Anda di halaman 1dari 6

LAMPU OPERASI

A. ABSTRAK

Proses operasi dibutuhkan tata ruang dan pencahaan khusus. Operasi besar akan membutuhkan waktu
yang lama dan dokter beserta perawat yang banyak sehingga membutuhkan tata pencahayaan yang
baik. Maka peran sebuah lampu operasi sangat penting sehingga dibutuhkan lampu operasi yang handal
yang memiliki cahaya yang terang namun lembut, tidak menyengat, dan tidak memimbulkan panas yang
berlebih serta yang tidak kalah pentingnya adalah lampu operasi yang tidak menimbulkan bayangan.

Jika keunggulan tersebut tidak dapat dipenuhi maka akan dipastikan keseluruhan system kerja dari
proses operasi akan terganggu. Karena adanya panas dan bayangan akan membuat para dokter
kesulitan dalam menjalankan proses operasi. Maka lampu operasi haruslah memiliki keunggulan
tersebut.

Karena untuk menggunakan system lampu operasi yang menggunakan jenis lampu halogen
membutuhkan daya besar dan berakibat membekaknya anggaran dana untuk lisrik, maka lampu halogen
diganti dengan lampu LED dengan kelebihan lebih hemat listrik sehingga anggaran untuk listrik bisa
diminimalkan.

B. PRINSIP KERJA

Cara kerja dari lampu operasi adalah merubah energy listrik menjadi cahaya oleh LED. Proses
pembentukan cahaya pada LED yaitu

Mengubah elektron menjadi foton. Elektron yang dialiri oleh sumber tegangan (FORWARD BIAS) akan
mengalami medan elektromagnetik hingga menimbulkan arus listrik. Arus listrik ini kemudian akan
mengONkan dioda (LED) hingga foton dalam LED akan memancarkan energi dalam bentuk cahaya
LED ( Lizuka, 2008). Berikut gambaran mengenai prinsip kerja dari LED.

Dalam LED, dapat dipandang sebagai sebuah kristal. Kristal ini terdiri dari lubang (hole) dan elektron
(ion), setiap elektron akan mengisi lubang yang kosong dalam rekombinasi ini disebabkan oleh hantaran
arus listrik dari sumber tegangan (panjar maju). Ketika elektron telah berekombinasi dengan lubang tadi,
menyebabkan elektron terlepas dari energi ikatnya. Rekombinasi ini menghasilkan energi yang terlepas
dari elektron. Energi yang terlepas inilah digunakan untuk memancarkan foton (rekombinasi radiaktif),
sebagaian lain digunakan untuk memanaskan partikel-partikel kristal (rekombinasi non-radiaktif).
Pancaran cahaya ini merupakan cahaya sebuah LED.

Beberapa karakteristik dari Light Emitting Diode (LED) antara lain :

Warna (panjang gelombang) ditentukan oleh band-gap

Intensitas cahaya hasil berbanding lurus dengan arus

Non linieritas tampak pada arus rendah dan tinggi

Pemanasan sendiri (self heating) menurunkan efisiensi pada arus tinggi.

C. SPESIFIKASI ALAT

Keunggulan :

1. Lampu operasi STD-60 disusun dengan teknologi LED dengan pancaran sinar yang lembut,
intensitas iluminan yang tinggi, dan rendinsi warna yang sempurna.

2. Kemampuan cahaya yang efisien dengan watt yang rendah

3. Life time dari LED lebih dari 20.000 jam lebih lama dengan dari lampu halogen konvensional.
4. Pengaturan focus dengan handle yang mudah mudah dipegang dan disterilkan dengan bidang
iluminan yang luas dan cahaya yang efisien yang tidak menimbulkan bayangan.

5. Sebuah modul LED dengan aerodinamik design yang mudah digerakkan dan dudukan yang kuat
untuk pemasangan di atam kamar operasi, minim turbulensi.

6. Terdapat 6 modul led yang letaknya saling menyilang. Setiap modul led terdapat 5 buat led.

7. Pengaturan intensitas, suhu, dan focus semuanya diatur secara digital.

D. BAGIAN-BAGIAN ALAT

1~ Kabinet Lampu Operasi

Sebagai tempat meletakkan komponen lampu operasi sekaligus sebagai tumpuan dari lengan lampu
yang ditancapkan ke langit-langit kamar operasi.

2~ Lengan Lampu Operasi

Untuk mengarahkan dimana posisi head light sesuai yang dibutuhkan. Ada 2 lengan yaitu tang bisa
berputar 3600(A) dan yang bergerak ke atas dan bawah dengan membentuk sudut tertentu dimana
porosnya ada di ujung lengan yang bisa berputar 360 0 tadi.

3~ Modul Kontrol

Sebagai tempat untuk mengontrol seberapa besar intensitas dan suhu yang diinginkan, berbentuk
tombol-tombol.

4~ Head Light

Sebagai tempat pemasangan modul-modul LED. Berbentuk seperti mangkuk yang tebalik.

5~ Lengan Penyangga Head Light


Sebagai poros head light agar bisa digerakan memutar dengan sudut pancar yang diinginkan.

6~ Modul LED

Berisi beberapa LED yang dirangkai menjadi 1 agar mempermudah dalam disribusi daya serta
pengaturan cahayanya. Setiap 1 modul led terdapat 5 LED. Menggunakan LED khusus yang
menghasilkan cahaya putih terang namun lembut.

7~ LED

Komponen pengubah energy lisrtik menjadi cahaya.

8~ Cup LED

Untuk mengarahkan cahaya LED agar semuanya terpantul ke bawah

9~ Filter

Untuk mengurangi panas yang dihasilkan dari proses pengubahan energy listrik menjadi cahaya.

10~ Handle Pengatur Fokus

Untuk mengarahkan fokus cahaya lampu operasi.

E. SKEMA RANGKAIAN
1. AC 110/230 adalah sebagai sumber catu daya utama

2. Intensitas Regulator adalah sebagai pengatur tegangan yang akan megubah intensitas cahaya
yang akan dihasilkan oleh LED.

3. Trafo adalah sebagai penurun tegangan sesuai batas maksimal tegangan kerja LED.

4. Rectifier adalah sebagai penyearah arus dari arus AC menjadi DC. Karena LED bekerja dengan
tegangan DC.

5. LED1-LED6 adalah sebagai penghasil cahaya dengan prinsip mengubah energi listrik menjadi
cahaya.

6. CARA KERJA BLOK DIAGRAM

Cara Kerja Dari Blok diagram Lampu Operasi adalah :

Dari sumber daya AC110/230 V tegangan akan diatur di Intensitas Regulator. Disini tegangan diatur
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan untuk membuat perbedaan intensitas cahaya yang
akan dihasilkan LED1-6, setelah tegangan diatur tegangan yang semula AC akan di searahkan menjadi
DC oleh Rectifier karena tegangan yang dibutuhkan LED1-6 adalah DC. Kemudian tegangan
memberikan energy untuk LED1-6 bekerja sehingga menghasilkan cahaya. Besar kecilnya intensitas
cahaya yang dihasilakan LED1-6 tergantung dari besarnya tegangan yang dihasilakan oleh intensitas
regulator. Semakin besar tegangan intensitas cahaya yang dihasilkan semakin kuat.

E. PEMELIHARAAN

Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan lampu operasi secara berkala dan teratur adalah sebagai
berikut :

1. Kebersihan lampu operasi

2. Karena lampu operasi menggunakan mekanik berupa logam, pengaturan harus dengan lembut
jika tidak as dan poros akan cepat longgar dan aus.

3. Periksa pengatur focus penyinaran

4. Periksa kesetabilan posisi lampu operasi

5. Periksa intensitas regulator cahaya mulai minimum hingga maksimum sebelum pengoperasian.

6. Saat pertama dioperasikan pengatur intensitas lampu operasi harus dalam keadaan minimum,
barulah diatur sesuai kebutuhan secara perlahan-lahan, karena LED sensitif terhadap perubahan
tegangan.

7. Kembalikan posisi lampu operasi ke posisi parkir setelah selesai dioperasikan

F. KERUSAKAN YANG SERING TERJADI

1~ LED
Karena led adala komponen penghasil cahaya yang terus menerus dan selain itu juga terdapat panas.
Inilah yang sering membuat led cepat padam.

2~ TRAFO

Merupakan komponen yang disipasi panasnya terbesar untuk itu trafo yang sudah berumur lama sering
terbakar karena tidak kuat lagi menehan panas yang dihasilkan dari proses penurunan tegangan.

3~ Pengaturan Intensitas

Pengaturan yang terus menerus akan menyebabkan umur dari pengatur intensitas (potensio) menjadi
pendek karena mengalami keausan.

Iklan
Mari berbagi :

Kli

Anda mungkin juga menyukai