Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN RABIES

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Rabies atau penyait anjing gila adalah penyakit hewan bersifat zoonosis
(menular ke manusia). Lebih dari 55.000 kasus rabies pada manusi di laporkan
setiap tahun di dunia.
Rabies disebabkan oleh virus rabies dari genus Lyssavirus, memiliki ukuran
diameter 75nm dan panjang 18nm. Virus rabies dikeluarkan bersaa ai liur hewan
yang terinfeksi dn ditularkan melalui gigitan, cakaran atau melalui kulit yang terluka.
Kasus klinis rabies pada hewan maupun manusia selalu berakhir dengan kematian.
Penyakit rabies menimbulkan dampak psikologis seperti kepanikan, kegelisahan,
kekhawatitar, kesakitan dan ketidaknyamanan pada orang-orang yang terpapar.

2. Tujuan

a. Tidak adanya kasus kematian karena rabies


b. Menurunnya kasus gigitan hewan menular rabies
c. Terlaksana penanganan pasien gigitan hewan penular rabies sesuai standar

BAB II
TATA LAKSANA RABIES

1. Rabies atau dikenal penyakit anjinggila adalah penyakit infeksi yang bersifat akut
pada susunan saraf.

2. Pada hewan, penyakit rabies dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu bentuk diam atau
tenang (Dumb Rabies) dan bentuk ganas (Furious Rabies).
Tanda-tanda rabies bentuk diam atau tenang (Dumb Rabies)

a. Suka bersembunyi ditempat yang gelap dan sejuk


b. Terjadi kelumpuhan tubuh, hewan tidak dapat mengunyah dan menelan
makanan, rahang bawah tidak dapat dikatupkan dan air liur menetas berlebihan
c. Kejang berlangsung singkat dan kadang sering tida terlihat
d. Tidak ada keinginan menyerang atau mengigit, kematian akan terjadi dalam
beberapa jam

Tanda-tanda rabies betuk ganas (Furious Rabies)

a. Hewan menjadi tidak ramah, agresif dan tidak lagi menurut pemiliknya
b. Air liur berlebihan, nafsu makan hilang, suara mejadi parau
c. Menyerang dan menggigit apa saja yang dijumpai
d. Bila berdiri sikapnya kaku, ekor dilengkukan kebawah erut diantara kedua
paha belakangnya.
e. Anak anjing menjadi lebih lincah dan suka bermain, tetapi bila dipegang akan
menggigit dan menjadi ganas dalam beberaapa jam.
f. Kejang-kejang kemudian lumpuh, biasanya setelah4-7 hari timbul gejala atau
paling laa 12 hari setelah pengigitan.

3. Tanda-tanda rabies pada manusia

a. Stadium permulaan rabies sulit diketahui, sehingga perlu diperhatikan riwayat


gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing dank era.
b. Timbul gejala-gejala lesu, nafsu makan hilang, mual, demam tinggi, sakit kepala
dan tidak bias tidur.
c. Rasa nyeri ditempat bekas luka gigitan dan nampak kesakitan serta menjadi
gugup, bicara tidak karuan dan selalu ingin bergerak.
d. Rasa takut ada air yang berlebihan, peka suara keras dan cahaya serta udara.
e. Air liur dan air mata eluar berlebihn, pupil mata membersar.
f. Kejang-kejang lalu mengalami kelumouhan dan akhirnya meninggal dunia.
g. Biasanya penderita meninggal 4-6 hari setelah gejala-gejala atau tand-tanda
pertama timbul

4. Cara penularan

Semua hewan berdarah panas rentan erhadap rabies serta berpotensi


menularkan rabies pada manusia. Hewan-hewan yang biasa menyebarkan penyaki
rabies adalah anjig, kucing, kera. Lebih dari 90% kasus rabies pada manusia
ditularkan oleh anjing.
Pada hewan penderita rabies, virus terdapat disusunan syaraf pusat dan
ditemukan dengan jumlah banyak pada air liurnya. Virus ditularkan ke hewan lain
atau ke manusia melalui luka gigitan hewan penderita rabies dan luka yang terkena
air liur hewan atau manusia penderita rabies.
Masa inkubasi penyakit rabies pada hewan timbul kurang lebih 2 minggu (10-
14hari) setelah gigitan hewan raies. Sedangkan pada manusia 2-3 minggu sampai 1
tahun, tergantung pada lokasi luka gigitan (jauh dekat nya luka dengan susunan
syaraf pusat), banyaknya saraf pada sekitar luka gigitan, pathogenitas dan jumlah
virus yang masuk melalui uka gigitan, jumlah luka gigitan, serta dalam dan parahnya
bekas gigitan.

