Anda di halaman 1dari 3

B.

Capaian Atas UU RPJPN

Dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang


ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007, terbagi menjadi 4 tahapan
pada proses pembangunan nasional yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional dalam kurun setiap 5 tahun, meliputi:
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional I (2005-2009)
Selama periode 2005-2009, dengan keras semuanya di tengah berbagai tantangan
dalam negeri dan internasional yang dihadapi, bangsa Indonesia telah berhasil
menciptakan Indonesia yang lebih aman, lebih damai, lebih adil, dan lebih demokratis
serta lebih sejahtera. Keberhasilan pembangunan Indonesia, telah menuai berbagai prestasi
dan penghargaan dalam skala global. Kemajuan dalam pembangunan ekonomi dalam lima
tahun terakhir, telah mampu mengatasi ketertinggalan Indonesia dari negara-negara maju.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005-2009, telah ditetapkan
tiga strategi pembangunan ekonomi, yaitu pro growth, pro jobs dan pro poor. Melalui
strategi pro growth, terjadi percepatan laju pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan
perbaikan distribusi pendapatan (growth with equity). Percepatan laju pertumbuhan ini
ditandai dengan makin banyaknya kesempatan kerja yang tercipta sehingga kemiskinan
menurun. Hal ini membuktikan bahwa strategi pro growth, pro jobs, dan pro poor, telah
memberikan arah pembangunan yang benar dan hasil yang diinginkan. Sementara itu pada
tahun 2005-2008, perekonomian tumbuh rata-rata 6 persen, pada tahun 2009 sampai
triwulan III pertumbuhan ekonomi mencapai rata-rata sekitan 4,2 persen. Percepatan
pertumbuhan ekonomi juga tercermin pada peningkatan pendapatan per kapita masyarakat
Indonesia.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional II (2010-2014)
Kesejahteraan rakyat terus meningkat ditunjukkan oleh membaiknya indikator
pembangunan sumber daya manusia, antara lain meningkatnya pendapatan perkapita,
menurunnya angka kemiskinan dan tingkat pengangguran sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas disertai dengan berkembangnya lembaga jaminan sosial,
dipercepatnya pengembangan pusat-pusat pertumbuhan potensial di luar Jawa. Daya saing
perekonomian meningkat melalui penguatan industri manufaktur sejalan dengan
penguatan pembangunan pertanian dan peningkatan pembangunan kelautan dan sumber
daya alam lainnya sesuai potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih
meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha, peningkatan kualitas dan
relevansi pendidikan, serta penataan lembaga ekonomi yang mendorong prakarsa
masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional III (2015-2019)
Perkembangan ekonomi di Indonesia pada tahun 2015-2016 mengalami penurunan,
misalnya saja pada perkembangan devisa terus mengalami penurunan pada cadangan
devisa Indonesia dan penambahan devisa tidak secepat pengurangan devisa tersebut.
Selain itu, nilai tukar rupiah juga terus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh
ekspor yang mengalami kemunduran, kurangnya kepercayaan investor asing,
lambatnya penanganan permasalahan yang ada. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016
adalah 5,02% dibandingkan 2015 sebesar 4,88 % lebih tinggi.
4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV (2020-2025)
Ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur melalui percepatan pembangunan diberbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berdasarkan keunggulan kompetitif
diberbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing.

C. Capaian Atas Undang-Undang Perpres RPJMN No.2/2015


Sebagai salah satu dokumen yang paling ditunggu oleh publik, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan dari setiap periode
RPJMN mencapai hasil yang berbeda-beda yang dipengaruhi apa yang diinginkan oleh
presiden terpilih sesuai visi dan misinya dalam pembangunan nasional.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, Peraturan Presiden RI Nomor
2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 yang mengatur ketentuan mengenai Jangka waktu
evaluasi RPJMN 2015-2019, pada pasal 4 ayat (3) aturan tersebut disebutkan bahwa evaluasi
dilaksanakan pada paruh waktu dan tahun terakhir pelaksanaan. Dalam RPJMN 2015-2019,
salah satu target pembangunan yang ditetapkan yakni pembangunan makro ekonomi dimana
pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh 6-8 persen. Namun, dalam dua tahun terakhir,
pertumbuhan ekonomi bahkan susah menyentuh level 5 persen yang seiring dengan
melambatnya perekonomian global, hal ini diperlukan evaluasi oleh pemerintah.
Sumber Rujukan:
Yovanda, Yanuar Riezqi. 2017. BPS Catat Ekonomi Indonesia 2016 Tumbuh 5,02%.
(Online), (https://www.google.com/amp/s/ekbis.sindonews.com/newsread/1177333/33/bps-
catat-ekonomi-indonnesia-2016-tumbuh-502-1486356874?espv=1) diakses 18 Maret 2017.

Seputarukm. 2016. Melihat Pembangunan Ekonomi di Indonesia tahun 2015-2016. (Online),


(http://www.seputarukm.com/melihat-pembangunan-ekonomi-di-indonesia-tahun-
2015-2016/) diakses 18 Maret 2017.

Undang-Undang RPJMN 2010-2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional. (Online),
(www.bappenas.go.id) diakses 18 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai