PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Di dalam pelaksanaan kegiatan ini, permasalahan yang sebenarnya
adalah bagaimana membuat sediaan antihistamin yang bekerja cepat dan
efektif mengatasi reaksi dan gejala alergi, yang sesuai atau memenuhi
persyaratan mutu yang seharusnya dipenuhi oleh suatu sediaan.
C. Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
suatu sediaan larutan antihistamin dengan formulasi yang tepat dan
memenuhi semua persyaratan yang meliputi keamanan, keefektifan,
kestabilan, dan penerimaan konsumen akan produk.
D. Manfaat Penelitian
Kami sangat mengharapkan bahwa dari hasil penelitian ini dapat
diperoleh informasi mengenai bagaimana cara pembuatan sediaan likuida
yang memenuhi keseluruhan persyaratan mutu yang meliputi : keamanan,
keefektifitan, kestabilan, dan penerimaan konsumen akan produk, serta
bagaimana prosedur evaluasi yang dapat dilakukan terhadap sediaan
likuida tersebut agar kualitas dari produk dapat terjamin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Persyaratan Mutu
Sediaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan mutu yang setara
dengan ketentuan dari Farmakope IV / USP dan memperhatikan kriteria
pendaftaran obat jadi di Departemen Kesehatan RI
1. Aman
- Diartikan sebagai bermanfaat secara fisiologis dan psikologis,
tanpa efek samping yang merugikan atau dengan efek samping
yang telah dikendalikan sehingga tidak lebih toksik dari toksisitas
bahan aktif sebelum diformulasi.
- Dikatakan aman apabila bahan aktif kadarnya tidak melebihi yang
tertera pada masing-masing monografi di Farmakope, yaitu:
Cetirizine HCl tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%
dari yang tertera pada etiket
2. Efektif
- Diartikan sebagai jumlah partikel aktif yang mampu mencapai
tempat kerja (site of action/reseptor) dan mampu melakukan aksi
sebesar dan selama waktu yang diperhitungkan (onset of action
duration of action).
- Dosis:
Cetirizin HCl
Dosis untuk umur 6 tahun sampai dengan dewasa 10 mg
perhari atau 5 mg 2 kali sehari
Anak-anak umur 2 tahun sampai 5 tahun 5 mg per hari atau
2,5 mg 2 kali sehari
Anak umur 6 bulan sampai 2 tahun maksimum 2,5 mg 2 kali
sehari
( Martindale 36nd edition, p571 )
3. Stabilitas Fisika
- Konsistensi fisik tidak berubah selama penyimpanan dan
pemakaian, yang meliputi: penampilan, keseragaman, viskositas,
dan organoleptis.(USP XXII, p.1703)
Cetirizine HCl
Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam aseton dan
dalam diklorometana, tidak mudah teroksidasi
4. Stabilitas Kimia
- Sediaan dikatakan stabil secara kimia apabila integritas atau
keutuhan kimiawi dan potensi kimia tetap, serta tidak mengalami
perubahan pH. (USP XXII, p.1703)
Cetirizine HCl
5. Stabilitas Mikrobiologi
- Sediaan tidak ditumbuhi mikroba sesuai dengan persyaratan
tertentu, dan jika sediaan tersebut mengandung antimikroba maka
harus efektif selama waktu yang ditentukan (USP XXII, p. 1703)
- Pada sediaan tidak boleh ada Salmonella sp., Escherichia coli,
Enterobactery sp., Pseudomonas sp., Clostridium sp., dan Candida
albicans (Lachmann edisi 3, hal 964)
6. Stabilitas Toksikologik
- Tidak boleh menunjukkan adanya gejala kenaikan toksisitas atau
perubahan pada sediaan selama penyimpanan dalam waktu tertentu
(USP XXII, p. 1703)
7. Stabilitas Farmakologik
- Tidak mengalami perubahan efek farmakologi yang menyimpang
dari yang direncanakan atau dari tujuan pengobatan sampai batas
waktu yang ditentukan (USP XXII, p. 1703)
Cetirizine HCl
1. Efek utama
Digunakan untuk mengurangi gejala-gejala kondisi alergi
rhinitis dan termasuk urtikaria kronis (martindele 37 p, 404)
2. Efek samping
Yang paling sering adalah sedasi, sakit kepala, mulut kering,
kelelahan, dan mual. ( Clinical Drugs Data 11 p, 944)
3. Indikasi
(Alergi rhinitis) untuk bersin, rhinorrhea, hidung gatal, dan
konjungtivitis (Clinical Drug Data 11 p, 949)
4. Kontra indikasi
Jangan menggunakan cetirizine pada pasien yang hypersensitif
terhadap hydroxyzine atau cetirizine. Efek sedasi mungkin rendah .
