Anda di halaman 1dari 9

PENYIKSAAN SADIS TERHADAP SUMIATI,

TKI (TENAGA KERJA INDONESIA)


DI SAUDI ARABIA

MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN


JURUSAN MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Disusun Oleh :
BAYU ZIKRILLAH PRATAMA 135060201111065
No. Absen 37

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI


DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN MESIN
MALANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah PENYIKSAAN SADIS TERHADAP SUMIATI,
TKI (TENAGA KERJA INDONESIA) DI SAUDI ARABIA dapat terselesaikan
dengan baik.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas UTS
kewarganegaraan. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kelancaran bidang akademik mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya.

Dalam pembuatan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Secara khusus
penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Prof. Dr.Widodo, SH, MH selaku dosen pengampu mata pelajaran


kewarganegaraan.
2. Teman-teman mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya yang telah membantu baik secara moril maupun
materiil.
Pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
perbaikan makalah ini.

Malang, April 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Pengartian tentang Hak Asasi Manusia........................................................... 3


2.2 Cara menanggulangi pelanggaran Hak Asasi Manusia................................... 4
2.3 Sebab-Sebab terjadinya Pelanggaran HAM.................................................... 4
2.4 Contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dialami oleh SUMIATI.......... 5

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 6

3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 6

3.2 Saran................................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Ketika kita mempelajari mengenai nlai, norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tentunya kita senua masih
ingat bahwa Hak Asasi Manusia ( HAM ) merupakan nilai dan norma yang sangat
penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Dengan adanya perlindungan dan
penegakan Hak Asasi Manusia, maka kehidupan manusia yang beradab dan
sejahtera dapat diwujudkan. Dengan mempelajari materi materi perlindungan
dan penegakan Hak Asasi Manusia di wilayah Indonesia, maka kita juga baru
memaknai pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh Negara lain bagi
saudara saudara kita yang bekerja di luar negeri. Kebanyakan dari mereka tidak
sepenuhnya mendapatkan perlindungan dan penegakan Hukum dari KBRI, dan
kebanyakan dari mereka juga tidak begitu paham akan tantang hukum.
Begitu kita bicara tentang Hak Asasi Manusia dalam arti luas semuanya
menjadi linglung, karena di dalam sebuah Negara yang tindak kekerasan telah
begitu akrab, bahkan kita sudah tidak tahu lagi mana yang disebut melanggar
HAM dan sebaliknya. Meski banyak pihak berteriak tentang betapa perlunya
perlindungan dan penegakan Hak Asasi Manusia, tetapi pada kenyataanya
kekerasan terhadap manusia terus berlangsung, hukum yang berada di Negara
Indonesia saja belum tentu berlaku adil terhadap warga Negaranya sendiri apalagi
saudara kita yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita. Mereka sering kali
mendapatkan perlakuan yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang majikan,
tetapi hal itu masih saja sering terjadi tindak kekerasan. Hal ini juga berkaitan
dengan sila kelima yang pada Intinya sila kelima yaitu keadilan yang
mengandung makna sifat-sifat dan keadaan Negara Indonesia harus sesuai dengan
hakikat adil, yaitu pemenuhan hak dan wajib pada kodrat manusia. Hakikat
keadilan ini berkaitan dengan hidup manusia, yaitu hubungan keadilan antara
manusia satu dengan lainnya, dalam hubungan hidup manusia dengan tuhannya,
dan dalam hubungan hidup manusia dengan dirinya sendiri (notonegoro).
Keadilan ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam pengertian sila kedua
yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Selanjutnya hakikat adil sebagaimana
yang terkandung dalam sila kedua ini terjelma dalam sila kelima, yaitu
memberikan kapanpun juga apa yang telah menjadi haknya oleh karena itu inti
sila keadilan sosial adalah memenuhi hakikat adil.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian Hak Asasi Manusia?
2. Bagaimana upaya menghargai perlindungan Hak Asasi Manusi?
3. Bagaimana cara penaggulangan pelanggaran Hak Asasi Manusia?
4. Apa saja faktor penyabab terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia
terhadap TKW, dan contoh pelanggaran pelanggaran Hak Asasi
Manusia yang diterima oleh para TKW ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan.
2. Dapat mengetahui bagaimana cara menyelesaikan kasus pelanggaran Hak

