Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mineral Makro

2.1.1 Definisi Mineral makro

Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam

pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara

keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme terutama

sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan

tubuh diperlukan untuk pengaturan kegiatan enzim.

Mineral yang dibutuhkan manusia diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu

mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro merupakan. mineral yang jumlahnya

relatif tinggi (>0,05% dari berat badan) di dalam jaringan tubuh atau dibutuhkan tubuh

dalam jumlah >100 mg sehari. Mineral mikro disebut sebagai unsur renik (trace

element) terdapat <0,05% dari berat badan atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah <100

mg sehari.

Mineral (makromineral) memiliki banyak fungsi biologis dalam tubuh, seperti:

1. Pemeliharaan tekanan osmotic dan regulasi cairan dan keseimbangan elektrolit

2. Regulasi tonus vascular, fungsi saraf, dan kontraksi otot.

3. Regulasi pH intraseluler.

4. Mineralisasi tulang dan gigi

5. Koagulasi darah
6. Aktivasi berbagai enzim (fungsi kofaktor). Magnesium adalah suatu kofaktor untuk

lebih dari 300 reaksi enzimatik, termasuk semua proses metabolic (bergantung-

ATP / energi)

Berikut ini akan dibahas mengenai mineral makro. Yang termasuk mineral

makro antara lain:

1. Natrium (Na) 5. Fosfor (P)

2. Klorida (Cl) 6. Magnesium (Mg)

3. Kalium (K) 7. Sulfur (S)

4. Kalsium (Ca)

2.2 Natrium (Na)

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler, 35-40 % terdapat

dalam kerangka tubuh, cairan saluran cerna sama seperti cairan empedu dan pancreas

mengandung banyak natrium.

2.2.1 Sumber Natrium

Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain

berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan

garam dapur seperti ikan asin. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah seperti

pisang mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan,

kentang, mentega dan makanan laut lainnya.


Tabel 1 Kandungan natrium beberapa bahan makanan (mg/100 gram)

Bahan Mg Bahan Makanan mg


Makanan
Margarin 950 Daging sapi 93
Teri kering 885 Ikan ekor kuning 59
Mentega 780 Teh 50
Ragi 610 Yogurt 40
Roti putih 530 Susu sapi 36
Roti coklat 500 Cokelat manis 33
Ginjal sapi 200 Kacang mende 26
Telur bebek 191 Jambu monyet, biji 26
Udang segar 185 Kacang merah 19
Telur ayam 158 Pisang 18
Sardin 131 Susu kacang 15
Hati sapi 110 kedelai 14
Selada
Sumber : Food Composition Table For Use In East Asia, FAO, 1972.

2.2.2 Fungsi Natrium

1. Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.

Na yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah

dan masuk ke dalam sel. Bila jumlah Na di dalam sel meningkat secara berlebihan, air

akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak. Inilah yang menyebabkan

terjadinya pembengkakan dalam jaringan tubuh. Keseimbangan cairan juga akan

terganggu bila seseorang kehilangan natrium. Air akan memasuki sel untuk

mengencerkan Na dalam sel. Cairan ekstraselular akan menurun. Perubahan ini dapat

menurunkan tekanan darah.

2. Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke

dalam sel

3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang

membentuk asam.
4. Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui

membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

5. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf. Berperan dalam transmisi saraf

yang menghasilkan terjadinya kontaksi otot.

2.2.3 Dampak Kekurangan dan Kelebihan

Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut: menyebabkan kejang, apatis

dan kehilangan nafsu makan. Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan,

diet rendah natrium dan dehidrasi.

Akibat kelebihan natrium adalah dapat menimbulkan keracunan yang dalam

keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.

2.2.4 Perkiraan kebutuhan natrium

Taksiran kebutuhan natrium sehari-hari untuk orang dewasa adalah sebanyak

500 mg. WHO (1990) menunjukkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram

sehari (ekivalen dengan 2400 mg natrium). Pembatasan ini dilakukan mengingat

peranan potensial natrium dalam menimbulkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Kecukupan gizi yang dianjurkan: 2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama dengan

kira-kira 5 g garam dapur. Kebutuhan natrium didasarkan pada kebutuhan untuk

pertumbuhan kehilangan natrium melalui keringat dan sekresi lain. Kandungan natrium

klorida dalam air minum biasanya sangat sedikit yaitu sekitar 20 mg per liter.

