Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini negara kita menghadapi berbagai perubahan dan tantangan


strategis, baik eksternal maupun internal. Perubahan eksternal yang terjadi
adalah berlangsungnya era globalisasi, yang ditandai dengan meningkatnya
persaingan bebas, yang mengharuskan setiap komponen bangsa untuk
meningkatkan daya saing. Perubahan internal yang terjadi misalnya adalah
krisis moneter pada tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis
multidimensi, yang kemudian berujung pada perubahan yang mendasar.
Sebuah Ketetapan MPR RI Nomor X Tahun 1998 Tentang Pokok-Pokok
Reformasi Pembangunan untuk bidang kesehatan yaitu diberlakukan
paradigma baru pembangunan kesehatan, yaitu paradigma sehat, dengan visi
mengamanatkan dilakukannya reformasi total kebijakan pembangunan
Indonesia Sehat 2015.

Paradigma sehat bukanlah sederhana, untuk menerapkannya


diperlukan perubahan pada 15 bidang, yang kesemuanya memerlukan
perubahan pola pikir para petugas kesehatan baik di Tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Puskesmas sampai Desa.

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat


dan pelayanan kesehatan perorangan, juga telah mengalami perubahan
mendasar, seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas. Dari
kebijakan dasar tersebut, tidak diragukan lagi bahwa Puskesmas memegang
peranan yang amat penting bagi tercapainya visi Indonesia Sehat 2015,
sebab visi ini baru dicapai bila Kecamatan Sehat telah tercapai di hampir
seluruh wilayah.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
1
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Perubahan tersebut tentu saja mempunyai pengaruh pada


implementasi berbagai upaya kesehatan melalui Puskesmas, karna selain
telah berubahnya kebijakan dasar Puskesmas yang disesuaikan dengan
reformasi di bidang lain, paradigma sehat sebagai paradigm baru
pembangunan kesehatan ikut mewarnai substansi perubahan tersebut.
Berbagai perubahan ini tentu saja membawa konsekuensi logis terhadap
manajemen Puskesmas.

Perubahan mendasar pada paradigm sehat adalah bahwa Puskesmas


akan melakukan intervensi bukan hanya keluarga yang sakit, tetapi juga
keluarga yang sehat untuk dijaga dan ditingkatkan kesehatannya. Jadi,
Puskesmas harus mempunyai catatan/informasi kesehatan dasar tiap
keluarga yang tinggal di wilayah kerjanya. Konsep ini kemudian
diterjemahkan sebagai Puskesmas Peduli Keluarga (Puskesmas Peka),
yaitu Puskesmas yang secara proaktif memantau dan meningkatkan
kesehatan keluarga. Puskesmas peduli keluarga ini sebagai bentuk
implementasi dari pemberdayaan masyarakat, khususnya pemberdayaan
keluarga. Inilah salah satu perubahan besar yang harus dilakukan oleh
Puskesmas.

Dalam Pembukaan UUD 1945 salah satu tujuan Negara adalah untuk
mewujudkan kesejahteraan umum. Berdasarkan pemikiran diatas, maksud
dan tujuan di bidang kesehatan dituangkan dalam Sistem Kesehatan
Nasional (SKN).

Dalam GBHN 1993 mengamati bahwa, pembangunan manusia


sebagai insan harus dilakukan dalam keseluruhan proses kehidupan yaitu
dengan memperhatikan tingkat kesejahteraan lingkungan.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diselenggarakan upaya


kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata yang dapat diterima
serta terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan
dengan cara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
2
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Kabupaten Deli Serdang juga mempunyai visi Masyarakat Deli


Serdang Memiliki Akses Pelayanan Kesehatan Optimal, Berbudaya
Bersih dan Sehat 2015,dengan misi yaitu:

1. Memelihara, meningkatkan kesehatan keluarga dan status gizi


mayarakat.
2. Melindungi masyarakat dari penyakit menular dan tidak menular.
3. Melaksanakan upaya penyehatan lingkungan dan rumah tangga.
4. Meningkatkan kesadaran mayarakat berperilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan dalam upaya kesehatan berbasis mayarakat.
5. Menyelenggarakan, memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata, serta terjangkau.

Untuk mencapai misi tersebut maka diharapkan Puskesmas sebagai


pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan mayarakat dapat
diberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
dalam satu wilayah kerja. Untuk mendukung pembangunan kesehatan
diperlukan peran serta masyarakat yang berupa posyandu yang dilaksanakan
dari, oleh dan untuk masyarakat.

Visi Sumatera Utara

Menjadi Penggerak Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia


Sehat Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Misi Sumatera Utara

Memberikan Kontribusi Nyata dalam Pembangunan Kesehatan


Melalui Pembinaan Umum di Bidang Kesehatan dan Pembinaan
Operasional Kebijakan Gubernur Sumatera Utara yang Dilakukan
Secara Lintas Program dan Lintas Sektoral Sesuai Posisi, Tantangan,
Peran, dan Tanggung Jawab Aparatur dalam Penyelenggaraan
Pemerintah Negara dan Pembangunan

Pada hakekatnya Puskesmas harus melaksanakan program kesehatan


dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan gizi
masyarakat, tetapi seiring dengan krisis moneter yang berkepanjangan sejak

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
3
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

pertengahan tahun 1997 yang melanda Indonesia, memberikan dampak di


segala bidang, termasuk bidang kesehatan. Menurunnya pendapatan dan
daya beli masyarakat yang diperberat oleh meningkatnya biaya
pemeliharaan kesehatan, sangat mengancam status gizi dan kesehatan
mayarakat, khususnya penduduk miskin.

Seiring dengan semangat otonomi daerah, daerah juga diberi


kewenangan untuk menyelenggarakan kegiatan birokrasi, administrative dan
ekonomi serta juga termasuk program kesehatan di dalamnya, seperti
program Pemerintah Kota Medan dengan pemberian obat-obatan gratis di
Puskesmas.

1.2Tujuan Kegiatan

1.2.1 Tujuan Umum


1. Untuk mengetahui program Puskesmas di mayarakat.
2. Untuk mengetahui struktur organisasi Puskesmas serta program dari
masing-masing unit yang ada.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui program wajib dan pengembangan puskesmas
(khususnya Puskesmas Rawat Inap Batang Kuis Kabupaten Deli
Serdang).
2. Untuk mengamati sejauh mana program-program tersebut telah
berjalan, melalui data-data yang tersedia di Puskesmas tersebut.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa aja yang dijumpai dalam


melaksanakan program-program tersebut.

4. Melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai masalah-


masalah kesehatan yang dijumpai di wilayah Puskesmas Rawat Inap
Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang dengan memanfaatkan fasilitas
yang ada.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
4
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

.3 Prosedur Kerja

Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Puskesmas Rawat


Inap Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:

1. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas


Rawat Inap Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

2. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan


administrasi yang dilaksanakan di Puskesmas melalui:

a. Mencatat data dari laporan yang ada di Puskesmas.

b. Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staf


administrasi Puskesmas.

3. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut berperan serta


dalam pelayanan kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
5
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan


pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat dari suatu wilayah kerja dalam bentuk
kegiatan pokok.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
NO.128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. Yang
dimaksud dengan :
1. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Yakni suatu unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang melakukan tugas teknis operasional dan
merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
6
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat


yang optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga meliputi
pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat
dan keluarga, serta pelayanan kesehatan.
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota adalah Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan Puskesmas bertanggung jawab
hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan dibebankan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara Nasional, standar wilayah Puskesmas adalah satu
Kecamatan. Tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu
Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar
Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing Puskesmas tersebut secara
operasional bertanggung jawab kepada Dinas Kabupaten/Kota.

Dari uraian diatas, jelas bahwa Puskesmas adalah satu organisasi yang
diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di
wilayah Kecamatan.
Adapun pengertian batasan Puskesmas dengan kewenangan
kemandirian
yang dimaksud adalah Puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai
berikut:
a. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan
situasi kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.
b. Kewenangan mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan
yang berasal dari pemerintahan, masyarakat, swasta dan sumber lain
dengan diketahui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
7
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

kemudian dipertanggungjawabkan untuk pembangunan kesehatan di


wilayah kerjanya.
c. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan
tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya
diketahui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
d. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk
peralatan medis dan non medis yang dibutuhkan.

2.2 Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Puskesmas


Di Indonesia, konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968, ketika
dilangsungkan Rapat Kerja Nasional Pertama di Jakarta. Sebelum tahun
1968, pelayanan kesehatan tingkat dasar sudah ada seperti KIA, BP, PAM,
dan lain-lain. Masing-masing berjalan sendiri dan belum terorganisir
sehingga dipandang kurang menguntungkan dan tidak memenuhi sasaran.
Oleh karena itu, timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat
1 dalam suatu organisasi dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).
Pada tahun 1969, Puskesmas dibedakan menjadi :

Puskesmas tipe A, dipimpin oleh dokter penuh

Puskesmas tipe B, dipimpin oleh dokter tidak penuh

Puskesmas tipe C, dipimpin oleh petugas paramedis

Pada tahun 1970, pembagian Puskesmas berdasarkan kategori


pemimpin ini dirasakan kurang sesuai. Sehingga mulai tahun 1970,
ditetapkan hanya satu macam Puskesmas dengan wilayah kerja tingkat
kecamatan atau pada suatu daerah dengan jumlah penduduk antara 30.000-
50.000 jiwa.

Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah, dan


dikeluarkannya Inpres Kesehatan No.5 tahun 1974, dan No.4 tahun 1976,
maka wilayah kerja Puskesmas diperkecil dengan jumlah penduduk
30.000 jiwa untuk satu wilayah Puskesmas.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
8
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Latar belakang berdirinya Puskesmas adalah :

1. Menurut UU Kesehatan No.9 tahun 1996 pasal 6 :

Setiap warga negara memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya


dan perlu diikutsertakan dalam usaha pemerintah.

2. Penduduk Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan, sedangkan


RSU swasta jauh dari tempat tinggalnya dan biayanya mahal.

Oleh karena itu, besar kemungkinan tidak dapat dijangkau oleh


masyarakat, maka dengan adanya Puskesmas, penduduk dapat berobat
ke Puskesmas.

3. Perlu digali dan dimanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk


mengembangkan pembangunan masyarakat desa untuk mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang ada pada masyarakat.

2.3 Visi dan Misi Puskesmas

2.3.1 Visi Puskesmas


Visi Puskesmas adalah mewujudkan Kecamatan Sehat Sejahtera
menuju tercapainya Indonesia Sehat 2015. Dalam menentukan
keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan indikator
Kecamatan Sehat, antara lain sebagai berikut:
Indikator Lingkungan Sehat
Indikator Perilaku Sehat
Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
Indikator Derajat Kesehatan yang Optimal
Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaedah
sederhana, mudah diperoleh, mudah diinterpretasikan, sensitif dan spesifik.

2.3.2 Misi Puskesmas


Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
9
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Misi tersebut adalah:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah


kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya agar memperhatikan aspek
kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat sehingga pembangunan itu dapat mendorong
lingkungan dan perilaku masyarakat semakin sehat.
2. Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat untuk hidup
sehat di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya semakin berdaya di
bidang kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan
menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat,
mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan
efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan
bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dengan
menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai.
Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan Puskesmas
mencakup pula aspek lingkungan di wilayah kerjanya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
10
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

2.4 Gambaran Puskesmas Dan Jaringannya.


1. Pustu
Terdiri dari 4 pustu :
1. Pustu batang kuis pecan
2. Pustu Desa Baru
3. Pustu Desa Sena
4. Pustu Sugiharjo
2. Poskesdes
Terdiri dari 7 poskesedes :
1. Poskesdes Desa Tanjung Sari
2. Poskesdes Desa Bakaran Batu
3. Poskesdes Desa Bintang Meuriah
4. Poskesdes Desa Sidodadi
5. Poskesdes Desa Paya Gambar
6. Poskesdes Desa Mesjid
7. Poskesdes Desa Tumpatan Nibung

2.5 Tujuan Puskesmas


Tujuan Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat 2015.

2.6 Fungsi Puskesmas


1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
11
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

itu, Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan


dari penyelanggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengakibatkan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran,
kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaanya, serta ikut menerapkan,
menyelenggarakan, dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi,
khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab
Puskesmas meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat
pribadi (Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut
adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu ditambah dengan
rawat inap.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat
umum (Public Goods) dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
12
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah


promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program
kesehatan masyarakat lainnya.

2.7 Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas

2.7.1Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan
Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem
Pemerintah Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah
sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang
kesehatan di tingkat kecamatan.
3. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan,
poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan Puskesmas di
antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah
sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai
bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat
seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
13
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan


bersumber daya masyarakat adalah sebagai pembina.

2.7.2 Organisasi Puskesmas


1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas
sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas
b. Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas
dalam pengelolaan:
Data dan informasi
Perencanaan dan Penilaian
Keuangan
Umum dan Kepegawaian
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap
UKBM
d. Jaringan Pelayanan Perorangan:
Unit Puskesmas Pembantu
Unit Puskesmas Keliling
Unit Bidan di Desa/Komunitas.

2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
14
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

dipersyaratkan harus seorang sarjana dibidang kesehatan yang


kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

3. Eselon Kepala Puskesmas


Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan
ditingkat Kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan
besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan ditingkat Kecamatan maka jabatan Kepala
Puskesmas adalah jabatan struktural Eselon IV.
Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk
menjabat jabatan IV, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan
kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan
yang kurikulum pendidikannya mencakup dibidang kesehatan
masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

2.7.3. Tata Kerja Puskesmas


Tata kerja Puskesmas yaitu:
1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan
kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di
tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta
penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya
masyarakat oleh Puskesmas, berkoordinasi dengan kantor kecamatan
mencakup pula kegiatan fasilitasi.
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dengan demikian secara teknis dan administratif,
Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif
dan teknis kepada Puskesmas.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
15
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola
oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama
termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat
dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan
perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit
(Kabupaten/Kota) dan Balai Kesehatan Masyarakat (Balai Pengobatan
Penyakit Paru-paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat,
Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indra
Masyarakat).
Untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai Balai Kesehatan Masyarakat. Kerjasama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapat
hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut
harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang
ada di tingkat Kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
16
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan


dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan
yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan
berdampak positif terhadap kesehatan.
6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan
aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.
Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan
Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi
masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi
kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai
mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

2.8 Upaya dan Azas Penyelenggaraan Puskesmas


2.8.1 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas
yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat,
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), yang
keduanya jika ditinjau dari sistem ketahanan nasional merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
Upaya kesehatan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta
mempunyai daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap Puskesmas
yang ada di wilayah Indonesia.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
17
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

b. Upaya Kesehatan Lingkungan


c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (khusus kota Medan).

2. Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas yang
dipilih dan daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada
yaitu:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olahraga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional
j. Laboratorium Sederhana

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya


inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas tersebut diatas sesuai
dengan kebutuhan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan
dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas terlaksana secara
optimal (target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
18
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan


ole Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat,
maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab
menyelenggarakannya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pelayanan rawat
inap. Puskesmas dapat mengembangkan pelayanan rawat inap, dalam
pelaksanaannya tenaga, sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Di beberapa daerah tertentu telah muncul kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan medik spesialistik. Apabila ada kemampuan, di
Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik spesialistik, baik dalam
bentuk rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan medik
spesialistik di Puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan
rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Status dokter dan atau
tenaga spesialis yang bekerja di Puskesmas dapat sebagai tenaga konsulen
atau tenaga tetap fungsional Puskesmas yang diatur oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat.

2.8.2 Azas Penyelenggaraan Puskesmas


Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu. Azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari
ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya
menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi Puskesmas dalam
menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan.
Azas penyelenggaraan Puskesmas adalah:
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
19
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan


yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Berbagai kegiatan yang
harus dilaksanakan Puskesmas, antara lain:
a. Menggerakkan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata
dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan
masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
puskesmas dengan kegiatan antara lain:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak: Posyandu, Polindes, Bina
Keluarga Bahagia (BKB).
b. Upaya Perbaikan Gizi: Posyandu, Panti Pemulihan Gizi (PPG),
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI).
c. Upaya Kesehatan Sekolah: Dokter Kecil, Dokter Remaja, Saka
Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
d. Upaya Kesehatan Lingkungan: Kelompok Pemakai Air
(POKMAIR), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL),
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia: Posyandu Usila.
f. Upaya Kesehatan Kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (POS UKK).
g. Upaya Kesehatan Jiwa: Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TPKJM).
h. Upaya Pengobatan Tradisional: Taman Obat Keluarga (TOGA),
Pembinaan Batra.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
20
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

i. Upaya Pembiayaan Jaminan Kesehatan: Dana Sehat, Tabungan Ibu


Bersalin (TABULIN).
j. Upaya Pengobatan: Posyandu, Pos Obat Desa (POD).

3. Azas Keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai
pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat
lainnya, berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program agar
terjadi perpaduan kegiatan di lapangan sehingga lebih berhasil guna
dan berdaya guna.
a. Keterpaduan lintas program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung
jawab puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain:
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) berupa keterpaduan
KIA dengan P2M, Gizi, Promosi Kesehatan, Pengobatan.
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) berupa keterpaduan
kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan,
kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan
jiwa.
Puskesmas keliling berupa keterpaduan pengobatan dengan
KIA/KB, gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi.
Posyandu berupa keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M,
kesehatan jiwa, promosi kesehatan.
b. Keterpaduan lintas sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan
penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan
inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat
kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.
Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
21
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Upaya Kesehatan Sekolah berupa keterpaduan sektor


kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan,
agama.
Upaya Promosi Kesehatan berupaketerpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama,
pertanian.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak berupaketerpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi,
organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB.
Upaya perbaikan gizi berupa keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan,
agama, koperasi, dunia usaha, PKK, PLKB.
Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan berupa keterpaduan
sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga
kerja, koperasi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan.
Upaya kesehatan kerja berupa keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.