Asasi Manusia.
3. Untuk mengetahui apa saja penyebab pelanggaran Hak Asasi Manusia
1
terhadap tenaga kerja diluar negri.
4. Untuk mengatahui bagaimana cara penaggulangan pelanggaran Hak

Asasi Manusia terhadap tenaga kerja diluar negri.

BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1. Pengartian tentang Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia pada hakekatnya merupakan hak- hak fundamental
yang melekat pada kodrat manusia sendiri, yaitu hak- hak yang paling dasar dari
aspek- aspek kodrat manusia sebagai manusia. Setiap manusia adalah ciptaan
yang luhur dari Tuhan Yang Maha Esa. Setiap manusia harus dapat
mengembangkan dirinya sedemikian rupa sehingga ia harus berkembang secara
leluasa. HAM tidak tergantung dari pengakuan orang lain, tidak tergantung dari
pengakuan masyarakat atau Negara. Penindakan terhadap HAM bertentangan
dengan keadilan dan kemanusiaan, sebab prinsip dasar keadilan dan kemanusiaan
adalah bahwa semua manusia memiliki martabat yang sama dengan hak- hak dan
kewajiban yang sama. Setiap manusia, setiap Negara dimanapun, kapanpun wajib
mengakui dan menjunjung tinggi HAM sebagai hak- hak fundamental atau hak-
hak dasar. Sebagaimana dikemukakan dalam ketentuan pasal 1 angka 1 Undang-
undang Nomor 39 tahun 1999, yang intinya bahwa Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mendasar pada pengertian HAM di atas maka
HAM memiliki landasan utama yaitu :
1. Landasan langsung yang pertama yaitu manusia;
2. Landasan kedua yang lebih dalam, yaitu Tuhan yang menciptakan
manusia;

2.2. Cara menanggulangi pelanggaran Hak Asasi Manusia


Berikut ini adalah Cara penanggulangan pelanggaran HAM yang terjadi,
di Indonesia dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut :
1. Membawa kasuskasus pelanggaran hak asasi manusia ke pengadilan hak asasi
manusia dengan tetap menerapkan asas praduga tak bersalah.
Penegakkan kembali supermasi hukum dan demokrasi, pendekatan hukum
dan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Perlu penyelesaian terhadap berbagai konflik di tanah air yang telah melahirkan
3
berbagai tindakan kekerasan yang melanggar hak asasi manusia baik oleh sesame
kelompok masyarakat dengan acara menyelesaikan akar permasalahan secara
terencana, adil dan menyeluruh.
Badan badan penegak hukum tidak boleh melakukan diskriminasi
terhadap perempuan, lebih konsekuen dalam mematuhi konvensi Perempuan
sebagaimana yang telah dicantumkan dalam Undang Undang No. 7 tahun 1984,
mengartikan fungsi Komnas anti kekerasan terhadap Perempuan harus dibuat
perundang undangan yang memadai dengan mencantumkan sanksi yang sesuai
terhadap semua jenis pelanggarannya.
Anak harus mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka
menumbuhkan suasana phisik dan psikologis yang memungkinkan anak
berkembang secara normal dan baik.
Perlu adanya control dari masyarakat dan pengawasan dari
masyarakat (sosial control) dan pengawasan dari lembaga politik terhadap upaya
upaya penegak hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah.

