Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINDAK
PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA
YANG DILAKUKAN SUAMI TERHADAP
ISTRI (Studi di Polres
Pamekasan)
Agung Fakhruzy1, Masruchin Rubai2, Prija
Djatmika3.
Magister Ilmu Hukum (S2) Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya Malang
ABSTRAK
Penulisan jurnal ini membahas tentang mediasi penal dalam
penyelesaian tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga
yang dilakukan suami terhadap istri di Polres Pamekasan, Hal
ini dilatar belakangi Pada dasarnya setiap keluarga ingin
membangun keluarga bahagia dan penuh rasa saling mencintai
baik secara lahir maupun batin, namun pada kenyataannya
bahwa tidak semua keluarga keinginannya tersebut tercapai,
dimana sering terjadinya kekerasan dalam rumah tangga yang
dilakukan oleh suami terhadap istri, namun dalam proses
perkaranya terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga
pada diselesaikan secara mediasi penal oleh para penyidik,
seperti yang dilakukan di polres pamekasan dimana penyidik
melakukan mediasi penal terhadap kasus kekerasan dalam
rumah tangga. Mengamati fenomena yang demikian maka
perlu dikaji mengenai beberapa hal, pertama dasar
pertimbangan Polres Pamekasan, korban dan pelaku kekerasan
dalam rumah tangga melakukan mediasi penal untuk
penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan Kedua
adalah berkenaan dengan pelaksanaan mediasi penal dalam
menyelesaikan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga.
Kata Kunci:
Mediasi Penal, Penyelesaian, Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
ABSTRAC
This Journal writing is about the penal mediation in the resolution
of criminal offenses related to domestic violence against the
husband and wife who performed at the police station Pamekasan
This background Basically every family wants to build a happy
family and a sense of mutual love, both physically and spiritually,
but the fact
1
Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
2
Dosen Hukum Pidana Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
3
Dosen Hukum Pidana Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
1
2
4
Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hal. l8
5
Nurma, Pemicu Kekerasan Dalam Rumah Tangga, http://
www.ccde.or.id/index.php. Diakses pada tanggal 1 Maret 2013.
4
6
Sulistyowati Irianto, Isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dari
Perspektif Pluralisme
Hukum, Dalam Perempuan Dan Hukum Menuju Hukum yang
berperspektif Kesetaraan dan Keadilan, Jakarta, Yayasan Obor,
2006, hal. 313
7
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakyi, Bandung,
2000, hal. 91
8
Barda Nawawi Arief, Mediasi Penal: Penyelesaian Perkara
diluar Pengadilan, http://bardanawawi.files.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 12 February 2013.
9
Undang-undang No. 30/1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa.
10
Barda Nawawi Arief, Mediasi Penal Penyelesaian Perkara Di
Luar Pengadilan. Pustaka Magister, Semarang, 2010, hal 1-2
5
11
Yuarsi Susi Eja, Menggagas Tempat Yang Aman Bagi
Perempuan Cet1, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2002, hal. 87
6
12
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian
Hukum, PT. Citra aditya Bakti, Bandung, 2004, hal.53
13
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta, 2008, hal.
15.
14
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar
Grafika, Jakarta, 1991, hal 20
7
15
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press,
Jakarta, 1986, hal 13
16
Rohana , Data sekunder dan primer,
http://www.scribd.com. Diakses pada tanggal 10 oktober 2010
17
Ibid
18
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan
Aplikasi, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2005, hal.
119. 19 Ibid
8
20
Ibid. hal 134
21
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta. Bandung, 2001, hal. 57
22
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2004, hal. 126
23
Abdulkadir Muhammad, op, cit, hal. 127
9
24
E.K.M. Masinambow, Hukum dan Kemajemukan Budaya,
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2003. hal 153
25
Momo Kelana, Memahami Undang-Undang Kepolisian: Latar
Belakang dan Komentar Pasal demi Pasal, PTIK Press, Jakarta,
2002, hal 111
11
26
Sadjijono, Mengenal Hukum Kepolisian Perspektif
Kedudukan dan Hubungannya dalam Hukum Administrasi,
Leksbang Mediatama, Surabaya, 2005 hal. 153
12
27
Wawancara dengan Ipda Nining Diah Puspita Sari, (Penyidik Polres
Pamekasan), Rabu, 6 mei 2013 , Jam 11.00
14
28
Wawancara dengan Ipda Nining Diah Puspita Sari, (Penyidik Polres
Pamekasan), Rabu, 6 mei 2013 , Jam 11.00
15
29
Achmad Ali,. Menguak Tabir Hukum. PT Toko Gunung
Agung, Jakarta, 2002, hal. 16
30
Fatahillah A. Syukur, Mediasi Perkara KDRT (Kekerasan Dalam
Rumah Tangga) Teori dan Praktek di Pengadilan Indonesia,
Mandar Maju, Bandung, hal. 199
16
31
Wawancara dengan Ipda Nining Diah Puspita Sari, (Penyidik
Polres Pamekasan), Rabu, 6 mei 2013 , Jam 11.00
32
Wawancara dengan Ipda Nining Diah Puspita Sari, (Penyidik Polres Pamekasan), Rabu, 6 mei
2013 , Jam 11.00
33
Wawancara dengan Ipda Nining Diah Puspita Sari, (Penyidik Polres Pamekasan), Rabu, 6 mei
2013 , Jam 11.00
18
D.KESIMPULAN
1. Dasar Pertimbangan Polres Pamekasan, Korban dan
Pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga Melakukan Mediasi
Penal, Bahwa Dasar Pertimbangan Polres melakukan Mediasi
Penal terhadap penyelesaian kekekerasan dalam rumah tangga
didasarkan adanya keinginan rujuk kembali karena alasan cinta
dan memperhatikan masa depan anak-anaknya, dan setelah itu
dasar pertimbangan Polres Pamekasan melakukan mediasi
penal karena adanya diskresi yaitu kewenangan yang dimiliki
aparat kepolisian untuk bertindak atau tidak melakukan
tindakan berdasarkan penilaian pribadi sendiri dalam rangka
kewajibannya menjaga, memelihara ketertiban dan menjaga
keamanan umum. Dengan diskresinya tersebut maka penyiik
dipolres Pamekasan melakukan mediasi penal dengan menitik
beratkan bukan pada penegakan hukumnya akan tetapi pada
nilai-nilai kemanfataan dan keadilan sebagai dasar kebutuhan
atau kepentingan para pihak untuk mendapatkan solusi,
sedangkan dasar pertimbangan pelaku dan korban melakukan
mediasi penal untuk menghindari proses hukum yang lama dan
menghindari biaya yang banyak,bagi pelaku untuk menghindari
pemidanaan.
