Anda di halaman 1dari 7

Nama : MAULY EKO Tugas # 01 TEKNIK RESERVOIR II

N. P. M. : [01] 321 0147 TKP - 712


Kelas : B Semester IX Sabtu, 24 September 2005 [10 : 30 a.
m.]

Dosen Pembimbing : Ir. Agus Masduki, M. Eng.

Pressure Buildup (PBU) Test and Pressure Drawdown (PDD)


Test
Teknik Reservoir II
TKP - 712

A. PRESSURE DRAWDOWN (PDD) TEST

1. Apakah Pressure Drawdown (PDD) Test itu ?


Jawab :
Pressure Drawdown Test adalah suatu pengujian yang
dilaksanakan dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan
laju produksi tetap selama pengujian berlangsung sebagai syarat
awal, sebelum pengaliran, tekanan hendaknya seragam di seluruh
reservoir, yaitu dengan menutup sementara waktu agar dicapai
keseragaman tekanan di reservoir tersebut.

2. Sebutkan waktu Pressure Drawdown (PDD) Test dan


dasar waktu pengujiannya ?
Jawab :
Waktu yang paling ideal untuk melakukan Pressure Drawdown
(PDD) Test adalah pada saat suatu sumur berproduksi, namun
pengujian ini tidak terbatas pada sumur-sumur baru saja.
Dasar pengujiannya dilakukan pada :
a. Sumur-sumur baru
b. Sumur-sumur lama yang telah lama ditutup sekian lama
hingga di capai keseragaman tekanan reservoir.
c. Sumur-sumur yang masih produktif

copyright@molecool^teknikreservoir2_2005 1
Apabila desain ini sangat memadai, perolehan pengujian ini
mencakup banyak informasi yang berharga, seperti permeabilitas
formasi, faktor skin (Skin Factor)dan volume pori-pori yang yang
berisi fluida

3. Jelaskan secara skematis tentang sejarah produktifitas


pengujian yang berlangsung ?
Jawab :
Pressure Drawdown (PDD) Test adalah suatu pengujian yang
dilaksanakan dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan
laju produksi tetap selama pengujian berlangsung, sampai tekanan
statik reservoirnya. Tuntutan ini bisa terjadi pada reservoir yang
baru tetapi jarang dipenuhi reservoir yang telah lama, Laju
produksi di saat Drawdown harus dipertahankan tetap selama
pengujiaan, apabila kedua tuntutan ini tidak dapat dipenuhi
dengan baik ada cara untuk mengatasinya yaitu dengan
melakukan Multi Rate Testing.

4. Sebutkan persamaan yang dipakai apabila suatu sumur


yang diproduksi dengan laju aliran tetap dan tekanan awal
Pr maka persamaan lubang bor (ro = 0) yang dinyatakan di
dalam variabel-variabel yang tidak berdemensi ?
Jawab :
Di dalam industri perminyakan biasanya orang memilih t = 1 jam
dan mencatat Pwf pada saat itu sebagai p1hr dengan menggunakan
konsep ini kita dapat menetukan konsep S dengan mengunakan
persamaan berikut:
S = 1,151 [((Pt P1hr) / m) log (r / . . c1 . rw2) + 3.2275]

5. Sebutkan grafik yang diperlukan di dalam menganalisa


Pressure Drawdown (PDD) Test pada periode Infinite Acting
?
Jawab :

copyright@molecool^teknikreservoir2_2005 2
Grafik yang diperlukan dalam menganalisa Pressure Drawdown
(PDD) Test antara lain adalah :
a. Log-log plot untuk menentukan Wellbore Storage
Grafik ini, log (Pi Pwf) Vs. log (t) digunakan untuk menentukan
kapan saat-saat berakhirnya efek dari Wellbore Storage
b. Semi plot untuk menentukan karakteristik formasi.
Grafik ini adalah semi log plot antara pwf Vs log (l) dengan
membaca kemiringanya (m)

6. Sebutkan kegunaan Analisa Pressure Drawdown pada


Semi Steady State reservoir ?
Jawab :
Kegunaannya adalah untuk menentukan volume reservoir yang
berhubungan dengan reservoir yang diuji

7. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk


menyelesaikan persamaan dasar Pressure Drawdown pada
sumur-sumur reservoir gas ?
Jawab :
- Data yang dicatat adalah Pwf Vs waktu (t)
- Buat hubungan antara Pwf dengan wf ini dilakukan dengan
intergrasi numerik
- Kemudian plot wf vs log t

8. Sebutkan beberapa metoda analisa yang digunakan pada


Pressure Drawdown (PDD) Testing !
Jawab :
a. Analisa Pressure Drawdown pada perioda transien (Infinite
Acting)
b. Analisa Pressure Drawdown pada periode transien lanjutan
(Extended Muscat Analysis)
c. Analisa Pressure Drawdown pada perioda Semi Staedy State
(Reservoir Limit Test)

copyright@molecool^teknikreservoir2_2005 3
9. Terangkan dengan jelas urutan prosedur perhitungan dari
Pressure Drawdown (PDD) Testing ?
Jawab :
Prosedur perhitungan Pressure Drawdown (PDD) Test adalah
sebagai berikut :
a. Dari data yang tersedia, tentukan (P2) = P12 Pwf2
b. Kemudian lakukan plot antara (P2) terhadap log t
c. Tentukan nilai m dan kh
d. Dari hasil plot tersebut, tentukan nilai p1hr dengan cara menarik
garis plot hingga t = 1 hr
e. Hitung nilai Skin Factor
f. Tentukan penurunan tekanan yang disebabkan oleh Skin Factor