Sedangkan kandungan natrium dalam garam secara teoritis kira-kira 2,8 g per sendok

teh.
2.2.5 Absorpsi dan Metabolisme Natrium

Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram sehari) diabsorbsi, terutama

di dalam usus halus. Natrium diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium

yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini natrium disaring dan

dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf

natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-99% dari yang

dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin. Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon

aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun.

Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan

normal, natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan jumlah natrium yang

dikonsumsi.

2.3 Klorida (Cl)

Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular, klor merupakan 0,15% berat

badan. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum

tulang belakang), lambung dan pancreas yang merupakan komponen asam lambung.

2.3.1 Sumber Klorida

Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran

dan buah juga mengandung klor. daging , susu , telor juga merupakan sumber klor .

2.3.2 Fungsi Klorida

1. berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan

ekstraseluler.

2. Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan

untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.


3. Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur

pembentuk asam lainnya

4. Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam

plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru- paru dan keluar

dari tubuh.

5. Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan

tubuh.

2.3.3 Dampak Kekurangan dan Kelebihan

Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat

berlebihan. ASI mengandung lebih banyak klorida dari pada susu sapi. Bila klorida

tidak ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan terjadi kekurangan klor

yang dapat membawa kematian. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.

2.3.4 Perkiraan kebutuhan Klor

Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750 mg.

2.3.5 Absorpsi dan Eksresi Klor

Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat.

Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh

aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat.


2.4 Kalium (K)

Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel

dancairan intraseluler. Tubuh orang dewasa mengandung kalium (250 g) dua kali lebih

banyak dari natrium (110 g). Namun biasanya konsumsi kalium lebih sedikit daripada

natrium.

2.4.1 Sumber Kalium

Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber kalium yang utama

dalam bahan makanan adalah bekatul, molase (madu), khamir, coklat dan kopi.

Termasuk juga kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah, hati, ikan dan kerang.

Tabel 2 Kandungan kalium beberapa bahan makanan (mg/100 gram)


Bahan Makanan Mg Bahan Makanan mg
Kacang kedelai 1504 Apokat 278
Kacang merah 1151 Selada 254
Kacang hijau 1132 Wortel 245
Durian 601 Beras giling 241
Kelapa 555 Tomat 235
Bayam 461 Pepaya 221
Pisang 435 Mangga 214
Kacang tanah 421 Jeruk manis 162
Jambu monyet, biji 420 Nenas 125
Kentang 396 Anggur 111
Singkong 394 Semangka 102

2.4.2 Fungsi Kalium

1. bersama natrium, kalium berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan

elektrolit serta keseimbangan asam dan basa

2. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksiotot.

3. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic,

terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.


4. Berperan dalam pertumbuhan sel.

2.4.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan

1. Akibat kekurangan Kalium

Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi, kekurangan kalium dapat

terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna (muntah-muntah, diare

kronis, kebanyakan menggunakan obat pencuci perut/ laxans) atau ginjal (penggunaan

obat-obat deuretik). Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu

makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi. Jantung akan berdebar detaknya dan

menurunkan kemampuan untuk memompa darah.

2. Akibat kelebihan Kalium

Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian.

Kelebihan kalium juga dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.

2.4.4 Perkiraan Kebutuhan kalium

Kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari.

2.4.5 Absorpsi dan Eksresi Kalium

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi

melaluiurin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah

dipeliharaoleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi kembali

danmengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam

bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran didalam

tubula ginjal.
2.5 Kalsium (Ca)

Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada

dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. 2% berat badan orang dewasa atau sekitar

1,0-1,4 kg terdiri dari kalsium

2.5.1 Sumber Kalsium (Ca)

Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan

dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang,

kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong,daun lamtoro.

Tabel 3 Nilai Kalsium berbagai Bahan Makanan (mg/100 gram)


Bahan Makanan Mg Bahan Makanan mg
Udang kering 1009 Susu sapi segar 143
Teri kering 1200 Tempe kacang kedelai 129
Susu bubuk 904 murni 124
Keju 777 Tahu 120
Sardines (kaleng) 354 Yogurt 96
Susu kental manis 275 Oncom 80
Bayam 265 Kacang merah 58
Kacang kedelai, 227 Kacang tanah 56
kering 220 Telur bebek 54
Sawi 219 Telur ayam 33
Daun melinjo 204 Ketela pohon 14
Katuk 195 Ayam 11
Tepung kacang 182 Daging sapi 11
kedelai 165 Kentang 10
Selada air Jagung kuning, pipil
Daun singkong
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes, 1979.
2.5.2 Fungsi Kalsium

1. pembentukan tulang dan gigi

2. kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai

tempat menyimpan kalsium.

