Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Smartphone terhadap Interaksi

Sosial Mahasiswa di Kota Tangerang

Muhammad Firgiawan Khafidli


Program Studi S-1 Tehnik Informatika, STMIK PGRI Tangerang
Jl. Perintis Kemerdekaan II Tangerang, Banten. Indonesia

Abstrak Perkembangan teknologi yang maju dengan sangat pesat,


terus menciptakan berbagai macam jenis gadget yang memiliki klasifikasi
sebagai gadget high technology seperti smartphone. Pengguna
smartphone yang membludak di Indonesia seakan telah membudaya di
masyarakat Indonesia. Salah satu pengaruh smartphone dalam hal
interaksi sosial yaitu meningkatnya ruang individual manusia karena telah
memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih. Orang
akan lebih menyukai mengutak-atik smartphone-nya daripada
bersosialisasi dengan orang lain di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan
sistem penelitian kualitatif dengan melakukan survei berupa wawancara
dan kuisioner.
Kata Kunci Pengaruh Smartphone, Interaksi Sosial.

I. PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Sejak pertengahan abad ke-20 hingga kini, dunia mengalami
perkembangan teknologi yang sangat deras. Berbagai macam penemuan
menghiasi kehidupan masyarakat modern. Keinginan dan ketidakpuasan
merupakan salah satu faktor pendorong perubahan sosial terutama
perkembangan teknologi.
Sebuah teknologi pada hakikatnya diciptakan untuk membuat hidup
manusia menjadi semakin mudah dan nyaman. Kemajuan teknologi yang
semakin pesat saat ini membuat hamper tidak ada bidang kehidupan
manusia yang bebas dari penggunaannya, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Seiring arus globalisasi dengan tuntutan kebutuhan
pertukaran informasi yang cepat, peranan teknologi komunikasi menjadi
sangat penting.
Ada banyak varian gadget yang kini tersebar di Indonesia
khususnya seperti smartphone, tablet, komputer, dan laptop. Pengguna
gadget yang membludak di Indonesia bisa dilihat langsung di tempat-
temat umum seperti sekolah, stasiun, terminal, halte bahkan di bus
sekalipun. Pengguna alat sosial media ini seakan telah membudaya di
masyarakat Indonesia.
Saat ini, siapa pun, kapan pun, dan di mana pun kita akan melihat
setiap orang sedang berinteraksi dengan smartphone-nya. SMS, telepon,
internet, game, email, dan lain-lain akan dilakukan dalam interval waktu
yang ukup singkat. Berapa menit sekali kita mengecek ponsel kita?
Berapa lama waktu yang kita habiskan ketika sedang bersama ponsel
kita? Bandingkan dengan berapa lama kita berbincang langsung dengan
orang sekitar? Memperhatikan keadaan sekitar kita?

B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh
smartphone terhadap interaksi sosial mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA
Unlam?

C. Manfaat dan Tujuan Penelitian


Manfaat dan tujuan penelitian ini adalah:
Mengetahui apa saja pengaruh smartphone terhadap interaksi sosial
mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA Unlam.
Mengetahui bagaimana penggunaan smartphone dapat
berpengaruh terhadap interaksi sosial.

D. Batasan Penelitian
Batasan masalah dari penelitian ini yaitu pengambilan sampel
hanya dilakukan pada mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA Unlam angkatan
2011.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Manusia adalah makhluk yang mempunyai sifat sosial. Sehingga


dengan begitu manusia akan membutuhkan komunikasi dengan satu
individu dengan individu lainnya. Selain itu, manusia juga mempunyai
akal dan pikiran untuk berfikir. Oleh karena itu, dari kedua aspek tersebut,
digabungkan menjadi satu dan menjadilah sebuah Teknologi komunikasi.
Dalam konteks TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT
(Information and Communication Technology) Teknologi informasi dan
teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.
Tetapi jika kedua jenis teknologi tersebut definisinya dipisah, keduanya
memiliki definisi yang berbeda. Maka dapat didefinisikan bahwa teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan
teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke yang lainnya.
Di era yang maju sangat pesat ini, banyak sekali macam perangkat
atau alat yang dapat digunakan sebagai komunikasi. Banyak Teknologi
Komunikasi yang berkembang dengan cepat dengan dukungan teknologi
yang ada saat ini. Banyak sekali contoh media komunikasi yang berperan
dalam kehidupan manusia, seperti internet, handphone maupun gadget
seperti smartphone dan sebagainya.
Kemajuan teknologi pada hakikatnya merupakan suatu hal positif
yang menghasilkan banyak manfaat. Mempermudah setiap aktivitas
manusia, tidak hanya tetntang efisiensi jarak, waktu, dan biaya, tapi juga
berbagai kemudahan lainnya. Teknologi yang kian hari kian canggih pun
pada perkembangannya menciptakan berbagai varian baru produk-produk
teknologi, seperti ponsel.
Ponsel bukan lagi menjadi alat komunikasi belaka, tapi juga alat
pembantu pekerjaan manusia lain dalam bidang apa pun. Apalagi dengan
lahirnya smartphone, ponsel cerdas yang bias melakukan apa saja sesuai
keinginan para penggunanya. Ponsel menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari tangan manusia zaman sekarang. Namun, ada satu sisi
bahaya ponsel yang perlu diketahui.
Orang-orang yang sudah kecanduan ponsel akan merasa tidak
nyaman jika tidak berada didekat ponselnya. Banyak penelitian yang
sudah melakukan percobaan terhadap para responder untuk tidak
bersama ponselnya dalam rentang waktu tertentu. Hasilnya, mereka akan
gelisah, tidak tenang, dan bahkan seperti kehilangan sesuatu yang paling
berharga lainnya.
Selain itu, dampak kecanduan ponsel atau smartphone juga dapat
mengakibatkan meningkatnya ruang individual karena telah memperoleh
informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet.
Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang berinternet
maupun mengutak-atik smartphone-nya daripada bersosialisasi dengan
orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit
dan digusur dengan individual space tersebut.

III. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian


kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan
deskripsi kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan
aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan
berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam
pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan
argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan
diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti
sendiri.
Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode non-
probabilitas. Metode ini melakukan pengambilan sampel secara tidak acak
dengan melakukan beberapa pertimbangan, yaitu mahasiswa Ilmu
Komputer FMIPA Unlam yang memiliki smartphone dan sering melakukan
interaksi sosial di wilayah Kampus FMIPA Unlam. Dengan kata lain, siapa
pun bisa menjadi sampel asalkan memenuhi pertimbangan tersebut. Hal
ini dikarenakan tidak semua mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA Unlam
memiliki smartphone dan juga sering berkumpul-kumpul di wilayah
kampus. Oleh karena itu, penelitian ini tidak bisa dilakukan dengan
metode pengambilan sampel secara acak.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Dari hasil kuisioner dan wawancara 8 responden mahasiswa Ilmu
Komputer FMIPA Unlam angkatan 2011, berikut akan saya lampirkan
pertanyaan beserta analisis jawaban dari responden.

1. Berapa banyakkah handphone/smartphone yang anda miliki?


Sebutkan!
Sebagian besar responden memiliki lebih dari satu handphone, baik itu
handphone biasa maupun smartphone. Jenis smartphone yang mereka
miliki seperti Blackberry, Motorola, dan smartphone dengan OS
Android lainnya.

2. Seberapa sering biasanya anda menggunakannya dalam


sehari? (Sering/biasa saja/jarang)
Hampir semua responden menggunakan handphone maupun
smartphone-nya dengan intensitas sering.

3. Apakah hal yang sering anda lakukan pada smartphone anda?


Kebanyakan responden menggunakannya untuk social media dan
browsing. Beberapa responden lainnya menggunakan fitur SMS,
mendengarkan musik, menonton video, dan fitur-fitur lainnya yang
terdapat pada smartphone mereka.

4. Di mana saja biasanya anda mengoperasikan smartphone


anda?
Hasil dari kuisioner menyebutkan bahwa responden menggunakan
smartphone mereka di manapun mereka memerlukannya dan tidak
ada larangan menggunakan gadget di tempat itu.
5. Apakah anda sering mengoperasikan smartphone anda saat
sedang berinteraksi dengan orang lain? (Ya/Tidak)
Dari hasil kuisioner, hanya 1 dari 8 responden yang sering
mengoperasikan smartphone-nya ketika sedang berinteraksi dengan
orang lain.

6. Berdasarkan pertanyaan no. 5. Jika


a. Ya, mengapa anda menggunakan smartphone anda ketika sedang
berinteraksi dengan orang lain? Apakah smartphone anda lebih
menarik daripada berbincang dengan lawan bicara anda? Jelaskan!
b. Tidak, bagaimana perasaan anda ketika lawan bicara sibuk
mengoperasikan smartphone-nya ketimbang berbincang dengan
anda?
Responden yang menjawab tidak pada pertanyaan no. 5, banyak yang
mengeluhkan fenomena pada pertanyaan di atas. Mereka merasa risih,
kesal, jengkel, merasa tidak diperhatikan, merasa diabaikan, maupun
merasa tidak dihormati. Tetapi, ada juga yang santai dan tidak terlalu
menghiraukan hal tersebut. Mereka beralasan, itu urusan mereka yang
sedang menggunakan smartphone.
Sedangkan responden yang menjawab ya menjelaskan bahwa
notifikasi pada smartphone mereka mengundang perhatian dan
mengalihkan fokus.

