Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PEMIKIRAN PRIBADI
Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir,
dasar berpikir, ide, gagasan, teori. Masing-masing menggelarkan pengertian
tersendiri tentang dan mengenai Postmodern, dan karena itu tidaklah mengherankan
bila ada yang mengatakan bahwa postmodern itu berarti `sehabis modern (modern
sudah usai); `setelah modern (modern masih berlanjut tapi tidak lagi populer dan
dominan); atau yang mengartikan sebagai `kelanjutan modern (modern masih
berlangsung terus, tetapi dengan melakukan penyesuaian/adaptasi dengan
perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa kini).

Di dalam dunia arsitektur, Post Modern menunjuk pada suatu proses atau
kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah langgam, yakni langgam Postmodern.
Dalam kenyataan hasil karya arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-
langgam yakni Neo Vernakular, Dekonstruksi, dan Neo Modern.

1. Neo Vernakular
Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim
setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail,
struktur dan ornamen)
Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga
elemen nonfisik yaitu budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang
mengacu pada makro kosmos dan lainnya menjadi konsep dan kriteria
perancangan.
Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan
vernakular melainkan karya baru (mengutamakan penampilan visualnya).
Tokohnya antara lain: I M Pei, Hassan Fathy, Sir Edwin Lutyens, Y B
Mangunwijaya.

2. Dekonstruksi
Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan adalah geometri
3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan
semrawut.
Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Frank
OGehry.
Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan tekstur
kurang berperan.

3. Neo Modern
Dahulu diberi nama Late Modern oleh Charles Jencks, sehingga
pengertiannya tetap tidak berubah.

Teori Sejarah Arsitektur 3 1


Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi menojolkan Tektonika
(The Art of Construction). Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan
kecanggihan yang mutakhir terutama teknologi.
Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan Arsitektur Modern yakni
menonjolkan tampilan geometri.
Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi
matra (misal, tampak sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga
menghadirkan bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi
dari bentukan yang dwimatra).
Tokohnya antara lain: Richard Meier, Richard Rogers, Renzo Piano, Norman
Foster.
Tampilan dominan bentuk geometri.
Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan sebagai
aksen. Walaupun demikian, punya warna favorit yakni warna perak.

Teori Sejarah Arsitektur 3 2


BAB 2
POST MODERN
Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi
kedua-duanya masih eksis.
Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang
sama.
Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari
Arsitektur Modern tetap dipakai.
Merupakan pengulangan periode 1890-1930.
Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology,
Internasional dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal
dalam arsitektur.
Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern.

Perbedaan karakter Modernisme dan Post Modernisme :

Modernisme : singular, seragam, tunggal.

Post Modernisme : plural, beraneka ragam, bhinneka.

Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari ciri-ciri di
atas berbeda dengan Modern. Di sini akan disebutkan tiga perbedaan penting
dengan yang modern itu.

1. Tidak memakai semboyan Form Follows Function

Arsitektur posmo mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa dan oleh karena
itu arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan.

2. Fungsi ( bukan sebagai aktivitas atau apa yang dikerjakan oleh manusia
terhadap arsitektur)

Yang dimaksud dengan `fungsi di sini bukanlah `aktivitas, bukan pula `apa yang
dikerjakan/dilakukan oleh manusia tehadap arsitektur (keduanya diangkat sebagai
pengertian tentang `fungsi yang lazim digunakan dalam arsitektur modern). Dalam
arsitektur posmo yang dimaksud fungsi adalah peran adan kemampuan arsitektur
untuk mempengaruhi dan melayani manusia, yang disebut manusia bukan hanya
pengertian manusia sebagai mahluk yang berpikir, bekerja melakukan kegiatan,
tetapi manusia sebagai makhluk yang berpikir, bekerja, memiliki perasaan dan
emosi, makhluk yang punya mimpi dan ambisi, memiliki nostalgia dan
memori. Manusia bukan manusia sebagai makhluk biologis tetapi manusia sebagai
pribadi.

Fungsi = apa yang dilakukan arsitektur, bukan apa yang dilakukan manusia; dan
dengan demikian, FUNGSI bukan AKTIVITAS

Teori Sejarah Arsitektur 3 3


Dalam posmo, perancangan dimulai dengan melakukan analisa fungsi arsitektur,
yaitu :

o Arsitektur mempunyai fungsi memberi perlindungan kepada manusia (baik


melindungi nyawa maupun harta, mulai nyamuk sampai bom),
o Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman, nikmat,
o Arsitektur mempunyai fungsi untuk menyediakan dirinya dipakai manusia
untuk berbagai keperluan,
o Arsitektur berfungsi untuk menyadarkan manusia akan budayanya akan masa
silamnya,
o Arsitektur memberi kesempatan pada manusia untuk bermimpi dan
berkhayal,
o Arsitektur memberi gambaran dan kenyataan yang sejujur-jujurnya.

3. Bentuk dan Ruang, didalam posmo, bentuk dan ruang adalah komponen
dasar yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan yang lain (sebab
akibat), keduanya menjadi 2 komponen yang mandiri, sendiri-2, merdeka,
sehingga bisa dihubungkan atau tidak.

Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang.

Ciri pokok dari bentuk adalah ada dan nyata/terlihat/teraba, sedangkan


ruang mempunyai ciri khas ada dan tak-terlihat/tak-nyata. Kedua ciri ini kemudian
menjadi tugas arsitek untuk mewujudkannya.

Beberapa tokoh arsitektur ternama yang mengasumsikan definisi atau


pengertian post modern, seperti Robert Venturi dan Charles Jenks.

Robert Venturi
Robert Venturi yaitu seorang arsitek sekaligus
teoritisi awal konsep arsitektur post modern, dalam
bukunya Complexity and Contradiction in Architecture
(1966), memaparkan bahwa arsitektur post modern
adalah konsepsi teoritis arsitektur yang memiliki beberapa
karakter. Arsitektur postmodern lebih mengutamakan
elemen gaya hibrida (ketimbang yang murni), komposisi
paduan (ketimbang yang bersih), bentuk distorsif
(ketimbang yang utuh), ambigu (ketimbang yang tunggal),
inkonsisten (ketimbang yang konsisten), serta kode
ekuivokal (ketimbang yang monovokal). Berikut adalah daftar karya-karyanya yang
penting dalam sejarah arsitektur:

1962: The Vanna Venturi House, Chesnut Hill, Philadelphia, Pennsylvania


1972: Trubek house, Nantucket Island, Massachusetts
1973: Brant House, Greenwich, Connecticut
1973-1976: Allen Art Museum Addition, Oberlin, Ohio

Teori Sejarah Arsitektur 3 4


1975: Rumah di Tuckers Town, Bermuda
1975: Ruma Tucker, Mount Kisco, New York
1983: Gordon Wu Hall, Princeton, New Jersey
1994: Bank di Celebration, Florida

Selain sebagai seorang arsitek, Robert Venturi juga dikenal sebagai seorang
penulis, guru, seniman, dan filsuf. Ia mempunyai beberapa karya tulis berupa buku.

Charles Jenks
Charles Jenks yang diakui sebagai mahaguru
arsitektur post modern, dalam bukunya The
Language of Postmodern Architecture (1977),
mengungkapkan post modern adalah suatu
konsep bersistem yang menjadi azas pendapat
untuk memberikan arah dan tujuan, jadi
ideological adalah konsep yang memberikan
arah agar pemahaman arsitektur postmodern
bias lebih terarah dan sistematis.

Charles Jenks adalah arsitek Amerika, arsitek


lanskap dan desainer. Buku-bukunya tentang
sejarah dan kritik
dari Modernisme dan Postmodernisme secara
luas dibaca di kalangan arsitektur. Jencks sekarang tinggal di Skotlandia di mana ia
merancang patung lanskap dan menulis pada seni cosmogenic. Jencks ini identik
dengan tulisan-tulisannya tentang Postmodernisme dalam arsitektur. Ia membahas
teori arsitektur postmodern dalam bukunya Bahasa Post-Modern Arsitektur. Jencks
membahas pergeseran paradigma dalam modern untuk post-modern
arsitektur.Arsitektur modern berkonsentrasi pada bentuk-bentuk univalen seperti
sudut kanan dan bangunan persegi sering menyerupai bangunan kantor.

Namun, arsitektur pasca modern yang berfokus pada bentuk-bentuk yang


berasal dari, tubuh alam pikiran, dan buku terakhirnya Gedung Iconic memeriksa
pengaturan tren dan budaya selebriti. Jencks membahas mengapa bangunan
sedang dirancang dengan cara ini. Alasan bahwa budaya kita berusaha dengan
'bangunan ikonik' adalah karena memiliki kemungkinan membalikkan tren ekonomi
dari "konurbasi" lesu. Sebuah bangunan ikonik dibuat untuk membuat splash, untuk
menghasilkan uang, dan kriteria penilaian normal tidak berlaku. "Penanda
Enigmatic" dapat digunakan dalam cara yang efektif untuk mendukung makna yang
lebih dalam dari bangunan. Jencks telah mengajar di lebih dari empat puluh
universitas di seluruh dunia, termasuk Peking, Shanghai, Tokyo, Milan, Barcelona,
dan di Amerika Serikat di Harvard, Columbia, Princeton, dan Yale. Dalam karyanya
yang paling terakhir ia bekerja sama dengan Maggie Keswick akhir pada desain

Teori Sejarah Arsitektur 3 5


fraktal bangunan dan furnitur serta desain lansekap dasar yang luas pada teori
kompleksitas, gelombang dan soliton.