4. Azas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang
bila tidak mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bisa
melakukan rujukan baik secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi
atau secara horizontal ke puskesmas lainnya.
Ada 2 macam rujukan di Puskesmas yaitu:
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus
penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi
satu kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib
merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu
(baik horizontal maupun vertikal). Sebaliknya pasien paska rawat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
22
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke


puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:
Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan
medik (biasanya operasi) dan lain-lain.
Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga
yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan kepada
tenaga puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan
medik di puskesmas.
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat
juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan
pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah
menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak
mampu menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka
puskesmas tersebut wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam,
yaitu:
Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan
fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman
alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis
pakai dan bahan makanan.
Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
23
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan


kesehatan karena bencana alam.
Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah
kesehatan masyarakat dan tanggung jawab penyelesaian
masalah kesehatan masyarakat atau penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat (antara lain Upaya Kesehatan Sekolah,
Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Jiwa, pemeriksaan
contoh air bersih) kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak
mampu.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
24
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BATANG KUIS

3.1 Lokasi Puskesmas Batang Kuis


Puskesmas Batang Kuis terletak di Jalan Pancasila No. 26 Desa Batang Kuis
Pekan, Kabupaten Deli Serdang. Dengan batas wilayah :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Pantai Labu
2. Sebelah Timur : Kecamatan Beringin
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjung Morawa
4. Sebelah Barat : Kecamatan Percut Sei Tuan

3.2 Wilayah Kerja


Batasan wilayah kerja puskesmas yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
berdasarkan geografis, demografis, sarana transportasi, masalah kesehatan
setempat,sumber daya dan lain lain.
Puskesmas Batang Kuis terdiri dari 11 desa, yaitu :
1. Batang Kuis Pekan
2. Desa Baru
3. Desa Paya Gambar
4. Desa Mesjid
5. Tumpatan Nibung
6. Sidodadi
7. Sena
8. Tanjung Sari
9. Sugiharjo
10. Bakaran Batu
11. Bintang Meriah

3.3 Demografi
Kecamatan Batang Kuis terdiri dari 11 desa dengan jumlah penduduk x
jiwa dengan x kepala keluarga yang menempati area seluas 40,34 hektar.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
25
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah
Di Wilayah Kerja Puskesmas Puskesmas Batang Kuis
Tahun 2014
N Desa Jumlah Luas (Ha) Jumlah
o Penduduk (Jiwa) Dusun
1 Batang Kuis Pekan 0.75
2 Baru 4.32
3 Paya Gambar 3.03
4 Mesjid 2.67
5 Tumpatan Nibung 3.70
6 Sidodadi 9.50
7 Sena 6.40
8 Tanjung Sari 7.34
9 Sugiharjo 1.53
10 Bakaran Batu 0.45
11 Bintang Meriah 0.65
Jumlah 40,34
Sumber : SP2TP Puskesmas Batang Kuis 2014
Keterangan :
Jumlah penduduk yang besar bukan hanya merupakan modal tetapi juga
merupakan beban di dalam pembangunan, karenanya pembangunan
diarahkan pada peningkatan kualitas SDM seiring dengan laju
pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk. Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Batang Kuis berdasarkan
data yang dimiliki Puskesmas Batang Kuis untuk tahun 2014 berjumlah x
jiwa dengan x susun dalam 11 Desa yang termasuk dalam wilayah kerja
Puskesmas Batang Kuis.

Tabel 3.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Seks Ratio
Di Wilayah Kerja Batang Kuis
No. Desa Jenis Kelamin Jumlah

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
26
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Laki - Laki Perempuan


1 Batang Kuis Pekan
2 Baru
3 Paya Gambar
4 Mesjid
5 Tumpatan Nibung
6 Sidodadi
7 Sena
8 Tanjung Sari
9 Sugiharjo
10 Bakaran Batu
11 Bintang Meriah
Jumlah
Sumber : SP2TP Puskesmas Batang Kuis 2014

Keterangan :
Seks ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis
kelamin. Ratio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki -
laki dan perempuan di suatu daerah tertentu. Perkembangan penduduk
menurut seks ratio tahun 2014 berdasarkan data yang dimiliki Puskesmas
Batang Kuis untuk Tahun 2014 adalah jumlah penduduk x lebih tinggi
dibandingkan dengan penduduk x.

Tabel 3.3
Data GSI di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Kuis
Kecamatan Batang Kuis
Tahun 2014
No Kriteria Jumlah
1 Bayi
2 Balita
3 Bumil
4 Bulin

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
27
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

5 Bufas
6 Buteki
Sumber : SP2TP Puskesmas Batang Kuis 2014
Keterangan :
Dari tabel di atas diketahui sasaran kesehatan di Puskesmas Batang Kuis
Kecamatan adalah mayoritas x dengan jumlah x jiwa.

3.4 Tenaga Kesehatan Puskesmas Batang Kuis

Tabel 3.4. Data Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas


Batang Kuis Kecamatan Deli Serdang Tahun 2014

No Nama Nip Pangk Jabatan


at /Gol

1 drg. Desrian Ch Nst 19611225 198914 2 002 IV C Dokter Poli Gigi

2 Mintaria Sitorus 19580423 198203 2 004 III D Pet. Perpustakaan

3 Deden Tarigan 19630315 198402 2 004 III D Pet. DBD Malaria

4 Nurhayati Rangkuti, SPK 19630606 198803 2 017 III D Koord Imunisasi

5 Linggem Tarigan, SKM 19660715 199303 2 006 III D Pet. SE/SP2TP

6 Megawati Simatupang, S.Kep 19691212 199303 2 006 III D Pet. TB, Kusta,
Prambusia

7 Yuni Erpida Lubis, AM.Keb 19700622 199103 2 009 III D Pet IVA

8 Ery Juliana Purba 19720715 199303 2 012 III C Pet. Lansia

9 Pardamean Effendi Srg, 19610710 198603 1 002 III C Kasubag Tata


LCPK Usaha

10 Dergos Hutasoit 19620826 198203 2 009 III C Pet. Poli Umum,


Jiwa, Indra

11 Paulina Nurhayati Panjaitan 19651011 199403 2 005 III C Pet. Gigi

12 Elinar, AM. Keb 19650930 199103 2 010 III C Pet. KB

13 Manipat Panjaitan 19671231 199402 2 012 III C Pet. Apotek

14 Marsini, SKM 19670911 199702 2 006 III C Pet. Gizi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
28
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

15 Mastiur Linda Sitorus, AM. 19730109 199003 2 002 III C Pet. PSM,IVA
Keb

16 Nenti Manurung, SST 19740811 199303 2 004 III C Pet. Bikor

17 Zuraidah Marpaung, AM. Keb 19750127 199503 2 002 III C Pet. Anak/Bend.
BOK

18 dr. Nurmawaty Dalimunthe 19800703 200904 2 002 III C Dokter Poli


Umum

19 Rufinus Pagit Pardomuan 19600228 198309 1 003 III C Pet. Kartu

20 Sukariati, SPK 19590816 198103 2 013 III B Pet. Apotek

21 Desmilawati Hrp, SKM 19801207 200502 2 005 III B Pengelola KIS,


PromKes

22 Desy Hardianti, AM. Keb 19740312 200701 2 024 III B Pet.Poli Umum,
ISPA, Diare

23 Susi Lestari, AMK 19790203 200903 2 003 II D Petugas Poli


Umum, K. PD.
Anak

24 Martalena Sihombing 19640330 198303 2 003 II D Pet.Kartu

25 Lesnauli Sitorus, AMKL 19791109 200903 2 008 II D Pet. Kesling

26 Nova Elisabet Simare-mare 19880511 201001 2 019 II D Pet. Laboratorium

27 Roria Novalina Panjaitan, 19891125 201101 2 005 II D Pet. Gizi


AMG

28 Eka Kharyanti 19720828 200604 2 025 II C Pet. UKS

29 Neny Marhaida Rosa 19751027 200502 2 002 II C Pen. Jwb Apotek

30 Khairul Anwar 19671012 200701 1 048 II B Pet. Inventaris


Barang

31 Renti Sihotang SpK 19610521 198303 2 015 III D Pustu Bt. Kuis
Pekan

32 Sannaria Simanjuntak 19630918 198803 2 010 III D Pustu Bt. Kuis


Pekan

33 Krisnawati 19610712 198303 2 018 III C Pustu Bt. Kuis


Pekan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
29
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

34 Rugun Sidabuke, Akbid 19720715 199303 2 012 III C Pustu Sugiharjo

35 Masiani Simbolon SpK 19590711 199403 2 003 III C Pustu Sugiharjo

36 Asnah Elinda, Am.Keb 19660629 198903 2 013 III B Pustu Desa Baru

37 Parulian Saragih, Amd. Keb 19720410 199203 2 015 III B Pustu Desa Baru

38 Raisah Batubara, Akbid 19601118 198303 2 012 III D Pustu Desa Sena

39 Melda LJ. Naibaho, S.Kep 19800105 200502 2 012 III C Pustu Desa Sena

40 Juliati Sintoria, Amd.Keb 19740725 199303 2 002 III A Poskesdes Tj. Sari

41 Evinnita FL.Gaol, AM.Keb 19741204 200801 2 011 II C Poskesdes


Sidodadi

Sumber : SP2TP Puskesmas Batang Kuis 2014

Tabel 3.5. Nama-nama Bidan PTT di Wilayah Kerja Puskesmas


Batang Kuis Kecamatan Deli Serdang Tahun 2014

No Nama NR.PTT Tempat Tugas

1 Farida 02.4.04707420 Pustu Desa Sena

2 Rusida Wati 02.4.047.7373 Puskesmas Batang Kuis

3 Rukeria Sagala 02.4.048.2171 Pustu Desa Baru

4 Ratna Komala Sari 02.4.048.1006 Puskesmas Batang Kuis

5 Nazariah Azni 02.4.047.7437 Pustu Sugiharjo

6 Yessi Andriani 02.4.047.3597 Poskesdes T. Nibung

7 Marliana Nainggolan 02.4.047138016 Poskesdes Desa Mesjid

8 Emawati Melina G 02.4.047.138.022 Pustu Desa Sena

9 Novita Lisdawati Damanik 02.4.048.12758 Pustu Batang Kuis

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
30
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Pekan