2. Pelaksanan Mediasi Penal dalam Menyelesaikan tindak
pidana yang berkaitan dengan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga Yang dilakukan suami terhadap istri di Polres
Pamekasan adalah pada tahap penyidikan, penyidik
memperhatikan apakah kekerasan dalam rumah tangga
tersebut dapat dimediasi dengan melihat dampak dari akibat
perbuatan pelaku/terlapor, apabila kekerasan dalam rumah
tangga tersebut memenuhi kriteria untuk dimediasi maka
penyidik memberikan penawaran kepada para pihak yang
berperkara untuk menyelesaikan perkaranya dengan
melakukan mediasi penal, apabila pihak terlapor dan pelapor
sepakat untuk dilakukan mediasi penal maka diadakanlah
proses mediasi penal dengan memanggil kedua belah pihak
dengan seorang mediator yang berasal dari penyidik dan
dilanjutkan pada tahap-tahap berikutnya hingga kemudian
sampai dari hasil mediasi penal yang didapat yang berupa
terciptanya suatu perdamian diantara kedua belah pihak yang
terlibat dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga.
E.REKOMENDASI
Bahwa saat ini mediasi penal belum diatur dalam KUHAP,
KUHP dan Undang-Undang tersendiri. Oleh karena itu, kedepan
(ius contituendum) hendaknya perlu dipikirkan secara lebih
mendalam dalam ketentuan apa sebaiknya mediasi penal
21
Daftar Pustaka
Buku:
Ali, Achmad. 2002, Menguak Tabir Hukum. PT Toko Gunung
Agung, Jakarta.
Arief, Barda Nawawi. 2010, Mediasi Penal Penyelesaian
Perkara Di Luar Pengadilan. Pustaka Magister,
Semarang.
Arikanto, Suharsimi. 2008, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.
Fakih, Mansour. 2003, Analisi Gender dan Transformasi sosial,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Eja, Yuarsi Susi. 2002, Menggagas Tempat Yang Aman Bagi
Perempuan Cetakan 1, Pusat Studi Kependudukan dan
Kebijakan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Irianto, Sulistyowati. 2006, Isu Kekerasan Dalam Rumah
Tangga Dari Perspektif Pluralisme Hukum, Dalam
Perempuan Dan Hukum Menuju Hukum yang
berperspektif Kesetaraan dan Keadilan, Yayasan Obor,
Jakarta.
Kelana, Momo. 2002, Memahami Undang-Undang Kepolisian:
Latar Belakang dan Komentar Pasal demi Pasal, PTIK
Press, Jakarta.
Margono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta,
Rineka Cipta.
Masinambow, E.K.M. 2003, Hukum dan Kemajemukan Budaya,
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Muhammad, Abdulkadir. 2004, Hukum dan Penelitian Hukum,
PT. Citra aditya Bakti, Bandung.
Prasetyo, Bambang dan Lina Mifathul Jannah. 2005, Metode
Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi, PT Rajagrafindo,
Jakarta.
Rahardjo, Satjipto. 2000, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Sadjijono, 2005, Mengenal Hukum Kepolisian Perspektif
Kedudukan dan Hubungannya dalam Hukum
Administrasi, Leksbang Mediatama, Surabaya.
Soekanto, Soerjono, 1986, Pengantar Penelitian
Hukum, UI Press, Jakarta Sugiyono, 2001, Statistika
untuk Penelitian, Alfabeta. Bandung.
Syukur, Fatahillah A. 2011, Mediasi Perkara KDRT (Kekerasan
Dalam Rumah Tangga) Teori dan Praktek di Pengadilan
Indonesia, Mandar Maju, Bandung.
Waluyo, Bambang. 1991, Penelitian Hukum Dalam Praktek,
Sinar Grafika, Jakarta.
23
Internet:
Arief, Barda Nawawi. Mediasi Penal: Penyelesaian Perkara
diluar Pengadilan, http://
bardanawawi.files.wordpress.com. Diakses pada tanggal
12 February 2013.
Nurma, Pemicu Kekerasan Dalam Rumah Tangga, http://
www.ccde.or.id/index.php. Diakses pada tanggal 1 Maret
2013.
Rohana, Data sekunder dan primer, http://www.scribd.com.
Diakses pada tanggal 10 oktober 2010.
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang No. 30/1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa.
Undang-Undang No 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga.
24
JURNAL
Oleh :
Agung Fakhruzy, Masruchin Rubai, Prija Djatmika.