Anda di halaman 1dari 11

http://m-edukasi.net/online/2007/motorstater/materi02.

html

http://msorysory.blogspot.com/2012/05/modul-pembelajaran-transmisi-manual.html

http://kumpulanrangkaianelektronik.blogspot.com/search/label/Alarm%20Anti%20Maling

Motor Starter

Pengantar

Mobil dapat berjalan karena ada suatu siklus di dalam mesin untuk menghasilkan tenaga.
Tenaga yang dihasilkan kemudian diteruskan oleh komponen komponen sistem pemindah
tenaga power train) sampai ke roda sehingga mobil akhirnya dapat berjalan. Akan tetapi
taukah Anda apakah yang menggerakkan mesin pertama kali ?Siklus di dalam mesin akan
terjadi jika mesin sudah hidup. Jadi dibutuhkan alat penggerak untuk memutarkan poros
engkol agar terjadi siklus pada mesin sehingga mesin hidup.

Fungsi Motor Starter

Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol)


pertama kali sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang
akan menghasilkan tenaga.

Bagian-Bagian Motor Starter

Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja


untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak
untuk memutarkan fly wheel. Sehingga mesin hidup.

Bagian-bagian Motor Starter:

Saklar Starter (Selenoid )

Kumparan Medan (Field Coil )

Kumparan Jangkar

Sikat Arang ( Brush )

Armatur dan komutator

Over running clutch dan roda gigi pinion


1. Saklar Starter ( Magnetic Switch )

Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk
ke kumparan medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan
mendorong dan menariknya.

Terminal terminal yang ada pada saklar starter :

Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)

Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke


kumparan medan (field coil)

Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci


kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC)
melalui plat kontak

2. Kumparan Medan ( Field Coil ) & Yoke

Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole
core sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk
beroperasi. Field coil dihubungkan dengan rmature coil secara seri
melewati sikat arang (brush).

3. Kumparan Jangkar.

Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat


dari perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan
medan. Ball bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur.
Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke angkur melalui
sikat arang (brush).

4. Sikat dan Pemegang Sikat .

Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coil melalui


commutator. Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan
dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush positif (+)) , dan
kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke
commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari
karbon tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak
gampang aus. Pegas sikat menekan pada permukaan putaran armature
dan menghentikan putaran armature tepat saat starter berhenti dengan
menekan sikat.
5. Over Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion.

Over Runing Clutch berfungsi untuk:

Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly


wheel melalui roda gigi pinion.

Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada
putaran fly wheel.

Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring
gear. Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan
mendukung pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.

Prinsip Kerja Motor Starter

1. Medan Elektromagnetik

Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang


dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang
menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan
magnet (M) di sekeliling kawat.

2. Kaidah Tangan Kiri Fleming

Fleming Left Hand Rule

Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik

Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet

Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik

Merakit Sistem Starter

1. Komponen Sistem Starter

Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang
menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang
terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen
komponen sistem starter meliputi :

Kunci kontak (ignition switch)

Fuse ( fusibel link )


Kabel penghubung

Baterai

Motor Starter

Kunci Kontak :

Kelistrikan otomotif pada Mobil menggunakan kunci kontak ( Ignition


Swtch ) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem
kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai )

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :

Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)

ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk


kebutuhan acecoris

ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )

START : untuk Start

Kunci Kontak :

Kelistrikan otomotif pada Mobil menggunakan kunci kontak ( Ignition


Swtch ) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem
kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai )

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :

Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)

ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk


kebutuhan acecoris

ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )

START : untuk Start

Baterai :

Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua


sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan
sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai
tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 70 AH Baterai
mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi
kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31.

Kabel :

Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi


sebagai penghubung komponen komponen sistem kelistrikan pada
mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya menurut
penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel
besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada
sistem starter digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus
yang besar.

2. Rangkaian Sistem Starter

3. Menghidupkan Motor Starter

Putar Kunci kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar


menggerakkan roda gigi fly wheel (engine hidup).

4. Cara Kerja Motor Starter

1. Posisi Kunci Kontak ST

Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua
kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik
plat kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C serta
tuas menggeser over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan
dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur berputar
lambat.

Bagan Aliran arus:

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak


dialiri arus dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus
yang besar dari terminal B akan langsung mengalir ke terminal C >
kumparan medan > armatur > Kumparan jangkar > masa. Motor starter
berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch
mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran
fly wheel.
Bagan Aliran arus:

3. Saat Kunci Kontak Posisi On

Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat
arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya
akan menjadi:

Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan
juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini
mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat
kontak ke posisi semula, dengan demikian lengan penggerak menarik
kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly
wheel.

Bagan Aliran arus:

Pengetesan Motor Starter

1. Pengetesan Pull In Coil

Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter

Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan


bodi atau masa dari motor starter

Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik


kebelakang dan tuas mendorong over raning clutch ke depan

Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke


field Coil

2. Pengetesan Hold In Coil

Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan


negatif baterai dengan terminal C.

Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan

3. Pengetesan Kumparan Medan

1. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke
masing- masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua
ujung kumparan.

2. Pengetesan Hubungan dengan masa.

Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang
lain ke massa / bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada
kontinuitas.

4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur

1. Pengetesan Hubungan Singkat.

Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara


armatur dan bodi harus tidak ada hubungan.

2. Pengetesan Kontinuitas.

Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu
jarum melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus
menunjukkan kontinuitas.

5. Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat

1. Pengetesan Hubungan Singkat .

Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif
dan pada pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.

2. Ukur sikat dengan vernier kaliper.

Ganti sikat jika melebihi batas minimal dari buku pedoman.

3. Ukur Ketegangan Pegas sikat.

Ganti jika ketegangan dibawah buku pedoman, ganti dengan yang baru.

6. Pengetesan Over Runing Clutch.

Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas
pada arah jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum
jam.

Anda mungkin juga menyukai