7. Apakah menurut anda penggunaan smartphone berpengaruh


terhadap interaksi sosial manusia saat ini? Jelaskan pendapat
anda!
Tanggapan responden antara lain :
Smartphone bisa membuat orang menjadi tidak peduli dengan
lingkungan sekitar.
Memudahkan komunikasi, tidak seperti dulu, dan lebih murah.
Bisa mempengaruhi pergaulan yang hanya ada di internet.
Kita bisa menggunakannya untuk berinteraksi melalui situs jejaring
sosial. Kita tidak harus berinteraksi secara langsung dengan tatap
muka.
Tergantung dilihat dari sudut pandangnya. Kalau dilihat negatifnya,
dulu waktu belum ada handphone apalagi smartphone, interaksi
sosial kebanyakan dan mau tidak mau harus tatap muka, dan
akhirnya hubungan silaturrahmi pun lebih lekat. Beda dengan
keadaan sekarang, orang lebih memilih silaturrahmi lewat
smartphone yang dinilai lebih efisien dan fleksibel ketimbang harus
face to face yang lebih butuh waktu, biaya (transport misalnya).
Tapi kalau dilihat dari sisi positif, dengan adanya smartphone untuk
interaksi manusia dengan kehidupan yang sibuk cukup membantu
silaturrahmi. Setidaknya ada cara untuk silaturrahmi sesibuk
mungkin walaupun tidak bertemu langsung.

8. Bagaimana saran anda agar penggunaan smartphone tidak


menimbulkan dampak yang negatif bagi kedua pihak? (dari
pertanyaan no. 5)
Saran-saran dari responden berupa
Tumbuhkan kesadaran diri sendiri dulu, biar orang lain merasa
perubahan yg terjadi kemudian mereka sadar akan hal
tersebut.
Lebih baik utamakan yang ada di hadapan anda dulu, siapa
tahu itu penting, kemudian baru mengoperasikan smartphone-
nya. Kecuali memang yang ada di smartphone itu lebih
penting dan mendesak. Kalau perlu beritahu untuk tunggu
sebentar jika ada yang ngajak bicara sewaktu menggunakan
smartphone itu.
Penggunannya disesuaikan, pengguna harus bijak. jangan
sampai merugikan diri sendiri dan orang lain.
Sebaiknya menggunakan smartphone seperlunya saja.
Lebih mengutamakan etika, jika harus juga membuka
smartphone sebaiknya minta izin dulu.
Pergunakan dengan sebaik-baik dan sebijak-bijaknya.
Kemudian, jangan asyik dengan gadgetmu ketika sedang
berinteraksi dengan orang-orang di sekitarmu. Hormati
mereka.
Pada dasarnya sesuatu yang berlebihan, apapun itu pasti
ujungnya tidak baik. Jadi, pergunakan sewajarnya saja. Jangan
sampai semua aktifitas dibarengi dengan penggunaan
smartphone. Lihat dulu sikonnya.

B. Pembahasan
Penggunaan smartphone memang berpengaruh dalam kehidupan
manusia. Seperti hasil kuisioner di atas, semua responden merasa perlu
menggunakan smartphone mereka setiap saat, baik itu di kampus, rumah,
maupun tempat-tempat umum lain.
Namun dalam penggunaan smartphone tersebut harus melihat
situasi dan kondisi sekitar. Apakah anda sedang berbicara dengan teman
anda, atau mungkin keluarga anda. Seperti kata responden, secara tidak
langsung gadget (dalam bahasan ini berupa smartphone) dapat membuat
orang menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Smartphone juga
mempengaruhi batasan komunikasi kita yang dulunya lebih sering
bertemu secara langsung, sekarang hanya sebatas social media maupun
SMS. Walaupun dinilai dari sisi positifnya, kita bisa berinteraksi saat
sedang sibuk-sibuknya.
Dengan kata lain, smartphone berpengaruh terhadap interaksi
sosial dengan mengubah pola pikir manusia agar tidak perlu melakukan
hal yang memerlukan usaha yang besar dan waktu maupun biaya yang
banyak. Fenomena ini menghilangkan budaya tatap muka manusia dan
dengan perlahan menghapus prinsip bertemu langsung itu lebih
menyenangkan.
Selain itu, smartphone juga mengubah pola pikir manusia bahwa
mengoperasikan smartphone lebih menarik ketimbang berinteraksi
dengan lawan bicara secara langsung. Pengguna smartphone aktif ini
terkadang tidak menyadari bagaimana perasaan lawan bicaranya yang
hanya terdiam meliat mereka sibuk menggunakan smartphone-nya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu smartphone mempengaruhi
interaksi manusia denngan mengubah interaksi secara langsung (face to
face) menjadi tidak langsung (menggunakan gadget/smartphone).
Smartphone juga mempengaruhi pola pikir manusia untuk lebih tertarik
mengoperasikan smartphone dibandingkan berinteraksi langsung dengan
lawan bicaranya.

B. Saran
Seperti saran-saran dari responden pada hasil kuisioner di atas, kita
sebaiknya menggunakan seperlunya saja. Saat sedang berbincang
dengan orang lain, utamakan dan hargai lawan bicara. Selain itu,
usahakan bertemu secara langsung dengan orang lain tanpa tergantung
dari smartphone.

DAFTAR PUSTAKA

1) M. Ghojali Bagus A.P., S.Psi. Buku Ajar Psikologi Komunikasi.


Fakultas Psikologi Unair, 2010.
2) I. Fatmi Utari, Pengaruh Teknologi Komunikasi terhadap Interaksi
Manusia, 2013

Anda mungkin juga menyukai