Anda di halaman 1dari 1

Aku hanyalah rembulan yang merindukan sosok mentari.

Walaupuun bintang selalu


menemani. Bolehkah aku bersamu dalam warna indah dunia. Bukan hanya
menghilang ketika kau ada. Itu hanya pertanyaan yang tak pernah terjawab oleh
mentari sebab kita tak pernah bertemu. Sadarkah kau bulan aku juga selalu
merindukannmu dalam hampa dunia ini. Tapi aku hanya tersenyum dan mencoba
kuat. Aku adalah jiwa yang memberimu warna dalam hidup, jadi tolong jangan
ungkap takdir yang kejam ini buatlah semua tiada dalam indahnya malam. Aku
hanya berharap kau dapat memberi nuansa terang dikala aku tiada ketika malam.
Aku tahu aku tak akan bisa membahagiakanmu, tapi aku sanggup memberi sinarku
agar kau tetap hidup. Jangan pernah salahkan takdir ketika kita tidak bersama. Aku
telah mengutus ribuan bintang agar kau tak pernah kesepian disaat gelap. Hiduplah
bersama mereka, karena sesungguhnya kita sudah bersatu dalam sinar yang saling
menghidupkan. Jangan pernah kecewa dengan segala yang terjadi. Layaknya tanah
dengan langit mereka memang saling menyapa tapi mereka tidak pernah bersama.
Melihat tapi tidak bersama bukanlah pilihan untuk hidup ini. Syukuri segala rencana
tuhan sebab kita tidaklah tau yang terbaik itu seperti apa. Mungkin dialam lain kita
adalah satu. Ketika aku memutuskan bersama denganmu, aku takut semua akan
musnah, sebab aku adalah jiwa dari dunia ini apa yang harus aku lakukan ketika
dunia memberi aku pilihan untuk bersamamu atau bersama dengan kedamaian
yang aku ciptakan. Pada akhirnya aku akan memilih mendamaikan dunia dengan
memberi kehidupan pada semesta. Kita memang bersatu, bersatu dalam bayangan
semu yang menyiksa. Izinkan aku tertawa bersama bayangmu. Aku tak pernah
membutuhkan sosok yang lain selain bayangmu ada disisiku.
Sumber: Tulisan Pribadi 9 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai