Anda di halaman 1dari 7

Kisi-kisi ujian sekolah

Pendidikan kewarganegaraan
Tahun pelajaran 2016/2017

Pilihan ganda
1. Hasil keputusan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
Mengesahkan UUD 1945
Memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia
Sebelum MPR terbentuk, tugas Presiden dibantu oleh Komite Nasional
2. Wujud komitmen terhadap bangsa dan Negara
Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme
Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia
Selalu bersemangat dalam berjuang
Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
Menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi
Mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara walaupun keputusan tersebut tidak
disenangi.
3. Rumusan dasar Negara
Muhammad Yamin Muh. Yamin yang diajukan secara tertulis
(Secara lisan 29 Mei 1945) 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Peri kebangsaan 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
2. Peri kemanusiaan 3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Peri Ketuhanan 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
4. Peri kerakyatan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
5. Kesejahteraan rakyat perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
1. Persatuan Indonesia
2. Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Kerakyatan yang berdasarkan permusyawaratan perwakilan
4. Pemerataan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
5. Kemakmuran Indonesia dalam ikatan Asia Timur Raya
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
4. Isi pancasila karma dalam kitab sutasoma
1) Tidak boleh melakukan kekerasan.
2) Tidak boleh mencuri.
3) Tidak boleh berjiwa dengki.
4) Tidak boleh berbohong.
5) Tidak boleh mabuk minuman keras.
5. Nilai kebersamaan yang ditunjukkan oleh para perumus dasar Negara
Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Saling menghormati dan menghargai hak orang lain;
Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan;
Jiwa dan semangat merdeka
Cinta tanah air dan bangsa
Harga diri yang tinggi sebagai bangsa yang merdeka
Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
Semangat persatuan dan kesatuan
Semangat anti penjajah dan penjajahan
Pengabdian dan jiwa kepahlawanan
Percaya kepada diri sendiri atau percaya kepada kekuatan dan kemampuan sendiri.
Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya
Semangat kejuangan yang tinggi
Berani dan rela berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara.
Tanpa pamrih dan banyak bekerja
Setia kawan, senasib sepenanggungan dan kebersamaan
Disiplin yang tinggi
Ulet dan tabah menghadapi segala macam, tantangan, hambatan dan gangguan.
6. Pancasila dalam piagam Jakarta
a. Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi pemeloek2-nja*
b. Kemanoesiaan jang adil dan beradab
c. Persatoean Indonesia
d. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan dalam permoesjarawaratan/perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia.
7. Perilaku yang sesuai dengan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
8. Contoh tantangan yang dihadapi pancasila dalam era reformasi
9. Pentingnya rasa kesetiakawanan sosial
10. Contoh wujud nilai-nilai pancasila dalam berbagai bidang kehidupan
11. Hasil amandemen UUD tahun 1945
12. Asal mula nilai-nilai pancasila
13. Perilaku positif terhadap pelaksanaan pasal 27 UUD 1945
14. Usaha yang ingin merubah pancasila dengan ideology lain
15. Contoh pelaksanaan norma agama


KISI-KISI UJIAN SEKOLAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Uraian
1. Tugas dan wewenang lembaga Negara
a. PRESIDEN
Tugas Presiden : menjalankan pemerintahannya sesuai dgn UUD dan UU; serta memastikan jajaran
pemerintahannya temasuk kepolisian dan kejaksaan telah patuh kepada UUD dan UU.
Wewenang, dan hak Presiden antara lain:
1) Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
2) Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
3) Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
4) Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam kegentingan yang memaksa).
5) Menetapkan Peraturan Pemerintah.
6) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.
7) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan
DPR.
8) Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR.
9) Menyatakan keadaan bahaya.
10) Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
DPR. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
11) Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung.
12) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
13) Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU.
14) Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
15) Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan disetujui DPR.
16) Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah Agung.
17) Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.
18) Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan
eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari.

b. WAKIL PRESIDEN
Tugas Wakil Presiden :
1) Mendampingi sang presiden jika presiden menjalankan tugas-tugas kenegaraan di negara lain .
2) Membantu dan/ atau mewakili tugas presiden di bidang kenegaraan dan pemerintahan.
Wewenang Wakil Presiden :
1) Melaksanakan tugas teknis pemerintahan sehari-hari
2) Menyusun agenda kerja kabinet dan menetapkan fokus atau prioritas kegiatan pemerintahan yang
pelaksanaannya dipertanggung jawabkan kepada presiden.
3) Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.

c. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR)
Tugas, Wewenang, dan Hak MPR antara lain:
1) Mengubah dan menetapkan UUD 1945.
2) Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum.
3) Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk memberhentikan
Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
4) Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.
5) Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan
Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
6) Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa
jabatannya.
7) Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD, menentukan sikap dan
pilihan dalam pengambilan putusan, hak imunitas, dan hak protokoler.
8) Perubahan (Amandemen) UUD 1945 membawa implikasi terhadap kedudukan, tugas, dan
wewenang MPR. MPR yang dahulu berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara, pemegang dan
pelaksanaan sepenuhnya kedaulatan rakyat, kini MPR berkedudukan sebagai lembaga negara yang
setara dengan lembaga negara lainnya seperti Lembaga Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA, dan
MK.
9) MPR juga tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan GBHN. Selain itu, MPR tidak lagi
mengeluarkan Ketetapan MPR (TAP MPR), kecuali yang berkenaan dengan menetapkan Wapres
menjadi Presiden, memilih Wapres apabila terjadi kekosongan Wapres, atau memilih Presiden dan
Wakil Presiden apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak
dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersama-sama. Hal ini berimplikasi
pada materi dan status hukum Ketetapan MPRS/MPR yang telah dihasilkan sejak tahun 1960
sampai dengan tahun 2002. Saat ini Ketetapan MPR (TAP MPR) tidak lagi menjadi bagian dari
hierarkhi Peraturan Perundang-undangan.

d. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
Tugas dan wewenang DPR antara lain:
1) Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
2) Membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
3) Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu
dan mengikutsertakannya dalam pembahasan.
4) Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
5) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah.
6) Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
7) Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang
disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
8) Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota Komisi
Yudisial.
9) Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk ditetapkan
sebagai hakim agung oleh Presiden.
10) Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk
ditetapkan.
11) Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk mengangkat duta, menerima penempatan duta
negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi.
12) Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang, membuat perdamaian, dan
perjanjian dengan negara lain.
13) Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
14) Anggota DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Anggota DPR
juga memiliki hak mengajukan RUU, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat,
membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler.

e. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Tugas dan wewenang DPD antara lain:
1) Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk membahas RUU tersebut.
2) Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama.
3) Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan.
4) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam,
dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
5) Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan membuat
pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.
6) Anggota DPD juga memiliki hak menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas,
serta hak protokoler.

f. Mahkamah Agung (MA)
Tugas dan wewenang Mahkamah Agung :
1) Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah
Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang.
2) Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi.
3) Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi.

g. Mahkamah Konstitusi (MK)
Kewajiban dan wewenang MK adalah:
1) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.
2) Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran
oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

h. Komisi Yudisial (KY)
Wewenang Komisi Yudisial : Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim.
Tugas Komisi Yudisial :
1) Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung,
2) Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim,

i. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Tugas, wewenang, dan hak badan pemeriksa keuangan (BPK) adalah seperti berikut ini :
1) BPK meminta, memeriksa, meneliti pertanggungjawaban atas penguasaan keuangan negara, serta
mengusahakan keseragaman baik dalam tata cara pemeriksaan dan pengawasan maupun dalam
penatausahaan keuangan negara.
2) BPK mengadakan dan menetapkan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.
3) BPK melakukan penelitian, penganalisaan terhadap pelaksanaan peraturan per-undangan di bidang
keuangan.

2. Fungsi pancasila sebagai dasar Negara
a. Pancasila sebagai dasar Negara, pancasila menjadi pedoman untuk mengatur kehidupan bernegara
yang berlandaskan peraturan perundang-undangan.
b. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Ideoligi berasal dari kata Idea yang berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, cita cita dan logos yang berarti ilmu.
c. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yaitu yang dijadikan pedoman hidup bangsa
Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin dalam masyarakat yang beraneka ragam.
d. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia, bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-masing yang
disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa.
e. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama dengan lahirnya
bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah
lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
f. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar
negara tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia).
g. Pancasila sebagai Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala peraturan
perundang- undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan
dengan Pancasila.
h. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur yang
merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.
i. Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia
j. Pancasila sebagai pandangan hidup, suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri
dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur.

3. Contoh perwujudan nilai-nilai pancasila di bidang politik
a. melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat
b. melakukan pemilihan umum untuk menentukan pemimpin negara
b. melakukan pemungutan suara untuk memilih wakil rakyat.
4. Sangsi hukum menurut KUHP
Hukuman pokok telah ditentukan dalam pasal 10 KUHP yang berbunyi sebagai berikut :
Pidana terdiri atas :
a. Pidana Pokok : b. Pidana Tambahan :
1) Pidana Mati 1) Pencabutan hak-hak tertentu
2) Pidana penjara 2) Perampasan barang-barang tertentu
3) Kurungan 3) Pengumuman putusan hakim.
4) Denda
5. Akibat dari konflik keberagaman masyarakat
1) Manusia mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga dalam suatu pergaulan kelompok akan
muncul suatu pemikiran yang berbeda-beda pula sehingga terjadilah konflik internal kelompok.
2) Terjadinya segmentasi dalam suatu kelompok masyarakat yang dimana kelompok tersebut mempunyai
strata dalam kehidupann bermasyarakat, antara kelompok satu dengan kelompok yang lain merasa lebih
baik atau berbeda.
3) Terjadinya konsesus masyarakat.
4) Terganggunya integrasi sosial, integrasi yang telah mucul dalam masyarakat tergabung dari beberapa
macam manusia sehingga kemungkinan terjadinya perpecahan sangatlah besar, baik dari faktor
perbedaan pendapat maupun ketidakserasian karakter individu.
6.

Anda mungkin juga menyukai