THERMOGRAVIMETRI
Kelompok 11 : Farmasi 4C
PRODI S1 FARMASI
TASIKMALAYA
2016
I. Tujuan :Untuk mengetahui berapa sesungguhnya kadar air yang terkandung dalam sampel
(biskuit kelapa) sera membandingkan nya dengan SNI (Standar Nasional Indonesia).
II. Prinsip : Berdasarkan pada perhitungan selisih bobot bahan sebelum dan sesudah
pengeringan. Selisih tersebut merupakan air yang teruapkan dan dihitung
sebagai kadar air sampel.
Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada konsidi standar, yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperature 273,15 K (0 0C). Air merupakan pelarut yang
kuat, melarutkan banyak zat kimia. Zat-zat yang larut dengan baik dalam air misalnya garam-
garam disebut sebagaij hidrofilik dan zat-zat yang tidak mudah tercampur disebut hidrofobik
(Wulanriky, 2011).
Air merupakan zat atau senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini dibumi. Air menutupi hampir 71 % permukaan bumi. Terdapat 1,4
triliun kubik (330 juta mil3) tersedia di bumi. hidup Air merupakan kandungan yang penting
dalam bahan pangan, Semua bahan pangan memiliki kandungan air dalam jumlah yang
berbeda-beda baik itu bahan pangan hewani maupun nabati. Sedangkan kadar air merupakan
Kandungan air dalam bahan makanan dapat mempengaruhi daya tahan bahan
makanan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan dalam aw, yaitu jumlah air bebas yang
Faktor yang sangat berpengaruh terhadap penurunan mutu produk pangan adalah
perubahan kadar air dalam produk. Aktivitas air umunya digambarkan sebagai kurva
isotermis, petumbuhan bakteri, jamur dan mikroba lainya. Makin tinggi nilai a w maka makin
banyak bakteri yang dapat tumbuh sementara jamur tidak dapat tumbuh pada nilai a w yang
Untuk memperpanjang daya tahan suatu bahan sebagian air dalam bahan harus
dihilangkan dengan beberapa cara tergantung jenis bahan. Salah satu caranya yaitu
pengeringan, dalam makanan, molekul air terdapat dalam bentuk ikatan kimiawi atau fisik.
Metode yang digunakan untuk penentuan kadar air tergantung dari tinggi rendahnya kadar air
menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan
menggunakan energy panas. Metode ini terutama digunakan untuk bahan-bahan yang stabil
sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat konstan, yaitu
berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukan dalam oven. Berat
sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel telah menguap
dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam sampel. Setelah
itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dalam bahan (Crampton,
1959).
Biskuit merupakan makanan kering yang tergolong makanan pangan atau kue kering.
Biskuit biasanya dibuat dari dasar tepung terigu atau tepung jenis lainya. Biasanya, dalam
proses pembuatan biscuit ditambahkan lemak atau minyak yang berfungsi untuk melembutkan
atau membuat renyah. Bahan tambahan pangan lainya yang sering digunakan adalah air, soda
kue, susu dan perasa (Astawan, 2008). Syarat mutu biscuit menurut SNI 01-2973-1992 yaitu
air maksimum 5
Alat : Bahan :
c. Desikator
d. Spatula
e. Neraca analitik
V. Prosedur
2. Perlakuan Sampel
Cawan 1
% Kadar air =
= 100,1 %
Cawan 2
% Kadar air =
= 100,1 %
Cawan 3
% Kadar air =
= 94,57 %
VII. Pembahasan
Praktikum kali ini adalah penentuan kadar air pada bahan makanan yang ertujuan
untuk mengetahui kadar air dari bahan yang digunakan sebagai sampel. Sampel yang
digunakan adalah biskuit kelapa. Komposisi dari bahan ini adalah tepung terigu, gula, minyak
nabati, garam, susu bubuk, bahan pengembang dan perisa kelapa Penerapan metode air pada
bahan makanan dilakukan dengan metode pengeringan yaitu cawan kosong dioven pada suhu
105oC selama 30 menit, kemudian ditimbang cawan sampai berat kosntan, setelah konstan
ditambahkan sampel lalu ditimbang dan dioven kembali pada suhu 105 oC selama 30 menit
Hasil penimbangan jumlah berat cawan kosong pemanasan 1 yaitu 47,86 gram masa
cawan ke 2 yaitu 41, 34 gram, mas cawan ke 3 yaitu 50,01 gram. Masa cawan konstan +
sampel cawan ke 1 yaitu 54,87 gram, masa cawan ke 2 yaitu 48,35 gram, masa cawan ke 3
yaitu 57,02 gram. Masa rata-rata cawan konstan yaitu 46,40 gram, masarata-rata cawan
kadar air yang terdapat didalam biskuit bersadarkan SNI 01-2973-1992 telah memenuhi syarat
yang ada, yaitu kurang dari 5%. Kadar air dalam bahan makanan berperan dalam pertumbuhan
membuat kadar air suatu bahan dibawah nilai minimal yang dibutuhkan oleh mikroba untuk
untuk tumbuh, walaupun tumbuh tidak berkembang sebagaimana mestinya. Semakin banyak
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan hasil yang diperoleh kadar air adalah
1,40%. Ini menunjukan bahwa kadar air yang terdapat didalam biskuit bersadarkan SNI 01-
2973-1992 telah memenuhi syarat yang ada, yaitu kurang dari 5%. Kadar air yang semakin
tinggi akan menyebabkan rusaknya bahan pangan karena munculnya mikroorgansime yang
DAFTAR PUSTAKA
Estiasih, T. dan Ahmadi, K 2009. Teknologi Pengolahan Pangan PT. Bumi Aksara : Jakarta