2.3. Sebab-Sebab terjadinya Pelanggaran HAM


Apabila dicermati secara seksama ternyata faktor penyebab terjadinya
pelanggaran HAM antara lain sebagai berikut:
a. Adanya pandangan HAM bersiifat individualistik yang akan
mengaanncam kepentingan umum ( dikhatomi antara indivudualisme dan
kolektivisme).
b. Kurang berfungsinya lembaga- lembaga penegak hukum ( polisi, jaksa,

dan pengadilan.
c. Pemahaman yang belum merata tentang HAM baik dikalangan sipil
maupun militer, serta kurang dan tipisnya rasa tanggung jawab.
d. Kurang adanya penegakan hukum yang berlaku adil.
e. Telah terjadi krisis moral di Indonesia, Krisis moral jauh lebih berbahaya
dari krisis lainnya. Krisis moral dapat melumpuhkan segala aspek atau
sendi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Salah satu
4
penyebabnya adalah kurangnya penerapan ideologi Pancasila.

2.4. Contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dialami oleh SUMIATI
Berita menyakitkan kini datang lagi menimpa TKW (tenaga kerja wanita)
Indonesia. Terjadi penyiksaan sadis terhadap Sumiati, TKI (tenaga kerja
Indonesia) di Saudi Arabia. Luka berat menghiasi sekujur tubuhnya. Tubuhnya
mengalami luka bakar di beberapa titik, kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh
dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya rusak dan yang lebih
parah, bibir bagian atasnya hilang seperti bekas guntingan. Sungguh tidak
manusiawi.
Selanjutnya, bagi pemerintah dalam negeri sendiri, hal itu menunjukkan
lemahnya perlindungan terhadap TKI di luar sana. Lemahnya perlindungan
terhadap TKI disebabkan antara lain, pertama, pemerintah melalui aparat terkait di
luar negeri selama ini secara diplomatik belum siap melindungi para TKI yang
menghadapi permasalahan. Kedua, perlindungan TKI di luar negeri juga
dihadapkan pada masalah kurang atau tidak adanya kedisiplinan dan pertanggung
jawaban yang sungguh-sungguh dari aparat pemerintah yang bertugas di
KBRI(Kedutaan Besar Republik Indonesia) untuk melindungi TKI di negara-
negara tersebut. Dari dua point di atas, maka bagi pemerintah Indonesia,
setidaknya bisa atau harus; pertama, membuat perjanjian bilateral dengan
pemerintah Arab Saudi untuk memastikan perlindungan pekerja migran berbasis
HAM. Apalagi, Saudi sangat berkepentingan terhadap keberadaan pekerja migran.
Di negara tersebut, terdapat lebih dari 8 juta buruh migran (sepertiga penduduk
Saudi). Mereka mengisi kekosongan di bidang kesehatan, konstruksi, dan
pekerjaan domestik. Kedua, melakukan perjanjian tertulis (MoU). Baik perjanjian
antara Indonesia dan negara pengguna TKI maupun pemerintah Indonesia dengan
pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan jasa TKI.

BAB III
5
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Hukum yang berada di Indonesia saat ini sangat lemah kedudukannya, Hak
Asasi Manusia (HAM) merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang
Maha Esa kepada seluruh manusia dan tak ada satupun orang pun yang
dapat mengganggu gugat, tidak terkecuali pemerintah.
2. Dari beberapa keterangan di atas sangat jelas bahwa hukum yang terdapat di
Indonesia itu belum bisa di bilang adil bagi tiap- tiap warganya yang
terutama menjadi Tenaga Kerja Wanita.
3. Dengan adanya perlindungan Hak Asasi Manusia setidak- tidaknya waraga
kita yang bekerja mencari nafkah di luar negri demi keluarganya bisa
marasa terlindungi oleh pemerintahan kita yang berada di luar negeri sana.
4. KBRI bersungguh- sungguh dalam melindungi tenaga kerja Indonesia
dengan membuat perjanjian bilateral.

3.2. Saran
Seharusnya KBRI melakukan perjanjian dengan Baik yang diantaranya
perjanjian antara Indonesia dan negara pengguna TKI maupun pemerintah
Indonesia dengan pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan jasa TKI.

DAFTAR PUSTAKA
6

Anda mungkin juga menyukai