Karya Karya Charles jenks lebih banyak berupa landskep seperti :

The Landform at the Scottish National Gallery of Modern Art.


The Garden of Cosmic Speculation, at Portrack House near Dumfries.
Designs for Black Hole Landscape, IUCAA, Pune, India, 2002.
Portello Park, Milan 2002-7 (Time Garden 2004-7).
Two Cells Inverness Maggie's Centre, 2003-5; Northumberlandia Landform,
2004.
Cells of Life, Bonnington House 2005 2009; Crawick Landforms, 2006- .
Memories of the Future, Altdobern, Landform and reclamation project,
Germany.
Wu Chi, Black Hole Oval Terrace, Beijing Olympic Park, 2008 and Scotloch,
The Fife Earth Project, Kelty, Scotland, 2003, 2010+.
Kew Gardens in 2003 and Cambridge University in 2005.

Contoh Bangunan Post Modern


Vanna Venturi House

Venturi merancang Vanna Venturi House di saat yang sama bahwa ia menulis
anti-modernis nya polemik Kompleksitas dan Kontradiksi dalam Arsitektur di mana ia
dijelaskan ide sendiri arsitektur. Selama menulis ia mendesain ulang rumah
setidaknya lima kali dalam versi penuh bekerja-out. Sebuah deskripsi rumah
disertakan dalam buku dan rumah dipandang sebagai perwujudan ide-ide dalam
buku ini. Dia menyatakan:

Arsitek tidak bisa lagi mampu untuk diintimidasi oleh bahasa puritanically
moral arsitektur modern ortodoks. Saya suka elemen yang hybrid daripada "murni,"
mengorbankan bukannya "jelas," terdistorsi ketimbang "langsung." ... Saya untuk
vitalitas berantakan atas kesatuan yang jelas.Saya termasuk non sequitur dan
menyatakan dualitas.

Teori Sejarah Arsitektur 3 6


Banyak elemen dasar rumah adalah reaksi terhadap standar elemen
arsitektur Modernis: atap bernada daripada atap datar, penekanan pada perapian
pusat dan cerobong asap, lantai dasar tertutup "diatur tegas di lapangan" daripada
kolom Modernist dan kaca dinding yang membuka lantai dasar. Di elevasi depan
pedimen rusak atau atap pelana dan sebuah lengkungan applique murni hias
mencerminkan kembali ke arsitektur Mannerisme dan penolakan terhadap
modernisme. Jadi rumah adalah istirahat langsung dari arsitektur modern, yang
dirancang untuk mengganggu dan bertentangan dengan estetika Modernisme
formal.

Lihat dari sisi (selatan-timur)

Situs rumah ini datar, dengan jalan panjang yang menghubungkan ke


jalan.Venturi ditempatkan dinding paralel tegak lurus rumah dengan sumbu utama
dari situs, yang didefinisikan oleh jalan masuk, daripada penempatan biasanya di
sepanjang sumbu. Tak seperti biasanya, atap pelana ditempatkan pada sisi panjang
persegi panjang dibentuk oleh rumah, dan tidak ada atap pelana yang cocok di
bagian belakang. Cerobong ditekankan oleh ruang terpusat ditempatkan di lantai,
tapi cerobong asap yang sebenarnya kecil dan off-center. Efeknya adalah untuk
memperbesar skala rumah kecil dan membuat fasad tampak monumental. Efek
pembesar skala tidak dibawa ke sisi dan belakang rumah, sehingga membuat rumah
tampak baik besar dan kecil dari sudut yang berbeda.

Cerobong asap pusat dan tangga mendominasi interior rumah.

Dua elemen vertikal - perapian-cerobong asap dan tangga - bersaing,


seakan-akan, untuk posisi sentral. Dan masing-masing elemen, salah satu dasarnya
padat, kekosongan dasarnya lainnya, kompromi dalam bentuk dan posisi - yaitu,
inflects menuju lain untuk membuat kesatuan dualitas inti pusat mereka
merupakan. Di satu sisi perapian mendistorsi dalam bentuk dan bergerak lebih
sedikit, seperti halnya cerobong asap tersebut;. Di sisi lain tangga tiba-tiba
mengkonstriksi lebar dan mendistorsi jalan karena dari cerobong

Teori Sejarah Arsitektur 3 7


Tema-tema skala, kontradiksi, dan "imajinasi" - "tidak pantas untuk sebuah
rumah pribadi," dapat dilihat di bagian atas tangga, yang tampaknya untuk pergi dari
lantai dua ke lantai tidak ada ketiga.

Pada satu tingkat, ia pergi tempat dan aneh, di tingkat lain, itu seperti sebuah
tangga dinding dari mana untuk mencuci jendela tinggi dan cat clerestory
tersebut. Perubahan skala tangga di lantai ini lebih lanjut kontras dengan perubahan
skala dalam arah lain di bagian bawah.

