Anda di halaman 1dari 4

Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH

1. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk


merangsang hipofisis mengeluarkan LH

1. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin

Pada masa awal menstruasi biasanya siklus menstruasi tidak teratur, karena
tubuh perlu menyesuaikan diri. Misalnya di 2 bulan pertama siklus mentruasi
terjadi setiap 28 hari kemudian tidak mendapat menstruasi selama 1 bulan atau
bisa saja dalam 1 bulan terjadi 2 kali menstruasi. Biasanya setelah 2-3 tahun
siklus menstruasi akan menjadi teratur. Apabila sudah terbiasa kita dapat
memperkirakan waktu menstruasi kita berikutnya. Ada baiknya juga untuk selalu
menandai masa menstruasi kita di kalender setiap bulannya untuk mengetahui
lama menstruasi ataupun siklus menstruasi kita. Lamanya siklus menstruasi
bisa bervariasi antara 21-40 hari (pada awal menstruasi bisa sampai 45 hari)
walaupun biasanya berlangsung sekitar 28 hari.

Simak sejumlah faktor yang dapat memicu kasus terlambat datang bulan berikut ini.

1. Stres

Beban pikiran sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, termasuk periode menstruasi.
Kondisi pikiran yang tidak stabil dapat menurunkan produksi Gonadotropin-releasing
hormone (GnRH), hormon yang menghambat terjadinya ovulasi atau menstruasi. Dalam
kondisi stres berkepanjangan, sebaiknya hubungi dokter atau bidan untuk membantu.

2. Penyakit

Sakit tiba-tiba, sakit ringan, bahkan sakit berat juga bisa membuat menstruasi tertunda. Tak
perlu khawatir, kondisi ini cukup wajar.

3. Rutinitas berubah

Perubahan rutinitas dalam hidup bisa berpengaruh pada kondisi fisik. Misalnya, mereka yang
harus berganti shift kerja dari pagi menjadi malam.

4. Ganti pengobatan
Mungkin Anda sedang mencoba menjalani terapi pengobatan baru seperti pil KB. Cara
mengontrol kehamilan semacam ini seringkali mempengaruhi proses ovulasi. Hal ini biasa
terjadi hingga tubuh menyesuaikan dengan pola baru.

5. Gemuk

Kelebihan berat badan berpengaruh pada sistem hormonal di tubuh. Badan kasus tertentu
bahkan bisa menghentikan menstruasi. Lakukan diet atau pengaturan berat badan untuk
membuat siklus menstruasi normal.

6. Kekuarangan berat badan

Tak hanya kegemukan, kekurangan berat badan juga tak baik sistem hormonal tubuh.
Gangguan hormonal yang disebut amenorrhea ini bisa diatasi dengan melakukan program
penambahan berat badan. Masalah ini biasa terjadi pada wanita supersibuk dan atlet.

7. Salah hitungan

Mayoritas wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari. Namun, faktor lingkungan seringkali
membuat siklus menstruasi bisa berubah dengan kisaran 22 sampai 36 hari.
Siklus dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari terakhir sebelum menstruasi di
bulan berikutnya. Jadi pastikan hitungan Anda.

8. Peri-menopause

Kasus ini biasa terjadi pada masa transisi memasuki masa menopause. Tak hanya terlambat
datang bulan, pada masa ini wanita juga sering mengalami menstruasi yang sedikit tak wajar.

Bisa jadi darah yang keluar sangat sedikit, atau bahkan terlalu banyak dibarengi siklus yang
sangat tak beraturan. Tapi tenang, semua ini normal.

9. Menopause

Pada masa ini bukan saja terlambat datang bulan, tapi selamanya tak akan mengalami
menstruasi lagi. Wanita tak lagi subur atau mengalami ovulasi ketika masuk masa
menopause. Menopause bisa terjadi secara alamiah karena faktor usia, tapi bisa juga akibat
penyakit atau terapi medis seperti kemoterapi.

Siklus haid yang normal lamanya berkisar 5-7 hari. Sementara jumlah siklusnya 28-
35 hari. Untuk mengetahui normal tidaknya jumlah perdarahan sekitar 2-4 kali ganti
pembalut dalam sehari, namun di luar itu belum tentu tidak normal.

1. Tidak lagi mendapat haid atau menstruasi pada bulan berjalan. Untuk itu perlu
diketahui secara pasti waktu hari pertama datangnya haid agar anda dapat mengetahui usia
kehamilan dan perkiraan waktu persalinan istri anda. Walaupun demikian, perlu di ketahui
bahwa haid yang tidak tepat waktu juga dapat disebabkan oleh hal-hal lain.
2. Mual dan muntah. Akibat adanya perubahan hormon pada isitri anda. Mual muntah ini
sering disebut sebagai morning sickness karena biasanya mual dan muntah tersebut terjadi
di pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan.

3. Sering buang air kecil. Ini terjadi karena kandung kencing istri anda tertekan oleh rahim
yang membesar. Keluhan beser ini biasa akan berkurang pada kehamilan setelah 12 minggu
dan timbul kembali setelah kehamilan 28 minggu.

4. Mengidam. Pada bulan pertama kehamilan, wanita hamil biasanya menginginkan


makanan-makanan tertentu. Ini terjadi bulan-bulan pertama.

Tanda dan ciri lain yang biasa muncul pada wanita hamil adalah adanya pembesaran
payudara, puting payudara yang membesar dan berwarna gelap bahkan terkadang terasa
sangat gatal dan sakit.

Setiap wanita memiliki tanda kehamilan yang sangat bervariasi. Ada yang berat dan ada juga
yang bahkan tidak mempunyai keluhan sama sekali. Bila ciri-ciri kehamilan ini belum ada,
maka sebaiknya anda melakukan tes lain.

Cara yang paling sering di gunakan Dokter untuk tes kehamilan adalah dengan tes urin.
Tes urin kehamilan ini bisa anda lakukan sendiri dengan membeli alat test di apotik dan
melakukan tes urin di rumah anda.

Test urin kehamilan dilakukan dengan mengukur kadar HCG (Human Chorionic
Gonadotropin) yaitu sebuah hormon yang dihasilkan plasenta dan jumlahnya akan meningkat
dalam urin dan darah selama minggu pertama setelah konsepsi.

Perhatikan instruksi yang disediakan ketika menggunakan alat tes urin ini. Hasil paling akurat
di dapatkan jika tes dilakukan pada pagi hari sebab saat itu hormon HCG sangat tinggi. Dan
bila anda masih ragu apakah istri anda sedang hamil atau tidak, datangi Dokter anda. Dokter
dapat memastikan kehamilan istri anda dengan USG (Ultrasonografi), dengan metode ini
Dokter akan memperlihatkan gambaran janin dalam kandungan istri anda.

Sering mual,muntah dan pusing-pusing pada saat bangun tidur (Morning Sickness)

Mengantuk, lemas, letih, lesu.

Amenorhea (tidak mengalami haid).

Nafsu makan menurun, kadang sering menghendaki makanan tertentu (nyidam).

Dibuktikan dengan : test Hcg, USG, Doppler, maupun tinggi fundus uteri.

Perubahan fisik : payudara membesar & mengeras, daerah putting susu membesar.

Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:


1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH

2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk


merangsang hipofisis mengeluarkan LH

3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan


prolaktin

Anda mungkin juga menyukai