Anda di halaman 1dari 9

No. 32 Vol.1 Thn.

XVI November 2009 ISSN: 0854-8471

DISAIN REGULATOR TEGANGAN SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN


BOLAK-BALIK
(Aplikasi pada Pengasutan Motor Induksi )

Aswardi 1, Sukardi 2
(1)(2)
Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
Jln. Prof. Hamka - Air Tawar Padang 25131 phone (0751 55644), Sumatera Barat
e-mail :asward@ft-unp.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan tentang perancangan, pembuatan regulator tegangan bolak balik 3 fasa
dengan menggunakan teknologi semi konduktor.Pembuatan peralatan ini terdiri dari pembuatan rangkaian
penggerak (driver circuit) dan rangkaian daya (power circuit) regulator tegangan sistem 3 fasa dengan
pengendalian 2 arah. Pengujian yang dilakukan di laboratorium juga mencakup kedua jenis rangkaian.
Khusus untuk rangkaian daya dilakukan pengujian dengan beban resistif dan beban motor induksi 3 fasa.
Hasil pengujian peralatan ini menunjukkan bahwa untuk beban resistif, pembebanan rangkaian regulator
dapat dilakukan sampai dengan kapasitas sebesar 60 persen, sedangkan untuk beban motor dapat
dilakukan sampai kapasitas beban sebesar 50 persen. Khusus untuk pembebanan jenis resistif linearitas
pengaturan tegangan keluaran regulator dapat diperoleh dengan baik, oleh karena prinsip pengaturan
pada komponen pensakelaran menggunakan fasa arus sebagai basis. Prinsip ini tidak dapat diterapkan
sepenuhnya pada pembebanan mtor induksi 3 fasa, oleh karena pada pengoperasian motor induksi selalu
saja arus tidak sefasa dengan tegangan, sehingga pengaturan kerja komponen pensakelaran tidak dapat
dilakukan secara optimal.

Key Word: komponen pensakelaran, rangkaian penggerak, rangkaian daya.

1. PENDAHULUAN Untuk mengatasi keterbatasan tersebut


dapat dilakukan dengan menggunakan
Regulator tiga fasa dapat digunakan sebagai pengendalian dengan komponen elektronika
pengontrolan motor induksi, atau beban yang daya. Dimana rangkaian tersebut dapat
lainnya yang bisa digolongkan beban induktif mengendalikan tegangan masukan motor dengan
tiga fasa. Regulator tiga fasa ini mempunyai memanfaatkan teknik pensakelaran (switching
keluaran yang dapat diatur sedemikian rupa, technique) dan pengen-dalian sudut perlambatan
dengan kata lain dapat diatur tegangan keluaran penyalaan (delay trigerring) dari komponen
ke bebannya. Misalnya beban motor induksi tiga pensakelaran. Peralatan tersebut disebut dengan
fasa. Secara teoritis motor induksi tiga fasa regulator tegangan. Penggunaan komponen
mempunyai arus start yang besar pada saat elektronika daya sebagai komponen switching
startnya. Arus start motor dapat mencapai 5 dapat memperkecil rugi daya pada komponen
sampai 7 dari arus nominal. pengatur tegangan, karena tahanan juction dari
Pengendalian tegangan masukan motor komponen switching relatif sangat kecil.
dapat dilakukan dengan menggunakan kendali Penggunaan komponen semi konduktor sebagai
konven-sional seperti penggunaan tahanan komponen switching juga dapat menghasilkan
depan, regulator tegangan, sakelar asut Y-D. akurasi pengaturan yang lebih baik, karena
Namun kendali konvensional tersebut memiliki pengaturan kerja komponen switching hanya
keterbatasan, antara lain akurasi yang relatif dilakukan melalui pengaturan arus gate yang
rendah, timbulnya kerugian daya yang cukup relatif kecil. Disamping itu sistem ini
besar pada komponen pengatur, dan tidak memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
dimungkinkan untuk dijadikan kendali tertutup sistem pengendalian tertutup, bahkan
untuk diintegrasikan pada suatu sistem dimungkinkan untuk diintegrasikan ke dalam
pengendalian proses. sistem kendali proses.
Analogi dengan hal di atas, Laboratorium
Konversi Energi Fakultas Teknik Universitas

TeknikA 41
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471

Negeri Padang pada saat ini juga mengalami Gambar 1. Dasar Rangkaian Regulator
keadaan yang sama. Pelaksanaan praktikum Tegangan Fasa Tunggal
Elektronika Daya hampir tidak dapat berjalan
Pengaturan tegangan keluaran ini diperoleh
dengan sempurna, bahkan dalam hal frekuensi
dengan penggabungan kerja pensakelaran dua
pelaksanaan praktikum sangat sukar untuk
buah komponen semikonduktor sehingga pada
dipenuhi (16 kali masuk) disebabkan
sisi beban diperoleh tegangan bolak balik yang
keterbatasan jumlah peralatan praktikum.
teregulasi..
Sehingga upaya pencapaian tujuan perkuliahan
akan sangat sukar untuk dipenuhi, dan ini akan
sangat memberikan dampak buruk terhadap
pencapaian tujuan pengajaran.
Agar upaya pencapaian tujuan pengajaran
mata kuliah tersebut dapat terlaksana seperti
yang diharapkan, diperlukan upaya yang
sungguh-sungguh dalam segala aspek, salah
satunya adalah upaya untuk melngkapkan
peralatan praktikum, baik dalam hal kuantitas,
maupun kualitas. Paling tidak dari segi jumlah
peralatan perlu mendapatkan perhatian yang
sungguh-sungguh. Penelitian yang dilakukan ini Gambar 2. Gelombang Keluaran Regulator
merupakan salah satu upaya untuk melengkapi Fasa Tunggal
peralatan praktikum elektronika daya, terutama
Pengaturan arus gerbang pada thyristor
peralatan pengatur tegangan bolak-balik yang
akan menghasilkan variasi sudut penyalaan
dapat dikemas dalam bentuk modul-modul
sehingga arus gate pada thyristor dapat
praktikum yang lengkap dengan komponen
dirumuskan sebagai berikut
penunjangnya. Aplikasi pengendalian tegangan
tersebut dapat berupa pengaturan tegangan untuk 2V
pengasutan motor (starting motor), atau IT sin wt sin exp wt / tan
pengendalian kecepatan motor pada saat Z
berbeban (running). Jadi peralatan regulator ...........................................................................(1)
tegangan ac tiga fasa ini dapat digunakan untuk
Z wt
mengasut motor induksi 3 fasa pada waktu
start-up dan mengatur kecepatan putaran motor Z R 2
L
2
.......................(2)
pada waktu jalan (running) dengan cara
mengatur sudut penyalaan dari Triac yang
digunakan sebagai rangkaian daya.
tan 1 L R ..........................(3)

2. KAJIAN TEORITIS Dari gambar di atas dapat diketahui


tegangan output dengan menggunakan rumus:
2.1. Regulator Tegangan
Regulator tegangan AC menggunakan
konverter tegangan bolak balik dengan 2 buah 1

Vr = ( 2V sin t ) 2 dt
thyristor sebagai komponen pensakelaran.
Thyristor pada regulator tegangan AC akan
menyuplai arus kebeban R dan L Regulator
tegangan AC satu fasa disuplai dengan tegangan = V
input bolak balik yang konstan. 1 sin 2 sin 2
(V ) ....(4)
2 2
Persamaan di atas menunjukkan bahwa
tegangan keluaran pengendali tegangan adalah
fungsi dari sudut perlambatan penyalaan ( ,
).

TeknikA 42
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471

V 1 sin 2
= ( A)
R 6 4 8

...............................................................(5)

Selanjutnya untuk sudut / 3 / 2


Sekema rangkaian daya Regulator 3 phasa
terkendali penuh diperlihatkan pada gambar Irms=
1
5 / 6 / 3 5 / 6 / 3
T H 1
Z1
V sin 2 sin 2
/ 2 / 3 4
R

d d
A C
R / 2 / 3
4
TH 2
T H 1
S Z2

A C
=
V 1 3 3
T H 1
TH 2
sin 2 cos 2 ( A)
T Z3
R 12 16 16
A C

TH 2
...........................................................................(6)

Gambar 3. Rangkaian Daya RegulatorTegangan Untuk sudut / 2 5 / 6


3 Fasa Terkendali Penuh Irms=
1 sin 2

V sin 2
d d
R / 2 / 3 4 / 2 / 3
4

=
V 1 5 3 1
cos 2 sin 2 ( A)
R 24 4 16 16
....................................................................(7)
Maka Vrms = 3 Irms R dan V = 2 VL
Gambar 4. Bentuk Gelombang Tegangan Line
ke Beban untuk 2 sudut perlambatan Berdasarkan persamaan (6) dan (7) di atas
Penyalaan dapat disimpulkan bahwa tegangan keluaran
(Wiliam, B.W. 1992: 303) regulator tidak hanya tergantung dari sudut
perlambatan penyalaan , juga dipengaruhi oleh
Besarnya tegangan keluaran Untuk sudut 0 daerah kerja pengoperasian, oleh karena untuk
/ 3 dapat ditentukan dengan range sudut tertentu berlaku persamaan
menggunakan rumus: tersendiri.
Irms=
2.2. Pembebanan Regulator Tegangan
Masalah arus masukan DC dapat dicegah
dengan menggunakan kontrol dua arah
(gelombang penuh), dan pengontrol gelombang
V 1 sin 2
/3 / 2 2 / 3
sin 2 sin 2 satu fasa dengan beban resistif.
R 3
d d penuh d

/2
4 / 3
3

2 / 3 / 2
sin 2 sin 2 sin 2
3 d
/2

/2 4
d 3 d
2 / 3

TeknikA 43
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471

di
L Ri 2Vs sin t
dt
Gambar 5. Rangkaian Regulator Tegangan
Beban Resistif Penyelesai persamaan adalah dalam bentuk
Selama tegangan masukan setengah siklus
2Vs
positif, daya yang mengalir dikontrol oleh i1 sin t A1e R Lt
. (9)
beberapa sudut tunda dari thyristor T 1, dan z
thyristor T2 mengontrol daya selama tegangan Dengan beban impedansi
masukan setengan siklus negatif. Pulsa yang
dihasilkan pada T1 dan T2 terpisah 1800. Bentuk
Z R 2 L 2
1
2 ..............................(10)


gelombang untuk tegangan masukan, tegangan
0 tan 1 L
keluaran, dan sinyal gerbang untuk T1 dan T2
dan sudut beban ...(11)
ditunjukan pada gambar 5. R
Jika Vs 2 Vs Sin wt adalah Konstanta A dapat ditentukan dari kondisi
tegangan masukan, dan sudut tunda thyristor T1
mula, pada t , i1 0 sehingga dapat
dan T2 sama (1 = 2 = 3), tegangan keluaran
rms dapat ditentukan melalui. diperoleh
1
2 2
2Vs R
Vo 2V sin e L ..........(12)
2
sin wtd ( wt ) A1
2
z
2Vs R 1
i1 sin t sin e L
4V 2
1
2 z

4
(1 cos wt ) d ( wt )
sudut pada saat arus i 1 jatuh menjadi 0
1 sin 2 dan thyristor menjadi off, dapat ditentukan dari
Vs . .(8)
2 kondisi i 1 t 0 pada persamaan dan
diberikan dengan hubungan
Dengan variasi sudut dari 0 sampai , V0
dapat divariasikan dari Vs sampai 0. sin sin e R L 1 . (13)
Selanjutnya Pengontrolan beban penuh
Selanjutnya untuk beban dominan induktif,
dengan sebuah beban RL ditunjukan oleh gambar
persamaan tegangan keluaran regulator tegangan
5. kita asumsikan thyristor T1 dinalakan pada
ditentukan dengan persamaan berikut:
waktu setengah siklus positif dan membawa arus
beban. Karena induktif pada rangkain, arus Sudut yang disebut exinction angle, dapat
thyristor T1 tidak akan jatuh menuju nol pada ditentukan dari persamaan transidental dan akan
t , ketika tegangan masukan mulai memerlukan penyelesaian dengan motode iterasi.
menjadi negatif. Thyristor T1 akan terus Bila diketahui , sudut thyristor T1 dapat
terhubung sampai arus i1 jatuh menjadi nol ditentukan melalui
pada t . Sudut konduksi thyristor t1
adalah dan tergantung pada sudut
tunda dan sudut factor daya beban 0. bentuk
gelombang untuk arus thyristor, pulsa-pulsa
gerbang, dan tegangan masukan ditunjukan pada
gambar 5b.
Bila Vs 2V sin t adalah tegangan
masukan yang tiba-tiba dan sudut tunda thyristor
T1 adalah . Arus thyristor i1 dapat
ditentukan melalui:

TeknikA 44
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471

Gambar 6. Rangkaian Regulator Tegangan


Beban Resistif
Tegangan keluaran dan arus fasa aalah:
12
2
Vo 2vs 2 sin 2 td t

12
Gambar. 8 Skema Rangkaian pengujian Beban
4Vs Motor Induksi 3 Fasa
Vo 1 cos 2t d t
4
12
1 sin 2 sin 2
Vo
2 2
.........................................................................(13)

Arus rms thyristor dapat ditentukan melalui


persamaan sebagai berikut:
12
1
IR i
2
d ( wt )
2

12
Vs 1 R L 1

sin( wt 0) sin( 0)e
Z
.........................................................................(14)

Tegangan keluaran rms dapat ditentukan Tabel 1. Hasil Pengujian Beban Resistif
melalui persamaan sebagai berikut;

I 0 I 2 R I 2 R 1 2 IxR
2
Nilai rata-rata arus thyristor dapat pula
ditentukan melalui persamaan sebagai
1
Ia
2
Ii d ( wt )
........................ (15)
.
3. HASIL PENELITIAN
3.1 Pengujian Regulator 3 Fasa Dengan
Beban Resistif

Bentuk Gelombang Tegangan Keluaran Fasa R

Gambar. 7 Skema Rangkaian pengujian Posisi potesio minimal


Beban Resistif

TeknikA 45
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471

Posisi potensio minimal

(a)
Posisi potensio 1/4

(a)
Posisi potensio

(b)
Posisi potensio 1/2 (b)
(b)
Posisi

(c) (c)
Posisi Potensio 3/4
Posisi potensio 3/4

(d) (d)
Posisi potensio maksimal Posisi Potensio Maksimal

(e) (e)
Gambar 9. Hasil Pengamatan Bentuk Gambar 10. Hasil Pengamatan Bentuk
Gelombang Tegangan keluaran Regulator pada Gelombang Arus keluaran Regulator pada Beban
Beban Resistif Resistif

Bentuk Gelombang Arus Keluaran Fasa R

TeknikA 46
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471

3.2 Pengujian Beban Motor Induksi 3 Fasa


Hubungan Bintang (Y)

Tabel 2. Hasil pengamatan dengan beban


motor induksi 3 fasa
Posisi Tegangan
Fasa Potensio (V) Arus (A)
Minimal 176,5 0,19
R 1/2 204,8 1,13 (a)
Maksimal 230 2,49 Pada saat posisi potensio
Minimal 180,5 0,25
S 1/2 206,6 1,15
Maksimal 230 2,52
Minimal 176,5 0,21
T 1/2 204,5 1,14
Maksimal 230 2,50

Bentuk Gelombang Tegangan Keluaran Fasa R (b)


Posisi Potensio Minimal

(a)
Pada Saat Posisi Potensio posisi potensio maksimal

(b) (c)
Posisi Potensio Maksimal Gambar 12. Hasil Pengamatan Bentuk
Gelombang Arus keluaran Regulator pada Beban
Motor Induksi 3 Fasa

4. Pembahasan
Konsep pengaturan motor induksi dengan
regulator tegangan adalah mengatur tegangan
input yang masuk ke motor. Konsep pengaturan
ini menggunakan komponen elektronik dan
Gambar 11. Hasil Pengamatan Bentuk rangkaian daya yang mengeluarkan tegangan
GelombangmTegangan keluaran Regulator pada bolak-balik variabel. Tegangan bolak-balik
Beban Motor Induksi 3 Fasa variabel didapatkan dari pengaturan sudut
penyalaan pada gate thyristor.
Bentuk Gelombang Arus Keluaran Fasa R Dengan mengatur sudut penyalaan thyristor
posisi potensio minimal maka sudut hantar tegangan terminal motor akan

