Anda di halaman 1dari 6

I

PRINSIP DASAR

1.1 Pendahuluan

Bumi adalah planet yang sangat dinamis. Beberapa bukti diantaranya


adalah peristiwa terjadinya gempa bumi dan kegiatan gunung berapi
yang terjadi di berbagai tempat di penjuru dunia. Bukti geologi dalam
batuan menunjukan bahwa kegiatan ini terjadi terus menerus dalam
sejarah bumi. Aktifitas ini telah berlangsung beratus-ratus juta-juta
tahun dan memperlihatkan bukti kedinamisan bumi yang konstan.

Tujuan utama dalam mempelajari geologi struktur dan tektonik adalah


merekonstruksi gaya-gaya yang menyebakan proses perubahan dan
evolusi dari muka bumi. Secara umum, pengertian geologi struktur
adalah ilmu yang mempelajari batuan yang terdeformasi yang
membentuk lapisan atas dari bumi. Kata Struktur berasal dari bahasa
latin yang berarti membangun. Deformasi atau deformation adalah
proses yang merubah bentuk atau ukuran dari batuan dan
meninggalkan hasil yang permanen di batuan. Sebagai contoh adalah
proses patahan pada kerak bumi yang dapat menimbulkan timbulnya
struktur penyerta dalam batuan seperti perlipatan, rekahan dan
patahan-patahan kecil. Struktur penyerta ini dapat digunakan untuk
mempelajari perkembangan struktur geologi suatu daerah.

Geologi struktur telah berkembang mulai dari ilmu yang sangat diskriptif
menjadi yang lebih kuantitatif dengan memakai prinsip continuum
mechanics untuk mempelajari proses deformasi dan pembentukan
struktur geologi (Twiss dan Moore, 1992). Dalam mempelajari semua
ilmu yang ada di dalam geologi struktur akan sangat tergantung pada
observasi batuan yang terdeformasi di lapangan. Observasi ini dapat
dilakukan pada berbagai skala, mulai dari skala singkapan yang besar
kilometer, meter, centimeter, hingga millimeter, dan bahkan sampai
mikroskopik. Pengertian akan struktur geologi akan lebih meningkat
apabila dalam penelitiannya dapat mengintegrasikan di semua skala
yang ada dibumi kita ini. Tetapi hal tersebut tidak mungkin dilakukan.
Untuk lebih mempertajam arti dan interpretasi, struktur geologi
moderen banyak melakukan percobaan laboratorium maupun simulasi
matematika (Davis dan Reynolds, 1996; Twiss dan Moore, 1992 dan
Suppe,1985).

Pada umumnya penelitian geologi struktur dan tektonik terkonsentrasi


di permukaan atau di bagian luar kerak bumi. Karakteristik kerak bumi
pada umumnya secara langsung atau tidak langsung diakibatkan oleh
pergerakan lithosfir. Pergerakan ini, dinyatakan dalam teori tektonik
lempeng yang juga banyak menjelaskan aktivitas tektonik dibumi saat
ini maupun yang tercatat dalam batuan di cekungan-cekungan laut.
Kebanyakan bukti-bukti proses tektonik dan pergerakan didapatkan di

Prinsip Dasar - 1
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

kerak samudra dimana pematang tengah samudra didalam proses


peregangannya menghasilkan materi baru untuk menambah komposisi
lithosfir. Namun demikian umur kerak samudra yang paling tua yang
didapatkan adalah 180 juta tahun yang lalu, sehingga lebih dari 96%
sejarah tektonik bumi harus didapatkan dari kerak benua. Penelitian
geologi memperlihatkan bahwa kebanyakan deformasi di kerak benua
terjadi pada arah yang linear yang berasosiasi dengan batas-batas
lempeng saat ini (Gambar 1.1). Dengan pola-pola struktur di kerak
benua yang tua kita atau dapat mengerti proses tektonik saat ini. Hal ini
juga menyatakan bahwa dalam mempelajari geologi struktur tidak
dapat dipisahkan dengan pemahaman tentang tektonik lempeng.

180 150 120 90 60 30 0 30 60 90 120 150 180

E u r a s ia n
60 60
P la te
N o rth
A m e ric a n A r a b ia n
Juan de
P la te P la te
F u c a P la te
C a r ib b e a n
30 P la te 30

Cocos
P la te P h ilip p in e
A f r ic a n P la te
0 0
P la te
P a c if ic In d ia n -
P la te N azca
P la te A u s t r a lia n
30 P la te 30
S o u th
A m e r ic a n
P la te

60 60
A n t a r c t ic
P la te

180 150 120 90 60 30 0 30 60 90 120 150 180

Gambar 1.1. Distribusi daratan, batas benua, cekungan laut dalam


dan lempeng tektonik di dunia (Twiss dan Moore, 1992)

1.2 Unsur-unsur Struktur Geologi

Secara umum dalam geologi ada tiga jenis struktur yaitu: bidang
kontak, stuktur primer dan struktur sekunder.

