Anda di halaman 1dari 9

DIPLOMA TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bagian paling bawah dari suatu konstruksi dinamakan pondasi. Fungsi


pondasi ini adalah meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah yang berada di
bawah pondasi. Suatu perencanaan pondasi dikatakan benar apabila beban yang
diteruskan oleh pondasi ke tanah tidak melampaui kekuatan tanah yang
bersangkutan. Apabila kekuatan tanah dilampaui, maka penurunan yang
berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi, kedua hal tersebut akan
menyebabkan kerusakan konstruksi yang berada di atas pondasi tadi. Oleh
karena itu, para insinyur sipil yang merencanakan pondasi harus mengevaluasi
daya dukung tanah yang pondasinya akan dibangun.
Pemampatan tanah ( konsolidasi dan teori elastisitas ) akan
memperkenalkan masalah kemampuan pondasi dangkal untuk memikul beban
yang didasarkan pada kriteria keruntuhan geser dalam tanah. Istilah penurunan
(settlement) digunakan untuk menunjukkan gerakan titik tertentu pada bangunan
terhadap titik referensi yang tetap. Jika seluruh permukaan tanah di bawah dan
di sekitar bangunan turun secara seragam dan penurunan terjadi tidak
berlebihan, maka turunnya bangunan akan tidak nampak oleh pandangan mata
dan penurunan yang terjadi tidak menyebabkan kerusakan bangunan. Namun,
kondisi demikian tentu mengganggu baik pandangan mata maupun kestabilan
bangunan, bila penurunan terjadi secara berlebihan. Umumnya, penurunan tak
seragam lebih membahayakan bangunan daripada penurunan total. (Sumber:
Hardiyatmo H C, 2010).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penurunan segera (elastis) ?
2. Apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya penurunan ?

3. Bagaimana cara menganalisa penurunan pondasi saat terjadi penurunan elastis


atau penurunan segera ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui maksud dari penurunan segera.

2. Mengetahui apa saja yang mempengaruhi besar kecil suatu penurunan


tersebut.
3. Dapat menganalisa penurunan pondasi dengan metode elastic settlement

1
DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

1.4 Manfaat
1. Pembaca dapat memahami maksud dari penurunan segera
2. Sebagai referensi dalam menganalisa penurunan pondasi secara elastis
1.5 Batasan Masalah

Seperti yang kita ketahui penurunan sendiri dibagi menjadi penurunan


konsolidasi dan penurunan segera atau penurunan elastis. Pada makalah ini
hanya membahas hal-hal yang berhubungan tentang penurunan segera atau
penurunan elastis saja.

2
DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pembahasan
2.1.1 Kemampumampatan Tanah

Penambahan beban diatas suatu permukaan tanah dapat menyebabkan


lapisan tanah di bawahnya mengalami pemampatan. Pemampatan tersebut
disebabkan oleh adanya deformasi si partikel , relokasi tanah, keluarnya air atau
udara dari dalam pori, dan sebab-sebab lain. Beberapa atau semua faktor
tersebut mempunyai hubungan dengan keadaan tanah yang bersangkutan. Secara
umum, penurunan (settlement) pada tanah yang disebabkan oleh pembebanan
dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu :

1. Penurunan Konsolidasi Consolidation Settlement), yang merupakan hasil dari


perubahan volume tanah jenuh air sebagai akibat dari keluarnya air yang
menempati pori-pori tanah.

2. Penurunan Segera (Immediate Settlement), yang merupakan akibat dari


deformasi elastis tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa adanya perubahan
kadar air. Perhitungan penurunan segera umumnya didasarkan pada penurunan
yang diturunkan dari teori elastisitas.
Dari Hukum Hookes diaplikasikan pada gambar ini.

3
DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

2.1.2 Penurunan Segera (Immediate Settlement)

Penurunan segera atau penurunan elastis dari suatu pondasi terjadi


dengan segera setelah pemberian beban tanpa mengakibatkan terjadinya
perubahan kadar air. Besarnya penurunan ini akan tergantung pada ketentuan
dari pondasi dan tipe dari material di mana pondasi tersebut berada. Suatu
pondasi lentur yang memikul beban merata dan terletak di atas material yang
elastis (seperti lempung yang jenuh) akan mengalami penurunan elastis yang
berbentuk cekung seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 7.30a. Akan tetapi,
apabila pondasi tersebut kaku dan berada di atas material yang elastis seperti
lempung, maka tanah di bawah pondasi itu akan mengalami penurunan yang
merata (Gambar 7.30b).

4
DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Bentuk penurunan dan distribusi tekanan pada bidang sentuh antara pondasi dan
permukaan tanah seperti yang dijelaskan di atas adalah benar apabila modulus elastisitas
dari tanah tersebut adalah konstan untuk seluruh kedalaman lapisan tanah. Untuk tanah
pasir yang tidak berkohesi, modulus elastisitas akan bertambah besar bila kedalamannya
bertambah. Di samping itu, tekanan ke samping pada permukaan tanah di tepi pondasi
ternyata lebih kecil. Pasir di tepi pondasi lentur tertekan ke luar, dan kurva defleksi dari
pondasi tersebut mempunyai bentuk cembung menghadap ke bawah. Distribusi tekanan
pada bidang sentuh untuk pondasi lentur dan pondasi kaku (yaitu sama dengan
penurunan) pada pasir ditunjukkan dalam Gambar 7.3l a dan b .

Penurunan segera untuk pondasi yang berada diatas material yang elastis
(dengan ketebalan yang tak terbatas) dapat dihitung dari persamaan-persamaan
yang diturunkan dengan menggunakan prinsip dasar teori elastis. Bentuk
persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
(7.47)

5
DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Tabel 7.5 memberikan harga faktor pengaruh untuk pondasi kaku dan pondasi
lentur. Harga-harga dari modulus Young (modulus elastisitas) dan angka
Poisson untuk tipe-tipe tanah yang berbeda-beda diberikan dalam Tabel 7.6 dan
Tabel 7.7

6
DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Perlu diperhatikan bahwa Persamaan (7.47) didasarkan pada asumsi


bahwa tekanan p diletakkan di atas permukaan tanah. Di dalam praktek, pondasi
selalu diletakkan pada kedalaman tertentu di bawah permukaan tanah.
Kedalaman letak pondasi mempunyai kecenderungan untuk mengurangi
besarnya pondasi, pi. Tetapi,apabila Persamaan(7.47) digunakan untuk
menghitung penurunan, persamaan tersebut akan memberikan hasil yang
konservatif (sangat aman)

7
DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Penurunan segera atau elastis terhadap pondasi terjadi dengan segera


setelah pemberian beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan kadar air.

Besarnya penurunan akan dipengaruhi oleh ketentuan dari pondasi dan


tipe dari material di mana pondasi tersebut berada. Suatu pondasi lentur yang
memikul beban merata dan terletak di atas material yang elastis (seperti lempung
yang jenuh) akan mengalami penurunan elastis yang berbentuk cekung. Akan
tetapi, apabila pondasi tersebut kaku dan berada di atas material yang elastis
seperti lempung, maka tanah di bawah pondasi itu akan mengalami penurunan
yang merata

8
DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai