Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian epidemiologi yang
bersifat analitik dengan desain cross sectional study. Desain ini dipilih karena
dapat digunakan untuk mencari hubungan HOMA-IR dengan KGD 2 jam PP pada
pasien DM tipe 2 yang mendapat terapi insulin serta pengukuran pada penelitian
ini dilakukan hanya sekali pada satu saat tanpa adanya follow-up.
.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang menderita DM tipe 2 yang
mendapat terapi insulin yang berada di RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan
pemeriksaan HOMA-IR dan KGD 2 jam PP di Laboratorium Klinik Pramita,
Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian dilakukan pada tahun 2016.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi
Populasi target untuk penelitian ini adalah keseluruhan subyek yang dibatasi
oleh karakteristik klinis dan demografis yaitu masyarakat yang menderita DM tipe
2 yang mendapat terapi insulin.
Populasi terjangkau umumnya dibatasi oleh tempat dan waktu. Maka untuk
penelitian ini populasi terjangkau adalah penderita DM tipe 2 yang mendapat
terapi insulin di RSUD Dr. Pirngadi Medan.

3.3.2. Sampel
Supaya hasil penelitian sesuai dengan tujuan, maka penentuan sampel yang
dikehendaki harus sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan. Kriteria ini
berupa kriteria inklusi, merupakan batasan ciri/karakter umum pada subyek
penelitian, dikurangi karakter yang masuk dalam kriteria eksklusi. Sebagian
27
subyek yang memenuhi kriteria inklusi, harus dikeluarkan dari penelitian karena
berbagai sebab yang dapat mempengaruhi hasil penelitian sehingga terjadi bias,
hal ini disebut kriteria eksklusi. Maka sampel dalam penelitian ini adalah
penderita DM tipe 2 yang mendapat terapi insulin di RSUD Dr. Pirngadi Medan,
yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.

3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.4.1. Kriteria Inklusi


1. Pria/wanita yang menderita DM tipe 2 dan mendapat terapi insulin.
2. Pasien/keluarga bersedia mengikuti penelitian ini dan bersedia
memberikan izin tertulis/informed consent.
3. Pria/wanita yang telah berpuasa 2 jam setelah makan (postprandial)
sebelum sampel darah diambil.

3.4.2. Kriteria Eksklusi


1. Pasien dalam keadaan sakit berat atau tidak memungkinkan mengikuti
penelitian ini.
2. Pasien yang mengkonsumsi OAD.

3.5. Besar Sampel


Karena penelitian ini termasuk uji hipotesis dengan koefisien korelasi maka
untuk menentukan besar sampel tunggal minimal pada uji hipotesis dengan
menggunakan koefisien korelasi r diperlukan informasi :
1. Perkiraan koefisien korelasi, r (dari pustaka)
2. Tingkat kemaknaan, (ditetapkan peneliti)
3. Power, atau z (ditetapkan peneliti)

Rumus yang digunakan adalah:

31
(Z + Z) 2

n= +3
0,5 In ((1+r)/(1-r))

(Sastroasmoro, 2011).
Dimana :
n = total besar sampel minimal
Z = kesalahan tipe 1 berdasarkan nilai yang telah ditentukan (= 0,05)
Z = 1,960
Z = kesalahan tipe 2 berdasarkan nilai yang telah ditentukan (= 0,2)
Z = 0,842
r = Perkiraan koefisien korelasi (r = 0,50) (Sastoasmoro, 2011).

Berdasarkan rumus besar sampel diatas maka :

2
(1,960 + 0,842)
n= +3
0,5 ln [( 1 + 0,5) / (1- 0,50)]

n 30

3.6. Teknik Sampling


Pengambilan sampel dilakukan secara Non Probability Sampling dengan
menggunakan teknik judgmental/purposive sampling yang merupakan teknik
berdasarkan pertimbangan/ tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan atas
pertimbangan tertentu seperti waktu, biaya, tenaga, sehingga tidak dapat
mengambil sampel dalam jumlah besar dan jauh.