3. Mengatur pembekuan darah

4. Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah

lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan

asetilkolin.

5. Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.

6. Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.

7. Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dantransmisi ion

melalui membrane organel sel.

2.5.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan

1. Akibat Kekurangan Kalsium

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan

pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Bila terjadi luka,

pembekuan darah sangat lambat. Pada orang dewasa terjadi osteoporosis. Kekurangan

kalsium dapat pula menyebabkan osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada

orang dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan

ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor. Mineralisasi matriks tulang

terganggu, sehingga kandungan kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium darah

yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.


2. Akibat kelebihan Kalsium

Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar

(konstipasi) dan mengganggua penyerapan mineral seperti zat besi, seng dan tembaga.

Kelebihan Ca dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena hypercalcemia,

pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi

suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan sebaiknya dihindari.

2.5.4 Perkiraan Kebutuhan Kalsium

- bayi : 200-250 mg

- anak-anak : 650-1000 mg

- remaja : 1200 mg

- dewasa : 1000-1100 mg

- dewasa perempuan : 500-600 mg

- bumil dan menyusui : + 200 mg

- manula : 1000 mg

2.5.5 Absorpsi dan Eksresi Kalsium

Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi di

bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada

dalam kondisi terlarut. Absorpsikalsium terutama dilakukan secara aktif dengan

menggunakan alat angkut protein- pengikat kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada

permukaan saluran cerna. Kalsiumhanya bias diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk

larut air dan tidak mengendapkarena unsure makanan lain. Kalsium yang tidak

diabsorpsi dikeluarkan melaluifeses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urin,

sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat.


2.6 Fosfor (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat

badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan

ekstraseluler. Fosfor di dalam tulang dan gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan

kalsium. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA.Sebagai fosfolipid,

fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagaifosfat organic, fosfor

berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpananatau pelepasan energi dalam

bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

2.6.1 Sumber

Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein,

seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.

Tabel 4 Nilai fosfor beberapa bahan makanan (mg/100 gram)


Bahan Makanan mg Bahan Makanan mg
Teri kering Tempe kacang kedelai
1500 154
Tepung susu Ikan segar
694 150
Kacang kedelai Tepung terigu
585 106
kering Kelapa tua, daging
434 98
Sardin (kaleng) Roti putih
400 95
Kacang merah Biskuit
338 87
Keju Bayam
335 67
Kacang tanah Tahu
320 63
Kacang hijau Susu sapi
256 60
Jagung kuning, pupil Kentang
221 56
Beras setengah giling Daun singkong
209 54
Susu kental manis Mie kering
200 47
Ayam Ketela pohon (singkong)
180 40
Telur ayam Gula kelapa
175 37
Telur bebek Wortel
170 37
Daging sapi Pisang ambon
170 28
Udang segar
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes 1979.
2.6.2 Fungsi

1. kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang

2. mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui

proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagaienzim dan vitamin B.

3. absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer

4. bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP danfosfolipid.

5. Mengatur keseimbangan asam basa

2.6.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan

Kekurangan fosfor bisa terjadi karena menggunakan obat antacid untuk

menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat

diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak

cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala

lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi,

ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

2.6.4 Perkiraan Kebutuhan Fosfor

- Bayi : 100-250 mg

- anak-anak : 500 mg

- Dewasa : 700-1200 mg

2.6.5 Absorpsi dan Metabolime Fosfor

Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah

dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus

halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi

pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang
dikeluarkanoleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk

mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, jumlahyang

dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal.

Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh ginjal.

2.7 Magnesium (Mg)

Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular.

Magnesium merupakan unsur esensial bagi tubuh dan tubuh kita mengandun unsur ini

sebanyak 25 gram. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan

magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan

hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam

berbagai proses metabolisme. Kurang lebih 60% dari 20-28 mg magnesium di dalam

tubuh terdapat di dalam tulang dan gigi, 26% di dalam otot dan selebihnya di dalam

jaringan lunak lainnya serta cairan tubuh.

2.7.1 Sumber

Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian, siput,

kedelai dan kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan

sumber magnesium yang baik.

2.7.2 Fungsi

Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium

berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi,

karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi,

danstabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak. Di dalam cairan sel

ekstraselular magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan
darah. dalam hal ini peranan magnesium berlawanan dengan kalsium. Kalsium

merangsang kontraksi otot, sedangkan magnesium mengendorkan otot. Kalsium

mendorong penggumpalan darah sedangkan magnesium mencegah. Kalsium

menyebabkan ketegangan saraf, sedangkan magnesium melemaskan saraf. Magnesium

mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi.

2.7.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan

Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta

berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan

fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melaluimulut

(intravena).Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan

diuretika(perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan

magnesium.Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan,

gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system

saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung. Akibat kelebihan magnesium belum

diketahui secara pasti. Kelebihan magnesiumterjadi pada penyakit gagal ginjal.

2.7.4 Perkiraan Kebutuhan Magnesium

Bayi :30-55 mg

Anak-anak :60-120 mg

Remaja : 150-250 mg

Dewasa :320-350 mg

Bumil : 40 mg
2.7.5 Pencernaan dan Metabolisme

Magnesium diabsorpsi di usus halus dengan bantuan alat angkut aktif dan

secaradifusi pasif. Di dalam darah magnesium terdapat dalam bentuk ion

bebas.Keseimbangan magnesium dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian

eksresimagnesium melalui urin. Eksresi magnesium meningkat oleh adanya

hormonetiroid, asidosis, aldosteron serta kekurangan fosfor dan kalium . eksresi

magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi

tubula ginjal.

2.8 Sulfur (S)

Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan

biotin serta asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang

mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide

yang berperan dalam menstabilkanmolekul protein. Sulfur terdapat dalam tulang rawan,

kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.

2.8.1 Sumber

Sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein. Buah dan sayuran yang

mengandung Sulfur yaitu kacang-kacangan, bawang putih, bawang bombay, dan kubis-

kubisan.

2.8.2 Fungsi Sulfur

Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung

sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-

reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi.

Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui
urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida. Fungsi

sulfur antara lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi otak. Selain

itu sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks membantu memperlancar

metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan infeksi akibat bakteri.

2.8.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan

Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui

adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein.

Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein. Kelebihan sulfur bisa

terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat

pertumbuhan. Jadi, AKG untuk orang dewasa dicukupi oleh asam amino esensial yang

mengandung sulfur.

2.8.4 Pencernaan dan Metabolisme

Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat

anorganik.Sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim

danvitamin, termasuk koenzim A. Sebagian besar sulfur dieksresi melalui urinsebagai

ion bebas. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraseluler yangterdapat dalam

plasma berkonsentrasi rendah.


BAB III

PENUTUP

3.1 Keimpulan

Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting

dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsitubuh

secara keseluruhan. Mineral makro merupakan. mineral yang jumlahnya relatif tinggi

(>0,05% dari berat badan) di dalam jaringan tubuh atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah

>100 mg sehari.

Mineral makro terutama natrium, klor dan kalium berperan menjaga

keseimbangan cairan tubuh. Natrium, kalium dan magnesium diperlukan untuk

transmisi saraf dan kontraksi otot. Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme

energi. Kalsium, fosfor dan magnesium berperan dalam memberi bentuk (struktur)

kepada tulang. Selain itu, tiap mineral makro mengandung peranan khusus di dalam

tubuh. Fungsi dan metabolisme zat kapur (Ca) dan fosfor (P) sangat erat saling

berhubungan.

3.2 Saran

Dengan mengetahui segala hal tentang mineral, terutama manfaatnya bagi

kesehatan dan tubuh kita, hendaknya kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Dalam bidang kesehatan, hendaknya kita selalu mengonsumsi dengan porsi yang cukup

setiap hari agar kita bisa merasakan manfaatnya sesuai yang disebutkan dalam

penjelasan di atas. Dengan menerapkan penggunaan mineral secara bijaksana, kita dapat

memperoleh hasil yang maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Purwitasari, Desi. 2009. Buku Ajar Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Nuha Medika :
Yogyakarta

Shafiq, Ahmad, dkk. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta

Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran ECG :
Jakarta
Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai