Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi (depletion
region) ditandai dengan huruf
W. Pada daerah deplesi ini terdapatbanyak keadaan terisi (hole+elektron). Baik
elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut dengan pembawa
muatan minoritas (minority charge carriers) karena keberadaannya di jenis
semikonduktor yang berbeda.
Perbedaan muatan pada daerah deplesi ini menimbulkan medan listrik internal E da
ridaerah positif ke daerah negatif pada daerah deplesi. Medan
yang dibentuk menghasilkan suatuarus I melewati sambungan, dan juga memberi m
uatan ke daerah tipe-p dan tipe-n. Ini terjadikarena elektron akan disapu ke daerah ti
pe-n dan hole ke daerah tipe-p.
monokristal
polikristal
thin film
dari ketiga teknologi itu dapat dibedakan dengan tingkat eficiensinya dan monokristal merupakan
fotovoltaik yang memiliki eficiency tertinggi saat ini, namun dari segi ekonomi masih sangat mahal
dibandingkan dengan polikristal.
suatu panel solar cell tersusun dari cell-cell surya kemudian terbentuk
modul-modul surya dan dari modul surya terbentuk dalam satu array.
dari sertiap cell mempunyai tegangan dan daya masing-masing sehingga bila kita rangkaikan atau
kita susun maka akan terbentuk kapasitas solar cell yang kita butuhkan.
Dari keadaan seri ini didapatkan tegangan solar cell dijumlahkan apabila
dihubungkan seri satu sama lain:
Vtotal = V1+V2+V3 dsbArus solar cell sama apabila dihubungkan seri satu sama
lain:
Itotal = I1 = I2 = I3 = dsb
Rangkaian paralel modul fotovoltaik di dapat apabila terminal kutub positif dan
negatif sel surya dihubungkan satu sama lain.
Tegangan sel surya yang dihubungakan paralel sama dengan satu sel surya.
UTOTAL = U1 = U2 = U3 = Un
Arus yang timbul dari hubungan ini langsung
dijumlahkan.
ITOTAL = I1 + I2 + I3 + In
Charge controller
Charge control atau charge regulator merupakan komponen penting pada rangkaian solar cell,
dimana charge control mempunyai fungsi utama yakni menjaga atau mengamankan komponen
penting pada rangkaian solar cell yaitu Baterai.
Umumnya solar cell yang tegangan 12 volt mempunyai tegangan output 16-21 volt, sehingga apabila
tidak menggunakan Charge Control maka baterai akan rusak oleh over-charging dan ketidakstabilan
tegangan yang dikeluarkan oleh solar cell. dan baterai 12 volt di charge pada tegangan 14 -14.7 volt
hal yang perlu diperhatikan saat akan meggunakan charge control yakni:
tegangan atau voltage 12 Volt DC / 24 Volt DC
Kemampuan arus dari charge control misalnya : 10 ampere, 20 ampere, dsb.
full charge dan low voltage cut.
Solar Charge Controller biasanya terdiri dari: 1 input yang terhubung dengan output
solar cell, 1 output yang terhubung dengan baterai atau aki dan output yang
terhubung dengan beban (load) dc. arus listrik dc baterai tidak mungkin masuk ke
solar cell karena biasanya sudah terpasang "diode protection" yang berfungsi
melewatkan arus solar cell ke baterai bukan sebaliknya.
BATERAI
Jenis ini disebut juga baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable bateries) jika telah habis
arus listriknya.
Sedangkan baterai sekunder terbagi lagi menjadi 2 jenis yakni baterai basah dan
baterai kering. Baterai yang biasa digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya
adalah baterai sekunder (baterai basah / kering), yaitu baterai yang dapat diisi dan
dikosongkan berulang ulang.
Jenis Baterai Volt(V) Penggunaan yang umum
CD/MD/MP3 players, mainan, game elktronik,
Rechargeable Alkaline 1,5 camera, senter, remote control dan lampu listrik
tenaga matahari
Ni-MH 1,2 Digital camera, mainan remote control
Ni-Cd 1,2 Alat pertukangan
Notebook, PDAs, handphone, camcorder, digital
Li-ion 3,6-3,7
camera
Aki mobil, UPS, lampu tenaga surya, mobil golf,
Lead-acid 12
pelayaran.
Hal hal yang perlu mendapat perhatian dari peralatan baterai ini adalah:
a) Kapasitas
Satuan kapasitas suatu baterai adalah ampere hour (Ah). Biasanya informasi
ini terdapat pada label suatu baterai, misalnya suatu baterai dengan kapasitas 100
Ah akan penuh terisi dengan arus 1 ampere selamaseratus (100) jam.
b) Penerimaan arus pengisian yang kecil
Baterai harus dapat diisi dengan arus pengisian yang agak kecil (pada cuaca
yang jelek sekalipun), sehingga tidak ada energi surya yang terbuang begitu saja.
c) Efisiensi Ah ( Ah)
Baterai menyimpan dengan jumlah ampere hour, dengan suatu efisiensi Ah (
Ah) dibawah 100 % (biasanya 90 %).
d) Efisiensi Wh ( Wh)
Efisiensi Wh ( Wh) adalah suatu perbandingan energi yang ada dan yang
dapat dikeluarkan. Efisiensi Wh ( Wh) selalu lebih rendah dari efiseinsi Ah ( Ah)
dan biasanya 80 %.
Hal hal yang perlu mendapat perhatian dalam memilih suatu baterai adalah:
Jenis baterai, gunakan jenis baterai untuk PLTS dengan kapasitas yang mampu
memberikanDepth of Discharge (DOD), yaitu kapasitas minimal yang boleh
dikeluarkan (discharge) dari baterai. Umumnya diambil DOD = 0,8).
Tegangan yang dipersyaratkan.
Jadwal waktu pengoperasian dan mampu memasok energi selama 3 4 hari.
Kapasitas (Ah).
Suhu pengoperasian.
Ukuran, bobot dan umur baterai yang mampu mencapai 2 4 tahun.
INVERTER