Rumah itu dibangun dengan sengaja resmi arsitektur, kontradiksi sejarah dan
estetika. Venturi telah dibandingkan fasad depan ikon untuk "gambar anak dari
sebuah rumah." Namun, ia juga menulis, "mengakui bangunan ini kompleksitas dan
kontradiksi: itu adalah kompleks dan sederhana, terbuka dan tertutup, besar dan
kecil, beberapa dari unsur-unsurnya yang baik pada satu tingkat dan buruk pada
urutan lain yang mengakomodasi unsur-unsur generik dan rumah pada umumnya,
dan unsur-unsur mendalam dari sebuah rumah pada khususnya ".

Tentang referensi sejarah, arsitektur Swiss teori Stanislaus von


Moos menganggap fasad monumental sebagai penarikan kembali
untuk Michelangelo 's Porta Pia , dinding kembali ke Palladio Nymphaeum di Villa
Barbaro dan pediments rusak ke fasad Moretti 's Il Girasole rumah (bangunan juga
dikutip oleh s Venturi dalam Kompleksitas dan Kontradiksi dalam arsitektur).

Teori Sejarah Arsitektur 3 8


BAB 3
NEO VERNAKULAR
Pengertian Arsitektur Neo Vernakular
Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau
aliran yang berkembang pada era Post Modern yaitu
aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun
1960-an, Post Modern lahir disebabkan pada era
modern timbul protes dari para arsitek
terhadap pola-pola yang berkesan monoton
(bangunan berbentuk kotak-kotak). Oleh
sebab itu, lahirlah aliran-aliran baru yaitu
Post Modern.

Arsitektur neo-vernakular, tidak hanya


menerapkan elemen-elemen fisik yang dit erapkan dalam bentuk modern tapi juga
elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-
lain.

Bangunan adalah sebuah kebudayaan seni yang terdiri dalam pengulangan dari
jumlah tipe-tipe yang terbatas dan dalam penyesuaiannya terhadap iklim lokal,
material dan adat istiadat. (Leon Krier).

Neo berasal dari bahasa yunani dan digunakan sebagai fonim yang berarti baru.
Jadi neo-vernacular berarti bahasa setempat yang di ucapkan dengan cara baru,
arsitektur neo-vernacular adalah suatu penerapan elemen arsitektur yang telah ada,
baik fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik (konsep, filosopi, tata ruang) dengan
tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh
sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mangalami pembaruan
menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai
tradisi setempat.

Arsitektur Neo-Vernacular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post-


Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan
nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi
industri. Arsitektur Neo-Vernacular merupakan arsitektur yang konsepnya pada
prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta
budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan,
alam, dan lingkungan.

pada intinya arsitektur Neo-Vernacular merupakan perpaduan antara bangunan


modern dengan bangunan bata pada abad 19

Teori Sejarah Arsitektur 3 9


Batu-bata dalam kutipan diatas ditujukan pada pengertian elemen-elemen
arsitektur lokal, baik budaya masyarakat maupun bahan-bahan material lokal.

Aliran Arsitektur Neo-Vernacular sangat mudah dikenal dan memiliki


kelengkapan berikut ini : hampir selalu beratap bubungan, detrail terpotong, banyak
keindahan dan bata-bata. Bata itu manusiawi, jadi slogannya begitu manusiawi.

Arsitektur neo-vernakular, banyak ditemukan bentuk-bentuk yang sangat


modern namun dalam penerapannya masih menggunakan konsep lama daerah
setempat yang dikemas dalam bentuk yang modern. Arsitektur neo-vernakular ini
menunjukkan suatu bentuk yang modern tapi masih memiliki image daerah setempat
walaupun material yang digunakan adalah bahan modern seperti kaca dan logam.
Dalam arsitektur neo-vernakular, ide bentuk-bentuk diambil dari vernakular aslinya
yang dikembangkan dalam bentuk modern.

Ada 6(enam) aliran yang muncul


pada era Post Modern menurut Charles A.
Jenck diantaranya, historiscism, straight
revivalism, neo vernakular, contextualism,
methapor dan post modern space. Dimana
menurut Budi A Sukada (1988) dari semua
aliran yang berkembang pada Era Post
Modern ini memiliki 10 (sepuluh) ciri-ciri
arsitektur sebagai berikut.

1. Mengandung unsur komunikatif yang bersikap lokal atau populer.

2. Membangkitkan kembali kenangan historik.

3. Berkonteks urban.

4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi.

5. Bersifat representasional (mewakili seluruhnya).

6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain).

7. Dihasilkan dari partisipasi.

8. Mencerminkan aspirasi umum.

9. Bersifat plural.

10. Bersifat ekletik.

Untuk dapat dikategorikan sebagai arsitektur post modern tidak harus


memenuhi kesepuluh dari ciri-ciri diatas. Sebuah karya arsitektur yang memiliki
enam atau tujuh dari ciri-ciri diatas sudah dapat dikategorikan kedalam arsitektur
post modern.

Teori Sejarah Arsitektur 3 10


Charles Jenks seorang tokoh pencetus lahirnya post modern menyebutkan tiga
alasan yang mendasari timbulnya era post modern, yaitu.

1. Kehidupan sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke dunia tanpa


batas, ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru
manusia.

2. Canggihnya teknologi menghasilkan produk-produk yang bersifat pribadi.

3. Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional atau


daerah, sebuah kecenderungan manusia untuk menoleh ke belakang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arsitektur post modern dan aliran-
alirannya merupakan arsitektur yang menggabungkan antara tradisional dengan non
tradisinal, modern dengan setengah nonmodern, perpaduan yang lama dengan yang
baru. Dalam timeline arsitektur modern, vernakular berada pada posisi arsitektur
modern awal dan berkembang menjadi Neo Vernakular pada masa modern akhir
setelah terjadi eklektisme dan kritikan-kritikan terhadap arsitektur modern.

Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo Vernakular adalah sebagai


berikut.

1. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim


setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail,
struktur dan ornamen)

2. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi
juga elemen nonfisik yaitu budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang
mengacu pada makro kosmos dan lainnya menjadi konsep dan kriteria
perancangan.

3. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip


bangunan vernakular melainkan karya baru (mengutamakan penampilan
visualnya).

CIRI-CIRI GAYA ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR


Dari pernyataan Charles Jencks dalam bukunya language of Post-Modern
Architecture maka dapat dipaparkan ciri-ciri Arsitektur Neo-Vernacular sebagai
berikut :

Selalu menggunakan atap bumbungan

Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hampir ke tanah


sehingga lebih banyak atap yang di ibaratkan sebagai elemen pelidung dan

Teori Sejarah Arsitektur 3 11


penyambut dari pada tembok yang digambarkan sebagai elemen pertahanan
yang menyimbolkan permusuhan.

Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal)

Bangunan didominasi penggunaan batu bata abad 19 gaya Victorian yang


merupakan budaya dari arsitektur barat.

Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan


proporsi yang lebih vertikal.

Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan
ruang terbuka di luar bangunan.

Warna-warna yang kuat dan kontras.

Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitektur Neo-Vernacular tidak


ditujukan pada arsitektur modern atau arsitektur tradisional tetapi lelbih pada
keduanya. Hubungan antara kedua bentuk arsitektur diatas ditunjukkan dengan jelas
dan tepat oleh Neo-Vernacular melalui trend akan rehabilitasi dan pemakaian
kembali.

Pemakaian atap miring

Batu bata sebagai elemen local

Susunan masa yang indah.

Mendapatkan unsur-unsur baru dapat dicapai dengan pencampuran antara


unsur setempat dengan teknologi modern, tapi masih mempertimbangkan unsur
setempat.

Ciri-ciri :

a) Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat


diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan
ornamen).

b) Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga
elemen non-fisik yaitu budaya , pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu
pada makro kosmos, religi dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.

c) Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan


vernakular melainkan karya baru (mangutamakan penampilan visualnya).

Teori Sejarah Arsitektur 3 12


PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR NEO - VERNAKULAR
Adapun beberapa prinsip-prinsip desain arsitektur Neo-Vernakular secara terperinci,
yaitu :

a. Hubungan Langsung, merupakan pembangunan yang kreatif dan adaptif


terhadap arsitektur setempat disesuaikan dengan nilai-nilai/fungsi dari bangunan
sekarang.

b. Hubungan Abstrak, meliputi interprestasi ke dalam bentuk bangunan yang


dapat dipakai melalui analisa tradisi budaya dan peninggalan arsitektur.

c. Hubungan Lansekap, mencerminkan dan menginterprestasikan lingkungan


seperti kondisi fisik termasuk topografi dan iklim

d. Hubungan Kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan teknologi, bentuk ide


yang relevan dengan program konsep arsitektur

e. Hubungan Masa Depan, merupakan pertimbangan mengantisipasi kondisi


yang akan datang.

Contoh Bangunan Neo Vernakular


Queenslander (arsitektur)
adalah istilah modern untuk
arsitektur vernakular
dari Queensland , Australia .

Tipe yang dikembangkan


di tahun 1840-an dan masih
dibangun hari ini, menampilkan
evolusi gaya lokal. Istilah ini
terutama digunakan untuk
konstruksi perumahan, meskipun
beberapa jenis bangunan
komersial dan konstruksi lainnya
diidentifikasi sebagai Queenslander.

Karakteristik

Bangunan ini dibuat dengan menggunakan kostruksi kayu dengan kualitas


baik dan biasanya Queenslander ini hanya terdiri dari satu sampai dua lantai saja.