(Clinical Drug Data 11 p, 944)
5. Farmakologi
Cetirizine dengan cepat diserap dari saluran pencernaan setelah
pemberian oral, konsentrasi plasma tertinggi yang dicapai dalam
waktu sekitar satu jam. Waktu penunndaaan makanan untuk
konsentrasi plasma tertinggi tetapi tidak mengurangi jumlah obat yang
diserap. Itu sangat terikat dengan protein plasma dan memiliki waktu
paruh eliminasi sekitar 10 jam. Cetirizine telah terdeteksi dalam ASI.
Cetirizine diekskresikan terutama di urin terutama sebagai obat tidak
mengalami perubahan . Cetirizine tampaknya tidak melintasi darah
otak pada tingkatan tertentu. (martindele 37 p, 404)
Chlorpheniramine Maleat (CTM)
1. Efek Utama
Antihistamine dengan efek sedative sedang dan antimuskarinik
(martindele 37 p, 405)
2. Efek samping
Depresi susunan saraf pusat, kelesuan, pusing, sakit kepala,
mulut kering, peningkatan depresi saluran pernafasan, pandangan
kabur retensi urine, konstipasi, peningkatan refluk lambung, mual
muntah. (martindele 37 p, 405)
3. Indikasi
Alergi yang disertai batuk dan flu (martindele 37 p, 405)
4. Kontra indikasi
Jangan menggunakan pada penderita asma ibu hamil dan
menyusui (martindele 37 p, 405)
5. Farmakologi
Klorfeniramin maleat teradsorpsi relatif lambat dari saluran
pencernaan, konsentrasi plasma puncak terjadi sekitar 0,25 sampai 6
jam setelah pemberian secara oral. Bioavailabilitas yang rendah,
nilainya dari 25% sampai 50% yang telah dilaporkan. klorfeniramin
muncul untuk menjalani metabolisme pertama yang cukup besar.
Sekitar 70% dari klorfeniramin dalam sirkulasi terikat pada protein
plasma. Ada variasi antar luas dalam farmakokinetik Klorfeniramin,
nilai berkisar antara 2 sampai 43 jam telah dilaporkan untuk waktu
paruh. Klorfeniramin didistribusikan secara luas dalam tubuh,
termasuk ke bagian CNS. (martindele 37 p, 405)
Promethazine HCL
1. Efek utama
Antihistamin dengan efek sedang yang signifikan, anti
muskarinik dan antagonis serotonin. Promethazine hydrochloride
digunakan untuk mengurangi gejala-gejala kondisi alergi termasuk
urtikaria dan angioedema, rinitis dan konjungtivitis, dan gangguan
kulit pruritus (martindele 37 p, 417)
2. Efek samping
Depresi susunan saraf pusat, kelesuan, pusing, sakit
kepala,kelemahan psikomotor dan efek antimuskarinik seperti mulut
kering, peningkatan sekresi saluran napas pandangan kabur, retensi
urine, konstipasi, peningkatan refluk lambung, mual dan muntah.
(martindale 37, p. 417)
3. Indikasi
Alergi yang disertai batuk dan flu (martindale 37 p, 417)
4. Kontra indikasi
Penderita asma, ibu hamil, dan menyusui (martindale 37 p,
417)
5. Farmakologi
Promethazine diserap dengan baik setelah pemberian oral atau
intramuskular. Konsentrasi plasma tertinggi telah diamati 2 sampai 3
jam setelah pemberian dengan rute ini, meskipun ada bioavailabilitas
sistemik rendah setelah pemberian oral, karena metabolisme pertama
yang melewati hati. Promethazine didistribusikan secara luas,
memasuki otak, melintasi plasenta dan masuk ke ASI. Nilai mulai 76-
93% telah dilaporkan untuk mengikat protein plasma. Promethazine
mengalami metabolisme ekstensif, terutama untuk prometazin
sulfoksida, dan juga untuk N-desmethylpromethazine, kemudian
diekskresikan perlahan melalui urin dan empedu, terutama sebagai
metabolit. Waktu paruh eliminasi 5 sampai 14 jam telah dilaporkan.