5. Penanganan kasus hewan penderita rabies

Seseorang yang digigit hewan penderita rabies penanganan yang dilakkukan harus
ditangani dengan secepatnya dan sesegera mungkin, hal tersebut bertujuan untuk
mengurangi efek maupun mematikan virus rabies yang masuk ketubuh melalui luka
gigitan :

a. Usaha yang paling efektif untuk dilakukan adalah dengan segera mencuci luka
gigitan dengan air bersih dan sabun atau deterjen selam 5 10 menit dibawah
air mengalir atau diguyur, lalu dikeringkan dengan air yang bersih.
b. Luka diberi antiseptik ( Obat luka yang tersedia misalnya Betadine, obat merah,
alcohol 70% ) lalu dibalut dengan pembalut yang bersih.
c. Penederita luka gigitan harus segera dibawa kedokter, Puskesma atau Rumah
sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan sementara maupun perawatan
lebh lanjut, sambil menunggu hasil observasi hewan tersangka rabies.
d. Walaupun sudah dilakukan pencucian luka gigitan, penderita harus dicuci
kembali lukanya di Puskesmas atau Rumah sakit umum.
e. Luka gigitan dibalut longgar dan tidak dibbenarkan dijahit, kecuali pada luka yang
sangat parah. Jika keadaan terpaksa penjahitan, maka harus diberikan serum
anti rabies ( SAR ) sesuai dosis. Selain itu dipertimbangkan perlu tidaknya
pemberian Vaksin anti tetanus, maupun Antibiotik dan analgetik.

Hewan hewan yang menggigit manusia an dicurigai menerita rabies, maka harus
diambil tindakan sebagai berikut :
a. Hewan yang menggigit harus ditangkap dan dilaporkan ke instansi terkait ( Dinas
peternakan dan pertanian ) untuk dilakukan observasi dan diperiksa
kesehatannya selama 10 14 hari.
b. Jika mati maka kepala anjing tersebut dikirim ke laboratorium untuk didiagnosa
penyebab kematian, tetapi bila hasil observasi negatif rabies yaitu hewan tetap
hidup, maka hewan di vaksinasi anti rabies.
c. Hewan pasca operasi dan sudah disuntik rabies, dapat dikembalikan pada
pemiliknya. Apabila tidak diketahui pemiliknya ( Hewan liar ) maka hewan dapat
dimusnahkan atau diberikan pada orang yang berminat memelihara.
d. Bila hewan yang mengggigit sulit ditangkap, maka hewan harus dibunuh dan
diambil kepalanya untuk dilakukan peneriksaan laboratorium.
e. Bila hewan yang menggigit tidak dapat ditemukan, maka orang yang mengalami
ggigta harus dibawa ke rumah sakit atau puskesmas.

6. Pengobatan

Pada hewan tidak ada pengobatan yang efektif, sehingga apabila hasil diagnosa
positif rabies diindakasikan mati. Sedangkan pada manusia dapat dilakukan
pengobatan Pasteur. Pembberian VAR dan SAR sesuai dengan prosedur standar
operasi ( SOP ).

7. Pencegahan rabies

Kasus Zoonosis yaitu penyakit menular dari hewan ke manusia, cara


penanganan dan pencegahannya ditunjukan pada hewan penularnya. Pada
manusia, Vaksin rutin diberikan kepada orang orang yang pekerja dengan resiko
tinggi, seperti Dokter hewan, pawing binatang, peneliti husus hewan dan lainya.

Selain itu pencegahan rabies pada hewan dapat dilakukan dengan cara :

a. Memelihara hewan anjing dan lainnya dengan baik dan benar. Jika tidak
dipelihara dengan baik, dapat diserahkan dengan Dinas Peternakan atau para
pencinta hewan.
b. Mendaftarkan anjing kekantor Kelurahan desa atau Petugas Dinas peternakan
setempat.
c. Pada hewan virus rabies dapat ditangkal dengan vaksinasi secara rutin satu
sampai dua kali setahun tergantung vaksin yang digunakan, ke dinas
peternakan, pos kesehatan hewan atau dokter hewan praktek.
d. Semua anjing kucing yang potensial terkena, divaksin setelah umur 12 minggu,
lalu 12 bulan setelahnya, dilanjutkan dengan tiap 3 tahun dengan vaksin untuk 3
tahun, untuk kucing harus vaksin inaktif
e. Penangkapan / eleminasi anjing, kucing, hewan lain yang berkeliaran ditempat
umum dan dianggap membahagiakan manusia.
f. Pengamanan dan pelaporan terhdap kasus gigitan anjing, kucing dan hewan
yang dicurigai menderita rabies.
g. Penyuluhan kepada masyrakat tentang penyakit rabies.
h. Menempatkan hewan didalam kandang, memeperhatikan serta menjaga
kebersihan dan kesehatan hewan.
i. Setiap hewan yang beresiko rabies harus diikat / dikandangkan dan tidak
dibiarkan hewan bebas berkeliaran.
j. Menggunakan rantai pada leher anjing dengan panjang tidak lebih dari 2 meter
bila tidak dikandang atau saat diajak keluar halaman rumah.
k. Tidak menyentuh atau memberi makan hewan yang di temui dijalan.
l. Daerah yang sudah rabies, harus mencegah masuknya anjing, kucing atau
hewan sejenisnya dari daerah yangbtertular rabies.

Anda mungkin juga menyukai