PLN
(PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT AREA CIREBON RAYON
CILEDUG
ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat judul Analisis Kehandalan Kinerja Penyulang 20 kV di PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat Area Cirebon Rayon Ciledug. Latar belakang dalam penelitian ini
adalah gangguan penyulang yang sering terjadi, tingkat kehandalan kinerja penyulang 20 kV serta
perbandingan hasil kehandalan antara tahun 2015 dan 2016 dengan target kerja yang sudah
ditentukan oleh perusahaan. Batasan masalah dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti
Penyulang Pabuaran sebagai sampel dari penyulang yang ada di PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Barat Area Cirebon Rayon Ciledug. Data yang dipakai adalah data gangguan penyulang pada
tahun 2015 dan tahun 2016 serta target kinerja perusahaan. Dengan adanya analisis ini, dapat
diketahui sejauh mana tingkat kehandalan kinerja sistem distribusi tenaga listrik 20 kV pada
penyulang Pabuaran antara tahun 2015 dan tahun 2016 sehingga tenaga listrik dapat tersalurkan
pada konsumen. Adapun langkah yang dilakukan sebagai pencarian nilai indeks tersebut sendiri
yaitu dengan cara merekap semua data tahun 2015 dan tahun 2016 yang dibutuhkan sebagai input
penelitian, kemudian melakukan perhitungan indeks SAIDI dan SAIFI dengan rumus-rumus
pendekatan yang telah ditentukan.
PENDAHULUAN
Pada era modern kebutuhan akan tenaga listrik menjadi kebutuhan primer bagi
masyarakat khususnya masyarakat di Indonesia. Kebutuhan tenaga listrik pastinya akan
terus semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi
sehingga peranan listrik menjadi sangat penting, bertambahnya permintaan penyediaan
listrik dari masyarakat dan adanya industri-industri yang baru menyebabkan penyaluran
tenaga listrik yang mutu dan handal menjadi suatu keharusan. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1970. PLN
bertanggung jawab penuh akan kehandalan mutu listrik ini serta perlu terus meningkatkan
kinerjanya dalam hal penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkitan tenaga listrik
sampai dengan konsumen.
PLN DJB Area Cirebon Rayon Ciledug memiliki 8 penyulang SUTM 20 kV masing-
masing penyulang memiliki perbedaan baik dari segi spesifikasinya, beban yang
dipikulnya dan jumlah gangguan yang menyebabkan PMT trip. Berdasarkan hasil survei
bahwa penyulang Pabuaran merupakan penyulang yang paling banyak mengalami
gangguan. Hal ini diakibatakan oleh beberapa faktor, seperti gangguan cuaca, binatang
dan pepohonan yang mengenai peralatan listrik, beban yang terlalu besar serta kerusakan
sistem akibat human error atau peralatan listrik itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut
penulis tertarik untuk melakukan studi tentang perhitungan tingkat kehandalan
penyaluran distribusi listrik 20 kV di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Area
Cirebon Rayon Ciledug, untuk mengetahui apakah rayon tersebut sudah memberikan
pelayanan memuaskan terhadap konsumen. Indeks yang menjadi acuan kehandalan
menggunakan indeks SAIDI dan SAIFI.
Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah penyulang Pabuaran dimana penyulang
itu adalah penyulang yang sering mengalami gangguan diantara penyulang-penyulang
yang ada di PLN Rayon Ciledug. Hal yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah untuk
menidentifikasi gangguan yang sering terjadi pada penyulang Pabuaran, lalu mengetahui
tingkat kehandalan dari indeks SAIDI dan SAIFI pada penyulang Pabuaran, dan
membandingkan hasil indeks SAIDI dan SAIFI antara tahun 2015 dan 2016, lalu
dibandingkan dengan target yang sudah di tentukan oleh perusahaan .
KAJIAN PUSTAKA
1. Sistem Distribusi
Penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkitan hingga ke konsumen melewati jalan
yang panjang yang tergabung dalam Sistem Tenaga Listrik, sistem tenaga listrik terdiri
dari beberapa unsur perangkat peralatan yaitu pembangkitan, transmisi, distribusi dan
pelanggan, dimana semua unsur tersebut bekerja secara berhubungan dan bekerjasama.
