Anda di halaman 1dari 6

1.

Sifat-sifat dan kesalahan alat ukur

Sifat-sifat Alat Ukur :

Rantai Kalibrasi dan keterlacakan


Yaitu membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Kalibrasi bukan
saja diharuskan untuk alat ukur yang baru selesai dibuat, akan tetapi
diwajibkan pula bagi alat ukur yang telah lama dipakai. Hal ini perlu untuk
menghindari kesalahan dalam perhitungan.
Mata rantai kalibrasi
Tingkat 1 kalibrasi alat ukur dengan memakai acuan alat ukur standar.
Tingkat 2 kalibrasi alat ukur standar dengan memakai acuan alat ukur standar.
Tingkat 3 kalibrasi alat ukur standar dengan acuan alat ukur standar dengan
tingkatan yang lebih tinggi (standar nasional)
Tingkat 4 kalibrasi standar nasional dengan acuan standar internasional
Kecermatan (Resolution)
Pembacaan alat ukur yang didasarkan skala yang terdapat pada alat ukur.
Kepekaan (Sensitivity)
Yaitu kemampuan alat ukur untuk menerima, mengubah dan meneruskan
isyarat sensor (dari sensor menuju ke bagian penunjuk,pencatat, atau pengolah
data pengukuran). Contoh Volt meter ( dari pembacaan tegangan menuju ke
skala yang untuk mengolah dan ke bagian pecatat yang berupa bergeraknya
jarum.
Keterbacaan (readability)
Pengamat dapat membaca nilai dari alat ukur dengan lebih mudah dan cepat.
Histerisis (Histerysis)
Adalah perbedaan atau penyimpangan yang timbul sewaktu dilakukan
pengukuran secara berkesinambungan dari dua arah yang berlawanan. Mulai
dari minimun (nol) sampai maksimum. Cara Supaya histerisis tidak terjadi
adalah gesekan antara poros dan bantalan harus dihilangkan atau setidak-
tidaknya diperkecil.
Kepasifan / Kelambatan Reaksi
Kepasifan adalah merupakan kejadian dimana suatu perbedaan/perubahan
kecil dari harga yang diukur (yang dirasakan sensor) tidak menimbulkan suatu
perubahan apapun pada jarum penunjuk. Kepasifan pada alat ukur disebabkan
oleh pengaruh kelembaman. Kerugian seperti ini dapat dialami oleh alat ukur
pneumatis dengan sistim tekanan balik. Kepasifan yang rendah sangat
menguntungkan sebab alat ukur cepat reaksinya.
Pergeseran (Shift Drift)
Pergeseran yaitu apabila jarum penunjuk atau pena pencatat bergeser dari
posisi yang semestinya. Disebabkan karena perubahan temperatur di dalam
alat ukur tersebut yang memperngaruhi sifat-sifat komponennya yang kualitas
rendah atau mengalami penuaan
Kestabilan Nol (Zero Stability)
Kestabilan mengalami pergeseran yang di sebabkan bergesernya pencatatan
yang di sebabkan seperti kasus pergeseran. Yaitu jarum penunjuk tidak berada
pada posisi nol.Untuk sistem pengukuran geometrik penyebab ketidak stabilan
nol umumnya karena ketidakkakuan sistem pemegang alat ukur atau benda
ukur, kelonggaran sistem pengencangan atau keausan sistem pemosisi(alat
bantu rekam posisi)
Pengambangan/ketidak pastian (floating)
Pengambangan terjadi apabila jarum penunjuk selalu berubah ubah posisinya
(bergetar) atau angka terakhir (paling kanan penunjuk digital berubah-ubah.
Semakin peka alat ukur kemungkinan terjadinya pengambangan sewaktu
proses pengukuran. Oleh karena itu alat ukur yang mempunyai kepekaan yang
sangat peka harus digunakan secara seksama dan getaran pada sistem
pengukuran tidak boleh terjadi.

Kesalahan Alat Ukur :

Alat ukur merupakan buatan manusia, dan memerlukan sebuah perawatan untuk
menjaga ketelitian dari alat ukur tersebut. Perawatan yang dimaksud adalah kalibrasi
alat ukur. Kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan alat ukur atau instrumen disebut
kesalahan sistematis. Kesalahan sistematis dapat terjadi karena:
1. Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya.
2. Kesalahan kalibrasi yaitu kesalahan yang terjadi akibat adanya penyesuaian
pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan alat.
3. Kesalahan alat lainnya. Misalnya, melemahnya pegas yang digunakan pada
neraca pegas sehingga dapat memengaruhi gerak jarum penunjuk.

