Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

Deskriptif, untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan keluarga

tentang pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan

Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara Tahun 2016.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Dusun Bone Randanan Kelurahan

Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti (Wasis,

2008). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua

keluarga yang berada di Dusun Bone Randanan Keluarahan Tallunglipu

Kabupaten Toraja Utara tahun 2016 yang berjumlah 96 orang.


2. Sampel

26
Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga yang berada di

Lingkungan Bone Randanan Kelurahan Tallunglipu Kabupaten Toraja

Utara tahun 2016, dengan teknik pengambilan sampel ini menggunakan

metode purposive sampling yaitu metode dimana mengambil sampel

berdasarkan yang dikehendaki oleh peneliti berdasarkan kriteria yang

ada yang berjumlah 38 orang.


Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Kriteria Inklusi

1) Bersedia menjadi responden

2) Ibu yang ada pada saat penelitian

3) Ibu yang berda di lokasi penelitian

b. Kriteria Eksklusi

1) Tidak bersedia menjadi responden

2) Ibu yang sakit

3) Ibu yang tidak ada di lokasi pada saat penelitian

berlangsung

D. Pengumpulan Data
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh dari

wawancara dengan menggunakan kuisoner secara langsung.

27
2. Sumber data
a. Data primer
Data primer diperoleh langsung dari responden dengan cara

pengisian kuisoner tentang pengetahuan ibu pencegahan penyakit

DBD.
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari hasil registrasi lingkungan masyarkat

Dusun Bone Randanan Kelurahan Tallunglipu.


3. Cara pengumpulan data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara secara

langsung kepada responden tentang pengetahuan keluarga mengenai

pencegahan penyakit DBD dan data sekunder diperoleh dari hasil

rekapan instansi terkait seperti rekapan penduduk Kelurahan

Tallunglipu.
4. Instrumen pengumpulan data
Instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan menggnakan kuisoner.

Kuisoner adalah alat pengumpulan data yang berisi daftar pertanyaan

yang akan diajukan kepada responden yang telah tersusun dengan baik,

sehingga responden tinggal memberikan jawaban sesuai dengan

petunjuk pengisian kuisoner tesebut.


E. Pengolahan Data
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah secara

manual dengan mengelompokkan hasil pengumpulan data sesuai dengan

tujuan penelitian dan selanjutnya dilakukan analisis. Pengolahan data ini

dikerjakan melalui suatu proses dengan tahapan sebagai berikut:


1. Editing
Setalah kusionner di bagikan dan dikumpulkan kembali akan diperiksa

kelengkapannya.
2. Koding
Setelah data di edit langkah selanjutnya memberi kode sesuai dengan

data yang akan di olah.

28
3. Scoring
Dilakukan dengan memberi nilai sesuai dengan skor yang telah di

tentukan.
4. Tabulasi
Tabulasi data lanjutan dari pengkodean dari proses pengelolaan data

dalam bentuk distribusi frekuensi. Setelah semua proses tersebut diatas

telah dilaksanakan selanjutnya diolah dan di masukkan kedalam tabel

distribusi frekuensi.
F. Analisa Data
Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi

dengan menggunakan rumus:

F
P= x100
N
Keterangan :
P = persentase yang dicari
F = jumlah pengamtan
N = jumlah sampel
G. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip

etik (Dharma. K, 2012), meliputi:


1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity).
Penelitian harus dilakukan dengan menjunjung tinggi harkat dan

martabat manusia. Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk

menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak boleh

ada paksaan atau penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam

penelitian, subjek dalam penelitian berhak mendapatkan informasi yang

terbuka dan lengkap tentang pelaksanaan penelitian meliputi tujuan dan

manfaat penelitian, prosedur penelitian, resiko penelitian, keuntungan yang

mungkin didapat dan kerahasiaan informasi.

29
Setelah mendapat penjelasan yang lengkap dan

mempertimbangkannya dengan baik, subjek kemudian menentukan

apakah akan ikut atau menolak sebagai subjek penelitian. Prinsip ini

tertuang dalam informed concent yaitu persetujuan untuk berpartisipasi

sebagai subjek penelitian.


2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and

confidentiality)
Peneliti merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut

privasi subjek yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang

dirinya diketahui orang lain. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara

meniadakan identitas seperti nama dan alamat subjek dengan diganti

kode tertentu (anonymity).


3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice

inclusiviness).
Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa

penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan

secara profesional. Sedangkan prinsip keadilan mengandung makna

bahwa penelitian memberikan keuntungan dan beban secara merata

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan subjek.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harm and benefits)


Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap penelitian harus

mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi subjek

penelitian dan populasi dimana hasil penelitian akan diterapkan

(beneficience). Meminimalisir resiko/dampak yang merugikan bagi

subjek penelitian (nonmaleficience).


5. Protection discomfort (perlindungan dan kenyamanan)

30
Selama pengambilan data peneliti berusaha menjaga kenyamanan

informan dengan melakukan wawancara ditempat yang diinginkan

informan dan waktu yang ditentukan oleh informan.

31

Anda mungkin juga menyukai