Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 7
Disusun oleh
1. Afrisnihalinda ( 3 )
2. Aina RizkiatuZulfa ( 7 )
3. Nurkholis ( )
4. M. Ilman Rofiq ( )
Kelas : X IIS 2
MA NU 06 CEPIRING
Tahun Pelajaran 2016 / 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Agama dan kebudayaan islam berpengaruh besar terhadap cara hidup, pola pikir, dan
budaya Bangsa Indonesia. Dengan adanya pengaruh agama islam, kota-kota pantai tumbuh
menjadi kerajaan-kerajaan. Perkembangan islam di indonesia ditandai dengan munculnya
kerajaan-kerajaan yang bercorak islam seperti Samudera Pasai, Aceh, Demak, Banten,
Mataram, Gowa-Tallo (Makassar) Ternate, dan Tidore.
2. RUMUSAN MASALAH
A. Letak Kesultanan Banten
B. Sejarah Awal Terbentuknya Kesultanan Banten
C. Silsilah Raja-Raja Kesultanan Banten
D. Raja-Raja yang Terkenal
E. Aspek Kehidupan Masyarakat Kesultanan Banten
1. Aspek Kehidupan Politik
2. Aspek Kehidupan Ekonomi
3. Aspek Kehidupan Sosial
4. Aspek Kehidupan Budaya
F. Puncak Kejayaan Kesultanan Banten
G. Masa Kemunduran Kesultanan Banten
H. Informasi Khusus mengenai Kesultanan Banten
I. Peninggalan Kesultanan Banten
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1808 Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1808-
1810, memerintahkan pembangunan Jalan Raya Pos untuk mempertahankan pulau Jawa
dari serangan Inggris. Daendels memerintahkan Sultan Banten untuk memindahkan ibu
kotanya ke Anyer dan menyediakan tenaga kerja untuk membangun pelabuhan yang
direncanakan akan dibangun di Ujung Kulon. Sultan menolak perintah Daendels, sebagai
jawabannya Daendels memerintahkan penyerangan atas Banten dan penghancuran Istana
Surosowan. Sultan beserta keluarganya disekap di Puri Intan (Istana Surosowan) dan
kemudian dipenjarakan di Benteng Speelwijk. Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq
Zainulmutaqin kemudian diasingkan dan dibuang ke Batavia. Pada 22 November 1808,
Daendels mengumumkan dari markasnya di Serang bahwa wilayah Kesultanan Banten
telah diserap ke dalam wilayah Hindia Belanda.
Kesultanan Banten resmi dihapuskan tahun 1813 oleh pemerintah kolonial Inggris. Pada
tahun itu, Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin dilucuti dan dipaksa
turun tahta oleh Thomas Stamford Raffles. Peristiwa ini merupakan pukulan pamungkas yang
mengakhiri riwayat Kesultanan Banten.
3.1. KESIMPULAN
Jadi, kesimpulannya Kerajaan Banten pada waktu dulu dikuasai oleh Fatahilah
(panglima perang demak). Banten masih tetap menjadi daerah kekuasaan Demak, namun
setelah terjadi kegoncangan politik akibat perebutan kekuasaan, banten akhirnya melepaskan
diri.
Dan akhirnya kerajaan banten masa pemerintahannya itu dilakukan oleh orang-orang
yang akan memajukan pemerintahan di Kerajaan Banten tokohnya yaitu Hasanuddin,
Panembahan Yusuf, Maulana Muhammad, Sultan Ageng Tirtayasa. Mereka adalah orang-
orang yang memimpin masa pemerintahan, sehingga kerajaan banten memperbaiki masa
pemerintahannya.
3.2 PENUTUP
Kami ucapkan terima kasih bagi yang telah membaca resume ini. Kami merasa
bahwa dalam kliping ini masih banyak kekurangan dan kami mengharap Kritik dan
Saran dari pembaca, demi kesempurnaan makalah ini.