Tugas KWN
Tugas KWN
Disusun Oleh :
BAYU ZIKRILLAH PRATAMA 135060201111065
No. Absen 37
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah PENYIKSAAN SADIS TERHADAP SUMIATI,
TKI (TENAGA KERJA INDONESIA) DI SAUDI ARABIA dapat terselesaikan
dengan baik.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas UTS
kewarganegaraan. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kelancaran bidang akademik mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 6
3.2 Saran................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kewarganegaraan.
2. Dapat mengetahui bagaimana cara menyelesaikan kasus pelanggaran Hak
Asasi Manusia.
3. Untuk mengetahui apa saja penyebab pelanggaran Hak Asasi Manusia
1
terhadap tenaga kerja diluar negri.
4. Untuk mengatahui bagaimana cara penaggulangan pelanggaran Hak
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1. Pengartian tentang Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia pada hakekatnya merupakan hak- hak fundamental
yang melekat pada kodrat manusia sendiri, yaitu hak- hak yang paling dasar dari
aspek- aspek kodrat manusia sebagai manusia. Setiap manusia adalah ciptaan
yang luhur dari Tuhan Yang Maha Esa. Setiap manusia harus dapat
mengembangkan dirinya sedemikian rupa sehingga ia harus berkembang secara
leluasa. HAM tidak tergantung dari pengakuan orang lain, tidak tergantung dari
pengakuan masyarakat atau Negara. Penindakan terhadap HAM bertentangan
dengan keadilan dan kemanusiaan, sebab prinsip dasar keadilan dan kemanusiaan
adalah bahwa semua manusia memiliki martabat yang sama dengan hak- hak dan
kewajiban yang sama. Setiap manusia, setiap Negara dimanapun, kapanpun wajib
mengakui dan menjunjung tinggi HAM sebagai hak- hak fundamental atau hak-
hak dasar. Sebagaimana dikemukakan dalam ketentuan pasal 1 angka 1 Undang-
undang Nomor 39 tahun 1999, yang intinya bahwa Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mendasar pada pengertian HAM di atas maka
HAM memiliki landasan utama yaitu :
1. Landasan langsung yang pertama yaitu manusia;
2. Landasan kedua yang lebih dalam, yaitu Tuhan yang menciptakan
manusia;
dan pengadilan.
c. Pemahaman yang belum merata tentang HAM baik dikalangan sipil
maupun militer, serta kurang dan tipisnya rasa tanggung jawab.
d. Kurang adanya penegakan hukum yang berlaku adil.
e. Telah terjadi krisis moral di Indonesia, Krisis moral jauh lebih berbahaya
dari krisis lainnya. Krisis moral dapat melumpuhkan segala aspek atau
sendi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Salah satu
4
penyebabnya adalah kurangnya penerapan ideologi Pancasila.
2.4. Contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dialami oleh SUMIATI
Berita menyakitkan kini datang lagi menimpa TKW (tenaga kerja wanita)
Indonesia. Terjadi penyiksaan sadis terhadap Sumiati, TKI (tenaga kerja
Indonesia) di Saudi Arabia. Luka berat menghiasi sekujur tubuhnya. Tubuhnya
mengalami luka bakar di beberapa titik, kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh
dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya rusak dan yang lebih
parah, bibir bagian atasnya hilang seperti bekas guntingan. Sungguh tidak
manusiawi.
Selanjutnya, bagi pemerintah dalam negeri sendiri, hal itu menunjukkan
lemahnya perlindungan terhadap TKI di luar sana. Lemahnya perlindungan
terhadap TKI disebabkan antara lain, pertama, pemerintah melalui aparat terkait di
luar negeri selama ini secara diplomatik belum siap melindungi para TKI yang
menghadapi permasalahan. Kedua, perlindungan TKI di luar negeri juga
dihadapkan pada masalah kurang atau tidak adanya kedisiplinan dan pertanggung
jawaban yang sungguh-sungguh dari aparat pemerintah yang bertugas di
KBRI(Kedutaan Besar Republik Indonesia) untuk melindungi TKI di negara-
negara tersebut. Dari dua point di atas, maka bagi pemerintah Indonesia,
setidaknya bisa atau harus; pertama, membuat perjanjian bilateral dengan
pemerintah Arab Saudi untuk memastikan perlindungan pekerja migran berbasis
HAM. Apalagi, Saudi sangat berkepentingan terhadap keberadaan pekerja migran.
Di negara tersebut, terdapat lebih dari 8 juta buruh migran (sepertiga penduduk
Saudi). Mereka mengisi kekosongan di bidang kesehatan, konstruksi, dan
pekerjaan domestik. Kedua, melakukan perjanjian tertulis (MoU). Baik perjanjian
antara Indonesia dan negara pengguna TKI maupun pemerintah Indonesia dengan
pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan jasa TKI.
BAB III
5
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Hukum yang berada di Indonesia saat ini sangat lemah kedudukannya, Hak
Asasi Manusia (HAM) merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang
Maha Esa kepada seluruh manusia dan tak ada satupun orang pun yang
dapat mengganggu gugat, tidak terkecuali pemerintah.
2. Dari beberapa keterangan di atas sangat jelas bahwa hukum yang terdapat di
Indonesia itu belum bisa di bilang adil bagi tiap- tiap warganya yang
terutama menjadi Tenaga Kerja Wanita.
3. Dengan adanya perlindungan Hak Asasi Manusia setidak- tidaknya waraga
kita yang bekerja mencari nafkah di luar negri demi keluarganya bisa
marasa terlindungi oleh pemerintahan kita yang berada di luar negeri sana.
4. KBRI bersungguh- sungguh dalam melindungi tenaga kerja Indonesia
dengan membuat perjanjian bilateral.
3.2. Saran
Seharusnya KBRI melakukan perjanjian dengan Baik yang diantaranya
perjanjian antara Indonesia dan negara pengguna TKI maupun pemerintah
Indonesia dengan pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan jasa TKI.
DAFTAR PUSTAKA
6