3.7. Rancangan Penelitian

POPULASI

31
SAMPEL

HOMA-IR KGD 2 jam PP

Resistensi Insulin (+) : < 2,77 Baik : 80-144 mg/dl


Resistensi Insulin (-) : > 2,77 Sedang : 145-179 mg/dl
Buruk : 180 mg/dl
3.8. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (variabel independen) : HOMA-IR
2. Variabel terikat (variabel dependen) : KGD 2 jam PP

3.9. Definisi Operasional


1. HOMA-IR
Merupakan model penilaian resistensi insulin pada pasien DM
dengan rumus konsentrasi plasma insulin puasa dan glukosa plasma
puasa.
Skala : numerik
Kategori : resitensi insulin positif/negatif
Cara pengukuran : pemeriksaan laboratorium
2. Kadar glukosa darah 2 jam PP
Kadar glukosa darah 2 jam PP merupakan salah satu cara untuk
mengevaluasi apakah respon insulin terhadap pemasukan karbohidrat
masih adekuat atau tidak, diperiksa 2 jam sesudah makan.
Skala : numerik
Kategori : normal, prediabetes, diabetes
Cara pengukuran : pemeriksaan laboratorium
3.10. Cara Kerja
1. Peneliti mengajukan pembuatan surat izin kode etik kepada ketua
komite etika penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Methodist
Indonesia untuk mendapatkan Ethical Clearance.
2. Setelah mendapatkan izin, peneliti mengajukan surat izin penelitian ke
RSU Dr. Pirngadi Medan.
3. Kemudian setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan anamnese
untuk mendapatkan keterangan tentang identitas subyek .

30
4. Bila subyek memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria
eksklusi, subyek dapat diikutsertakan sebagai sampel.
5. Selanjutnya peneliti menjelaskan secara garis besar tujuan penelitian ini.
6. Peneliti juga menjelaskan bahwa pada penelitian ini tidak dilakukan
intervensi yang mewakili sampel (Principle of Non Maleficence).
7. Selain itu peneliti juga menjelaskan manfaat apa yang akan diperoleh
bila subyek mengikuti penelitian ini (Principle of Beneficence).
8. Peneliti juga menjelaskan bahwa identitas dan hasil setiap sampel akan
dijaga kerahasiaannya (Principle of Confidentiality).
9. Bila sampel tersebut bersedia mengikuti penelitian ini, maka sampel
harus menandatangani Informed Consent (Principle of Autonomy and
Respect).
10.Setelah sampel bersedia dan menandatangani informed consent, maka
peneliti akan mengirim pasien ke Laboratorium klinik Pramita Medan
untuk dil0020akukan pemeriksaan HOMA-IR dengan KGD 2 jam PP.

3.11. Analisa Data


Analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data diolah menggunakan spss
2. Uji normalitas data menggunakan Shapiro-wilk
3. Uji korelasi untuk menentukan besar r dan mengetahui seberapa besar
hubungan antara HOMA-IR dengan KGD 2 jam PP

3.12. Masalah Etika


1. Semua biaya penelitian ditanggung oleh peneliti.
2. Setiap pasien yang dilakukan pemeriksaan diberikan Informed Consent.
3. Jika terjadi sesuatu atas diri pasien pada waktu pemeriksaan, segala biaya
perawatan dan pengobatan ditanggung oleh peneliti.
4. Adanya ijin penelitian dari Komisi Kode Etik dari Fakultas Kedokteran
Universitas Methodist Indonesia.

3.13. Keterbatasan Penelitian


Penelitian ini dilakukan menggunakan metode cross-sectional dengan
keterbatasan jumlah sampel. Selain itu, terdapat pula keterbatasan berupa
perbedaan durasi puasa pasien, pola hidup, pola makan, riwayat penyakit pasien
ataupun penyakit lain yang diderita.

31
32

Anda mungkin juga menyukai