DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
12.
17. PENDAHULUAN
18.
19. Perawat yang bekerja di berbagai area praktek dan dengan berbagai
kelompok usia, dalam melaksanakan tugasnya dapat menggunakan keluarga sebagai
fokus intervensi. Asuhan keperawatan yang diberikan berdasarkan pada masalah
kesehatan dari setiap anggota keluarga dan memperhatikan efek kedekatan antar
anggota keluarga terhadap kesehatan keluarga. Asuhan keperawatan yang berfokus
pada kelompok merupakan suatu filosofi dan dapat dilakukan di setiap area praktek.
Namun, tempat tinggal keluarga adalah tempat khusus untuk dilakukannya
keperawatan yang berfokus pada keluarga.
20. Di masa lalu, perawat-perawat komunitas meningkatkan kesejahteraan
keluarga melalui kunjungan ke rumah-rumah. Perawat-perawat komunitas bertugas
untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu, cedera, kematian dini dan menurunkan
tingkat penderitaan manusia. Melalui kunjungan rumah, perawat-perawat komunitas
memberikan kesempatan bagi keluarga-keluarga untuk lebih menyadari akan resiko
masalah kesehatan, mempelajari cara-cara pencegahan dan cara menggunakan sumber
daya yang ada untuk meningkatkan kesehatan dan pencegahan utama. Selama
kunjungan rumah, perawat-perawat komunitas dapat mengkaji ancaman kesehatan
yang tidak tampak saat keluarga datang ke dokter, klinik, Puskesmas, atau pelayanan
kesehatan yang lain.
21. Perawatan di rumah merupakan aspek keperawatan komunitas yang
berkembang paling pesat. Antara tahun 1988-1992, jumlah perawat yang melakukan
perawatan di rumah meningkat menjadi 50%. Pada awalnya, keperawatan
komunitas dimulai dengan pelayanan yang diberikan bagi orang-orang miskin di
rumah mereka.
22. William Rathbone memulai program perawat yang berkunjung ke rumah
(visiting nurse) pada tahun 1859, setelah istrinya meninggal dan dirawat oleh seorang
perawat di rumahnya. Selanjutnya di akhir tahun 1800-an, Amerika Serikat
mendirikan perkumpulan perawat yang datang ke rumah karena tingginya imigrasi di
Amerika yang menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit menular sampai dengan
awal abad ke-19, perawatan bagi orang sakit dan orang cacat di rumah-rumah mereka
menjadi bentuk tradisional dari pelayanan kesehatan bagi kebanyakan orang (Spiegel,
1987).
23. 1.2. Tujuan
24. 1.2.1 Tujuan Umum
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42. BAB 2
43. PEMBAHASAN
44.
45. 2.1 Konsep Perawatan Di Rumah
46. 2.2.1 Pengertian
47. Perawatan kesehatan dirumah merupakan salah satu jenis dari perawatan
jangka panjang (long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga professional
maupun non professional yang telah mendapatkan pelatihan (Ferry,2009).
48. Perawatan kesehatan dirumah adalah pelayanan yang dikelola oleh suatu unit
atau sarana (institusi) baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan
mengordinasikan sebagai kategori tenaga professional dibantu tenaga non
professional, dibidang kesehatan maupun non kesehatan (Depkes,2006).
49. 2.1.2 Tujuan Perawatan Kesehatan Dirumah
1. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas
hidupnya
2. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga
dengan masalah kesehatan dan kecacatan
3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga
4. Membantu klien untuk tinggal atau kembali kerumah dan mendapatkan
perawatan yang diperlukan, rehabilitas, atau perawatan paliatif
5. Biaya kesehatan akan lebih terkendali. (Ferry,2009).
50.
51. 2.1.3 Nilai nilai utama Perawatan Kesehatan Dirumah
52.
53.
54.
55.
56. 2.1.4 Manfaat Perawatan Kesehatan Dirumah
57. Perawatan kesehatan dirumah memiliki manfaat baik untuk keluarga maupun
perawat. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manfaat untuk keluarga :
Biaya kesehatan akan lebih terkendali
Mempererat ikatan keluarga karena dapat berdekatan dengan anggota keluarga
yang lain saat sakit
Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
58.
2. Manfaat untuk perawat :
Memberikan variasi lingkungan kerja sehingga tidak jenuh dengan lingkungan
yang sama
Dapat mengenal lingkungan dank lien dengan baik sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien
(Ferry,2009)
59.
2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Kesehatan Dirumah
1. Jumlah Petugas
60. Jumlah petugas merupakan salah satu aspek yang menunjang
pelayanan kepada pasien di rumah. Keadaan petugas yang kurang menyebabkan
penyelenggaraan pelayanan dilaksanakan tidak maksimal dan kurang memenuhi
kepuasan pasien atas pelayanan yang diberikan. Selain itu, petugas sendiri akan
mengalami kewalahan dalam menjalankan tugasnya yang pada nantinya akan
menurunkan tingkat kemampuan kerja yang diberikan petugas kepada pasien di
rumah.
61.
2. Ketanggapan petugas
62. Ketanggapan petugas berhubungan dengan aspek kesigapan dari
petugas dalam memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang dinginkan. Tingkat
kesigapan dari petugass kesehatan dalam memberikan pelayanan merupakan salah
satu aspek yang mempengaruhi penilaian pasien atas mutu pelayanan yang
diselenggarakan.
63.
64.
65.
66.
67.
3. Kehandalan petugas
68. Kehandalan berhubungan dengan tingkat kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki petugas dalam menyelenggarakan dan memberikan
pelayanan kepada pasien di rumah. Tingkat kemampuan dan keterampilan yang
kurang dari tenaga kesehatan tentunya akan memberikan pelayanan yang kurang
memenuhi kepuasan pasien sebagai standar penilaian terhadap mutu pelayanan
(Depkes,2006)
69. .
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97. DAFTAR PUSTAKA
98.
99. Effendi,Ferry.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktek Dalam
Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.
100. Depkes (2006). Panduan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah.
Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan.
101.