10 Astati Roslina Sidauruk 02.4.047.3595 Puskesmas Bt. Kuis

11 Erni Susanti Saragi Napitu 02.4.048.10071 Puskesmas Batang Kuis

12 Minarti Azmi Tanjung 02.4.048.10043 Puskesmas Batang Kuis

13 Eli Warni 01.4.047.12681 Poskesdes Tj.Sari

14 Rinjani Manalu 02.4.048. 842 Poskesdes Bakaran Batu

15 Ruth Yemima Nainggolan 02.4.048.10046 Poskesdes Paya Gambar

16 Netty 02.4.047.138993 Pustu Desa Baru

17 Jemi Brutu 02.4.048.10080 Puskesmas Batang Kuis

18 Sri Wahyuni 1 02.4.047.137974 Puskesmas Batang Kuis

19 Elfina Ris Imelda 02.4.047.6965 Poskesdes Bintang


Meriah

20 Nurhasanah Sebayang 02.4.047.7439 Poskesdes T. Nibung

21 Sri Wahyuni 2 02.4.047.10181 Puskesmas Batang Kuis

22 Susanti 02.4.048.2004 Poskesdes Tanjung Sari

23 Verawati Simamora 05.4.048.11263 Poskesdes Tanjung Sari

24 Dewana Hidewati Saragih 02.4.047.7398 Poskesdes Bakaran Batu

25 Wingga Afifta Lubis 02.4.048.1011 Puskesmas Batang Kuis

26 Ratna Sari 02.4.047.138037 Poskesdes Mesjid

27 Riana Yunita Silalahi 02.4.027.238 Poskesdes Sidodahi

28 Irene Margaret C. Sitorus 02.4.04812.922 Poskesdes Paya Gambar

Sumber : SP2TP Puskesmas Batang Kuis 2014

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
31
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

3.6 Struktur Organisasi Puskesmas Biru-Biru

Bagan Struktur Organisasi Pukesmas Batang Kuis


Kecamatan Deli Serdang
2014

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BATANG KUIS

KEPALA PUSKESMAS

Dr. Susi Evanta MS,MKes

TATA USAHA :
Beresta Ginting

Perencanaan :
Keuangan : Marisi C.
Inventaris Barang :Susi
Umum/Kepegawaiana:Mardiana

UNIT I UNIT II
UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN MASYARAKAT

RAWAT JALAN : UPAYA KESEHATAN WAJIB


:
RAWAT INAP : 1. POMKES: Tetty Elida
Pria : Djujurken Kembaren 2.Kesling : Djujurken
Kembaren
Wanita : Mardelina 3.KIA/KB : Endang
R.Anak : 4.Gizi : Mariati
Bersalin: Endang 5.P2P : Sahna Ginting
PENUNJANG MEDIS 6.Yankes : Asbiah
Laboratorium : Nindi UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN
Farmasi : Agnesia Wulandari 1. UKS : Anna P

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
32
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

JARINGAN PELAYANAN
PUSKESMAS
PUSKESMAS PEMBANTU
1. PUSTU CandiRejo
2. PUSTU Sidodadi
3. PUSTU Penen

POSKESDES
1. Sidomulyo : Saniem
2. Selamat : Jenita
3. Mbarui : Persandata
4. Kutomulyo : Erlina Tarigan
5. TanjungSena :F. Mawarni G
6. Rumah Gerak : Risnawati M
7. Peria-ria : Sulinda Barus
8. Sarilaba Jahe :Rika Ardayanti
9. Mardinding : Debora Sinuhaji
10. Kuala Dekah : Santi Barus

Bidan Desa
Ajibaho : Windayani
Namo Suro Baru : Febriyani
Namo Tualang : Sri Ngenana
Penen : Rika Juniati

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
33
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

3.7. Fasilitas Gedung Puskesmas

Tabel 3.4 Data Fasilitas Gedung


di Wilayah Kerja Puskesmas Biru-Biru
Kecamatan Biru-Biru Tahun 2014
No Fasilitas Gedung Jumlah
1 Ruang Promkes 1
2 Ruang Tata Usaha 1
3 Ruang Aula 1
4 Ruang Portier 1
5 Ruang Kamar Obat 1
6 Ruang Rawat Inap 1
7 Ruang Gigi 1
8 Ruang Imunisasi 1
9 Ruang Kepala Puskesmas 1
10 Ruang Poli Klinik 1
11 Ruang VK 1
12 Ruang KIA/KB 1
13 Ruang Gizi/Anak 1
14 Ruang TB Paru 1
15 Ruang Laboratorium 1

3.8. Fasilitas Sumber Daya Manusia


Adapun tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Biru-Biru
adalah:
Jumlah Dokter Spesialis :-
Jumlah Dokter Umum :7
Jumlah Dokter Gigi :2
Jumlah Asisten Apoteker :2
Jumlah Paramedis : 52
Jumlah Tenaga Non Medis : 12
Jumlah Perawat Gigi :-
Jumlah Petugas Sanitasi/Kesling :1

3.9. Fasilitas Administrasi


Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam bidang
pencatatan dan pelaporan data, maka Puskesmas Biru-Biru di dukung oleh
fasilitas administrasi yang terdiri dari:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
34
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Kartu berobat.
Buku catatan.
Kartu pelaporan.
Lemari/rak buku.
Meja/kursi.
Komputer.
Stempel.
Arsip.
Hekter.
Tong Sampah.
Kursi Plastik.

3.10.Fasilitas Imunisasi
Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Biru-Biru antara lain:
1. Lemari es kecil.
2. Alat-alat imunnisasi.
3. Vaksin, seperti BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis.
4. Fuling Kabinet
5. Meja Biro
6. Lemari Besi
7. Kursi Bursa
8. Tong Sampah

3.11.Fasilitas Alat-Alat Kesehatan


Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Biru-Biru antara lain:
Alat-alat pemeriksaan kesehatan.
Alat-alat pertolongan kesehatan persalinan.
Alat-alat suntik dan alat-alat P3K.
Timbangan bayi dan dewasa.
Dental unit chair.
Alat-alat laboratorium sederhana.
Lemari dingin penyimpanan vaksin.
Tempat Tidur.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
35
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Kursi Bursa.
Kursi Lipat.
Meja Kayu.
Bantal.
Tong Sampah.
Tabung Oksigen.

3.12.Fasilitas Obat-Obatan
Puskesmas Biru - Biru dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya
memulihkan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh
perlengkapan obat-obatan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

Fasilitas Obat-obatan tersebut adalah:


1. Amoxicillin syrup kering 125 mg/5 ml : Botol
2. Amoxicillin kapsul 250 mg dan 500 mg : Kapsul
3. Ampicillin kaplet 250 mg : Kaplet
4. Antalgin 500 mg : Tablet
5. Antasida Doen : Tablet
6. Antasisda sirup : Botol
7. Asam Mefenamat 500 mg : Tablet
8. Asam Askorbat 50 mg : Tablet
9. Acyclovir : Tablet
10. Acyclovir : Salep
11. Allupurinol : Tablet
12. Ambroxol syrup : Botol
13. Amlodipine 5 mg dan 10 mg : Tablet
14. B6 : Tablet
15. Betahistin : Tablet
16. Betasone cream : Salep
17. Bisoprolol : Tablet
18. Ciprofloxacine : Tablet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
36
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

19. Clindamisin : Tablet


20. Cetirizine : Tablet
21. CTM : Tablet
22. Dexamethason 0,5 mg : Tablet
23. Dexamethason injeksi 2 mg/ml : Ampul
24. Dextrometorphan HBr syrup 10 mg/S ml : Botol
25. Diazepam 2 mg : Tablet
26. Dextrometrophan : Tablet
27. Dextrometrophan syrup : Botol
28. Donperidone : Tablet
29. Donperidone syrup : Tablet
30. Eritromisine 250 mg : Tablet
31. GG : Tablet
32. Glibenklamin : Tablet
33. Hidrokortison krim 2,5 % : Tube
34. Kapas Pembalut I absorben : Bungkus
35. Kasa Hidrofil 4 masyarakat x 15 cm : Rol
36. Kloranifenikol 250 mg : Kapsul
37. Kloramfenikol tetes telmga 3 % : Botol
38. Klorfeniramin maleat (CTM) 4 mg : Tablet
39. Kotrimoksazol suspensi : Botol
40. Kotrimoksazol tablet kombinasi : Tablet
41. Ketorolac injeksi : Ampul
42. Katopril 25 mg : Tablet
43. Lansoprazole : Tablet
44. Levofloksasin : Tablet
45. Lidocain 2% : Ampul
46. Loratadine 10 mg : Tablet
47. Lactas : Tablet
48. Metronidazol 500 mg : Tablet
49. Meloxicam : Tablet
50. Metil Prednison : Tablet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
37
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

