PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
dalam tubuh manusia, karena manusia sebagai natural reservoir. Manusia yang
pernapasan, urin dan tinja dalam jangka waktu yang sangat bervariasi (Sodikin,
2012).
Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
salmonella thypi yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala
demam lebih dari satu minggu dan terjadi gangguan kesadaran (Suriadi, 2013).
Gejala yang paling menonjol pada demam thypoid adalah demam lebih dari
tujuh hari. Demam ini bisa diikuti oleh gejala tidak khas lainnya seperti diare,
anoreksia, atau batuk. Keadaan yang parah bisa disertai gangguan kesadaran.
Komplikasi yang bisa terjadi adalah perforasi usus, perdarahan usus, dan koma.
Karena isolasi salmonella relatif sulit dan lama, maka pemeriksaan serologi Widal
untuk mendeteksi antigen O dan H sering digunakan sebagai alternatif. Titer> 1/40
dianggap positif demam thypoid (Widoyono, 2012).
disebabkan oleh infeksi kuman salmonella thypi. Beberapa dekade terakhir demam
tifoid sudah jarang terjadi di negara-negara industri, namun tetap menjadi masalah
kesehatan yang serius di sebagian wilayah dunia. Kejadian demam tifoid didunia
sekitar 21,6 juta kasus dan terbanyak di Asia, Afrika dan Amerika Latin dengan
angka kematian sebesar 600.000 orang. Hingga saat ini penyakit demam tifoid masih
angka kejadian sekitar 760 sampai 810 kasus pertahun, dan angka kematian sampai
Besarnya angka pasti kasus demam tifoid di dunia sangat sulit ditentukan
karena penyakit ini dikenal mempunyai gejala dengan spektrum klinis yang sangat
luas. Data WHO tahun 2014 memperkirakan terdapat sekitar 20 juta kasus demam
tifoid di seluruh dunia dengan insidensi 800.000 kasus kematian tiap tahun.
Berdasarkan Profil kesehatan Indonesia tahun 2015, demam tifoid atau paratifoid
menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit,
tahun 2015 yaitu sebanyak 80.850 kasus, yang meninggal 1.747 orang dengan Case
Fatality Rate sebesar 1,25 persen. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun
2012 demam tifoid atau paratifoid juga menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit
terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit tahun 2012 yaitu sebanyak 45.081 kasus,
yang meninggal 324 orang dengan Case Fatality Rate sebesar 0,67 persen. Menurut
Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2014. Prevalensi tifoid klinis nasional sebesar
1,6 persen. Prevalensi hasil lanjut ini sebesar 1,5 persen yang artinya ada kasus
tifoid 1.500 per 100.000 penduduk Indonesia. Tifoid dideteksi di Provinsi Sumsel
dengan prevalensi 1,61 persen dan tersebar diseluruh kabupaten atau kota dengan
perawat karena sebagian besar tenaga kesehatan Indonesia adalah perawat. Selain itu
persyaratan mutlak untuk dapat bersaing dengan perawat perawat dari negara lain.
standar internasional dalam aspek intelektual, interpersonal dan teknikal bahkan peka
terhadap tindakan yang dilakukan dengan konsekuensi dapat digugat secara hukum
apabila tidak melakukan praktik keperawatan sesuai dengan standar profesi, kaidah
medis lainnya.
bidang kesehatan, oleh karena itu perawat sekaligus merupakan bagian integral dari
utama keperawatan adalah kesehatan masyarakat dengan target populasi total dimana
manusia tidak dipandang hanya dari aspek fisik tetapi juga dipandang sebagai
keperawatan yang seimbang dengan profesi kedokteran sesuai dengan standar yang
pengetahuan, kemauan dan ketrampilan sikap profesional mulai dari komunikasi, cara
kerjasama dengan pasien, dengan mitra kerjanya sampai cara pengambilan keputusan
(Arwani, 2013). Peran perawat sangat penting yaitu sebagai ujung tombak di ruang
rawat inap dan merupakan tenaga yang paling lama kontak atau berhubungan dengan
.2 Rumusan Masalah
pengalaman perawat dalam asuhan keperawatan pada pasien typoid di Rumah Sakit
.3 Pertanyaan Penelitian
adalah bagaimana pengalaman perawat dalam asuhan keperawatan pada pasien typoid
.4 Tujuan Penelitian
perawat dalam dalam asuhan keperawatan pada pasien typoid di Rumah Sakit TK II
.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini menambah referensi dan dapat dijadikan sebagai acuan
serta sebagai bahan masukan untuk peneliti selanjutnya serta dapat mengaplikasikan