Anda di halaman 1dari 4

MATERI SEMINAR REMAJA/PEMUDA

Standar Kompetensi : 3. Memahami Penyimpangan Sosial


Kompetensi Dasar : 3.1.Mengidentifikasi Berbagai Penyakit Sosial ( miras, judi, narkoba, HIV/AIDS, PSK, dan
sebagainya) Sebagai Akibat Penyimpangan Sosial Dalam Keluarga Dan Masyarakat.

I. PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT


A. Pengertian penyimpangan sosial
Penyimpangan (deviation) merupakan perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri
(conformity) terhadap kehendak masyarakat.
Secara nyata kita mungkin sering menyaksikan adanya orang-orang yang melanggar
norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berkembang dan dianut oleh masyarakat. Perilaku
seperti ini disebut perilaku menyimpang dan merupakan penyimpangan sosial .
Penyimpangan sosial adalah suatu tindakan atau perilaku individu atau kelompok
masyarakat yang tidak sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku di
masyarakat.
Berikut beberapa definisi tentang penyimpangan sosial menurut para ahli sosial, antara
lain :
1. Bruce J. Cohen, berpendapat bahwa perilaku menyimpang sebagai perilaku yang
tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu
dalam masyarakat
2. Robert M. Z. Lawang, berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah suatu
tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial
3. James W. Van Der Zaden, berpendapat bahwa penyimpangan perilaku merupakan
perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai perilaku tercela dan diluar
batas toleransi.
Secara umum penggolongan perilaku penyimpangan terdiri atas tiga macam, yakni :
a. Tindakan noncomform, merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan
norma yang ada. Misalnya, membolos atau meninggalkan pelajaran saat kegiatan
belajar mengajar di kelas
b. Tindakan anti sosial atu asosial, merupakan tindakan melawan kebiasaan
masyarakat atau kepentingan umum. Misalnya, keinginan untuk bunuh diri,
penyimpangan seksual (homo seksual dan lesbian) serta tidak mau berteman.
c. Tindakan kriminal, merupakan tindakan yang melanggar aturan hukum tertulis dan
mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Misalnya, perampokan,
pembunuhan, korupsi maupun pemerkosaan.
B. Bentuk Bentuk Penyimpangan Sosial
1. Berdasarkan proses terjadinya.
Menurut Lennert (1951) bahwa tindakan seseorang dianggap menyimpang
berdasarkan pengalaman melakukan tindakan tersebut dibagi menjadi dua, yakni :
a. Penyimpangan primer (primary deviance)
Dimulai dari penyimpangan kecil yang mungkin tidak disadari
Bersifat temporer (sementara), artinya tidak dilakukan secara berulang-ulang.
Misalnya, mengendarai kendaraan bermotor melampaui batas kecepatan
maksimal yang sudah ditetapkan, mengambil jambu/buah pohon milik tetangga
tanpa ijin pemiliknya, menunda membayar iuran listrik/telepon/pajak, ngebut
dijalan raya karena kepentingan yang mendesak.
b. Penyimpangan sekunder (secundary deviation)
Merupakan penyimpangan sosial yang nyata dan dilakukan secara berulang-
ulang bahkan menjadi kebiasaan dan menunjukkan ciri khas sesorang atau
kelompok.
Merupakan tingkatan dari penyimpangan primer.Misalnya :
seorang peminum yang serin g mabuk-mabukan, baik di pesta, tempat
umum maupun di rumah sehingga ia dijuluki sebagai pemabuk.
Seorang yang melihat dompet tergeletak begitu saja , kemudian
mengambilnya (mencurinya) meskipun belum tentu awalnya orang tersebut
memiliki niat untuk mencuri
Ingat kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat , tetapi karena
ada kesempatan.
2. Penyimpangan Sosial Berdasarkan Pelakunya
a. Penyimpangan individu (individual deviation)
Dilakukan oleh individu/personal tanpa bersama orang lain/ bertindak
sendiri. Misalnya, anak Sulung yang menguasai harta warisan orang
tuanya tanpa mau membagikannya dengan saudara lain.
Dibedakan atas tiga macam :
1) Tindakan yang merugikan orang lain, tetapi tidak merugikan diri
sendiri, misalnya seseorang yang gemar menyanyi dan menyanyi
dimana saja , pada hal suaranya tidak bagus sehingga orang lain
merasa terganggu.
2) Tindakan yang merugikan diri sendiri, tetapi tidak merugikan orang
lain. Misalnya, seorang pemakai narkotika dan obat-obatan
terlarang (narkoba).
3) Tindakan yang merugikan diri sendiri dan juga merugikan orang
lain. Misalnya, seorang pemakai narkoba yang kecanduan, tetapi
tidak memiliki uang untuk membeli narkoba lagi. Ia bisa mencuri
dan merampas barang-barang berharga milik orang lain.

