informasi dan pengetahuan melalui Internet, mengubah masyarakat menjadi customer yang lebih kritis. Mereka sangat tahu apa saja yang menjadi haknya. Sedikit saja harapannya tidak terpenuhi bisa membuat mereka merasa kecewa. 1st Financial Training Services menyebutkan bahwa 96% customer yang kecewa dengan perusahaan kita memilih untuk diam dan tidak mengajukan komplain. Dan, 91% di antara mereka memilih pindah ke kompetitor dan tak pernah kembali pada bisnis kita. Artinya, customer yang mau meluangkan waktu untuk menyampaikan komplainnya kepada kita adalah customer yang masih memiliki iktikad baik untuk melanjutkan hubungan bisnisnya dengan perusahaan kita. Maka, kemampuan untuk menangani komplain mereka dengan efektif menjadi hal yang sangat penting dan mendesak. Pengabaian terhadap komplain hanya akan menimbulkan snowball effect. Ia akan menggelinding liar dan memiliki kekuatan yang menghancurkan. Kesalahan dalam menangani komplain seperti sikap yang kurang peduli atau hanya terpaku pada aturan baku perusahaan juga akan membuat kita kehilangan customer tersebut untuk selamanya. Masalahnya, banyak orang takut menangani komplain. Mereka tidak cukup siap untuk menahan sakit hati dimarahi dan tak punya pengetahuan yang cukup mengenai langkah-langkah efektif menangani komplain. Ibarat diminta berperang, mereka tak punya senjata. Bunuh diri namanya. Buku ini memberikan panduan yang mudah untuk Anda menangani komplain. Memahami alasan customer complain, akan memudahkan Anda memilih cara yang tepat untuk menanganinya. Mengenali tipe customer yang berbeda dan cara mereka mengajukan komplain juga akan membuat Anda lebih siap secara mental dalam menanganinya. Maka, Anda akan punya kesempatan untuk mengubah complaint menjadi compliment.
CV_Hearty Complaint.indd 1 1/1/01 12:16 PM
Makin teredukasinya masyarakat dan makin mudahnya mengakses segala informasi dan pengetahuan melalui Internet, mengubah masyarakat menjadi customer yang lebih kritis. Mereka sangat tahu apa saja yang menjadi haknya. Sedikit saja harapannya tidak terpenuhi bisa membuat mereka merasa kecewa. 1st Financial Training Services menyebutkan bahwa 96% customer yang kecewa dengan perusahaan kita memilih untuk diam dan tidak mengajukan komplain. Dan, 91% di antara mereka memilih pindah ke kompetitor dan tak pernah kembali pada bisnis kita. Artinya, customer yang mau meluangkan waktu untuk menyampaikan komplainnya kepada kita adalah customer yang masih memiliki iktikad baik untuk melanjutkan hubungan bisnisnya dengan perusahaan kita. Maka, kemampuan untuk menangani komplain mereka dengan efektif menjadi hal yang sangat penting dan mendesak. Pengabaian terhadap komplain hanya akan menimbulkan snowball effect. Ia akan menggelinding liar dan memiliki kekuatan yang menghancurkan. Kesalahan dalam menangani komplain seperti sikap yang kurang peduli atau hanya terpaku pada aturan baku perusahaan juga akan membuat kita kehilangan customer tersebut untuk selamanya. Masalahnya, banyak orang takut menangani komplain. Mereka tidak cukup siap untuk menahan sakit hati dimarahi dan tak punya pengetahuan yang cukup mengenai langkah-langkah efektif menangani komplain. Ibarat diminta berperang, mereka tak punya senjata. Bunuh diri namanya. Buku ini memberikan panduan yang mudah untuk Anda menangani komplain. Memahami alasan customer complain, akan memudahkan Anda memilih cara yang tepat untuk menanganinya. Mengenali tipe customer yang berbeda dan cara mereka mengajukan komplain juga akan membuat Anda lebih siap secara mental dalam menanganinya. Maka, Anda akan punya kesempatan untuk mengubah complaint menjadi compliment.