Anda di halaman 1dari 57

08 Fluida

SI-107
FISIKA DASAR

DOSEN:
Dr.techn. INDRA NOER HAMDHAN
Materi telah diupdate oleh Nur Laeli Hajati, ST., MT.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG 2014
Sipil Itenas 2008 Page 1
08 Fluida
Buku Referensi Handout:

Giancoli, 1998, Fisika Jilid 1, Edisi Kelima,


alih bahasa oleh Yuhilza Hanum, Jakarta :
Erlangga

http://id.wikipedia.org/wiki

http://www.geocities.com

Sipil Itenas 2008 Page 2


08 Fluida
8.1 Fase Materi
Materi adalah bahan dasar untuk membuat/membentuk
sesuatu.
Bentuk materi di alam ini ditentukan oleh suhu
lingkungannya.
Dalam ilmu fisika, fase adalah suatu himpunan keadaan
sistem fisik makroskopik yang memiliki komposisi kimia
yang seragam dan ciri-ciri fisik.
Kondisi fisik yang dimaksud misalnya adalah :
densitas (density = massa jenis),
struktur kristal (sekumpulan atom atau sel unit
yang tersusun secara periodik berulang tiga
dimensi dalam suatu kisi),
indeks relatif.
Sipil Itenas 2008 Page 3
08 Fluida
Fase paling umum adalah padat, cair, dan gas.
padat jika mempertahankan bentuk dan ukuran yang
tetap, Dalam benda padat, atom/molekul berdekatan,
atau "keras"; tetapi, tidak mencegah benda padat
berubah bentuk atau terkompresi.
cair, jika mengambil bentuk tempat yang ditempatinya,
tidak langsung dapat ditekan, volumenya tetap dalam
kondisi suhu dan tekanan yang tetap. Perubahan

FLUIDA
volume cukup signifikan terjadi jika gaya yang diberikan
padanya cukup besar.
gas, jika tidak memiliki bentuk dan volume yang tetap,
partikel materi mengembang dan menyebar memenuhi
tempatnya. Kata "gas" kemungkinan diciptakan oleh seorang
kimiawan Flandria sebagai pengejaan ulang dari pelafalannya
untuk kata Yunani, chaos (kekacauan).
Sipil Itenas 2008 Page 4
08 Fluida
Contoh fase tidak umum adalah plasma, kondensat Bose-
Einstein, kondensat Fermionik, kristal cairan, superfluida,
supersolid, paramagnetik, ferromagnetik.
plasma atau gas terionisasi, jika atom-atom yang
terionisasi (beberapa atau semua elektron terpisah dari
inti) dan hal ini hanya terjadi pada temperatur yang sangat
tinggi. Fase ini pertama kali diidentifikasi oleh Sir William Crookes
pada 1879, dan disebut "plasma" oleh Irving Langmuir pada 1928.
Ilmuwan meyakini plasma sebagai materi terbesar pembentuk alam
semesta. Fisika plasma digunakan Fisika plasma sangat penting
dalam astrofisikalam astronomi, astrofisika, fusi nuklir, reentry
pesawat ulang-alik.
kondensat Bose-Einstein, dalam bahasa sederhana diartikan
sebagai suatu fluida suhu sangat rendah (suhu nol
mutlak) dengan sifat yang aneh, seperti dengan spontan
mengalir keluar dari wadahnya.
Sipil Itenas 2008 Page 5
08 Fluida
kondensat Fermionik,
kristal cairan,
superfluida, jika tidak ada viskositas (besaran yang
menggambarkan sifat kelekatan zat cair atau gas).
Dengan begitu superfluida, ditaruh dalam lingkaran tertutup, dapat
mengalir tanpa akhir tanpa gesekan. Superfluida ditemukan oleh Pyotr
Leonidovich Kapitsa, John F. Allen, dan Don Moisener pada 1937.
supersolid,
paramagnetik, jika material paramagnetik tertarik oleh
medan magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas
magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain,
suseptibilitas magnetik positif).
ferromagnetik, jika material dapat mengalami magnetisasi
secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk
kemagnetan yang paling kuat dari benda magnetik.

Sipil Itenas 2008 Page 6


08 Fluida
8.2 Massa Jenis dan Gravitasi Khusus
Massa jenis (density), , sebuah benda didefinisikan
sebagai massa per satuan volume :

(8.1)

Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin


besar pula massa setiap volumenya. Nilai massa jenis
suatu zat dapat dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan
(walaupun efeknya kecil untuk zat cair dan zat padat).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.
Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
Satuan SI untuk massa jenis adalah kg/m3.

Sipil Itenas 2008 Page 7


08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 325
Tabel 8.1 : Massa Jenis Beberapa Zat

Sipil Itenas 2008 Page 8


08 Fluida
Gravitasi khusus (GK) suatu zat didefinisikan sebagai
pebandingan dari massa jenis zat tersebut terhadap
massa jenis air (pada suhu 4,0 C).
Alat sederhana penunjuk nilai GK adalah
hidrometer.
Tentang GK
lihat Page 29

GK merupakan angka, tanpa dimensi dan


satuan. Karena massa jenis air adalah 1,00
g/cm3 = 1,00 x 103 kg/m3, GK semua zat
secara numerik akan sama dengan massa
jenisnya jika dinyatakan dalam g/cm3, atau
Fisika-Giancoli,

10-3 kali massa jenisnya jika dinyatakan


hlm 336

dalam kg/m3. Sebagai contoh (lihat Tabel


8.1 pada Page 8), GK timah adalah 11,3,
dan alkohol adalah 0,79.
Sipil Itenas 2008 Page 9
08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 325

Sipil Itenas 2008 Page 10


08 Fluida
8.3 Tekanan pada Fluida
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas,
halmana gaya F dipahami bekerja tegak lurus terhadap
permukaan A :

(8.2)

Satuan SI untuk massa jenis adalah N/m2. Satuan ini


memiliki nama resmi pascal (Pa), untuk menghormati
Blaise Pascal. Satuan-satuan lain yang kadang-kadang
digunakan adalah dyne/cm2, lb/in2 (disingkat sebagai psi).

Sipil Itenas 2008 Page 11


08 Fluida

Sifat penting fluida pada keadaan


diam adalah :
fluida memberikan
tekanan ke semua arah
gaya yang disebabkan
oleh tekanan fluida
selalu bekerja tegak
lurus terhadap
permukaan yang
bersentuhan dengannya
Fisika-Giancoli,
hlm 326

Sipil Itenas 2008 Page 12


08 Fluida
Tekanan yang disebabkan zat cair
bermassa jenis serba sama pada
kedalaman h dibawah permukaan
zat cair merupakan efek berat
kolom zat cair diatasnya.

Fisika-Giancoli,
hlm 327

(8.3)

Sipil Itenas 2008 Page 13


08 Fluida
Ketinggian h kadang-kadang disebut puncak tekanan.
Tekanan fluida selalu bekerja tegak lurus terhadap
permukaan yang bersentuhan dengannya.
Dengan demikian gaya yang disebabkan oleh tekanan
selalu tegak lurus terhadap permukaan.

Perbedaan tekanan pada ketinggian yang berbeda,


halmana adalah massa jenis rata-rata, adalah :

(8.4)

Sipil Itenas 2008 Page 14


08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 328

Sipil Itenas 2008 Page 15


08 Fluida
8.4 Tekanan Atmosfir dan Tekanan Terukur
Tekanan atmosfir Bumi, sebagaimana pada setiap fluida,
berubah terhadap kedalaman. Tetapi atmosfir Bumi agak
rumit karena adanya variasi massa jenis terhadap ketinggian,
batasan h yang jelas (tebal atmosfir berpengaruh), serta
perubahan cuaca.

Pada permukaan laut, rata-rata tekanan atmosfir didefinisikan


sebagai : disingkat atm
P0 = PA = 1 atmosir
= 1,013 x 105 N/m2 = 101,3 kPa
Satuan tekanan yang lain (pada meteorologi dan peta cuaca)
adalah bar,
didefinisikan 1 bar = 1,00 x 105 N/m2 = 100 kPa.
Sipil Itenas 2008 Page 16
08 Fluida
Satuan tekanan yang lain (pada meteorologi dan
peta cuaca) adalah bar,
didefinisikan 1 bar = 1,00 x 105 N/m2 = 100 kPa.