(martindele 37 p, 417)
Karakteristik
Bahan aktif
Fisika Kimia
(Martindele 36 P,570 )
(Farmacope Indonesia
IV P, 210)
(Farmacope Indonesia
IV P, 703)
4. Strawberry Red
Fungsi : Sebagai pewarna (colouring agent). Untuk
memenuhi acceptability dalam sediaan warna.
5. Strawberry flavor
Fungsi : Sebagai perasa strawberry. Untuk memenuhi
acceptability dalam hal bau, dan untuk menutupi bau yang tidak
enak dari bahan aktif yang digunakan.
6. Air
Fungsi : Sebagai pelarut
7. Glyserin ( FI edisi IV hal 413)
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa
manis, hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak),
higroskopik, netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol,
tidak larut dalama kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak,
dalam minyak menguap.
G. Spesifikasi Sediaan
A. Antihistamin yang bekerja cepat dan efektif mengatasi reaksi dan gejala
alergi
Alergi ialah reaksi imunologis berlebihan dalam tubuh yang timbul
segera atau dalam rentan waktu tertentu setelah eksposisi atau kontak
dengan zat tertentu (allergen/antigen). Pada paparan yang pertama kali,
akan terjadi respon imun dimana tubuh akan mengeluarkan antibodi untuk
mengatasi allergen/antigen pemacu alergi. Saat tubuh terpapar kembali,
tubuh akan menghasilkan sejumlah besar antibodi yang menyebabkan
rilisnya bahan-bahan kimia dalam tubuh seperti antihitamin. Proses ini
disebut sensitation. Alergi dapat diklasifikasikan menjadi 4 tipe, yaitu
hipersensitivitas tipe I s/d IV. Tipe I dikenal sebagai reaksi alergi segera
atau jenis anafilaksis yang diakibatkan oleh serbuk sari, makanan dan
obat-obatan. Tipe II berhubungan dengan antibodi-antibodi di dalam tubuh
contohnya reaksi setelah transplantasi organ ataupun transfuse darah. Tipe
III berhubungan dengan reaksi kompleks imun (antibody-antigen) yang
dapat menghancurkan organ-organ tubuh contohnya glomerulonephritis
dan lupus. Dan yang terakhir tipe IV berhubungan dengan sel limfosit T.
Glycerin 10 %
Na. fosfat 1,57%
Asam sitrat 1,17%
Sukrosa 30%
Na. benzoate 0.02 %
B. Kerangka Operasional
Timbang cetirizine HCl 78,75 mg + air 20 ml, aduk ad larut
(9) + air ad 135 ml (ad tanda), cek pH. Tambah air ad 150 ml (ad tanda).
C. Metode kerja
1. Takaran/ dosis bahan aktif
Cetirizin HCl
Dosis untuk umur 6 tahun sampai dengan dewasa 10 mg perhari
atau 5 mg 2 kali sehari
Anak-anak umur 2 tahun sampai 5 tahun 5 mg per hari atau 2,5 mg
2 kali sehari
Anak umur 6 bulan sampai 2 tahun maksimum 2,5 mg 2kali sehari
( Martindale 36nd edition, p.571 )
Dewasa dan anak anak diatas 12 tahun 10 mg satu kali sehari
Anak- anak 1 sampai 2 tahun 250 mikrogram/kg 2 kali sehari
2 sampai 6 tahun 2,5 mg 2 kali sehari
6 sampai 12 tahun 5 mg 2 kali sehari
(BNF 62, hal 192)
3 33% 1,65
4 37,25% 1,863
5 41,5% 2,075
6 45,75% 2,288
7 50% 2,5
takaran=1,25 mg
8 53,33% 2,667
9 56,66% 2,833
10 60% 3,00
11 67,5% 3,375
12 75% 3,75
13 77,5% 3,875
14 80% 4,00
15 85% 4,25
16 90% 4,5
17 100% 5
1 takaran = 2,5 mg
1 takaran = 3,75 mg
2 takaran = 5 mg
Aturan pakai :
Aturan Pakai :
Organoleptis :
Rasa pahit : Sukrosa
c. Kelarutan :
d. Stabilitas
e. Pengawet
f. Formula Awal/Komposisi
R/ Cetirizin HCl 2.5 mg
Glycerin 10 %
Na. fosfat 1,57%
Asam sitrat 1,17%
Sukrosa 30%
Na. benzoate 0.02 %
Aqua ad 5 ml
Mf sirup 150 ml
4. Perhitungan Dapar
5. Tabel Penimbangan
7. Ditimbang sukrosa 45 gram + air panas 30 ml, Timbangan, beaker gelas Homogen
aduk ad larut
13. Kalibrasi beaker 15 ml, diukur gliserin ad tanda Gelas ukur, beaker gelas
1. Label
2. Brosur/leaflet
3. Kemasan sekunder
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Rancangan Evaluasi
1. Organoleptis
prinsip : mengamati bentuk rasa,bau,bentuk dan warna dari sediaan.
Bentuk : larutan homogen
Bau : aroma strawberry
Rasa : strawberry
Warna : merah
2. pH sediaan
Alat : pH meter
Prinsip : mengukur besarnya pH sediaan
Cara Kerja :
- Kalibrasi pH meter
Disiapkan larutan buffer pH 4,0 dan 7,0
Dipasang elektrode kombinasi
tombol ditekan untuk menyalakan alat
elektroda dimasukan pada larutan pH buffer 4,0
kemudian diatur tombol sebelah kanan alat sampai
digital menunjukan angka 4,0.
elektroda dikeluarkan dari larutan buffer 4,0 dicuci
dengan aquadem dan dikeringkan dengan tissue.
elektrode dimasukan pada larutan buffer pH 7,0
kemudian diatur tombol kiri sampai menunjukan angka
7,0.
Elektroda dikeluarkan dari larutan buffer pH 7,0 cuci
dengan aquadem, keringkan dengan tissue, pH meter
siap pakai.
Lakukan hal yang sama untuk pH dapar standart pH =
4,0.
- Pengukuran pH sediaan
Larutan dimasukkan dalam beaker glass secukupnya
Elektroda dimasukkan dalam larutan
Angka yang muncul pada digital dicatat
Alat : Piknometer
Prinsip : Menghitung berat sediaan sejumlah volume
tertentu sehingga dapat dihitung berat jenisnya.
Bahan : Aquadest dan sediaan uji
Cara kerja :
Timbang piknometer kosong pada timbang analitik
Isi piknometer dengan sediaan sampai penuh kemudian
timbang juga dengan timbangan analitik
Bobot jenis sediaan dihitung dengan rumus :
v1 x v2
=
v total
v1 = volume piknometer dan sediaan
v2 = volume piknometer kosong
= berat jenis piknometer
lakukan hal yang sama untuk air
hitung bj relatif sediaan terhadap air
4. Viskositas Sediaan
B. Hasil Evaluasi
1. Organoleptis
Bentuk : larutan homogen
Bau : aroma strawberry
Rasa : manis
Warna : merah
2. Tes pH
pH sediaan hasil : 4,42
3. Berat Jenis
Parameter Sediaan
M pikno + bahan 23,29
M pikno 11,55
M bahan 11,74
V pikno 10 ml
bahan 1,174
4. Viskositas
A. Kesimpulan
Sediaan larutan yang kami buat tidak layak untuk diproduksi dalam
skala besar, karena salah satu spesifikasi yang kami tetapkan tidak
memenuhi persyaratan yang di haruskan. Persyaratan tersebut adalah
viskositas. Sediaan kami terlalu encer sehingga mengurangi acceptabilitas
pada pasien.
B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan praktikum ini, saran yang kami
berikan adalah menggunakan kombinasi zat pengental larutan agar
didapatkan viskositas yang stabil.