Primary activities :
- Inbound logistics : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan
material sebelum digunakan.
- Operations : akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi
output.
- Outbound logistics : aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk
ke tangan konsumen.
- Marketing and sales : aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan
konsumen agar tertarik untuk membeli produk.
- Service : aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari
produk.
Supported activities :
- Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
- Human Resources Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan,
kompensasi, sampai pemberhentian.
- Technological Development : pengembangan peralatan, software,
hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output.
- Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi
(akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan
organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.
Aktivitas Primer
Inbound Logistics (logistik ke dalam), dihubungkan dengan menerima,
menyimpan, dan menyebarkan input-input ke produk. Termasuk di dalamnya
penanganan bahan baku, gudang dan kontrol persediaan.
Operations (operasi), segala aktivitas yang diperlukan untuk mengkonversi
input-input yang disediakan oleh logistik masuk ke bentuk produk akhir.
Termasuk di dalamnya permesinan, pengemasan, perakitan, dan
pemeliharaan peralatan.
Outbound Logistik (logistik ke luar), aktivitas-aktivitas yang melibatkan
pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian secara fisik produk final
kepada para pelanggan. Meliputi penyimpanan barang jadi di gudang,
penanganan bahan baku, dan pemrosesan pesanan.
Marketing and Sales (pemasaran dan penjualan), aktivitas-aktivitas yang
diselesaikan untuk menyediakan sarana yang melaluinya para pelanggan
dapat membeli produk dan mempengaruhi mereka untuk melakukannya.
Untuk secara efektif memasarkan danmenjual produk, perusahaan
mengembangkan iklan-iklan dan kampanye professional, memilih jaringan
distribusi yang tepat, dan memilih, mengembangkan, dan mendukung
tenaga penjualan mereka.
Service (pelayanan), aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan
atau memelihara nilai produk. Perusahaan terlibat dalam sejumlah aktivitas
yang berkaitan dengan jasa, termasuk instalasi, perbaikan, pelatihan, dan
penyesuaian.
Aktivitas Pendukung
Procurement (pembelian/pengadaan), aktivitas-aktivitas yang dilakukan
untuk membeli input-input yang diperlukan untuk memperoduksi produk
perusahaan. Input-input pembelian meliputi item-item yang semuanya
dikonsumsi selama proses manufaktur produk.
Technology development (pengembangan teknologi), aktivitas-aktivitas yang
dilakukan untuk memperbaiki produk dan proses yang digunakan
perusahaan untuk memproduksinya. Pengembangan teknologi dapat
dilakukan dalam bermacam-macam bentuk, misalnya peralatan proses,
desain riset, dan pengembangan dasar, dan prosedur pemberian servis.
Human resources management (manajemen sumber daya manusia),
aktivitas-aktivitas yang melibatkan perekrutan, pelatihan, pengembangan,
dan pemberian kompensasi kepada semua personel.
Firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau general administration
(administrasi umum), infrastruktur perusahaan meliputi aktivitas-aktivitas
seperti general management, perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum,
dan relasi pemerintah, yang diperlukan untuk mendukung kerja seluruh
rantai nilai melalui infrastruktur ini, perusahaan berusaha dengan efektif dan
konsisten mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman,
mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitas, dan mendukung kompetensi
inti.
Rantai nilai memberikan cara sistematik untuk membagi suatu perusahaan
kedalam berbagai aktivitas yang berbeda sehingga dapat digunakan untuk
menelaah bagaimana cara pengelempokan berbagai aktivitas dalam
perusahaan. Dengan menggunakan analisas rantai ini perusahaan bisa
mendeteksi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non value added)
sehingga bisa dihilangkan.
Strategi Keunggulan Bersaing
Strategi Diferensiasi
Dalam strategi diferensiasi perusahaan berusaha untuk menjadi unik dalam
industrinya dalam sejumlah dimensi tertentu yang secara umum dihargai
pembeli. Perusahaan memilih satu atau beberapa atribut yang oleh banyak
pembeli dalam industri ini dipandang penting dan menempatkan dirinya
secara unik untuk memenuhi kebutuhan ini. Karena posisi yang unik (khas)
itu, perusahaan merasa layak untuk menetapkan harga premium.
Cara melakukan diferensiasi berbeda untk setiap industry. Diferensiasi dapat
didasarkan pada atribut produk, sistem pengiriman produk, ancangan
pemasaran, dan beberapa aspek lainnya. Perusahaan yang dapat mencapai
dan melestarikan diferensiasinya akan menjadi perusahaan dengan kinerja
diatas rata rata dalam industrinya jika harga premium yang ditetapkan
melebihi biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memperoleh keunikan.
Oleh karena itu perusahaan yang menerapkan diferensiasi harus selalu
mencari cara melakukan diferensiasi yang memungkinkan menuju harga
premium yang lebih besar daripada biaya diferensiasi. Sebagai catatan
meskipun diferensiasi bisa menjadi pilihan strategi namun tidak boleh
mengabaikan posisi biayanya, karena harga premium akan menjadi tidak
berarti jika posisi biayanya sangat buruk. Perusahaan diferensiasi harus
mempunyai skala prioriotas agar bisa menekan biaya pada semua rantai
nilai yang tidak relevan dengan usaha diferensiasi.
Diferensiasi bisa dilakukan dengan menciptakan produk yang berbeda,
memberikan pelayanan yang berbeda, atau menciptakan image produk yang
unik dan berbeda dari pesaing lainnya. Dengan begitu sebuah produk akan
lebih mudah dikenali dan memberikan daya tarik tersendiri bagi para
konsumen. Sehingga mereka lebih memilih produk perusahaan,
dibandingkan produk lainnya yang ada di pasaran.
Beberapa keuntungan yang akan diperoleh para pengusaha maupun pelaku
pasar dari strategi diferensiasi. 1) Produk lebih mudah diingat para
konsumen. Pada dasarnya segala sesuatu yang unik dan berbeda, tentu akan
memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Sehingga mereka
lebih mudah mengenali dan mengingat produk tersebut, dibandingkan
produk lainnya yang sudah umum di pasaran. 2) Produk lebih unggul
dibandingkan dengan produk lainnya. Jika produk lainnya sudah dianggap
standar oleh para konsumen, dengan menciptakan diferensiasi maka produk
perusahaan akan terlihat lebih unggul dibandingkan produk lainnya yang
sudah banyak beredar dipasaran. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi
para pemasar, karena dengan produk yang unggul akan memudahkannya
dalam membangun loyalitas konsumen. 3) Harga jual produk lebih tinggi.
Sebuah produk yang memiliki keunikan khusus, biasanya akan diburu
konsumen dengan harga berapapun. Jadi tidak heran bila harga jual produk
limited edition bisa lebih tinggi dibandingkan dengan harga produk lainnya
yang sudah banyak beredar dipasaran. Karena kebanyakan konsumen berani
membayar mahal, untuk dapat menikmati produk inovatif yang ditawarkan
pelaku pasar. 4) Mengatasi masalah kejenuhan pasar. Mengingat penjualan
sebuah produk sering mengalami pasang surut sesuai dengan daur hidupnya
yang terus berputar, maka adanya diferensiasi produk dapat membantu para
pengusaha maupun pelaku pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh
dengan produk yang biasa ditawarkannya. 5) Membantu terciptanya image
produk. Semakin unik produk yang perusahaan tawarkan, maka akan
semakin memudahkan konsumen dalam mengenali produk tersebut. Dan
semakin banyak konsumen yang mengenali produk perusahaan maka
semakin besar pula peluang Anda untuk menanamkan image produk yang
perusahaan tawarkan di hati para konsumen. Sehingga perusahaan dapat
menentukan positioning yang tepat, sesuai dengan target pasar yang Anda
bidik. Hal ini sesuai dengan ungkapan Porter bahwa Pesaing dapat dengan
mudah meniru perbaikan kualitas perusahaan dan cara cara efisiensi. Tapi
mereka tidak dapat meniru posisi strategis perusahaan yaitu tentang apa
perbedaan perusahaan dari semua pesaing yang ada. Diferensiasi memang
mahal namun pelanggan yang telah ter-Lock in tidak akan sensitive terhadap
harga maupun bujukan pesaing.
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.
Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan
suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen
potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi
berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman
kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen
dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features
tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit
ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini
biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak
mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).
Perlu diperhatikan bahwa terdapat berbagai tingkatan diferensiasi.
Diferensiasi tidak memberikan jaminan terhadap keunggulan kompetitif,
terutama jika produk-produk standar yang beredar telah (relatif) memenuhi
kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing dapat melakukan
peniruan dengan cepat. Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah
pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh
pesaing. Resiko lainnya dari strategi ini adalah jika perbedaan atau keunikan
yang ditawarkan produk tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa)
oleh konsumen. Jika hal ini terjadi, maka pesaing yang menawarkan produk
standar dengan strategi biaya rendah akan sangat mudah merebut pasar.
Oleh karenanya, dalam strategi jenis ini, kekuatan departemen Penelitian
dan Pengembangan sangatlah berperan. Pada umumnya strategi biaya
rendah dan pembedaan produk diterapkan perusahaan dalam rangka
mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) terhadap para
pesaingnya pada semua pasar.