DARMAWATI M
D 621 14 014
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
C
5 ) adalah zat pembentuk batubara, dapat berjenis lignit, sub-bituminus,
b. Teori Drift
Teori ini menyebutkan bahwa bahan-bahan pembentuk lapisan
batubara terjadinya ditempat yang berbeda dengan tempat tumbuhan
semula hidup dan berkembang. Dengan demikian tumbuhan yang telah
mati diangkut oleh media air dan berakumulasi disuatu tempat, tertutup
oleh batuan sedimen dan mengalami proses coalification. Jenis batubara
yang terbentuk dengan cara ini mempunyai penyebaran tidak luas, tetapi
dijumpai di beberapa tempat, kualitas kurang baik karena banyak
mengandung material pengotor yang terangkut bersama selama proses
pengangkutan dari tempat asal tanaman ke tempat sedimentasi. Batubara
yang terbentuk seperti ini di Indonesia didapatkan dilapangan batubara
delta Mahakam Purba, Kalimantan Timur.
Briket batubara adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran
tertentu, yang tersusun dari butiran batubara dengan sedikit campuran
seperti jerami, ampas tebu, dan molases yang telah mengalami proses
pemampatan dengan daya tekan tertentu, agar bahan bakar tersebut lebih
mudah ditangani dan menghasilkan nilai tambah dalam pemanfaatannya.
Briket Batubara mampu menggantikan sebagian dari kegunaan Minyak
tanah seperti untuk pengolahan makanan, pengeringan, pembakaran, dan
pemanasan. Bahan baku utama briket batubara adalah batubara yang
sumbernya berlimpah di Indonesia dan mempunyai cadangan untuk selama
lebih kurang 150 tahun.
Teknologi pembuatan briket tidaklah terlalu rumit dan dapat
dikembangkan oleh masyarakat maupun pihak swasta dalamwaktu singkat.
Briket batubara dipilih oleh masyarakat sebagaibahan bakar alternatifkarena
dilihat dari segi keunggulannya. Adapun keunggulan briket batubara adalah:
a. lebih murah;
b. nilai kalor yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk
pembakaran yang lama;
c. tidak beresiko meledak/terbakar;
d. tidak mengeluarkan suara bising serta tidak berjelaga;
e. sumber batubara melimpah.
Ada 4 dasar pemikiran mengapa briket perlu mendapat perhatian
yang serius dalam pengembangan diversifikasi energi di Indonesia yaitu :
a. Makin menipisnya cadangan minyak bumi;
b. Potensi dan kualitas batubaranya cukup tersedia dan dapat
menghasilkan briket yang mempunyai persyaratan;
c. Tersedianya teknologi sederhana yang memungkinkan batubara
dapat dibentuk menjadi briket;
d. Dapat menggantikan penggunaan kayu bakar yang sangat meningkat
konsumsinya dan berpotensi merusak ekologi hutan.
Adapun manfaat briket batubara adalah :
1. Pemasok Bahan Bakar Yang Potensial dan Dapat Dihandalkan Untuk
Rumah Tangga dan Industri Kecil.
2. Sumberdaya Energi Yang Mampu Menyuplai Dalam Jangka Panjang.
3. Pengganti BBM/Kayu Bakar Dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga.
4. Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup berarti baik
di pabrik briketnya, distributor, industri tungku, dan mesin briket.
5. Merupakan bahan bakar yang harganya terjangkau bagi masyarakat
pada daerah-daerah terpencil.
6. Memberikan sumber pendapatan kepada penyuplai bahan baku
briket seperti batubara, tanah liat, kapur, serbuk biomas.
7. Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan bagi tenaga
kerja Indonesia baik langsung maupun tidak langsung.
8. Menghasilkan briket batubara yang sangat dibutuhkan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah dan UKM dalam kebutuhan
energinya yang akan terus meningkat setiap tahunnya
Beberapa parameter dalam pembuatan briket batubara antara lain :
1. Ukuran butir batubara.
2. Tekanan mesin pada waktu pembriketan.
3. Kadar air yang bterkandung dalm batubara.
Ltr/hari
Ltr/hari
Ltr/hari
1000 Ltr/hari