Anda di halaman 1dari 3

GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF

DEFENISI POLA GEJALA

Obsesi adalah PIKIRAN, perasaan, gagasan atau 1. Kontaminasi


sensasi yang berulang dan mengganggu. Obsesi terhadap kontaminasi diikuti
kegiatan mencuci atau disertai
Kompulsi adalah PERILAKU yang disadari, standar, penghindaran kompulsif objek yang
dan berulang. diduga terkontaminasi.

ETIOLOGI

Faktor
Faktor Biologis Faktor Perilaku
Psikososial

Disregulasi Kepribadian
Serotonin

Neuroimunologi Psikodinamik
2. Keraguan Patologis
Obsesi keraguan yang diikuti
kompulsi memeriksa.
Genetik

GAMBARAN KLINIS

3. Pikiran yang Mengganggu


Pikiran obsesif yang mengganggu
tanpa suatu kompulsi.
Suatu GAGASAN atau IMPULS masuk ke dalam
kesadaran seseorang secara menetap dan
paksa. Perasaan TAKUT dan CEMAS menyertai
manifestasi utama dan sering menyebabkan
orang mengambil TINDAKAN balasan terhadap
impuls awal.

Dian E. Doloksaribu, S.Ked


Kompulsi:
1. Perilaku berulang atau
4. Simetri tindakan mental,
Kebutuhan akan simetri atau melakukannya sebagai
ketepatan yang dapat respon terhadap obsesi
menyebabkan kompulsi mengenai 2. Perilaku ditujukan untuk
mencegah atau mengurangi
kelambatan.
penderitaan atau mencegah
peristiwa atau situasi yang
menakutkan.

B. Pada suatu titik selama perjalanan


gangguan, penderita menyadari
bahwa obsesi atau kompulsi mereka
berlebihan.

C. Obsesi atau kompulsi menyebabkan


distres nyata, memakan waktu (lebih
5. Pola Gejala Lain dari 1 jam per hari), atau mengganggu
Trikotilomania dan menggigit- gigit rutinitas normal.
kuku dapat merupakan kompulsi
yang terkait dengan gangguan D. Jika terdapat gangguan aksis I lain, isi
obsesi atau kompulsi tidak terbatas
obsesi kompulsi.
pada hal tersebut.

E. Gangguan ini tidak disebabkan efek


fisiologis langsung suatu zat atau
kondisi medis umum.

TERAPI
KRITERIADIAGNOSTIK (DSM-IV-TR) 1. Terapi Perilaku
Pendekatan perilaku yang penting
A. Baik Obsesi atau Kompulsi: dalam gangguan obsesi kompulsi
Obsesi: adalah pajanan dan pencegahan
1. Pikiran, impuls yang berulang dan respons. Desensitisasi, penghentian
menetap yang dialami pada suatu waktu, pikiran, pembanjiran, terapi implosi,
sebagai sesuatu yang mengganggu dan dan aversive conditioning juga telah
tidak sesuai serta dapat menimbulkan digunakan.
ansietas.
2. Pikiran, impuls bukanlah khawatir 2. Psikoterapi
berlebihan mengenai masalah Dengan kontak regular dan terus
kehidupan nyata. menerus dengan orang yang
3. Orang tsb berupaya mengabaikan impuls profesional, tertarik, simpatik, dan
dengan pikiran lain.
4. Menyadari bahwa impuls tersebut
Dian E. Doloksaribu, S.Ked
adalah hasil pikir mereka sendiri
memberi semangat, pasien Bagi teman-teman yang ingin berkonsultasi
mungkin mampu berfungsi. mengenai kesehatan,
3. Terapi Keluarga kita juga menyediakan fasilitas Konsultasi Medis
4. Farmakoterapi di
a. Selective Serotonin Reuptake Sekretariat PERKANTAS Jl.Tj. Sari Pasar II Gg.
Inhibitors telah disetujui FDA. Berlian, Medan
Walaupun sering menyebabkan atau teman-teman dapat berkonsultasi via
gangguan tidur, diare, sakit telepon dapat menghubungi:
kepala, ansietas, efek samping drg. Juli Perangin-angin (081396931078)/ drg.
ini sering sementara dan Nancy Hutagalung (085763083390)/ dr. Fiora
umumnya tidak terlalu Octrin Purba (081370474654)
menyulitkan. dr. Henny Ompusunggu (081361555384)/ dr.
b. Clomipramine Bangun Lumban Gaol (081361693930)/ Martha
Penggunaan dosisnya harus Siahaan,Skep.NERS (085296420805)/ Tantri
dititrasi meningkat selama 2 Mawarni Rambe, Skep.NERS (085275592272)
hingga 3 minggu untuk
menghindari efek samping
gastrointestinal dan hipotensi
ortostatik.
c. Obat Lain
Agen farmakologis lain untuk
pasien yang tidak responsif
mencakup buspiron, L-triptofan, PMdK Medan PERKANTAS
dan klonazepam.
INFO MEDIS 2016

Dian E. Doloksaribu, S.Ked

Anda mungkin juga menyukai