Tekanan terukur
PG adalah tekanan tercatat dalam alat pengukur
tekanan dengan tidak memperhitungkan tekanan
atmosfir.

Tekanan absolut
P = PA + PG

Sipil Itenas 2008 Page 17


08 Fluida
Tabel 8.2 : Faktor Konversi antara Satuan-satuan
Tekanan yang Berbeda

Fisika-Giancoli,
hlm 329
Sipil Itenas 2008 Page 18
08 Fluida
8.5 Prinsip Pascal
Filsuf dan Ilmuwan prancis bernama Blaise Pascal (1623-
1662) mencetuskan Prinsip Pascal, bahwa :

tekanan yang diberikan pada fluida dalam suatu


tempat akan menambah tekanan keseluruhan
dengan besar yang sama.

Contoh penerapan Prinsip Pascal adalah kerja rem dan lift


hidrolik.

Sipil Itenas 2008 Page 19


08 Fluida

Fisika-Giancoli,
hlm 330

Sipil Itenas 2008 Page 20


08 Fluida
8.6 Pengukuran Tekanan;
Alat Ukur dan Barometer

Contoh alat pengukur tekanan adalah


manometer tabung-terbuka, pengukur aneroid,
dan pengukur tekanan ban.

MANOMETER (lihat gambar (a) pada Page 22)


Pada manometer, tekanan P dihitung sebesar

(8.5)

Jika elevasi cairan pada kolom kiri tabung lebih


rendah dari elevasi cairan pada kolom kanan
tabung (tekanan yang diukur), hal ini
menunjukkan bahwa P lebih kecil dari tekanan
atmosfir (dan h bertanda negatif). Sipil Itenas 2008 Page 21
08 Fluida

Fisika-Giancoli,
hlm 330

Sipil Itenas 2008 Page 22


08 Fluida
Tekanan kadang-kadang dinyatakan dalam orde
milimeter air raksa (mm-Hg),
dan kadang-kadang nilainya sekecil mm air (mm-H2O).

Satuan mm-Hg ekivalen dengan tekanan 133 N/m2, karena


1,00 mm = 1,00 x 10-3 m, dan massa jenis air raksa adalah
13,6 x 103 kg/m3: Untuk menghormati Evangelista
Torricelli (1608-1647)

1 mm Hg = 1 torr
= gh = (13,6 x 103 kg/m3)(9,8 m/s2)(1,00 x 10-3 m)
= 1,33 x 102 N/m2
= 1,33 x 102 Pa

Sipil Itenas 2008 Page 23


08 Fluida

PENGUKUR ANEROID
(lihat gambar (b) pada Page 22)

Penunjuk pembacaan dihubungkan dengan


ujung-ujung fleksibel dari ruang logam tipis
vakum. Pada pengukur elektronik, tekanan
dapat diberikan ke diafragma logam tipis yang
bentuknya dapat dideteksi secara elektris.

Sipil Itenas 2008 Page 24


08 Fluida

Fisika-Giancoli,
Tekanan atmosfir sering diukur dengan
manometer air raksa yang dimodifikasi

hlm 331
dengan satu ujung ditutup, disebut
barometer air raksa (lihat gambar pada
halaman ini)

Kolom air raksa setinggi 76 cm


memberikan tekanan yang sama dengan
1 atm (seperti tekanan atmosfer).

P = gh = (13,6 x 103 kg/m3)(9,8 m/s2)(0,760 m)


= 1,013 x 105 N/m2
= 1,013 x 105 Pa
= 1 atm Sipil Itenas 2008 Page 25
08 Fluida
8.7 Pengapungan dan Prinsip Archimedes
Pengapungan benda terjadi karena
bekerjanya gaya apung pada benda
tersebut.
Mekanisme gaya apung dapat
dicontohkan pada scan gambar 10-10
yang terdapat pada halaman ini.

Jika benda berada dalam suatu fluida


mengalami tekanan, dan tekanan
keatas pada bagian bawah benda
Fisika-Giancoli, lebih besar dari tekanan kebawah
hlm 333
pada bagian atas benda, dikatakan
benda tersebut mengalami
pengapungan.
Sipil Itenas 2008 Page 26
08 Fluida
Gaya apung, FB, merupakan gaya total
yang disebabkan tekanan fluida.
F1 = P1A = gh1A
= gaya yang disebabkan oleh
tekanan di bagian atas silinder.
F2 = P2A = rgh2A
= gaya yang disebabkan oleh
tekanan di bagian bawah silinder.

FB = gaya apung = F2 F1 = F g A (h2-h1)

FB = Fbuoyancy = F g Ah = F g V (8.6)
= mF g

V = Volume
Ingat, massa = massa jenis x volume

Sipil Itenas 2008 Page 27


08 Fluida
Dengan demikian, gaya apung pada
silinder sama dengan berat fluida
yang dipindahkan atau berat fluida
yang ditekan oleh silinder.
Besar gaya apung FB adalah sama
besar dengan jumlah fluida yang
ditekan silinder tersebut. Atau dengan

Fisika-Giancoli,
kata lain, gaya apung keatas

hlm 336
tergantung dari massa jenis fluida dan
volumenya, sedangkan gaya tekan kebawah oleh benda
tergantung massa jenis benda dan volumenya.
Prinsip Archimedes :
gaya apung yang bekerja
pada benda yang dimasukkan dalam fluida
Oleh
Archimedes sama dengan
(287?-212 SM) berat fluida yang dipindahkannya
Sipil Itenas 2008 Page 28
08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 334

(8.7.a)

pers. (8.7.b)
Pers. (8.7.a)

dituliskan
sebagai
dapat
(8.7.b)
Sipil Itenas 2008 Page 29
08 Fluida
Percepatan a yang dilakukan fluida yang ditekan benda,
sama besarnya dengan percepatan gravitasi g,sehingga
yang memainkan peranan apakah suatu benda
mengapung, melayang, atau tenggelam adalah massa
jenis benda dan fluida serta volume benda dan fluida.
Sesuai Prinsip Archimedes maka dapat dikaji bahwa :
benda mengapung,
jika gaya berat FG < gaya apung FB,
massa jenis benda < massa jenis fluida.
benda melayang,
jika gaya berat FG = gaya apung FB,
massa jenis benda = massa jenis fluida.
benda tenggelam,
jika gaya berat FG > gaya apung FB,
massa jenis benda > massa jenis fluida.
Sipil Itenas 2008 Page 30
08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 331

Sipil Itenas 2008 Page 31


08 Fluida

Sipil Itenas 2008 Page 32


08 Fluida

Sipil Itenas 2008 Page 33


08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 337

Sipil Itenas 2008 Page 34


08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 337

Sipil Itenas 2008 Page 35


08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 338

Sipil Itenas 2008 Page 36


08 Fluida
8.8 Gerak Fluida;
Laju Aliran dan Persamaan Kontinuitas
Terdapat 2 (dua) jenis utama aliran fluida, yaitu :
Aliran lurus atau aliran
laminer, jika aliran fluida
mulus, lapisan-lapisan
yang bersebelahan
meluncur satu sama lain
dengan mulus (gambar
(a))
Aliran turbulen, jika aliran
fluida berturbulensi
Fisika-Giancoli,
membentuk pusaran tidak
hlm 339 beraturan, yang disebut
sebagai arus eddy atau
eddy (gambar (b)).
Sipil Itenas 2008 Page 37
08 Fluida
Aliran laminer suatu fluida yang melalui tabung
tertutup atau pipa ditunjukkan pada scan gambar Fisika-Giancoli,
10-19 pada halaman ini. hlm 339

Laju aliran massa


didefinisikan sebagai massa
m dari fluida yang
melewati titik tertentu per
satuan waktu t:

(8.8)

Sipil Itenas 2008 Page 38


08 Fluida

maka Persamaan Kontinuitas adalah:

(8.9)
Sipil Itenas 2008 Page 39
08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 341

(8.9)

Sipil Itenas 2008 Page 40


08 Fluida
8.9 Prinsip Bernoulli
Aliran laminer suatu fluida yang melalui tabung Prinsip
Bernoulli (oleh Daniel Bernoulli 1700~1782) menyatakan
bahwa :
dimana kecepatan fluida tinggi, tekanan rendah,
dan
dimana kecepatan rendah, tekanan tinggi.