51. Metformin : Tablet


52. Miconazole salf 2% : Tube
53. Natrium klorida 0,9 % injeksi : Ampul
54. Natrium Bicarbonat 500 mg : Tablet
55. Natrium Diclofenac 25 mg : Tablet
56. OBH cair : Botol
57. OksitetrasiklinHCi 1% : Tube
58. Oksitetrasiklin HC1 3 % : Tube
59. Parasetamol syr 120 mgI5 ml : Botol
60. Parasetamol 500 mg : Tablet
61. Pil KB : Kotak
62. Pirantel Pamoat 125 mg basa : Tablet
63. Prednison 5 mg : Tablet
64. Piroxicam : Tablet
65. Piroxicam injeksi : Ampul
66. Ranittidin : Tablet
67. Ranitidin injeksi : Ampul
68. Salisil Bedak 2 % : Kotak
69. Serum Anti Tetanus : Ampul
70. Sefiksim : Tablet
71. Simvastatin 10% : Ampul
72. Salbutamol Tablet
73. Sianokobalamm (Vit B 12) 500 mcq/ mi-iml : Ampul
74. Tetrasilklin HC1 250 mg : Kapsul
75. Thiamin HCl (VitBl) 5O mg : Tablet
76. Vit B Comp. : Tablet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
38
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

BAB IV
PROGRAM KERJA PUSKESMAS

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional


yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Fungsi puskesmas adalah menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan, memberdayakan kesehatan dan memberdayakan keluarga serta
memberikan pelayanan tingkat pertama.
Puskesmas Batang Kuis telah melaksanakan upaya kesehatan wajib
yaitu:
1. Upaya promosi kesehatan.
2. Upaya kesehatan lingkungan.
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
6. Upaya pengobatan.
7. Upaya pencatatan dan pelaporan.

Serta upaya kesehatan pengembangan yaitu:


1. Upaya kesehatan sekolah.
2. Upaya kesehatan olah raga.
3. Upaya perawatan kesehatan masyarakat.
4. Upaya kesehatan kerja.
5. Upaya kesehatan gigi dan mulut.
6. Upaya kesehatan jiwa.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
39
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

7. Upaya kesehatan mata.


8. Upaya kesehatan usia lanjut.
9. Upaya pembinaan pengobatan tradisional.
10. Upaya kesehatan penunjang terdiri dari laboratorium sederhana.

4.1 Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas


Batang Kuis

4.1.1 Upaya Kesehatan Wajib


Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya
tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
harus diselenggarakan disetiap puskesmas.
Untuk Dinas Kabupaten Deli Serdang upaya penyelenggaraan
kesehatan wajib Puskesmas ada 7 program wajib yaitu:
1. Upaya Promosi Kesehatan.
2. Upaya Kesehatan Lingkungan.
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6. Upaya Pengobatan.
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan.

4.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
dimasyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang
dipilih dari daftar upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada, yaitu:
1. Upaya Kesehatan Sekolah.
2. Upaya Kesehatan Olahraga.
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
4. Upaya Kesehatan Kerja.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
40
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.


6. Upaya Kesehatan Jiwa.
7. Upaya Kesehatan Mata.
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut.
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.
10. Pemeriksaan Laboratorium.

4.2 Program Prioritas Puskesmas Batang Kuis

4.2.1 Upaya Promosi Kesehatan


Tujuan
1. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan perilaku hidup sehat.
2. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-
upaya kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan
posyandu.
Sasaran
1. Tatanan rumah tangga.
2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok
pesantren.
3. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, dll).
4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal tempat ibadah, tempat
hiburan, restoran dan lain-lain.
5. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dll).

Kegiatan
1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan
lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya
bertempat di:
Balai Kelurahan dan Kecamatan.
Sekolah SD, SMP, SMA.
Rumah Ibadah.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
41
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Posyandu.
2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet,
dan brosur.
3. Pembinaan generasi muda untuk hidup di dalam kegiatan antara lain
berupa gotong royong dan olah raga.
4. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun di lapangan
yaitu mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada
yang memberikan keterangan penyuluhan terhadap:
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
b. Higiene dan sanitasi lingkungan.
c. Perbaikan gizi.
d. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah.
e. Tanaman obat keluarga.
5. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui posyandu, kesehatan dan
Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita, dan angka
kelahiran.
6. kunjungan ke rumah-rumah serta tanaman obat-obatan keluarga
(Toga). Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan
perorangan, perkelompok, dan massal.
Metode yang dilaksanakan yaitu, bimbingan dan konseling, ceramah,
diskusi kelompok, demonstrasi dan lain-lain.
4.2.1.1 Posyandu
Posyandu merupakan sebagai forum komunikasi alih teknologi dan
pelayanan kesehatan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat, yang
menpunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumberdaya manusia sejak
dini.
Tujuan
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan
IMR.
b. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
42
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

c. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka


teknologi dan swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan lainnya yang menunjang sesuai
kebutuhan.
e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat
dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.
Sasaran
Bayi, Balita, Ibu hamil, Ibu menyusui dan PUS.
Menurut tingkatannya posyandu dibagi menjadi 4 strata yaitu:
a. Pratama
Kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan teratur tiap bulannya,
juga dengan jumlah kader yang terbatas.
b. Madya
Kegiatan posyandu ini 8 kali dalam setahun, mempunyai kader
sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya
dana sehat.
c. Purnama
Kegiatan posyandu strata ini lebih dari 8 kali setahun dengan kader
lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana
sehat.
d. Mandiri
Kegiatan posyandu ini sebanyak 12 kali dalam setahun dengan kader
lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk
lebih dari 50 % KK.

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu:


1. Meja I : Pendaftaran.
2. Meja II : Penimbangan.
3. Meja III : Pengisian KMS.
4. Meja IV : Penyuluhan Perorangan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
43
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

a. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang


diikuti pemberian makanan, oralit, dan vitamin A dosis tinggi.
b. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif
dan P2P terhadap ibu hamil.
c. Menjadi peserta KB Lestari, pemberian kondom, pil ulangan.
5. Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB,
Imunisasi dan pengobatan serta pelayanan lain sesuai dengan
kebutuhan setempat.

Tabel 4.1. Jadwal Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Biru-Biru


Kecamatan Biru-Biru Tahun 2014

DESA CANDI REJO

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Flamboyan 6

2 Nusa Indah 7

3 Anggrek 8

4 Melur 9

5 Melati 10

DESA KUTOMULYO

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Melati 15

2 Melur 18

3 Mawar 20

DESA BIRU-BIRU

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
44
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Melati 21

2 Cempaka 22

DESA SIDODADI

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Sedap Malam 15

2 Melur 18

3 Anggrek 20

4 Mawar 24

5 Dahlia 28

DESA SELAMAT

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Flamboyan 12

2 Cendrawasi 14

3 Melati 16

4 Anggrek 18

DESA SIDOMULYO

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Sedap Malam 12

2 Kenanga 14

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
45
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

3 Mawar 16

4 Melati 18

DESA TANJUNG SENA

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Melati I 11

2 Melati II 12

DESA AJIBAHO

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Vermalik 6

2 Melati 15

3 Dahlia 17

4 Mawar 20

DESA MBARUAI

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Melati 20

2 Mawar 23

DESA NAMOSURO BARU

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Mawar 12

2 Anggrek 20

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
46
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

DESA PERIA-RIA

N Nama Posyandu Tanggal


o

1 Anggrek 15

2 Kenanga 17

DESA PENEN

No Nama Posyandu Tanggal

1 Dahlia 16

DESA NAMO TUALANG

N Nama Posyandu Tangga


o l

1 Melati 18

2 Melur 19

3 Mawar 21

4 Anggrek 22

DESA RUMAH GERAH

No Nama Posyandu Tangg


al

1 Mawar 1

2 Melati 9

3 Dahlia 16

DESA SARI LABA-JAHE

No Nama Posyandu Tanggal

1 Dahlia 12

2 Melati 14

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
47
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

DESA KUALA DEKAH

No Nama Posyandu Tanggal

1 Melati 5

2 Mawar 6

DESA MARDINDING

No Nama Posyandu Tanggal

1 Melur 15

4.2.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan
kesehatan akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai
upaya peningkatan kualitas lingkungan antara lain dengan pembinaan
kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya
yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi
terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar.

Ada 5 upaya kesehatan dasar kesehatan lingkungan yang sering


dan penting dilakukan yakni:
1. Penyehatan Sumber Air Bersih (SAB)
Kegiatan upaya penyehatan air meliputi: surveilans kualitas air,
infeksi sanitasi sarana air bersih, pemerikasaan kualitas air,
pembinaan kelompok pemakai air.
2. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)
Sarana sanitasi dasar yang dipantau meliputi jamban keluarga, saluran
pembangunan air limbah dan tempat pengelolaan sampah
3. Penyehatan tempat-tempat umum (TTU)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
48
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat


penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain,
sarana ibadah, sarana angkutan umum, salon kecantikan, bar dan
tempat hiburan lainnya.
4. Penyehatan tempat Pengelola Makanan (TPM)
Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan
pembinaan teknis dan pengawasan terhadap tempat penyehatan
makanan dan minuman, kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB
keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan.
5. Pemeriksaan Jentik Nyamuk
Bersama kader juru pengamatan jentik, petugas sanitasi puskesmas,
melakukan pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang mungkin
menjadi perindukan nyamuk dan tumbuhnya jentik, kemudian
dihitung berapa rumah penduduk yang mengalami bebas jentik.

Sasaran:
1. Daerah yang rawan air bersih.
2. Daerah yang rawan penyakit menular.
3. Daerah perkotaan dan pemungkiman baru.
4. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah,
sekolah dan lain-lain.
Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.

Kegiatan
Kegiatan:
1. Penggunaan sumber air bersih dan pembuangan WC yang memenuhi
syarat kesehatan.
2. Hygiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban
keluarga
Mendata sarana air minum

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
49
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan


Mendemontrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan.
Hygiene dan sanitasi lingkungan, upaya pengawasan kesehatan
tempat-tempat umum serta tempat pengolah dan peyajian Kegiatan-
kegiatan dilakukan di Puskesmas yaitu:
a. Penyuluhan tentang kesehatan di Puskesmas Biru-Biru yaitu
pembuatan sumur dan jamban yang memenuhi syarat-syarat
kesehatan serta pembuangan sampah dan limbah yang baik di
sekolah, posyandu dan sekolah puskesmas.
b. Melakukan kunjungan rumah, kantin, instansi, rumah ibadah, untuk
medata sarana kebersihan lingkungan, perumahan penduduk, kamar
mandi dan menggalakan pengawasan agar bergotong royong
membersihkan desa.
c. Melakukan pengawasan terhadap pabrik-pabrik dan tempat-teempat
umum.
d. Kunjungan ke sekolah-sekolah bersama dengan program UKS yang
mencangkup pemeriksaan air bersih, jamban sekolah, limbah, warung
sekolah, tempat sampah dan lain-lain.

4.2.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Upaya kesehatan ibu dan anak yang menyangkut pelayanan dan


pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita
serta anak prasekolah.

4.2.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


A. Batasan
Usaha perbaikan gizi adalah usaha pokok kesehatan yang ditunjuk
untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi pokok yang ada di
Indonesia dengan jalan menurunkan jumlah pendeita kurang gizi serta untuk
meningkatkan status gizi masyarakat secara keseluruhan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
50
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a) Meningkatkan status gizi balita dimana sasaran melalui kegiatan
posyandu, pelayanan di puskesmas pembantu maupun pos
kesehatan.
b) Meningkatkan peran serta PKK agar ikut mendukung peran serta
aktif dari ibu-ibu kader posyandu maupum dari tokoh masyarakat
dalam pelaksanaan posyandu.
c) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sektoral maupun lintas
program.

2. Tujuan Khusus
a) Menurunkan kadar KEP dan Gaki.
b) Menurunkan penderita anemia gizi terbaru pada ibu hamil.
c) Menurunkan penderita kekurangan vitamnin A.

3. Sasaran
a) Balita.
b) Ibu menyusui.
c) Ibu hamil.
d) Penderita dari Balai Pengobatan.

4. Kegiatan Gizi
a) Dalam Gedung
1 Pojok Gizi.
2 Pelayanan Gizi rawat inap
Penyuluhan dan konsultasi gizi.
Penyediaan makan.
b) Luar Gedung
1 Luar Gedung.
2 Pemberian paket pertolongan gizi.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
51
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

3 Penyuluhan kelompok.
4 Pemantauan status gizi.

5. Pelaksanaan Pojok Gizi


1) Kegiataan Pojok Gizi :
a) Tenaga 1 orang D1 gizi.
b) Diawali dengan pengenalan program kesemua staf Puskesmas
dengan materi yang sama pada saat pelatihan gizi se-
kabupaten.
2) Bentuk Kegiatan Pojok Gizi
a) Penyuluhan perorangan di ruang pojok gizi.
b) Penyuluhan kelompok pada posyandu untuk ibu
hamil,bayi,balita.
c) Penyuluhan kelompok pada posyandu lansia.

3) Sasaran Program Pojok Gizi


a) Bayi dan balita KEP.
b) Bumil resiko tinggi.
c) Penderita DM,hipertensi, obesitas,KP,Thypoid.
4) Metode Pelaksanaan
a) Waktu : Tiap hari sesuai dengan jam kerja Puskesmas.
b) Sarana :
- Ruang Gizi.
- Peralatan yang digunakan.
- Leafelt DM,rendah garam,rendah
kolestrol,TKTP,rendahkalori.
- Satu seet Food motel.
- Macam buku panduan.
c) Pelaksanaan 1 orang MADE, 1 orang D1 gizi.
d) Metode :
- Wawancara ,observasi (ruang gizi dan posyandu).
- Membaca kediaman medis.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
52
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

- Pengamatan langsung di lapangan.


- Cara evaluasi dengan monitor perkembangan BB,keadaan
fisik, data laboratorium dan data klinis.
5) Dana Sawadaya Puskesmas dan program.
6) Kriteria yang digunakan.

Potensi yang mendukung untuk mengembangkan pokok gizi


diPuskesmas :
a. Kebijakan dari kepala Puskesmas.
b. Tersedia sarana dan prasana dari swadaya Puskesmas meskipun masih
kurang.
c. Adanya tenaga professional dan bidan yang memonitor sasaran.
d. Keberadaan Polidens sehingga membantu memonitor sasaran.
e. Khusus di kota Medan karena merupakan program rutinitas maka
dipandang perlu untuk ditingkatkan.

Tabel 4.2. Laporan Bulanan Kegiatan KIA di Wilayah Kerja Puskesmas


Biru-Biru Kecamatan Biru-Biru

Periode Januari-Oktober 2014

N Kegiatan J U M LAH
O
Ja Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
n
1. Jumlah kunjungan K1 ibu
65 56 70 65 51 58 61 89 82
hamil
2. Jumlah kunjungan K4 ibu
51 50 48 57 51 51 53 91 82
hamil
3. Jumlah kunjungan ibu 3 4 3 4 4 2 7 3 2
hamil dengan faktor resiko
(umur <20 tahun atau 35
tahun,paritas >4, jarak
kehamilan >2tahun,LILA
<23,5 cm dan tinggi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
53
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

,<145cm
4. Jumlah bumil resiko tinggi
(perdarahan,infeksi,abortus
,keracunan - - - - - - - - -
kehamilan,partus lama)
yang dirujuk ke RS
5. Jumlah bumil resiko tinggi
12 10 13 10 14 8 22 12 15
yang ditangani
6. Jumlah persalinan oleh
61 57 44 67 62 63 56 75 54
tenaga kesehatan
7. Jumlah bayi lahir hidup
1 - - - - 1 - 3 -
dengan BBLR <2500 gram
8. Jumlah bayi lahir mati - - - - - - 1 - -
9. Jumlah kunjungan
64 47 44 69 62 66 55 75 56
neonatus
10. Jumlah neonatus risti
(asfiksia, trauma lahir,
3 6 - 2 - 3 1 3 -
tetanus neonatorum) di
rujuk ke RS
11. Jumlah kematian neonatus
di laporkan ( bayi berusia - - - - - 1 - - -
<28 hari)
12. Jumlah kematin maternal
di laporkan
(bumil,bulin,bufas)
13. Jumlah bayi yang
dideteksi/stimulasi tumbuh 68 79 95 113 133 130 138 139 161
kembang (kontak pertama)
14. Jumlah balita dan
prasekolah dideteksi 28
297 280 281 286 272 287 267 247
tumbuh kembang (kontak 9
pertama)

Tabel 4.3. Laporan Bulanan Penimbangan Gizi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
54
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Di Wilayah KerjaPuskesmas Biru Biru Kecamatan Biru Biru

Periode Januari-Oktober 2014

N Keterangan/Da J U M LAH
O ta dari
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt
kecamatan
1. Jumlah pos
penimbangan 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
yang ada
2. Jumlah pos
penimbangan 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
yang melapor
3. Jumlah kader
235 235 235 245 245 245 245 245 245 245
yang ada
4. Jumlah kader
235 235 235 181 181 181 181 181 181 181
yang aktif
5. Jumlah balita
yang ada di pos
3232 3209 3198 3733 4416 4416 4416 4416 4416 4416
penimbangan
bulan ini
6. Jumlah balita
yang terdaftar
dan 3198 3180 3167 3624 4207 4272 4271 4027 4017 4115
mempunyai
KMS bulan ini
7. Jumlah balita
yang naik berat 2659 2649 2699 2860 3420 3419 3419 3438 3438 3579
badan bulan ini
8. Jumlah balita
yang tidak naik
83 96 83 73 75 85 85 75 75 67
berat badannya
bulan ini
9. Jumlah balita 85 102 63 100 120 125 125 107 107 105
yang ditimbang
bulan ini tetapi
tidak

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
55
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

ditimbang
bulan lalu
10. Jumlah balita
yang pertama
kali hadir di 66 61 50 64 64 64 64 70 70 51
penimbangan
bulan ini
11. Jumlah balita
yang ditimbang 2884 2961 2926 3098 3087 3693 3693 3690 3690 3803
bulan ini
12. Jumlah balita
yang ditimbang
bulan ini 94 93 158 214 204 185 185 201 208 161
mencapai umur
36 bulan
13. Jumlah balita
yang mencapai
umur 36 bulan
pada bulan ini 89 84 165 156 150 145 145 142 178 103
dengan berat
badan 11,5 kg
atau lebih
14. Jumlah balita
yang tidak 613
hadir di 313 219 231 567 673 723 723 337 337
penimbangan
bulan ini
15. Jumlah balita
yang ada
dibawah garis
titik-titik dan 15 13 22 14 15 18 21 11 11 9
diatas garis
merah bulan
ini
16. Jumlah balita 22 23 24 29 23 17 26 19 45 15
yang ada di
bawah garis
merah bulan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
56
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

ini
17 Jumlah bayi (6-
11 bulan) yang
menerima - 395 - 385 387 255 319 327 347 277
vitamin A
bulan ini
18 Jumlah balita
(1-5 tahun)
yang menerima - 2482 - 2551 1567 1619 2001 1117 2375 1334
vitamin A
bulan ini
19. Jumlah ibu
nifas yang
menerima 66 50 49 60 67 95 51 65 73 52
kapsul vitamin
A bulan ini.
20. Jumlah ibu
hamil yang
menerima 103 63 60 73 79 66 75 81 90 67
tablet tambah
darah bulan ini
Sumber : SP2TP Puskesmas Biru-Biru, 2014

4.2.5.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan benda hidup
seperti virus,bakteri,reckettsia,jamur, protozoa atau cacing. Oleh karena
penyakit dapat atau cacing yang dapat menular dari satu penderita keorang
keorang lain.

Pengendalian penyakitmenular ini dimungkinkan karena orang


mengetahui antara lain berbagai cara penularannya. Cara penularan dapat
terjadi secara langsung yaitu kontak langsung antara penderita dengan orang
yang peka ataupun secara tidak langsung,
udara,makanan,tanah,pakaian,serangga, tangan dan seterusnya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
57
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Untuk kepentingan pemberantasan yang menggunakan strategi


menghilangkan cara transmisi penyakit,maka penyakit sering kali
dikelompokan atas dasar cara penyebarannya. Hal ini sangat penting untuk
mencegah menjalarnya penyakit dari satu daerah kedaerah lain.

Sasaran:
Seluruh lapisan masyarakat.

Tujuan:
Mencegah terjadinya penyakit.
Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.

Pemberantasan penyakit menuar dan P2M dilaksanakan karena :


Masih tingginya angka penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi,misalnya : penyakit campak, TB paru.
Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan
hygine dan sanitasi misalnya : diare,infeksi mata,infeksi
telinga dan mastoid.
Masih tingginya angka penyakit penderita menular yang
penularannya melalui vektor, misalnya : demam berdarah.
Untuk mendukung itu semua dilakukan beberapa kegiatan seperti :
1. Mengadakan imunisasi BCG, DPT, Campak, DPT, TT.
2. Memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehtan kepada
masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Terjun Medan
Marelan.
3. Mengindentifikasi kasus sedini mungkin dan kemudian
dilakukan perencanaan pengobatan.
4. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
5. Menyembuhkan penderita hingga benar-benar sehat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
58
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Tabel 4.4. Jumlah Rata Rata Penyakit Terbesar Di Wilayah Kerja


Puskesmas Biru - Biru Kecamatan Biru Biru
Januari Oktober 2014
No Nama Penyakit Jumlah Rata Rata
1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN 299
2 RHEUMATIK 258
3 HIPERTENSI 185
4 TUKAK LAMBUNG 178
5 ASHMA BRONCHIALE 77
6 PENYAKIT KULIT KARENA JAMUR 137
7 ANEMIA 163
8 PENYAKIT USUS KARENA JAMUR 153
9 PENYAKIT ALERGI 122
10 BRONCHITIS 135
Sumber : SP2TP Puskesmas Biru-Biru 2014

Tabel 4.5. Penyakit Tidak Menular (PTM)

Jumlah Kasus & Kematian Ptm Menurut Jenis Kelamin

Di Wilayah Kerja Puskesmas Biru Biru Kecamatan Biru Biru

Bulan Januari Oktober 2014

No Penyakit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
Tidak
Menular L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1. Hipertensi 6 5 3 2 2 3 1 - - - - 3 3 - 3 - 3 3
2. PJK 3 5 4 5 3 4 2 - 2 6 - 2 2 2 4 2 1 -
3. Stroke - - 6 5 - - 2 2 - - - - - - - - - -
4. DM - - 4 4 3 3 4 3 - 4 - 3 - 3 3 - - -
5. Kanker - 4 - 5 - 4 - - - - - - - 2 - 2 - 1
Leher
Rahim
6. Kanker - 4 - 4 - 4 - - - - - 2 - 3 - 3 - -
Payudara
7. PPOK 2 5 5 6 1 3 - 3 - 1 - - 3 - 2 2 - -
8. ASMA 4 6 5 3 1 1 1 2 - 1 - - - 1 2 - - -

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
59
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

9. Osteoporosis 5 5 8 8 4 2 2 4 - 1 1 3 3 4 - 2 - -
10. Gagal Ginjal 2 5 3 4 3 3 2 2 - - - - - - - 1 1 1
Kronik
11. Kecelakaan 2 5 4 5 1 1 3 3 - - - - - - - - - -
Lalu Lintas
Sumber : SP2TP Puskesmas Biru-Biru 2014

Program Imunisasi

Pengertian
Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh
terhadap penyakit infeksi tertentu dengan memasukkan suatu zat ke dalam tubuh.

Sasaran
Bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur.

Tujuan:
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian dan angka kecacatan bayi dan balita.
2. Tujuan Khusus
Tercapainya UCI (Universal Child Immunization).
Tercapainya imunisasi TT = 80%.
Tercapainya eradikasi polio = 90%.

Macam-macam Imunisasi :
1 BCG

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
60
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Gunanya : Mencegah dan memberi kekebalan terhadap penyakit TBC.

Cara pemberian :

Diberikan satu kali waktu bayi lahir atau sedini mungkin dengan dosis
0.05cc secara intrakutan pada lengan kanan atas.

2 DPT
Gunanya : Mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.

Cara pemberian :
Diberikan 3 kali dengan interval 4 minggu pada bayi berusia 2-11 bulan
dengan dosis 0,5cc secara IM pada paha bagian luar.
3 Polio
Gunanya : Memberikan kekebalan secara aktif terhadap penyakit polio.

Cara pemberian :
Diberikan 4 kali usia 0-4 bulan dengan dosis 2 tetes secara oral.
4 Campak
Gunanya :Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.

Cara pemberian :
Diberikan satu kali pada usia 9 bulan dengan dosis 0.5cc secara SC/IM
pada lengan kiri.

5 Hepatitis- B
Gunanya : Mencegah penyakit Hepatitis.

Cara pemberian :
Diberikan 3 kali dengan dosis 0.5 cc IM pada usia 0-11 bulan pada paha
sebelah kanan.

Tujuan dilaksanakan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


Menular oleh Puskesmas Terjun Medan Marelan :

Mencegah terjadinya penularan penyakit.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
61
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Mengurangi angka kesakitan.


Mengurangi angka kematian.

Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada Masyarakat.


Melakukan pencegahan melalui pembasmian vektor.
Melakukan pengobatan.
Melaporkan data penyakit menular.
Pemberian imunisasi BCG, DPT, Polio, campak, Hepatitis-B dan TT.
Kunjungan kerumah penduduk guna menemukan kasus baru.
Penyemprotan nyamuk diwilayah kerja Puskesmas Terjun.

Tabel 4.6. Cakupan Imunisasi di Puskesmas Biru-Biru


Bulan Januari Oktober Tahun 2014

Target Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Oct
BCG 97% 50 58 58 77 - - - - 61 46
Hepatitis B 97% 62 55 46 77 58 62 57 55 67 55
DPT HB-1 97% 58 58 49 78 52 - 81 52 52 74
DPT HB-2 90% 45 65 49 74 51 62 62 65 67 50
DPT HB-3 90% 50 65 56 74 55 82 55 53 55 53
POLIO 1 97% 53 59 48 74 54 79 73 73 58 46
POLIO 2 90% 57 62 54 79 52 75 62 62 55 79
POLIO 3 90% 43 61 60 77 54 79 58 58 65 52
POLIO 4 85% 46 63 54 73 58 80 60 58 51 81
CAMPAK 90% 56 64 66 58 51 60 55 55 61 61
Sumber : SP2TP Puskesmas Biru-Biru, 2014

Pemberantasan Penyakit Menular


Pengertian:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
62
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang
atau hewan sakit dan reservoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit
penyakit lainnya ke manusia sehat.

Sasaran:
Seluruh lapisan masyarakat
Tujuan:
Mencegah terjangkitnya penyakit.
Untuk meningkatan kesehatan yang optimal.
Menurunkan angka kematian dan kesakitan.

Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) dilaksanakan karena:


Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi, misalnya: Penyakit difteri, tetanus, dll.
Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan
sanitasi, misalnya: cholera, diare, typhus, infeksi mata dan cacingan.
Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya
melalui vektor, misalnya : Malaria, Filariasis, dan Demam Berdarah.
Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara
langsung, misalnya: TBC, ISPA, Kusta, Campak, Polio, dan lain-lain.