Sistem distribusi adalah suatu sub-sistem dari sistem tenaga listrik dimana sistem ini
adalah sistem yang paling dekat dengan konsumen. Menurut Suhadi dan Tri Wrahatnolo
[8] mengemukakan bahwa Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik
Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Berdasarkan tegangannya Sistem
distribusi dibagi kedalam dua jenis yaitu distribusi primer dan distribusi sekunder [9]
a. Distribusi Primer
Distribusi primer atau bisa disebut juga jaringan tegangan menengah (JTM) adalah
jaringan yang terletak di antara gardu induk dengan gardu distribusi. Jaringan ini biasa
disebut dengan penyulang atau feeder. Tegangan nominal pada distribusi primer ini ada 6
kV dan 20 kV, namun saat ini semua tegangan pada distribusi primer menggunakan
tegangan 20 kV.
b. Distribusi Sekunder
Distribusi sekunder atau bisa disebut juga jaringan tegangan rendah (JTR) adalah jaringan
yang berfungsi sebagai penyalur tenaga listrik dari gardu-gardu distribusi ke pusat beban
atau konsumen listrik. Tegangan standar pada jaringan distribusi sekunder adalah 127/270
V untuk sistem lama, dan 220/380 V untuk sistem baru, serta 440/550 V untuk keperluan
industri.
Keandalan adalah suatu peluang bahwa suatu komponen atau sistem akan sukses
menjalani fungsinya, dalam jangka waktu dan kondisi operasi tertentu, dengan kata lain
keandalan adalah peluang tidak terjadinya kegagalan saat sedang beroperasi. Sistem yang
memiliki keandalan tinggi akan mampu memberikan pasokan listrik kapanpun
dibutuhkan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu metode penelitian yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung dan menganalisanya serta
mengambil suatu kesimpulan yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan
pertimbangan proses distribusi penyaluran tenaga listrik yang baik, dan hasil
pemeliharaan yang akan digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kinerja sistem
dalam penyaluran energi listrik ke pelanggan.
Analisis yang dilakukan adalah analisis menggunakan metode pehitungan SAIDI SAIFI
yang didapatkan referensinya dari modul-modul PLN, buku dan jurnal, serta wawancara
langsung kepada pegawai PLN. Lokasi penelitian di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat Area Cirebon Rayon Ciledug yang beralamat di Jl. Merdeka Timur No. 1 Ciledug
Kab. Cirebon 45188.
Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah terlihat pada flowchart
berikut
Mulai
Studi bimbingan :
Diskusi dengan Dosen
Pengambilan Data di
lokasi Penelitian
Analisis Data
Ya
Penarikan Kesimpulan dan Saran
Jika perhitungan SAIDI SAIFI setiap bulan sudah didapatkan, maka selanjutnya
menghitung SAIDI SAIFI selama satu tahun, untuk mengetahui keandalan sistem
tersebut, maka menggunakan rumus [3] :
Jumlah nilai SAIDI selama 12 bulan
SAIDI = = jam/tahun
12
Jumlah nilai SAIFI selama 12 bulan
SAIFI = = kali /tahun
12
Data yang dianalisis adalah data di PLN Rayon Ciledug Area Cirebon yang mempunyai 8
penyulang yang di suplai dari Gardu Induk Babakan dengan dua trafo distribusi dengan
kapasitas masing-masing 30 MVA.
Penyulang Pabuaran memiliki panjang total 30,17 kms menggunakan konduktor A3C 150
Gambar
pada penyulang utama 2. Single
dan A3C Line
70 pada Diagram
cabang sertaPenyulang Pabuaran.
di cabang yang langsung ke gardu
memakai A3C 35, untuk Gardu jenis Tembok dan outgoing dari GI karena melalui tanah
memakai konduktor XLPE 240. Terdapat 54 Gardu Distribusi dan 22.322 jumlah
pelanggan yang dipasok oleh penyulang Pabuaran.
TAHAP ANALISIS
Hasil perhitungan SAIDI SAIFI tahun 2015 dan 2016 dibandingkan dengan target
kinerja yang telah ditetapkan perusahaan adalah sebagai berikut.
Berdasarkan Standar SPLN 68-2:1986 [14] nilai SAIFI 3,2 kali/tahun dan SAIDI 21
jam/tahun. Jika dilihat dari standar di atas maka penyulang Pabuaran (PBRA) dapat
dikatakan handal karena nilai SAIDI dan SAIFI yang dicapai telah sesuai target bahkan
terlampaui.
Namun jika dibandingkan antara tahun 2016 dengan 2015 terlihat bahwa nilai SAIDI-
SAIFI penyulang Pabuaran turun atau lebih buruk. Pada tahun 2015 nilai SAIDI 0,146
jam/tahun sedangkan tahun 2016 naik menjadi 0,156 jam/tahun. Nilai SAIFI pada tahun
2015 0,667 kali/tahun dan mengalami penaikan juga pada tahun 2016 menjadi 0,833
kali/tahun. Hal ini memperlihatkan bahwa kinerja penyulang Pabuaran mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dan target pada penyulang Pabuaran di tahun
2016 tidak tercapai dimana target SAIDI pada tahun 2016 adalah 0,1 jam/tahun dan
SAIFI adalah 0,5 kali/tahun.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut,
1. Penyebab gangguan yang sering terjadi pada penyulang Pabuaran tahun 2015 adalah
akibat pohon menyentuh SUTM, juga ada layang-layang dan human error. Sedangkan
pada tahun 2016 penyebab banyak belum diketahui tapi kebanyakan gangguan yang
belum diketahui terjadi ketika cuaca buruk, ada juga gangguan akibat binatang yang
naik ke SUTM.
2. Kehandalan penyulang Pabuaran (PBRA) baik pada tahun 2015 dan tahun 2016 sudah
memenuhi standar SPLN 68-2:1986 dimana dapat dikatakan bahwa penyulang
Pabuaran handal dalam penyaluran tenaga listrik, namun masih ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dan diperbaiki.
3. Kinerja penyulang Pabuaran pada tahun 2016 menurun jika dibandingkan tahun 2015
baik dari SAIDI maupun SAIFI yang mengakibatkan target SAIDI-SAIFI pada tahun
2016 tidak tercapai
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arifani, Nur Indah, Heru Winarno. (2013). Jurnal TA : Analisis Nilai Indeks
Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kV pada Penyulang Pandean Lamper
1,5,8,9,10 di GI Pandean Lamper. Semarang : Universitas Diponegoro
[2] IEEE (2011). IEEE P1366/D8 Draft Guide for Electric Power Distribution Reliability
Indices. Canada : University of Calgary
[3] Putra, Shandy Aditya. (2016). Tugas Akhir : Analisis Keandalan Sistem Tenaga
Listrik di PT. PLN (Persero) APJ Baleendah Area Majalaya. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia
[4] Rukmi, Hartati, dkk. (2007). Penentuan Angka Keluar Peralatan untuk Evaluasi
Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Vol. 6 No. 2.
[5] Saodah, Siti. (2008). Jurnal ITN : Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga
Listrik Berdasarkan SAIDI dan SAIFI. Yogyakarta : Institut Teknologi Nasional
[6] Setiadi, Esa. (2015). Tugas Akhir : Analisis Reliability dan Availability Sistem
Distribusi Tenaga Listrik 20 kV di PT. PLN APJ Cimahi. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia
[8] Suhadi, dkk. (2008) Teknik Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
[9] Suswanto, Daman. (2009) Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Padang :Teknik Elektro
Universitas Negeri Padang
[10] SPLN 1 (1978). Pentanahan Jaringan Tegangan Rendah dan Pentanahan Instalasi,
Jakarta : PLN
[12] SPLN 52. (1983). Pola Pengamanan Sistem, Bagian Tiga: Sistem Distribusi 6 kV
dan 20 kV. Jakarta : PLN
[13] SPLN 59-2. (1985). Keandalan Pada Sistem Distribusi 20 kV dan 6 kV. Jakarta :
PLN
[14] SPLN 68-2. (1986). Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik Bagian Dua : Sistem
Distribusi. Jakarta : PLN