...................................
..
3
..
Contents .
1 Seleksi casing seat
2 Perlakuan gas di sumur
3 Toleransi kick
4 Elemen toleransi kick
5 Kapan untuk menghitung toleransi kick
6 Bagaimana cara menghitung toleransi kick
7 Pengaruh FG terhadap toleransi kick
8 Toleransi kick ketika pengeboran
9 Grafik toleransi kick
10 Memodifikasi toleransi kick yang dihitung
11 Learning Milestones
1 .0
. . . . . C. . A. .S.IN. .G. .S. E. .A.T. .S. E. .L.E. C. .T.I.O.N. . . . . . . . . . . . . .
................................
Pentingnya untuk memilih casing seat yang dapat menahan tekanan
maksimum yang akan dikenakan pada lubang bor selama lubang
pengeboran berikutnya.
Tekanan yang harus ditanggung pada casing seat adalah yang lebih besar
dari:
(I) tekanan hidrostatik lumpur yang digunakan untuk mengebor bagian
selanjutnya
(Ii) tekanan maksimum yang diberikan pada casing seat saat mengalirkan
gas masuk dari TD dari lubang lubang berikutnya
Well Engineering &Construction 71
K I C K TO L E R A N C E
3 Casing Seat Selection
Untuk sumur eksplorasi, lebih Figure 3.1 Casing Seat Selection Based
baik menggunakan data sumur On Mud Weights
offset untuk memilih casing
seat untuk sumur yang sedang
dipertimbangkan. Jika data ini
tidak tersedia, maka
kedalaman jok casing dapat Mud Weight
ditentukan dengan
menggunakan metode berikut:
(b) FBP atau data gradien fraktur Figure 3.2 Casing Seat selection based On
bersamaan dengan tekanan pori dan Gas Influx Pressures
tekanan putaran tendangan harus Maximum Pressure
diplot terhadap kedalaman seperti Exerted in Well
yang ditunjukkan pada Gambar 3.2. While Circulating
Out An Influx
Kedalaman casing paling dangkal
adalah titik Y. Pada bab ini, kita akan Y
menunjukkan bagaimana cara Fracture
menghitung tekanan sumur bor saat Gradient
Line
kick sirkulasi keluar dari sumur.
Pore Pressure
. . . . . . . . . ..
2 .0
. . . . . G. . A. .S. B. .E. H. .A. V. .IO. .U. R. . I.N. .A. .W. . .E.L. L. . . . . . .
....................................
Gas adalah cairan yang sangat kompresibel. Volumenya tergantung pada tekanan dan suhu.
Untuk memahami perilaku gas saat sirkulasi keluar dari lubang selama operasi well kill,
kita perlu menggunakan hukum gas ideal:
PV/ T = constant (3.1)
P1V 1 P 2V 2 (3.2)
T1 T2
Bayangkan dua tabung penuh lumpur. Satu tabung terbuka ke atmosfer dan tabung lainnya
ditutup. Bayangkan dua gas dalam jumlah yang sama diinjeksikan ke dalam dua tabung.
Peristiwa ini ditunjukka pada gambar 3.3 untuk tabung terbuka dan gambar 3.4 untuk
tabung tertutup.
Dalam kasus tabung terbuka, bila gas mencapai permukaan volumenya dapat dihitun
dengan menggunakan hukum gas ideal:
Gambar 3.3 Gas Behaviour In An Open Tube
0 0
0
Gas
Gas Gas
Gas
P2 = 14.7 psi
P1 = 5000 psi
T2= 60 F
T1= 240 F
V2 = ?
V1 = 1 bbl (Assumed values)
P1V 1 P 2V 2
T5000x1
1 T =2 147 V 2
240+460 60+240
.....
Well Engineering & Construction 73