2. Karakteristik/ Spesifikasi Geometrik

Karakteristik geometrik mempunyai pengaruh yang besar atas fungsi mesin, tetapi
bukan sebagai ukuran kemampuan mesin. Karakteristik geometrik meliputi :

1. Ukuran (dimention)
2. Bentuk (form)
3. Posisi (position)
4. Kehalusan /kekasaran (smoothness/roughness)

Karakteristik geometrik yang ideal (ukuran/dimensi yang teliti, bentuk yang


sempurna, posisi yang tepat, dan permukaan yang sangat halus) tidak mungkin dapat
terpenuhi, Karena selama proses pembuatan produk, faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya penyimpangan tidak bisa dihindari, diantaranya; penyetelan mesin
perkakas, pengukuran geometri produk, gerakan mesin perkakas, keausan pahat
(perkakas potong), perubahan temperatur, dan besarnya gaya pemotongan. Oleh
karena itu harus ada toleransi terhadap adanya suatu penyimpangan geometrik.
Toleransi terhadap adanya suatu penyimpangan geometrik dibutuhkan untuk
pembuatan komponen /produk yang dibuat dengan mempertimbangkan faktor-faktor
diatas (sifat ketertukaran)

3. Prinsip Bahan Maksimum

Definisi Prinsip Bahan Maksimum adalah,Pemberian toleransi yang


memperhitungkan ketergantungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan
toleransi bentuk atau posisi serta adanya tambahan harga toleransi dari bentuk atau
posisi pada bagian tertentu yang menyimpang asalkan tidak melanggar batas-batas
maksimum dan minimumnya Prinsip bahan maksimum mengsumsikan bahwa
terdapat hubungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau
posisi. Kondisi bahan maksimum pada sebuah poros adalah ukuran batas terbesar
dari poros tersebut.

4. Sifat Interchangeability

Sebagai hasil terbesar dari usaha-usaha manusia mengurangi adanya penyimpangan


dalam proses pengerjaan suatu produk adalah munculnya prinsip dasar dalam dunia
industri yaitu pembuatan komponen yang memiliki sifat mampu tukar
(interchangeability). Salah satu contoh sederhana dari pembuatan komponen dengan
sifat mampu tukar adalah pembuatan poros dan roda sudu pompa sentrifugal. Poros
dan lubang roda sudu yang dibuat sengaja diberi kelonggaran tertentu. Namun
kelonggaran tersebut masih dalam batas-batas maksimum dan minimum Dengan
demikian, poros dan roda sudu tersebut masih tetap dapat dipasangkan. Sudah tentu
dari kelonggaran ini terjadi variasi perbedaan besarnya beban penekanan. Akan tetapi,
karena perbedaan penekanan itu sudah diperhitungkan maka kualitas fungsional dari
pompa tersebut tetap dapat dipenuhi.

Dengan menggunakan prinsip dasar adanya komponen yang mempunyai sifat mampu
tukar seperti tersebut di atas, ternyata ada beberapa keuntungan ditinjau dari proses
produksi. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain adalah:

1. Lamanya waktu produksi setiap unit mesin dapat dikurangi karena waktu
untuk proses perakitan menjadi lebih cepat.

2. Pembuatan komponen-komponen mesin dapat dilakukan


secaraterpisahdipabrik lain. Dengan demikian dapat dimungkinkan adanya
jalinan kerja sama antar pabrik.

3. Pembuatan suku cadang dapat dilakukan dalam jumlah yang


besardanbiayanya juga menjadi murah. Suku cadang ini
didistribusikankeberbagaitempatsebagaipersediaanuntuk reparasi. Ini
mengakibatkan waktu dan biaya reparasi menjadi turun.

4. Proses pengelolaan produksi menjadi lebih mudah, kualitas produksi juga


dapat dijaga, bahkan dapat ditingkatkan.

Sifat mampu tukar pada benda produksi mempunyai keuntungan, antara lain; waktu
perakitan dapat diturunkan, komponen tidak harus dibuat oleh pabrik yang
bersangkutan (out-plant), suku cadang dapat dibuat dengan massal dan biaya relatif
murah, produktifitas dan fleksibilitas sistem produksi terjamin.

5. Blok Ukur

Blok ukur dalam bahasa inggris dikenal dengan berbagai nama yaitu Gauge block,
End gauge, Slip gauge, Jo gauge, dan Johansen gauge. blok ukur ini dianggap
sebagai alat ukur standar, sesuai dengan fungsinya, blok ukur mempunyai dua
permukaan yang disebut muka ukur. Muka ukur ini sangat halus, rata, sejajar dan
mempunyai jarak atau ukuran tertentu. Karena kehalusan dan kerataan muka ukurnya
itu, maka dua atau lebih blok ukur dengan formasi berbagai ukuran, ukuran itu
selanjutnya, dapat digunakan sebagai ukuran standar untuk proses pengukuran tak
langsung. Blok ukur biasanya dibuat dari Baja karbon tinggi, baja paduan, atau
karbida logam yang telah mengalami proses laku panas ( heat treatment ).
Sifat sifat Block Gauge :
1. Tahan aus, disebabkan oleh kekerasannya sangat tinggi ( 65 RC ).
2. Tahan korosi, sifat ini dimiliki oleh Stainlees Steel .
3. Koefisien muainya sama dengan baja komponen mesin ( 12 x 10-60, C -1 ).
4. Kestabilan dimensi yang baik.

Set Blok Ukur 112 buah dengan Tebal Dasar 1 MM


Selang/Jarak antara Kenaikan Jumlah Blok
1.001 1.009 0.001 9
1.010 1.490 0.010 49
0.50 24.50 0.50 49
100 25 4

1.0005 - 1
Jumlah 112

Set Blok Ukur 112 buah dengan Tebal Dasar 2 MM


Selang/Jarak antara Kenaikan Jumlah Blok
2.001 2.009 0.001 9
2.010 2.490 0.010 49
0.50 24.50 0.50 49
25 - 100 25 4

2.0005 - 1
Jumlah 112

Anda mungkin juga menyukai