Banyak bangunan Queenslander lama, baik perumahan dan komersial, telah


diratakan untuk membuat jalan untuk bangunan yang lebih modern. Namun,
kesadaran masyarakat akan warisan kota yang tinggi, pemerintah daerah
menerapkan langkah-langkah konservasi untuk melindungi karakter lingkungan yang
unik dan kota yang didominasi oleh bangunan Queenslander.

Teori Sejarah Arsitektur 3 13


Pada zaman sekarang banyak di bangun rumah-rumah bergaya
Queenslander yang lebih modern. Sebagai contoh, rumah-rumah yang di bangun
untuk liburan yang berada di daerah-daerah pesisir.

Bangunan ini mempunyai tiga bagian bangunan yaitu :

1. Underfloor (stumps)

Underfloor berguna untuk mendinginkan bangunan melalui ventilasi agar


ruangan di dalam bangunan tersebut tidak terlalu panas selain itu underfloor
tersebut juga berfungsi untuk melindungi struktur utama dari serangan rayap atau
hama lainnya. Stumps juga berfungsi untuk mengatasi kontur tanah pada saat
pengerjaan bangunan, yang biasanya di butuhkan penggalian pondasi dan juga
memudahkan aliran air agar mengalir dengan baik walaupun dalam jumlah besar.

2. R. Utama

Living room utama rumah, adalah serangkaian kamar di lantai platform.


Secara tradisional, perencanaan dan penghawaan alami memakai ventilasi silang
untuk pendinginan pasif dalam berbagai metode inovatif. Beranda adalah ciri khas
dari bangunan tersebut dan dalam perencanaannya beranda ini di desain agar dapat
di gunakan siang dan malam sebagai living room external.

3. Roof (atap)

Untuk bahan penutup atap bahan yang biasa di pakai cukup bervariasi mulai
dari atap keramik, batu, tapi bahan khas yang sering di pakai adalah lembaran
logam bergelombang (seng).

Teori Sejarah Arsitektur 3 14


BAB 4
DEKONSTRUKSI

Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan yang


merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi yang lain.
Derrida mengembangkan konsep dekonstruksi kedalam berbagai eksperimen yang
mengekspresikan ciri kebebasan retorikal atas struktur komposisi formal.
Pandangan dekonstruksi lahir dari suatu atmosfir yang berlandaskan pada konsep
filosofi-anti kemapanan.

Ciri-ciri Arsitektur Dekontruksi :


- Penampilan bidang-bidang simpang siur

- Garis-garis yang tidak beraturan

- Keseluruhan struktur seperti runtuh

- Dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung berbentuk


aneh. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan keabsolutan
terhadap keaslian bentuk-bentuk geometri yang selama ini dikenal.

Salah satu Arsitek terkenal yang menganut Arsitektur Dekontruksi adalah


Frank O. Gehry. Contoh karyanya adalah Weisman art museum dan Der Neue
Zollhof. Weisman art museum berlokasi di Minneapolis, Minnesota dekat dengan
sungai missisipi. Ciri dari Arsitektur Dekontruksi yang dapat jelas dilihat adalah
Gehry menggunakan bentuk-bentuk yang sangat tidak lazim pada bangunan ini. Dan
dapat dilihat dengan kemampuan imajinasi, Weisman art museum seakan-akan
dapat berbicara dan mengungkapkan sesuatu kepada yang melihatnya. Dengan
bentuk yang tidak lazim dan gaya expressionist modern, frank gehry telah
menunjukkan sisi dekonstruksi dari Weisman art museum. Akan tetapi, esensi
sebuah karya arsitektur dekonstruksi bukanlah dari bentuk, akan tetapi lebih kepada

Teori Sejarah Arsitektur 3 15


makna dibaliknya.Der Neue Zollhof berlokasi di tepi sungai Rheine di daerah publik
yang berskala urban, Dusseldorf, Germany. Unsur simpang siur yang menjadi salah
satu ciri dari arsitektur dekonstruksi masih nampak jelas . Penampilan bentukan 3
dimensi membuat eksistensi bangunan ini sebagai bangunan yang berlanggam
dekonstruksi tampak nyata. Permainan bidang bidang menjadi salah satu
pemicunya.

Dalam memahami sebuah karya arsitektur dekonstruksi, tidaklah cukup


hanya dengan mengandalkan kemampuan ilmiah yang bersifat rasional. Namun
diperluan juga kemampuan berimajinasi untuk mampu menerjemahan makna dibalik
sebuah karya arsitektur itu sendiri. Dengan kemampuan imajinasi, dapat dilihat
weisman art museum seakan-akan dapat berbicara dan mengungkapkan sesuatu
kepada yang melihatnya. Dengan kata lain konsep dari arsitektur dekonstruksi
adalah pengutamaan melalui idera penglihatan dan diakhiri dengan indera yang lain.