TeknikA 47
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471

tertunda sesuai dengan besarnya sudut penyalaan lebih baik dan efektif, diperlukan strategi
yang diberikan oleh thyristor. Dengan menunda khusus untuk pengaturan arus penyalaan
sudut hantar thyristor maka tegangan terminal komponen pensakelaran (switching
motor akan berkurang. Regulator ini komponen). Sehingga perubahan fase arus
diaplikasikan pada motor induksi 3 phasa yang penyalaan pada gate triacs tepat mengikuti
digunakan untuk mengasut motor saat start-up perubahan fase arus masukan motor.
dan mengatur kecepatan putar motor pada waktu
2. Untuk pembebanan dengan kapasitas
jalan (running) dengan cara mengatur sudut
mendekati kemampuan maksimum alat
penyalaan thyristor yang digunakan sebagai
diperlukan perencanaan khusus untuk
rangkaian daya.
sistem pendinginan (heat sink) komponen
5. Penutup pensake-laran, terutama untuk sistem
pembebanan terus menerus. Pembebanan
5.1 Kesimpulan
yang dianjurkan dalam penggunaan alat ini
Berdasarkan hasil perancangan, pengujian, berkisar 80% dari kapasitas peralatan, hal
dan pembahasan alat pengendali tegangan bolak ini bertujuan untuk mencegar agar tidak
balik 3 fasa dapat disimpulkan sebagai berikut: terjadi pemanasan lebih pada peralatan,
terutama sekali komponen pensakelaran.
1. Tegangan output regulator berbanding
lurus dengan besarnya arus penyalaan pada 3. Perencanaan yang baik juga diperlukan
gate (gerbang) komponen pensakelaran. untuk rangkaian proteksi komponen
tegangan masukan motor, sehingga apabila pensakelaran, sehingga akibat yang
makin besar tegangan pada kaki gate, maka ditimbulkan akibat pensakelaran pada
tegangan masukan motor akan semakin komponen daya dapat direduksi, dan ini
besar. akan berdampak terhadap usia peralatan
secara keseluruhan
2. Pembebanan regulator tegangan 3 fasa
dengan beban resistor menghasil tegangan
keluaran yang linear fungsi besarnya DAFTAR KEPUSTAKAAN
tegangan gate komponen pensakelaran.
Dubey K, Gopal, (1989). Power Semiconductor
Efektifitas pengaturan pada beban resistor Controlled Drive. New Jersey, Printice Hall.
mendekati 100%, terutama dilihat dari
sinyal tegangan keluaran diperoleh pada Massara, E Robert, (2000) . Active Filters, CRC Press.
pembebanan resistor, oleh karena regulator LLC
ini menggunakan prinsip pengaturan arus
yang se fase dengan tegangan keluaran ______. (2006) Thyristor Theory and Design
regulator. Consideration. (Handbook),
http://www.onsemi.com,diakses 14
3. Khusus pada pembebanan dengan September 2006
motor induksi diperoleh bahwa tegangan
keluaran regulator tidak murni linear fungsi _______ (2006). Triacs Data Sheet,
(http://www.onsemi.com, diakses 5
posisi potensio (identik dengan pengaturan
September 2006.
tegangan gate-katoda). Hal ini disebabkan
karena motor induksi merupakan beban _______ (2006). Thyristors Used as Ac Static
jenis non linear, sehingga arus tidak sefasa Switches and Relays,
(tertinggal) dari tegangan. Sementara (http://www.teccor.com Application Notes,
prinsip pengendalian regulator ini diakses 11 September 2006).
penggunakan prinsip pengaturan arus.
Efektifitas pengaturan pada beban motor _______ (2006) Optically Isolated Phase Controlling
hanya sekitar 78.48% Circuit Solution
(www.fairchildsemi.com.Application Note
5.2 Saran AN-3006, diakses 1 september 2006).

Bebebrapa saran yang diajukan sehubungan _______ (2006). RC Snubber Networks for Thyristor
dengan hasil penelitian ini adalah: Power Control and Transient Suppression.
(www.fairchildsemi.com,Application Note
1. Agar pengaturan tegangan keluaran AN-3006, diakses 1 september 2006)
regulator ac 3 fasa pada pembebanan motor

TeknikA 48
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 ISSN: 0854-8471

Williams B.W, (1992). Power Electronics Devices,


Drivers, Applications and Passives
Components, Hongkong; Machmillan Press.
Ltd.

Sen, P.C, (1977). Principles of Electric Machines and


Power Electronics. USA; Jhon
Wiley&Soons.

TeknikA 49

Anda mungkin juga menyukai