Untuk menurunkan Persamaan Bernoulli, diasumsikan fluida


bersifat aliran laminer, tidak bisa ditekan, viskositas cukup
kecil. Agar berlaku umum, fluida dimodelkan mengalir
melalui tabung dengan kedua ujung berpenampang
melintang berbeda pada ketinggian yang berbeda.

Sipil Itenas 2008 Page 41


08 Fluida
8.10 Persamaan Bernoulli

Tanda negatif karena gaya yang diberikan


pada fluida berlawanan dengan gerak
(dengan demikian fluida melakukan kerja pada
fluida di sebelah kanan titik 2)

Fisika-Giancoli,
hlm 341
Sipil Itenas 2008 Page 42
08 Fluida

Persamaan Bernoulli
(8.10.a)

(8.10.b)
Sipil Itenas 2008 Page 43
08 Fluida

Fisika-Giancoli,
hlm 343
Sipil Itenas 2008 Page 44
08 Fluida
8.11 Teorema Torricelli
Fisika-Giancoli,
hlm 343

Kasus khusus Persamaan


Bernoulli adalah
Teorema Torricelli
(oleh Evangelista Torricelli),
menyatakan bahwa P1 = P2,
sehingga
Persamaan Bernoulli menjadi :

(8.11.a)

(8.11.b)
Sipil Itenas 2008 Page 45
08 Fluida
8.12 Contoh Aplikasi Prinsip Bernoulli

Kasus khusus lain dari Persamaan Bernoulli adalah jika


fluida mengalir tetapi tidak ada perubahan ketinggian yang
berarti; yaitu y1 = y2. Maka persamaan 8.10 menjadi

Fisika-Giancoli, Hasil ini menunjukkan secara


hlm 346
kuantitatif bahwa bila
laju fluida tinggi, maka tekanan
fluida akan rendah,
dan bila
laju fluida rendah, maka tekanan
fluida akan tinggi.
Sipil Itenas 2008 Page 46
08 Fluida
Fisika-Giancoli,
hlm 344~346

Sipil Itenas 2008 Page 47


08 Fluida

no. 10-5, hlm 358


Fisika-Giancoli,
Sipil Itenas 2008 Page 48
08 Fluida

Sipil Itenas 2008 Page 49


08 Fluida
Fisika-Giancoli,
no. 10-13, hlm 358

h =tinggi barometer alkohol ?

Jawab :
Berapakah nilai
alkohol

Sipil Itenas 2008 Page 50


08 Fluida

no. 10-21, hlm 359


Fisika-Giancoli,
22,9 cm
25 cm

x
Hidrometer di air Hidrometer
(contoh 10-7) di tong fermentasi
Sipil Itenas 2008 Page 51
08 Fluida
Jawab 08-03 :

Sipil Itenas 2008 Page 52


08 Fluida

Sipil Itenas 2008 Page 53


08 Fluida

Fisika-Giancoli,
no. 10-29, hlm 360

Sipil Itenas 2008 Page 54


08 Fluida
Jawab 08-04 :

Sipil Itenas 2008 Page 55


08 Fluida
Fisika-Giancoli,
no. 10-39, hlm 360

~kunci jawaban 08-05~


F = 139.320 N
Sipil Itenas 2008 Page 56
08 Fluida
Fisika-Giancoli,
no. 10-43, hlm 360

~kunci jawaban 08-06~


Pkeran lantai atas
= 186.658,019 N/m2
= 1,843 atm
Sipil Itenas 2008 Page 57

Anda mungkin juga menyukai