B. PRESSURE BUILDUP (PBU) TEST

1. Sebutkan dasar Pressure Buildup (PBU) Testing yang di


ajukan oleh Horner dan apa pengertian Buildup Testing ?
Jawab :
Dasarnya adalah memplot tekanan terhadap sutu fungsi waktu,
tetapi perlu kita ketahui suatu prinsip yang mendasari analisa ini
yang dikenal dengan perinsip superposisi (superposisition
principle)
Sedangkan pengertiaan Pressure Buildup adalah suatu teknik
pengujian transien tekanan yang paling banyak di lakukan orang.
Pada dasar pengujiaan ini di lakukan pertama-tama dengan
memperoduksi sumur selama selang waktu tertentu dengan laju
aliran tetap, kemudian menutup sumur tersebut. Penutupan sumur
tersebut mengakibatkan naiknya tekanan yang dicatat sebagai
fungsi dari waktu

copyright@molecool^teknikreservoir2_2005 4
2. Pada Pressure Buildup Test pada sumur gas, apa yang akan
didapatkan jika dilakukan analisa yang benar dengan
menggunakan hasil plotting Buildup Test oleh Horner ?
Jawab :
Analisa yang benar dengan menggunakan hasil plotting Buildup
test oleh Horner adalah untuk mendapatkan harga permeabilitas
formasi dan faktor skin

3. Bagaimana Cara Horner melakukan Pressure Buildup (PBU)


Test pada sumur gas ?
Jawab :
Pressure Buildup (PBU) Test menurut Horner dilakukan disertai
dengan dua perioda aliran yang terpisah, yaitu pada saat sebelum
dan sesudah Buildup Test.

4. Sebutkan variabel apa saja yang diplot oleh horner pada


Pressure Buildup (PBU) Test pada sumur gas ?
Jawab :
m(Pws) versus log [(t1 + t) / t]
Dimana :
m = 1637 [(Q1 . t) / kh]
t = Waktu

5. Apakah landasan teori Pressure Buildup (PBU) Test ?


Jawab :
Setelah memahami prinsip superposisi, maka ditinjau dengan laju
produksi dengan laju tetap q selama waktu t kemudian sumur
ditutup selama waktu t
Dengan persamaan :
Pws = Pi 162,6 (q B/ kh ) (log tf + t/t)

copyright@molecool^teknikreservoir2_2005 5
Dengan melihat persamaan di atas Pws shut in BHP yang di catat
selama penutupan sumur apa bila di plot terhadap log (t + t/t)
merupakan garis lurus dengan kemiringan
m = 162,6 q B / kh .
6. Jelaskan tentang superposisi Pressure Buildup
(PBU) Testing ?
Jawab :
Secara matematis prinsip ini menyatakan bahwa penjumlahan dari
solusi individu satu persamaan diferensial dan juga merupakan
solusi dari persamaan tersebut.

7. Bagaimana Pressure Buildup untuk sistim fluida


lebih dari satu fasa ?
Jawab :
Pada saat tekanan reservoir minyak mula-mula dengan tekanan
bubble point gas mulai terbentuk dengan aliran fluida. Pada saat
ini kelakuaan tekanan diwakili oleh persamaan diferensial yang
lebih kompleks dan tidak linear.

8. Mengapa analisa Pressure Buildup di bawah


pencapaian retebusi fasa pada lubang bor ?
Jawab :
Fenomena retribusi fasa pada lubang bor terjadi ketika penutupan
sumur di permukaan, gas dan minyak mengalir di dalam tubing.
Karena ada efek gravitasi maka cairan akan bergerak ke bawah
dan gas naik ke permukaan. Oleh kerena cairan yang tidak relatif
mampat dan gas yang tidak dapat dikembang di dalam sistim
tertutup ini, retribusi fasa ini akan menambah kenaikan tekanan
pada lubang bor.

9. Siapa yang mengembangkan metoda Pressure Buildup


untuk sistem fluida lebih dari satu fasa. Dan sebutkan pula
persamaan yang dikembangkannya itu?

copyright@molecool^teknikreservoir2_2005 6
Jawab :
Yang mengembangkan metoda Pressure Buildup untuk system
fluida lebih dari satu fasa adalah John Martin
Persamaan yang dikembangkannya adalah :
2 P 1.P .Ct P
.
r 2
r.r (k / n) t

10. Sebutkan metoda-metoda yang terdapat pada Pressure


Buildup (PBU) Test dalam menentukan tekanan rata-rata
reservoir !
Jawab :
a. Metoda MBH (Matthews-Brons-Haze)
b. Metoda MDH (Miller-Dyes-Hutchinson) untuk Bounded
Reservoir
c. Metoda Dietz
d. Metoda Ramey dan Cobb

10. Terangkan dengan jelas urutan prosedur secara umum


perhitungan dari Pressure Buildup (PBU) Testing ?
Jawab :
Secara umum, prosedur perhitungan Pressure Buildup (PBU) Test
adalah sebagai berikut :
a. Dari data yang tersedia, tentukan (t + t) / t dan Pws2
b. Kemudian lakukan plot antara Pws2 versus log (t + t) / t
c. Tentukan nilai m dan kh
d. Tentukan juga harga P1hr
e. Hitung nilai SkinActual dan Turbulence Effect
f. Dari perhitungan nomor lima (5), selanjutnya tentukan Skin
Factor

copyright@molecool^teknikreservoir2_2005 7

Anda mungkin juga menyukai