Contoh bangunan arsitektur Dekonstruksi

bangunan ini termasuk dalam arsitektur


dekonstruksi, tapi juga dapat dikategorikan
dalam arsitektur modern. karena bangunan ini
menggunakan dengan kaca, yang
merupakan salah satu ciri dari arsitektur
modern.
jika dlihat sepintas, orang akan
mengatakan bangunan ini adalah sebuah
perkantoran, tapi sebenarnya tidak. bangunan ini merupakan salah perpustakaan
library di new york. bangunan tidak ramah lingkunagan karna kurangnya tumbuhan
hijau di sekitarnya, apalagi seluruh bangunan ini menggunakan kaca, yang akan
mengakibatkan pemanasan global.
bangunan ini memiliki beberapa prinsip desain, diantaranya keseimbangan, irama,
proporsi dan skala. keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan dimana sisi
kiri dan kanan bangunan tersebut terlihat sama simetris dan sebaliknya, tak
seimbang asimetris pada bangunan ini termasuk dalam keseimbangan asimetris,
karena bagian kanan dan kirinya tak seimbang. irama, terbagi atas beberapa
macam, tapi secara umum ada dua, yaitu dinamis dan statis. pada bangunan ini
termasuk irama dinamis, karena bangunan ini memiliki bagian-bagian diagonal, yang
semakin keatas semakin kecil. proporsi adalah perbandingan antara satu bangunan
dengan bangunan yang lain, dan bangunan ini termasuk bangunan yang proporsi.
karena memiliki perbandingan dengan bangunan di sekitarnya.
skala pda bangunan ini termasuk dalam skala normal.

Teori Sejarah Arsitektur 3 16


BAB 5
NEO MODERN
Bermula dari runtuhnya Arsitektur Modern terakhir yang disebut juga
International Style, Arsitektur Post-Modern terus berkembang menjadi banyak
aliran. Diantaranya yaitu aliran Neo -Modern.

Aliran Neo-Modern muncul pada masa antara tahun 1980 seiring dengan
perkembangan jaman sejak dinyatakannya kematian arsitektur modern (1975) dan
kemudian ditandai munculnya bangunan-bangunan baru postmodern. Neo-Modern
juga berkembang bersamaan dengan aliran Dekonstruksi dimana arsitek-arsitek
besar pada masa itu seperti Frank Gehry, Peter Eisenman, Rem Koolhaas, Bernard
Tschumi, Zaha Hadid, Fumihiko Maki, Kazuo Shinoara dan lain-lain yang
menghasilkan karya-karya Neo Modern dan Dekonstruksi. Karya-karya Arsitektur
Neo-Modern sangat bertentangan dengan sifat klasik (clasissism).

Ciri-ciri yang mendasar pada bangunan-bangunan Neo-Modern yaitu :

o Memiliki konsep yang spesifik seperti bangunan-bangunan postmodern aliran


lainnya pada umumnya. Dapat bersifat abstrak tetapi juga merepresentasikan
sesuatu, tidak hanya sebagai stilasi dari suatu bentukan tertentu.
o Masih memperlihatkan kejelasan struktur dan sainsnya dengan ide-ide yang
inovatif, beralasan dan masuk akal.
o Pertimbangan yang sangat mendasar terhadap karakter bangunan dengan
tetap memperhatikan segi manusia yang menggunakannya.
o Pada umumnya merupakan pengembangan / lanjutan dari bentukan-
bentukan sederhana melalui konsep-konsep dan rekayasa baik secara
karakter bangunan maupun fungsi struktur serta sains dengan pemikiran yang
mendalam.

Teori Sejarah Arsitektur 3 17


o Keseragaman dan keserasian pada facade bangunan lebih diutamakan
dengan penggunaan bahan dan warna terkadang bersifat monoton namun
inovatif.
o Memadukan unsur-unsur yang berkesan mungkin dan yang tidak mungkin.

Ciri-ciri diatas merupakan ciri-ciri umum yang dapat terlihat secara visual dari
bangunan Neomodern. Untuk mengungkapkannya, para arsitek Neomodern
memanfaatkan bentuk, penggunaan material dan warna serta struktur dan teknologi
yang membuat Neomodern berkembang juga menjadi beberapa aliran
seperti Plastism, Suprematism, High-techdan lain-lain.

Plastism, banyak digunakan bentukan-bentukan yang berkesan fleksibel dengan


banyak kurva serta lengkung. Bentukan yang fleksibel ini membuat bangunan lebih
dinamis dan memiliki karakter. Bentukan tersebut tidak selalu bersifat struktural,
seringkali bersifat dekoratif namun menyatu dengan bangunan dan bukan sekedar
tempelan baik secara facade maupun interior bangunan, caranya dengan
menggunakan warna dan material bangunan yang inovatif. Intinya aliran Plastism
berusaha mengemukakan ide melalui bentukan-bentukan yang tidak umum dari
sebuah bangunan.

