Anda di halaman 1dari 11

PAPER

PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS TERSTRUKTUR


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran IPS SD

Dosen pengampu:
Ulia Yudhistiani, M.Pd

Oleh
Yuni Rahayu
1401411031

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
1. JUDUL : PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS

TERSTRUKTUR
2. PENDAHULUAN
Menurut Winkel, belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi faktor belajar, diantaranya faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi fisiologis (kondisi fisik),
psikologis (intelegensi, motivasi, minat, bakat, sikap dan rasa percaya diri).
Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan sosial misalnya keadaan kelas
dan nonsosial misalnya metode pembelajaran, pendekatan, media, dll.
Paper ini membahas pembelajaran berbasis tugas terstruktur sebagai
untuk mendalami materi pembelajaran.Dengan mengerjakan tugas, sama
saja mengulang materi dan memecahkan masalah yang ditemui sehingga
siswa akan lebih memahami materi.

1. PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DAN HAKEKAT BELAJAR
Banyak ahli yang merumuskan hakikat belajar, diantaranya adalah:
1. Winkel
Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan
pemahaman.
2. Ernest R. Hilgard (Sumardi Suryabrata, 1984:252)
Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang
keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
3. Gagne (The Conditions of Learning 1977)
Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam
perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum
individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan
tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu
pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta
akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
4. Moh. Surya (1981:32),
Definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksinya dengan lingkungan.
5. Pengertian Belajar Menurut Ahli
Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang
dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan
tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum
belajar.

2.2 INDIKATOR DALAM BELAJAR


Setiap individu pasti mengalamai proses belajar, baik itu di
sekolah formal, non formal, dan informal. Dalam pendidikan
disekolah belajar merupakan kegiatan yang pokok yang harus
dilaksanakan.
Tujuan pendidikan akan tercapai jika siswa mau berperan aktif
dalam proses pembelajaran. Adapun indikator dalam belajar , yaitu :
1. Kematangan jasmani dan rohani
Kematangan jasmani yaitu setelah sampai pada batas minimal
umur serta kondisi fisiknya telah kuat untuk melakukan kegiatan
belajar. Sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki
kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Memiliki kesiapan
Kesiapan yang dimaksud yaitu dengan kemampuan yang cukup,
baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar.
3. Memahami tujuan
Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, kemana
arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat
penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya
dapat selesai dan berhasil.
4. Memiliki kesungguhan
Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk
melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh
hasil yang kurang memuaskan.
5. Ulangan dan latihan
Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan.
Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak,
sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan.

Berhasil atau tidaknya suatu indikator dapat kita lihat pada hasil
belajar siswa. Hasil belajar diartikan sebagai hasil akhir pengambilan
keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses
belajar mengajar, pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat
pengetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya (Djamarah, 2000:
25).

2.3 PERANAN TUGAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN


Dalam proses pembelajaran, tugas berperan untuk mendalami
materi pembelajaran. Tugas membuat siswa untuk mengulang materi
yang telah disampaikan, dan memecahkan masalah-masalah yang
ditemui selama proses pembelajaran. Dengan begitu siswa akan lebih
mudah memahami materi karena tidak hanya dibaca tapi juga
dilaksanakan.

2.4 PENGERTIAN TUGAS TERSTRUKTUR

Tugas terstruktur adalah tugas yang diberikan kepada siswa dengan


batasan tertentu setelah ia menyelesaikan suatu materi pembelajaran.
Pengertian lain, tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran
berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk
mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh
guru. Dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung antara guru
dengan peserta didik. Misalnya tugas itu dikumpulkan pada pertemuan
minggu berikutnya atau beberapa hari lagi tergantung guru.
2.5 KETENTUAN TUGAS TERSTRUKTUR
Waktu untuk beban penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur berlaku ketentuan sebagai berikut:
1. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik pada SD atau yang sederajat
maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik pada SMP atau yang sederajat
maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
3. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik pada SMA atau yang sederajat
maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
Dalam pemberian tugas pada siswa, kita mengenal sebutan metode
Metode Pemberian Tugas atau Metode Resitasi. Mulyani Sumantri dkk
(Yenrika Kurniati Rahayu, 2007) mengemukakan bahwa Metode
pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi
belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk
dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan
atau berkelompok.
Langkah-langkah metode pemberian tugas yaitu:
1. Fase pemberian tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya
mempertimbangkan:
Tujuan yang akan dicapai
Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti
apa yang ditugaskan tersebut.
Sesuai dengan kemampuan siswa
Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan
siswa
Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas
tersebut.
2. Langkah pelaksanaan tugas
Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru
Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja
Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh
orang lain
Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh
dengan baik dan sistematik.
3. Fase mempertanggungjawabkan tugas
Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah
dikerjakan
Ada tanya jawab/diskusi kelas
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun
nontes atau cara yang lainnya.
Tugas yang diberikan siswa harus proporsional, artinya tidak
membebani siswa. Dalam KTSP, ketentuan jumlah waktu kegiatan yang
dibebankan kepada siswa maksimal separuh dari jumlah kegiatan tatap
muka mata pelaran yang bersangkutan. Guru juga harus menyediakan
waktu yang cukup saat pelaksanaan tugas.
Memberikan tugas kepada siswa seyogyanya disesuaikan dengan
kemampuan siswa. Oleh karena itu tantangan beban tugas kepada siswa
hendaknya diberikan secara moderat artinya, dalam memberikan tugas
kepada siswa diusahakan tidak terlalu sulit atau justru terlalu mudah
untuk dikerjakan siswa.
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, yang diperhatikan
adalah membuat satuan pelajaran dan penyusunan bahan pelajaran. Hal
ini penting karena semua mapel tidak terlepas dari kurikulum yanhg
dipakai oleh krikulum yang berlaku.

2.7 Kegiatan siswa dalam belajar


Salah satu ciri pengajar yang berhasil adalah dilihat dari kegiatan siswa
dalam belajar. Makin giat siswa tersebut belajar, maka semakin
tinggi/besar peluang keberhasilan pengajaran tersebut. Kegiatan belajar
siswa dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu :
1. Kegiatan siswa dalam belajar mandiri/ individual, artinya setiap anak
yang ada di kelas melakukan kegiatan belajar masing-masing.
2. Kegiatan siswa dalam belajar kelompok, artinya siswa melakukan
kegiatan dalam situasi kelompok, misalnya bediskusi dalam
memecahkan masalah.
3. Kegiatan siswa dalam pembelajaran klasikal, artinya semua siswa
dalam waktu yang sama, misalnya bila guru mengajar dengan
metode ceramah, maka kegiatan belajar siswa termasuk metode
belajar klasikal.
Salah satu unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya
penyesuaian untuk memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
CONTOH BELAJAR BERBASIS TUGAS TERSTRUKTUR
TUGAS TERSTRUKTUR SISWA 1.1
SD N 1 KARANGMALANG

MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


KELAS/SEMESTER : IV/1

Kompetensi Inti :
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihatr, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar : 3.1 Menegnal manusia, aspek keruangan, konektivitas
antar ruang, perubahan dan keberlanjutan dalam
waktu, sosial, ekonomi dan pendidikan.
Indikator : Siswa menganalisis hubungan antara pekerjaan dan tempat
bekerja.Alokasi Waktu
A. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menkaji bacaan tentang sumber
daya alan dan pekerjaannya, siswa mampu menjelaskan hubungan
sumber daya alam dan pekerjaan yang ada di daerah tersebut.
NAMA :
B. Alat dan Bahan .
1. Buku tulis
KELAS : .
2. Bolpoin/pensil
3. Lembar hasil pengamatan
C. Cara Kerja
1. memprediksi jenis-jenis pekerjaan yang ada di daerah-daerah dataran
tinggi, dataran rendah dan perairan.
2. Siswa menuliskan hasil pengamatan pada tabel di buku.
3. Siswa membuat kesimpulan tentang isi tabel, bahwa kondisi geografis
tempat tinggal suatu masyarakat akan mempengaruhi jenis-jenis
pekerjaan masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
4.Siswa menuliskan kesimpulan mereka di buku.
Pekerjaan Lokasi

RUBRIK PENILAIAN KINERJA

NAMA :
.
KELAS : .
NOMOR: .

KOMPETENSI DASAR
3.1 Menegnal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan
dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi dan pendidikan.
INDIKATOR
1. Siswa menganalisis hubungan antara pekerjaan dan tempat bekerja.
Nilai Peng Nilai Nilai Nilai Nilai
No Nama gunaan Alat Prosedur Ketepatan Pelaporan rata-rata
/Bahan materi kerja/Penye hasil kerja (presentasi)
yang dibahas lesaian /Jawaban
Kriteria Penilaian
85 100 : dapat mengunakan alat/bahan yang dibahas dengan baik, prosedur
kerja atau langkah penyelesaian tepat, hasil kerja tepat/benar,
pelaporan atau presentasi baik
70 84 : kurang dapat menggunakan alat/bahan/materi yang dibahas dengan
baik, prosedur kerja atau langkah penyelesaian kurang tepat,
pelaporan atau presentasi kurang baik
50 69 : kurang baik menggunakan alat/bahan/materi yang sudah dibahas,
prosedur kerja atau langkah penyelesaian tidak tepat, hasil kerja atau
langkah peneyelesaian tidak tepat, pelaporan tidak tepat.

3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh
seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda
antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Tugas terstruktur merupakan
kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik
untuk mencapaik kompetensi, yang waktu dan penyelesaian penugasan
ditentukan oleh guru. Peranan tugas dalam proses pembelajaran yaitu
untuk pendalaman materi pembelajaran. Langkah pelaksanaan tugas :
Diberikan bimbingan/ dan dorongan oleh guru sehingga anak aktif
Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain
Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan
baik dan sistematik.
3.2 SARAN
Guru harus kreatif dalam menyampaikan pelajaran dengan
menggunakan berbagai model pembelajaran. Sehingga siswa lebih tertarik
dalam mengikuti pelajaran dan tujuan pembelajaran tercapai.
Daftar Pustaka

http://seputarkampusorange.blogspot.com/2013/04/faktor-yang-mempengaruhi-
belajar.html

www.google.com

Anda mungkin juga menyukai