Kelompok 13.skenario 1.2013b
Kelompok 13.skenario 1.2013b
SKENARIO 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2015/2016
BAB I
SKENARIO 1
1. Apa yang menyebabkan gatal di daerah anus pada anak usia 5 tahun?
2. Bagaimana terjadinya gatal di daerah anus pada anak usia 5 tahun ?
3. Penyakit apa saja yang menyebabkan gatal di daerah anus?
4. Bagaimana cara mendiagnosa pastinya?
5. Bagaimana cara penatalaksanaannya?
6. Kapan pasien dirujuk?
7. Bagaimana cara mencegah gatal pada daerah anus?
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 BATASAN
Penyakit gatal anus secara medis disebut pruritus ani, yaitu kelainan
yang cukup umum dan dapat timbul di dalam atau lebih sering di sekitar
anus. Penyakit gatal anus jarang bersifat serius, walaupun dapat terasa
memalukan dan sulit ditangani. Gatal-gatal dapat terlokalisasi di sekitar
anus atau menjadi bagian dari penyakit gatal seluruh tubuh.
c) Setelah buang air besar, gunakan kertas basah seperti tisu bayi, tisu
pembersih dubur atau tisu basah untuk membersihkan dubur. Kertas
basah ini lebih baik ketimbang tisu toilet.
j) Pakaian dalam longgar yang terbuat dari serat alami cenderung tidak
menimbulkan iritasi dibandingkan dengan bahan sintetis.
1. ANATOMI
3. MANIFESTASI KLINIS
1. ENTEROBIASIS
A. GEJALA KLINIS
Gejala klinis yang paling menonjol adalah rasa gatal (pruritus ani)
mulai dari rasa gatal sampai timbul rasa nyeri.Akibat garukan akan
menimbulkan iritasi di sekitar anus, kadang sampai terjadi perdarahan
dan di sertai infeksi bakteri.keadaan ini sering terjadi pada malam
hari.hal ini menyebabkan gangguan tidur pada anak-anak(insomnia)oleh
karena rasa gatal.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1.Suhu Tubuh
2.Tekanan Darah
4.Frekuensi Pernapasan
a) Anal swab adalah suatu alat dari batang gelas atau spatel lidah
yang pada ujungnya dilekatkan scoth adhesive tape.bila adhesive
tape di tempelkan di daerah sekitar anus,telur cacing akan
menempel pada perekatnya. Kemudia adhesive tape di ratakan
pada kaca benda yang di bubuhi sedikit toluol untuk pemeriksaan
mikroskopik.sebaik nya pemeriksaan di lakukan tiga hari
berturut turut
b) Pemeriksaan tinja
2. KONSTIPASI
A. GEJALA KLINIS
Penderita yang mengalami konstipasi biasanya merasa
defekasinya menjadi sulit dan nyeri,tinja keras ,mengejan pada saat
defekasi,perasaan kurang puas setelah defekasi,defekasi hanya 3x
atau kurang dalam seminggu.keluhan lain yang bisa timbul adalah
perasan kembung,kurang enak,dan gatal akibat dari susahnya
defekasi yang menimbulkan iritasi pada kulit.penderita dapat juga
tanpa keluhan sama sekali.
B. PEMERIKSAAN FISIK
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Pemeriksaan Laboratorium
Perlu di perhatikan warna,bentuk,besarnya dan
konsistensi dari masa fekal.pemeriksaan kimia darah dapat di
pakai untuk menyingkirkan kelainan metabolik sebagai
penyebab konstipasi.
b) Pemeriksaan Radiology
Foto polos abdomen (berdiri dan berbaring) dapat
menunjukkan jumlah tinja dalam kolon penderita.dengan
demikian diagnosis banding antara:fecal
implication,obstruksi usus dan fecalith dapat di buat.
c) Pemeriksaan Rektosigmoidoskopi
3. HERPES
B. PEMERIKSAAN FISIK
1.Status Dermatologis
2.Status Generalis
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
3.pemeriksaan serologis.
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An.Budi
Pekerjaan : ...
Status : ...
Umur : 5 tahun
2. ANAMNESA
c. Riwayat Pengobatan
- Keluarga ada yang sakit yaitu adeknya yaitu >1bulan yang lalu,
namun sudah sembuh setelah berobat ke dokter.
e. Riwayat Sosial
Kesadaran : Composmentis
BB : 15 Kg
TB : 104 cm
Vital Sign :
1. ENTEROBIASIS
2. KONSTIPASI
3. HERPES
BAB VI
BAB VII
HIPOTESIS AKHIR
Dari beberapa diagonosa differential, Hipotesis akhir kelompok
kami menyatakan bahwa An.Budi menderita Enterobiasis
BAB VIII
MEKANISME DIAGNOSA
GEJALA KLINIS :
ENTEROBIASIS
GATAL PADA ANUS SAAT
MALAM HARI
PERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Anal Swab :
DIAGNOSA AWAL
Setelah dilihat dibawah mikroskop ditemukan
1. ENTEROBIASIS telur cacing. Telur berbentuk lonjong
2. KONSTIPASI asimetris, satu sisi rata dan lainnya cembung.
3. HERPES
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Cengeng
ANAMNESA Kesadaran : Composmentis
Gatal daerah anus sejak 5 hari yang
lalu BB : 15 Kg
Gatal pada malam hari dan Tidur TB : 104 cm
terganggu
Vital Sign : Tensi 100/65 mmHg/Nadi
Pada malam hari selalu menangis 100x/menit/RR 18x/menit/Suhu 36,5C
(cengeng)
Pernah gatal didaerah anus a.Kepala dan Leher : DBN
sebelumnya b.Thorax : Cor (DBN)/Pulmo (DBN)
Belum pernah berobat dan Belum
pernah mengonsumsi obat c.Abdomen : Hepar, Lien, Ren (Tidak
Teraba), Meteorismus (-).Bising Usus
adeknya pernah mengalaminya (DBN)
(sudah sembuh)
Kebiasaan main di tanah, BAB di d.Ekstremitas : Akral hangat
sungai, Tidak cuci tangan sebelum
makan, Sering tidak ganti CD,
Sering tidur satu ranjang dengan
BAB IX
adek Jarang Apotong kuku dan suka ENTEROBIASIS
menghisap jempol dan Ganti seprai
3 bulan sekali
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
9.1 PENATALAKSANAAN
Terapi Umum :
1. Istirahat (Terapi simptomatis )
2. Diet
3. Merdikamentosa
a. Terapi dilakukan pada seluruh anggota keluarga pada waktu yang
bersamaan
b. Umumnya yang tidak ada keluhan tidak diterapi.
c. Obat pertama :
Obat-obat berikut diulangi pada minggu ke 2 dan 4
1. Pirantel pamoat, obat pilihan. Dosis 10 mg/kg BB
(maksimun 1gr)
2. Mebendazole, juga merupakan obat pilihan. Dosis
cukup 100 mg tanpa memandang berat badan
Obat Alternative :
1. Albendazole. Dosis tunggal 400 mg
2. Piperazine : butuh waktu terapi 1 minggu
3. Setelah buang air besar, gunakan kertas basah seperti tisu bayi, tisu
pembersih dubur atau tisu basah untuk membersihkan dubur. Kertas
basah ini lebih baik ketimbang tisu toilet.
10. Pakaian dalam longgar yang terbuat dari serat alami cenderung tidak
menimbulkan iritasi dibandingkan dengan bahan sintetis.
11. Penyakit gatal yang berlangsung lebih dari tiga hari seharusnya
dinilai oleh dokter. Dokter akan memeriksa anus dan menjadwalkan
pemeriksaan untuk mencari penyebab yang perlu ditangani.
BAB X
Peran Pasien :
1. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
2. Selalu kontrol secara rutin ke dokter
Peran Keluarga Pasien :
1. Ajarkan pasien untuk selalu mencuci tangan setelah BAB dan
sebelum makan
2. Ingatkan pasien untuk selalu melaksanakan perintah dokter
3. Selalu beri perhatian pada pasien
4. Temani pasien selama melakukan pengobatan
5. Ingatkan pasien agar tidak terlalu sering main di tanah
10.4 PENCEGAHAN PENYAKIT