Anda di halaman 1dari 3

Memahami As Built Drawing yang Sebenarnya

Walaupun rasanya as built drawing itu sederhana, tapi ternyata tidak sedikit yang

menyalah-artikan atau membuat rumit ketentuan dalam membuat atau memproses

gambar ini. Artikel ini adalah refresh bagi kita untuk memahami tentang As built

Drawing.

Teradapat beberapa referensi mengenai As built Drawing, yaitu :

Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.

(www.bppk.depkeu.go.id)

Gambar aktual pelaksanaan setelah proses pekerjaan lapangan selesai

dilaksanakan. (www.bppk.depkeu.go.id)

The final set of drawings produced at the completion of a construction

project(www.wisegeek.com)

Revised set of drawing submitted by a contractor upon completion of a project

or a particular job. They reflect all changes made in the specifications and

working drawings during the construction process, and show the exact

dimensions, geometry, and location of all elements of the work completed under

the contract. Also called record drawings or just as-builts.

(www.businessdictionary.com)

It is common for the client to require that as-built drawings are prepared,

either during the construction process or when construction is complete, to

reflect what has actually been built. The contractor will generally mark up

changes to the final construction issue drawings on-site using red ink, and these

can then be used by the consultant team to create record drawings showing the

completed project. This information may be supplemented by as-built surveys.

(www.designingbuildings.co.uk)
Dari beberapa referensi di atas, definisi As Built Drawing adalah cukup sederhana,

yaitu gambar yang dibuat sesuai kondisi terbangun di lapangan yang telah

mengadopsi semua perubahan yang terjadi (spesifikasi dan gambar) selama proses

konstruksi yang menunjukkan dimensi, geometri, dan lokasi yang aktual atas semua

elemen proyek. Tujuan gambar ini adalah sebagai pedoman pengoperasian

bangunan yang dibuat dari shop drawing dimana telah mengadopsi perubahan yang

dilakukan pada saat konstruksi dimana perubahan tersebut ditandai secara khusus.

As Built Drawing dibuat oleh kontraktor dengan persetujuan Penyedia Jasa / Owner

melalui proses cek oleh konsultan pengawas.

Dengan tujuan pedoman pengoperasian, tentu saja As Built Drawing tidak perlu

sedetil shop drawing yang tujuannya adalah untuk dasar membangun yang dituntut

harus detil. spek penting yang harus diperhatikan adalah tujuan komunikasi kedua

gambar tersebut. Shop Drawing bertujuan untuk informasi lengkap bagaimana

membangun, sedangkan As Built Drawing bertujuan untuk informasi pedoman

pengoperasian. Contoh pada gambar penulangan balok, kadang diperlukan detil

penyaluran tulangan atau pembengkokan tulangan pada semua balok. Tapi gambar

ini cukup diganti dengan standart drawing. Tingkat detil kedua gambar, ditentukan

dari tujuan informasi atas fungsi kedua gambar tersebut.

Namun demikian, selalu ada saja yang keliru dalam mempersepsikan gambar ini.

Beberapa kasus nyata berdasarkan pengalaman disebutkan di bawah ini:

As Built Drawing menjadi bagian item progress pekerjaan dengan bobot

tertentu. Kasus ini kadang terjadi. Jelas merupakan hal yang keliru karena As

Built Drawing dikerjakan ketika pekerjaan telah selesai. Jika dianggap bagian

dari pekerjaan, maka progress akan sulit mencapai 100%. Membuat As Built
Drawing sendiri membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Akibatnya proses

mencapai progress 100% akan molor cukup jauh.

As Built Drawing hanya disetujui jika seluruh dokumen konstruksi telah

lengkap. Kasus ini terjadi karena mencampur adukkan antara proses konstruksi

dan pasca konstruksi. Adalah benar bahwa dalam pelaksanaan konstruksi harus

disertai dengan kelengkapan dokumen pendukung. Tapi hal ini bukan menjadi

syarat approval As Built Drawing karena gambar ini hanyalah record hasil

pekerjaan.

Gambar pabrik seperti pompa, mesin, panel diminta As Built Drawing-nya.

Barang yang dibeli jadi (bukan dibuat) bentuknya bukan detil shop drawing atau

As Built Drawing, melainkan katalog / manual book yang telah disediakan oleh

pabrik. Kesalahan persepsi dimana semua harus dibuat As Built Drawing terjadi

akibat kekeliruan memahami makna komunikasi dokumen proyek. Adanya

manual book yang dikeluarkan oleh pabrik tentu lebih rinci sedemikian tidak

perlu digambar ulang. Dengan adanya manual book pada elemen proyek seperti

itu, maka penggambaran pada As Built Drawing dapat disederhanakan dengan

bentuk simbol alat yang telah baku dan tidak perlu didetilkan.

Anda mungkin juga menyukai