Langkah langkah pelaksanaan:


- Mengumpulkan data dan menganalisa penyakit (survelans).
- Melaporkan penyakit menular.
- Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE).
- Menyembuhkan penderita.
- Memberikan kekebalan (imunisasi) melalui: Imuninsasi Dasar, TT
WUS, BIAS.
- Penyuluhan penyakit menular.
- Kegiatan dengan lintas sektoral seperti: PSN, Posko Gabungan saat
KLB.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
63
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

- Pemantauan ke RS Rujukan penyakit menular dan berpotensi wabah


yang berada di wilayah kerja.

Tabel 4.7. Distribusi Penyakit TB Paru di Puskesmas Biru-Biru


Periode Januari September Tahun 2014
Bulan Suspek BTA BTA Kambuh Anak E.Paru Total
(+) (-),Ro
(+)
Januari 8 1 - - - 9
Februari 4 - - - - - 4
Maret 7 - - - - - 7
April 9 - - - - - 9
Mei 4 - - - - - 4
Juni 5 - - - - - 5
Juli 9 - - - - 9
Agustus 7 - - - - 7
Septembe 10 - - - - 10
r
Oktober 11 - - 11
Sumber : SP2TP Puskesmas Biru-Biru, 2014

Keterangan Tabel :
Dari tabel diatas dapat diketahui :
Masih dijumpainya penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Biru-Biru

4.2.6 Upaya Pengobatan


Bertujuan memberikan pertolongan segera dengan menyelesaikan
masalah kritis yang ditemukan untuk mengembalikan fungsi vital tubuh
serta meringankan penderita dari sakitnya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Memeriksa dan mendiagnosa serta memberikan obat yang sesuai
(sesuai dengan alur pelayanan).
Memberikan penyuluhan kepada pasien.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
64
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Melakukan tindakan P3K.


Rujukan diberikan atas indikasi medis.

Tabel . 4.8
Jumlah Rata Rata Penyakit Terbesar Di Puskesmas Biru - Biru
Kecamatan Biru Biru
Januari Oktober 2014
No Nama Penyakit Jumlah Rata Rata
1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN 299
2 RHEUMATIK 258
3 HIPERTENSI 185
4 TUKAK LAMBUNG 178
5 ASHMA BRONCHIALE 77
6 PENYAKIT KULIT KARENA JAMUR 137
7 ANEMIA 163
8 PENYAKIT USUS KARENA JAMUR 153
9 PENYAKIT ALERGI 122
10 BRONCHITIS 135
Sumber : SP2TP Puskesmas Biru-Biru 2014

4.2.7 Upaya Pencatatan dan Pelaporan


Tujuan:
- Membuat perencanaan.
- Membuat register (Rekam Medik) kegiatan dalam dan luar
gedung.
- Pencatatan kegiatan tiap program dan kegiatan lain.
- Pelaporan oleh masing masing pemegang program.
- Laporan dirangkum kedalam SP2TP.
- Hasil laporan disampaikan ke DKK Medan dalam bentuk laporan
mingguan.
Pencatatan berupa : Kegiatan administrasi.
Pelaporan berupa :
Laporan kejadian luar biasa.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
65
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Laporan harian : mencatat dan melaporkan kegiatan Puskesmas dan


Posyandu.
Laporan triwulan : laporan terpadu untuk semua kegiatan dan rencana
kerja.
Pencatatan pelaporan yang dilakukan di puskesmas Tuntungan
dilaksanakan oleh beberapa sub-bagian di puskesmas belum lengkap dan belum
teratur dan laporan bulanan.

4.2.8 Upaya Kesehatan Olahraga


Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penerangan kepada
pengunjung agar menjaga kesehatan kebugaran tubuh dengan berolahraga.
Di Puskesmas Biru-Biru sampai saat ini belum berjalan dengan baik.

4.2.9 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


Tujuan perawatan kesehatan masyarakat (PKM) adalah:
a. Memberikan pelayan perawatan secara menyeluruh kepada pasien
atau keluarga di rumah pasien dengan mengikut sertakan masyarakat
dan kelompok masyarakat disekitarnya.
b. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan
kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan
dengan batasan-batasan kemampuan mereka.
c. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
keluarganya.

4.2.10 Upaya Kesehatan Kerja


Pengertian

Kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga


kesehatan dalam bidang kesehatan kerja masyarakat baik dalam waktu sakit
maupun sehat guna meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dan
keluarga.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
66
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Sasaran
Para pekerja dan keluarganya.

Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan tiap pekerja agar dapat menjalankan
fungsinya seoptimal mungkin di wilayah Puskesmas Terjun.Untuk itu perlu
diadakan pendataan dan penyuluhan bagi pekerja.

4.2.11 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang
menjadi beban puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak
pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah
khususnya kelompok masyarakat awam.

Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat


dilaksanakan:
Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan
pencabutan gigi.
Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan
penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di puskesmas.
Usaha kesehatan gigi anak sekolah.
Usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD).

4.2.12. Upaya Kesehatan Jiwa


Kegiatan yang dilakukan meliputi:
1. Pengenalan dini gangguan jiwa.
2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
67
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

3. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.

4.2.13 Upaya Kesehatan Mata


Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan puskesmas yang
lain :
a. Penyuluhan tentang bahan makanan yang mengandung Vit. A.
b. Pencegahan dan pengobatan terhadap defisiensi Vit. A dan infeksi
mata.
c. Melakukan rujukkan kebagian mata RSUD. Dr Pringadi dan RSUP. H.
Adam Malik Medan.

4.2.14 Upaya Kesehatan Lanjut Usia


Kegiatan-kegiatan lanjut usia adalah kesehatan golongan orang usia
berusia 68 tahun atau lebih secara jasmani,rohani, maupun sosial. Upaya
kesehatan di puskesmas adalah pelayanan kesehatan lanjut usia antara lain
adalah upaya promotif, berupa:
1. Kegiatan penyuluhan tentang:

Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.


Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
2 . Pembinaan senam Lansia.

4.2.15 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional


Kegiatan ini meliputi pendataan terhadap pengobatan tradisional di
Kabupaten Biru-Biru. Kegiatannya meliputi :
Pembinaaan kepada masyarakat pengobatan tradisional antara lain
dukun beranak,dukun patah,dukun pijit,tukang jamu dan lain-lain.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
68
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

4.2.16 Laboratorium Sederhana


Kegiatan laboratorium di Puskesmas bertujuan mempermudah
mengadakan diagnose terhadap penyakit baik menular yang akut.Puskesmas
memiliki :

Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana, yaitu:


- Laboratorium rutin: darah, urine, feses urine.
- Laboratorium khusus :
Darah khusus : golongan darah, KGD.
Urinanalisa : protein, reduksi, bilirubin.
Plano test.
Sputum (BTA).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
69
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

BAB V
LAPORAN KEGIATAN
No Hari/Tanggal Jenis kegiatan
1. Senin Perkenalan dengan Kepala Puskesmas,Kepala Tata Usaha
10 November & Staff Puskesmas Biru-Biru.
2014 Memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Biru-Biru
Mengumpulkan data-data di Puskesmas Biru-Biru
2. Selasa Mengenal data-data program pokok Puskesmas Biru-Biru
11 November 2014 Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap

pasien di Puskesmas
Perkenlan dan pengarahan dari dr.Isnawati
Mengumpulkan data-data di Puskesmas Biru-Biru
3. Rabu Membantu memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
12 November Membantu memberikan pelayanan kesehatan dan
2014 penyuluhan di PusTu CandiRejo.
Mengumpulkan data-data di Puskesmas Biru-Biru
4. Kamis Membantu memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
13 November Perkenalan dan pengarahan dari dr.Julenda
2014
Mengumpulkan data-data di Puskesmas Biru-Biru
5. Jumat Membantu memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
14 November Perkenalan dan pengarahan dari dr.Caroline
2014
Mengumpulkan data-data di Puskesmas Biru-Biru
6. Sabtu Membantu memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
15 November Mengumpulkan data-data di Puskesmas Biru-Biru
2014
Perkenalan dan pengarahan dari dr.Hendrik
Memberikan pelayanan kesehatan dan penyuluhan di
Posyandu Sidodadi
7. Senin Memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
17 November Mengadakan mini survey di Desa Kutomulyo
2014
8. Selasa Membantu memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
18 November

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
70
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

2014 Mengolah data-data mini survei


Membantu memberikan pelayanan kesehatan di Posyandu
Dusun II Kutomulyo
9. Rabu Membantu memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
19 November Memberikan pelayanan kesehatan di SDN Kutomulyo
2014 dalam rangka BIAS
Konsultasi Mini Survei dengan dr.Hartaty dan ibu
Susidasari
10. Kamis Membantu memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
20 November
2014
11. Jumat Persentasi Mini Survei di Dinas Kesehatan Kabupaten
21 November Deli Serdang
2014
12. Sabtu Membantu memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas
22 November
2014

DOKUMENTASI KEGIATAN PUSKESMAS BIRU BIRU

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
71
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
72
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
73
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
74
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
75
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
76
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
77
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
78
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Kegiatan Penyuluhan Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di PUSTU Candi


Rejo

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
79
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Kegiatan Posyandu Di Desa Sidodadi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
80
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
81
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
82
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dalam Rangka BIAS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
83
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

Kegiatan Pemberian Penyuluhan PHBS Sekolah

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
84
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015
LAPORAN KEGIATAN DI PUSKESMAS BATANG KUIS

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
85
METHODIST INDONESIA
05 JANUARI 2015 17 JANUARI 2015

Anda mungkin juga menyukai