Suprematism, mengutamakan perekayasaan bentuk dari bentukan yang umum.


Dari arti kata suprematis sendiri yaitu melawan hal-hal yang bersifat lampau dan
natural, aliran ini berusaha mengiterpretasikannya kedalam bangunan dengan
merekayasa segala hal yang bersifat umum pada bangunan. Misalnya dinding,
kolom bahkan lantai yang miring. Istilah disposisi merupakan hal yang wajar dalam
aliran Suprematism dalam mengemukakan ide dan konsep. Namun aliran ini
memusatkan perhatian pada bangunan dari segi konsep bentukan yang mengarah
pada karakter bangunan tanpa mempertimbangkan fungsi secara mendalam. Sense
of art sangat terlihat dalam bangunan-bangunan karya aliran Neomodern-
suprematism.

High-tech, biasanya menggunakan struktur yang ekstrim untuk memaksakan


bentuk yang sesuai dengan konsep/ide. Namun dalam hal ini juga dipertimbangkan
fungsi secara sains yang menunjang kenyamanan manusia penggunanya. Aliran-
aliran dalam Neomodern sebenarnya tidak baku karena setiap arsitek dalam
mengemukakan idenya berbeda-beda, namun tujuan dan pemikiran dasar dapat
dikategorikan dalam Neomodern.

Anti-Postmodern, Anti-Clasisisme, Anti-Disneyland, Anti-Deniel, juga Neo-Classic


/ Classicisme. Kadang mengembangkan postmodern dan late modern sebagai
perbendaharaan abstrak. Gehry telah mengembangkan ruang Postmodern dari
Charles Moore serta Late modern sebagai perbendaharaan absrak dari karya-
karyanya. Gehry juga menyimpulkan argumentasi-argumentasi mengenai
Postmodern yang dianut olehCharles Jenks, Charles Moore, Michael Grraves tetapi
tidak menganutnya.

Teori Sejarah Arsitektur 3 18


Contoh Bangunan Neo Modern
AURORA PLACE - Sydney Australia, by Renzo Piano

Bangunan ini dapat dikategorikan dalam aliran Neomodern-hightech dimana


penggunaan struktur yang ekstrim yang juga menunjang sainsnya seperti
pencahayaan dan pembayangan.

Dengan konsep awal sebuah layar seperti konsep dari bangunan Sydney Opera
House, bangunan Aurora Place dirancang dengan strategi pendekatan secara
perspektif diantara bangunan-bangunan pencakar langit disekitarnya. Bangunan ini
memberikan kesan tersendiri baik dalam ide, keindahan secara detail maupun
keserasian dengan lingkungannya. Bangunan juga dirancang dengan pertimbangan
yang sangat mendalam untuk skala tubuh manusia, pemanfaatan sains untuk
kenyamanan dan struktur yang inovatif. Arsitek perancangnya, Renzo
Piano berpendapat bahwa arsitektur bukan hanya menggabungkan, memotong,
menambah atau mengubah bentukan-bentukan menjadi satu bentuk baru, tetapi
arsitektur sebaiknya memberikan kontribusi khusus dalam jiwa sebuah bangunan
khususnya dan secara umum terhadap lingkungan di sekitarnya.

Bangunan ini dikategorikan ke dalam bangunan Neomodern karena memiliki konsep


yang spesifik, juga mempertimbangkan sains dan strukturnya dan bentukan yang
terjadi juga merupakan penggabungan antara unsur-unsur geometris dan
nongeometris.

Teori Sejarah Arsitektur 3 19


DAFTAR PUSTAKA

http://artsytechture.wordpress.com/2012/04/18/robert-venturi-arsitektur-
postmodern/

http://onsuperrandom2.blogspot.com/2010/11/review-post-modern-1900-
kini.html

http://translate.google.co.id/translate?
hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Vanna_Venturi_House&prev=/search
%3Fq%3Dvanna%2Bventuri%26hl%3Did%26biw%3D1024%26bih
%3D667%26prmd
%3Dimvnso&sa=X&ei=g2ebULmMBYzQrQe15ICYBA&ved=0CC4Q7gEwBA

http://arsitektuvernakular.blogspot.com/

http://1301313y.wordpress.com/2009/02/01/pengertian-arsitektur-
modernpostmoderndekonstruksi/

http://daukhan-arsitek.com/2009/02/arsitektur-neo-modern/

http://www.anneahira.com/arsitektur-dekonstruksi.htm

http://eryco-milanisti.blogspot.com/2009/12/arsitektur-dekonstruksi-definisi.html

Teori Sejarah Arsitektur 3 20

Anda mungkin juga menyukai