Bidang Kontak adalah batas antar jenis batuan, yang mencerminkan


suatu proses geologi. Bidang kontak ini dapat berupa; kontak
sedimentasi (normal), ketidakselarasan, kontak intrusi, kontak tektonik
berupa bidang sesar atau zona sesar atau shear zone).

Struktur Primer adalah struktur dalam batuan yang berkembang pada


saat atau bersamaan dengan proses pembentukannya (Gambar 1.2).
Pada umumnya struktur ini merefleksikan kondisi lokal dari lingkungan
pengendapan batuan tersebut. Contohnya bidang perlapisan pada
batuan sedimen struktur sedimen seperti gradded-bedding, cross-

Prinsip 2
Dasar -
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

bedding, riple marks dan curent riples pada batupasir. Struktur kekar
kolom, ropy dan vesicular (gas vesicle) pada lava (Gambar 1.2 A, B, C).
Catatan : Struktur primer dalam batuan sedimen akan mengikuti
hukum-hukum dasar sedimentologi, misalnya superposisi ndan
kesinambungan lateral.

Struktur Sekunder adalah struktur yang terbentuk akibat gaya (force)


setelah proses pembentukan batuan tersebut, baik itu batuan beku,
batuan sedimen maupun batuan metamorf. Mempelajari proses-proses
pembentukan struktur sekunder ini yang akan menjadi fokus utama
didalam geologi struktur. Tetapi untuk beberapa kasus seringkali sangat
sulit untuk membedakan struktur primer and sekunder, karena adanya
unsur interpretasi misalnya pada saat pembentukan struktur bantal
pada lava. Dimana pada saat pembentukannya sebagai suatu struktur
primer mungkin berkaitan dengan suatu proses tektonik regional yang
significant.

Struktur sekunder terdiri dari: fractures antara lain joint, shear


fractures (kekar gerus), Slickenlines (gores-garis), vein, fault
(sesar), fold (perlipatan), cleavage, foliasi, dan lineasi (Gambar
1.3). Struktur-struktur ini dibedakan berdasarkan geometri, cara
terbentuknya, bahan dasar (rheology) serta kondisi deformasinya.
Pembahasan dan pemerian lebih detail untuk setiap jenis struktur
sekunder akan diberikan pada bab-bab selanjutnya.

Joint dan shear fractures (kekar gerus) dicirikan dengen bidang yang
planar dan licin yang memotong batuan. Joint terbentuk oleh gaya
regangan diakibatkan oleh stress tektonik dan temperatur. Pada
umumnya dialam joint ditemukan berkelompok dengan spasi (jarak
antar joint) yang teratur dan konsisten. (Gambar 1.4a)

Berbeda dengan joint, kekar gerus terbentuk karena proses


penggerusan dengan pergerakan yang hanya sedikit dan sejajar bidang
kekar. Kekar gerus banyak ditemukan pada batuan yang terlipat, tetapi
juga umum dihasilkan akibat dari proses pembebanan tektonik.
Sedangkan joint umum dijumpai diberbagai lingkungan. Gores-garis
dihasilkan akibat pentorehan pada bidang kekar akibat pergerakan.
Pergerakan pada kekar gerus sangat kecil sekali sehingga sukar untuk
diamati oleh mata biasa. Vein terbentuk akibat fluida yang masuk
kedalam kekar karena adanya perubahan tekanan fluida didalam
batuan. (Gambar 1.4b)

Sesar adalah suatu bidang yang diskrit atau merupakan suatu zona
dimana batuan bergerak (Gambar 1.5a). Pergerakan sesar
menghasilkan berbagai produk termasuk gouge, cermin sesar dan
gores-garis. Dewasa ini banyak study sesar dilakukan terutama
dikonsentrasikan pada sesar aktif untuk mencoba memprediksi bencana
gempa bumi.

Prinsip 3
Dasar -
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Lipatan adalah struktur yang berbentuk melengkung. Lipatan memiliki


bentuk dan ukuran yang beragam dimana struktur dalamnya seringkali
merefleksikan kondisi deformasinya (Gambar 1.5b). Lipatan umumnya
terbentuk dalam batuan sedimen yang belum terlitifikasi, contohnya
lipatan longsoran (slump) yang banyak dijumpai pada endapan turbidit.

Gambar 1.2A. Struktur primer berupa bidang perlapisan pada batuan


sedimen

Gambar 1.2B. Bidang perlapisan batuan sedimen yang telah


mengalami perlipatan

Prinsip 4
Dasar -
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 1.2C. Struktur sekunder berupa perlipatan skala besar pada


batuan sedimen

Bidang belah (cleavage), foliasi dan lineasi adal struktur produk dari
deformation tempature dan atau tekanan tinggi. Foliasi adalah bidang-
bidang planar yang rapat yang terdiri dari mineral-mineral seperti mika,
bidang geser dan pengarahan fragmen kwarsa. Kelompok khusus dari
foliasi adalah bidang belah atau cleavage yang mempunyai karakter
khusus yaitu kalau pecah akan mengikuti bidang belahnya. Bidang
belah terbentuk sebagai respon terhadap deformasi (flattening dan
shortening) yang biasanya berasosiasi dengan perlipatan. Lineasi
adalah pengarahan umum dari mineral-mineral pipih seperti
hornblenda, agregat mineral, lipatan-lipatan micro dan gores-garis.

1.3 Analisa Detail Geologi Struktur

Untuk memecahkan masalah-masalah geologi struktur yang kompleks


digunakan metoda pemetaan detail unsur geologi struktur. Secara
umum yang paling penting dalam mempelajari struktur geologi adalah
geometri dari unsur struktur. Hal ini sangat penting, karena menyangkut
lokasi pembentukannya, karakteristik, orientasi dan juga evolusi dari
unsur-unsur struktur tersebut. Untuk lebih mengerti proses yang terjadi
di bumi ini kita perlu mengerti bagaimana proses pembentukan
geometri unsur struktur tersebut, sebagai contoh adalah struktur
lipatan. Sehingga berdasarkan pendekatan geometri analisa geologi
struktur dapat dibagi menjadi tiga yaitu analisa deskriptif, kinematika
dan dinamik.

Analisa deskriptif merupakan hasil langsung observasi lapangan,


laboratorium untuk mendeskripsi unsur struktur seperti karakter fisik,

Prinsip 5
Dasar -
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

orientasi, dll. Sehingga analisa ini sangatlah penting karena merupakan


hasil pengamatan langsung dari lapangan.
Analisa kinematik adalah merekonstruksi pergerakan yang terjadi
didalam batuan akibat proses deformasi. Analisa ini murni berdasarkan
pada urutan-urutan pembentukan geometri unsur struktur tanpa
didasarkan pada gaya-gaya penyebabnya. Analisa ini dikenal sebagai
analisa keterakan atau strain analysis.

Deformasi mengakibatkan perubahan bentuk, volume, ukuran maupun


pergerakan dari batuan yang dapat dideskripsi dan dianalisa
kinematikanya dari data lapangan. Tetapi bagaimana dan berapa besar
gaya atau stress yang menyebakan pembentukan struktur tersebut
merupakan analisis dinamik.

Analisa dinamik bertujuan menginterpretasi stress pada batuan yang


disebakan oleh proses deformasi, mendiskripsi arah umum dari gaya
yang menyebakan stress dan mengevaluasi hubungan antara stress and
strain, dan kekuatan batuan.

Konsep yang sangat penting dalam menginterpretasi geologi struktur


melalui analisa detail adalah waktu dan skala. Baik itu dalam konteks
skala waktu abosulut (waktu geologi) mapun relatif. Konsep waktu
sangatlah penting untuk membuat sejarah deformasi, paling tidak waktu
relatif yang dapat dihasilkan dari bukti potong memotong struktur
dilapangan. Contohnya perlipatan sesar A dipotong oleh sesar B
kemudian terpatahkan oleh sesar C. Sehingga urut-urutan kejadian
deformasi adalah A, B, C (Gambar 1.6). Konsep waktu relatif ini sangat
berguna, apalagi bagi daerah-daerah yang sangat sulit untuk
menentukan umur absolutnya misal kompleks batuan metamorfik.

Mempelajari sejarah deformasi kerak bumi adalah seperti pekerjaan


detektif. Dimana semua bukti yang dihasilkan secara langsung maupun
dengan bantuan metoda lain seperti geofisika harus dianalisa yang
intinya, dibandingkan atau dimodelkan baik itu laboratorium maupun
pemodelan numerik. Sehingga dari data ini bisa dihasilkan suatu
interpretasi dari sejarah deformasi dan lingkungan tektonik yang paling
logis dan tepat.

Prinsip 6
Dasar -

Anda mungkin juga menyukai