Menurut Arief Heridiyanto, penyimpangan individu dapat dikategorikan


dengan kadar penyimpangan berikut :
1) Tidak memetuhi nasihat orang tua agar mengubah pendirian yang kurang
baik, penyimpangannya disebut pembandel
2) Tidak taat kepada orang-orang yang berwenang di lingkungannya,
penyimpangannya disebut sebagai pembangkang.
3) Melanggar norma-norma yang umum berlaku, penyimpangannya disebut
pelanggar
4) Mengabaikan norma-norma umum, menimbulkan rasa tidak aman atau tidak
tertib, kerugian harta benda atau jiwa dilingkungannya, penyimpangannya
disebut perusuh atau penjahat.
b. Penyimpangan kelompok/kolektif (group deviasion)
1) Adalah penyimpangan yang dilakukan secara bersama-sama
2) Dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma/aturan
kelompoknya yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam
masyarakat
3) Terjadi akibat pergaulan atau teman.
4) Misalnya, kelompok pengedar narkoba, kelompok pencopet, tawuran
pelajar, kebut-kebutan antar geng.
c. Penyimpangan campuran (mixture of both deviation)
1) Adalah penyimpangan yang diawali dari penyimpangan individu ,
kemudian mempengaruhi orang lain , sehingga orang lain juga ikut serta
melakukan tindakan menyimpang
2) Contohnya; sindikat narkoba, uang palsu, demonstrasi yang berkembang
menjadi amuk massa.

3. Penyimpangan Sosial Berdasarkan Sifatnya.


a. Penyimpangan bersifat positif, adalah perbuatan yang dianggap menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dimasyarakat, tetapi tindakan tersebut memiliki nilai
positif karena mengandung unsur inovatif, kreatif. Disebut juga pelanggar norma
kelaziman (kebiasaan) sekalipun tidak ada sanksi yang dikenakan karena bernilai
positif. Misalnya, seorang ibu yang bekerja sebagai buruh bangunan atau sopir bis /
bemo.
b. Penyimpangan negatif, adalah bentuk penyimpangan individu atau kelompok yang
melanggar norma-norma sosial, dipandang buruk dan dapat melanggar sistem
sosial yang ada. Pelanggaran ini cenderung terkait dengan pelanggaran terhadap
hukum tertulis, UU, peraturan pemerintah (PP), perda, perdes, dll. Sanksinya tegas.

4. Penyimpangan Sosial Berdasarkan Faktor Penyebabnya.


a. Faktor dari dalam (faktor intern)
Faktor dari dalam penyebab penyimpangan sosial adalah intelegensi /kepintaran
(tingkat kecerdasan), usia, jenis kelamin, dan kedudukan seseorang dalam
keluarga, Sikap mental yang tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa, keinginan
dipuji, dorongan kebutuhan ekonomi.
Contoh :
1) Orang yang semakin tua memiliki kecenderungan untuk pikun (cepat
lupa), sering mudah tersinggung
2) Intelegensi yang tidak normal akan menjadi penghambat interaksi dengan
orang lain. Contohnya, orang gila, stress/ depresi.
b. Faktor dari luar ( faktor eksternal )
Faktor dari luar penyebab penyimpangan sosial adalah kehidupan rumah tangga
(keluarga), pendidikan disekolah, pergaulan dan media massa. Terdiri atas dua
macam :
1) Dari dalam keluarga, antara lain :
Biologis
~ Cacaro Lomroso (1835-1909) berpendapat bahwa perilaku
menyimpang disebabkan oleh faktor biologis, seperti adanya
kelainan-kelainan pada bentuk tengkorak, dahi, rahang, dan tulang
pipi seseorang/ manusia.
~ Sesorang melekukan kejahatan karena pengaruh keadaan
biologis sehingga mempengaruhi jiwanya sejak lahir. Misalnya,
orang dengan bentuk muka alis menyambung dan rahang
menonjol, memiliki kecenderungan mencopet, mencuri,
membangkang.
Psikologis
~ Sisi psikologis menjelaskan sebab terjadinya kecenderungan
untuk melakukan penyimpangan. Penyimpangan terjadi oleh karena
pengalaman traumatis yang dialami seseorang. Contohnya :
Anak yang mendapat kekerasan fisik dalam keluarga akan
menjadi traumatis
Anak bungsu (anak tunggal) yang dimanjakan secara
berlebihan oleh orang tua dalam keluarga.
Adanya keluarga besar dengan jumlah keluarga yang banyak,
yang terkadang menimbulkan tekanan ekonomi karena
beragam kebutuhan/keinginan anak tidak terpenuhi.

