterus adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya (membran
mukosa) yang menjadi kuning karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat
konsentrasinya dalam sirkulasi darah. Bilirubin dibentuk sebagai akibat pemecahan cincin
hem, biasanya sebagai akibat metabolisme sel darah merah. Kata ikterus (jaundice) berasal
dari kata Prancis jaune yang berarti kuning. Ikterus sebaiknya diperiksa dibawah cahaya
terang siang hari, dengan melihat sklera mata, dan kalau ini terjadi konsentrasi bilirubin
sudah berkisar antara 2-2,5 mg/dL (34 sampai 43 umol/L). Jika ikterus sudah jelas dapat
dilihat dengan nyata maka bilirubin mengkin sebenarnya sudah mencapai angka 7 mg %.1
Munculnya jaundice (ikterus) pada pasien adalah sebuah kejadian yang dramatis secara
visual. Jaundice selalu berhubungan dengan penyakit penting, meskipun hasil akhir jangka
panjang bergantung pada penyebab yang mendasari jaundice. Jaundice adalah gambaran fisik
sehubungan dengan gangguan metabolisme bilirubin. Kondisi ini biasanya disertai dengan
gambaran fisik abnormal lainnya dan biasanya berhubungan dengan gejala-gejala spesifik.
Kegunaan yang tepat pemeriksaan darah dan pencitraan, memberikan perbaikan lebih lanjut
pada diagnosa banding. Umumnya, jaundice non-obstruktif tidak membutuhkan intervensi
bedah, sementara jaundice obstruktif biasanya membutuhkan intervensi bedah atau prosedur
intervensi lainnya untuk pengobatan. 2
Umumnya diagnosis ikterus obstruktif secara klinik ditegakkan dengan cara imaging.
Pemeriksaan ultrasonografi mudah membedakan penyebab ikterus ekstra hepatik atau intra
hepatik dengan melihat pelebaran dari saluran empedu dengan ketepatan 95%. Tindakan
biopsi umumnya hanya dilakukan untuk evaluasi dari ikterus intra hepatik. Pada kasus
tertentu tidak selalu mudah untuk menegakkan diagnosis ikterus obstruktif ektrahepatik atau
intra hepatik. Kadang- kadang saluran empedu tidak terlihat jelas pada pemeriksaan USG
untuk menentukan letak obstruksi, karena bagian distal saluran empedu sukar terlihat pada
30-50% kasus, sehingga dibutuhkan pemeriksaan patologi anatomi dengan tindakan biopsi
hepar dalam memastikan diagnosis ikterus obstruktif ekstrahepatik.8,13-16 Berikut ini
dilaporkann sebuah kasus ikterus obstruktif yang mula-mula tidak bisa ditegakkan
diagnosisnya dengan imaging, tetapi kemudian akhirnya diagnosis ditegakkan dengan
pemeriksaan histopatologi.1
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas
Nama : Tn. R.A
Umur : 61 tahun
Alamat : Bayangkara
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
2.2 Anamnesis
Anamnesis : Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2016.
a. Keluhan Utama
Kuning hampir seluruh tubuh sejak 1 bulan sebelum masuk
Rumah Sakit.
- Makan/Minum : Menurun
- BAK/BAB : Lancar warna teh tua/ buang air besar lancar
warna coklat pucat