Hasil
Pada praktikum ini didapatkan hasil terdapat 7 retikulosit/1000 eritrosit
N 7
Retikulosit (%) = 1000 x 100% = 1000 x 100% = 0,7 % retikulosit
Pembahasan
Retikulosit merupakan sel darah yang sudah tidak berinti dan kemudian akan
berkembang dan matang menjadi eritrosit. Walaupun retikulosit tidak berinti, namun masih
mengandung sisa sisa ribosom dan sisa asam ribonukleat dalam jumlah banyak. Adanya
retikulosit mencerminkan aktivitas sumsum tulang dan efektivitas eritropoisis. Nilai normal
retikulosit dalam tubuh yaitu antara 0,5 % hingga 1,5 % atau 25.000 75.000 retikulosit/l
darah.
Pada praktikum kali ini, digunakan zat pewarna Brilliant Cresyl Blue atau New
Methylene Blue. Sisa-sisa ribosom dan asam ribonukleat retikulosit bereaksi dengan pewarna
Brilliant Cresyl Blue atau New Methylene Blue membentuk presipitat dari granul atau
filamen berwarna biru.
Peningkatan jumlah retikulosit yang disertai kadar hemoglobin (Hb) normal
mengindikasikan adanya penghancuran atau penghilangan eritrosit berlebihan yang
diimbangi dengan peningkatan sum-sum tulang. Penyakit yang disertai peningkatan jumlah
retikulosit antara lain anemia hemolitik, anemia sel sabit, talasemia mayor, leukimia,
eritroblastik feotalis, HBC dan D positif, kehamilan, dan kondisi paska pendarahan berat.
Penurunan jumlah retikulosit terjadi pada kejadian dimana destruksi eritrosit tetap
berlangsung sementara produksi eritrosi terhenti, misalnya pada anemia hemolitik kronis
karena HBS, anemia pernisiosa, anemia defisiensi asam folat, anemia aplastik, terapi radiasi,
hipofungsi andenocortical, hipofungsi hipofise anterior, dan sirosis hati.
Kesimpulan
Pada praktikum ini didapatkan hasil jumlah retikulosit 0,7% yang masih berada dalam
rentang normal yaitu 0,5-1,5%