Sosialisasi
~ Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dan utama bagi
seorang individu untuk mengetahui nilai dan norma yang
membentuk kepribadiannya.
~ Jika yang menjadi panutan dalam keluarga melakukan perilaku
menyimpang , ada kemungkinan perilaku tersebut akan ditiru oleh
anggota keluarga yang lain yang sedang belajar tentang kehidupan.
Misalnya, anak korban broken home (perceraian), akan memiliki
kecenderungan meniru tingkah laku orang tuanya.

2) Dari dalam masyarakat


Menurut James W. Van Der Zaden, penyimpangan sosial terjadi karena
faktor-faktor berikut :
a) Longgar atau tidaknya nilai dan norma
Nilai dan norma sosial masyarakat yang satu berbeda dengan norma
dan nilai sosial masyarakat yang lainnya. Misalnya, kumpul kebo di
Indonesia dianggap menyimpang, di masyarakat Barat merupakan hal
yang biasa dan wajar.

b) Sosialisasi yang tidak sempurna


Sosialisasi yang tidak sempurna menimbulkan perilaku menyimpang.
Misalnya, seorang pemimpin yang seharusnya menjadi panutan tetapi
melakukan hal-hal yang tidak menjadi contoh dan teladan dengan
melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. Contoh lainnya, seorang
ketua kelas melanggar aturan dan tata tertib sekolah.

c) Sosialisasi subkebudayaan menyimpang


Terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai kebudayaan
menyimpang. Artinya suatu kebudayaan khusus yang nilainya
bertentangan dengan norma budaya pada umumnya. Misalnya,
masyarakat yang tinggal dilingkungan kumuh umumnya melanggar
etika dan estetika. Mereka sibuk dengan usaha memenuhi kebutuhan
yang pokok (makan), sering cekcok (masalah ekonomi), dan
membuang sampah sembarangan.

5. Penyimpangan sosial berdasarkan jenisnnya


Menurut jenisnya, penyimpangan sosial dibagi atas lima jenis, yakni :
1) Tawuran atau perkelahian antarpelajar
2) Penyalahgunaan narkoba, minuman keras
3) Hubungan seks diluar, pelacuran, dan HIV/ADIS
4) Tindak Kriminal
Tindak Kriminal adalah tindakan kejahatan atau tindalan yang merugikan orang lain
dan melanggar norma hukum, norma sosial, dan norma agama. Contoh, mencuri,
menodong, menjambret, memeras, membunuh, merusak milik orang lain.
5) Penyimpangan seksual
Dikatakan menyimpang karena melanggar norma-norma yang menjadi panutan
dalam kehidupan masyarakat. Contoh, homo seksual, lesbian, transeksual.

Ringkasan
1. Perilaku anggota masyarakat yang tidak patuh pada tata tertib, nilai, serta norma yang
berlaku disebut penyimpangan sosial.
2. Penyimpangan sosial atau pelaku penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan
oleh siapapun.
3. Perilaku yang digolongkan sebagai penyimpangan, antara lain tindakan nonconform,
tindakan anti sosial dan tindakan kriminal.
4. Proses penyimpangan sosial terjadi karena penyimpangan primer dan penyimpangan
sekunder.
5. Pelaku penyimpangan sosial, antara lain penyimpangan individu dan penyimpangan
kelompok/kolektif.
6. Penyimpangan individu ditinjau dari kadar penyimpangannya, ada pembandel,
pembangkang, dan perusuh atau penjahat.
7. Pelanggaran atau penyimpangan perilaku yang dilakukan manusia dapat mengancam
ketentraman masyarakat.
8. Penyimpangan dalam keluarga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti biologis,
psikologis, dan sosialisasi.
9. Penyimpangan dalam masyarakat dipengaruhi oleh longgar atau tidaknya nilai dan
norma, sosialisasi yang tidak sempurna, serta sosialisasi subkebudayaan yang
menyimpang.
10.Jenis-jenis penyimpangan sosial dalam masyarakat, antara lain minuman keras,
narkoba, perjudian, dan pekerja seks komersial (PSK/pelacuran).

**## fetras ##**


**## 20151202 ##**

Anda mungkin juga menyukai