BAB I
PENDAHULUAN
Peralatan-peralatan kimia yang umumnya tidak mudah untuk di dapat dan harganya
yang cukup tinggi menjadi kendala bagi mahasiswa yang telah berbuat kesalahan,
seperti halnya memecahkan buret karena kurang kuatnya pegangan penjepit pada
statif, pemegangan thermometer yang salah, pecahnya labu distilasi karena
pengambilan yang salah saat pemanasan, dan contoh lainnya tentang kesalahan dan
kecelakaan penggunaan alat kimia. Kejadian tersebut dapat dicegah apabila
mahasiswa tersebut mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat kimia dengan baik
dan benar.
BAB II
PERALATAN DASAR LABORATORIUM KIMIA
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari
segala aspek yang berpotensi membahayakan dan menimbulkan penyakit akibat dari
jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja,
dan karakteristik pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya. Tujuannya agar
tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi
sehingga menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi.Tidak
ada sesuatu di tempat kerja yang terjadi secara kebetulan tetapi itu semua memiliki
alasan-alasan yang jelas dan dapat diperkirakan sebelumnya. Pengawasan terhadap
alat maupun terhadap pekerja harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
Fungsi :
a. Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
b. Menampung filtrat hasil penyaringan
c. Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi
3. Gelas Ukur
Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat
dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL
sampai 2 L.
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi dalam jumlah tertentu
4. Pipet
Pipet adalah alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran
bebas. Jenisnya :
a. Pipet seukuran, digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu
secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.
b. Pipet berukuran, berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya.
Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu
secara tepat.
c. Pipet tetes, berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung
bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk
mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
5. Buret
Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya
mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL
dengan skala 0,05 mL.
Fungsi :
Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk
titrasi.
6. Tabung Reaksi
Tabung reaks berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari
kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.
Fungsi :
a. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
b. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
5
7. Kaca Arloji
Kaca arloji terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Fungsi :
a. Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
b. Tempat saat menimbang bahan kimia
c. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
8. Corong
Corong terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti
gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara
menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
Fungsi :
Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
9. Cawan
Cawan terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.
10. Mortar dan pestle
Mortar dan pestle terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat
digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.
11. Spatula
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless
steel atau alumunium.
Fungsi :
a. Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
b. Dipakai untuk mengaduk larutan
12. Batang pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk
cairan di dalam gelas kimia.
13. Kawat kasa
Kawat kasa adalah kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas
dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.
14. Kaki tiga
Kaki tiga besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa
dalam pemanasan.
15. Burner / pembakar spiritus
Burner digunakan untuk memanaskan bahan kimia.
16. Bola hisap
Bola Isap digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Terbuat dari
karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil
udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).
17. Neraca analisis
6
BAB III
PERALATAN KIMIA PENDUKUNG
Selain alat-alat kimia dasar yang umumnya terdapat di laboratorium kimia, kita juga
perlu mengetahui alat-alat kimia pendukung yang menunjang kegiatan di
laboratorium. Alat-alat pendukung tersbut sebagai berikut:
1. Labu Ukur
Labu ukur berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca
dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL
hingga 2 L.
Fungsi:
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
Cara menggunakan :
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan.
Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi,
kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang
tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan
homogen.
2. Labu Bundar
Labu bundar berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar,
ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 .Ukurannya
mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
Fungsi :
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
3. Corong Buchner
Corong Buchner berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter
besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel
agar lebih cepat kering. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring
yang diameternya sama dengan diameter corong.
4. Erlenmeyer Buchner
Erlenmeyer Buchner berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin
mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa
vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm.
8
Cawan petri berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah.
Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang
dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.
8. Botol semprot
Botol semprot berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi
sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan
badan botol sampai airnya keluar.
9. Krusibel
Krusibel berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen
tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.
Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air.
Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus pecah.
10. Statif
Statif terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong,
corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.
11. Klem manice
Klem manice terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk memegang
peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya
dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.
12. Klem bosshead
Klem bosshead terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk
menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.
13. Klem buret
Klem buret terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan
untuk titrasi.
14. Tang krusibel
Tang krusibel terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa
krusibel.
15. Stirrer magnetic
Stirrer magnetic adalah magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.
16. Sentrifuge
Sentrifuge berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.
BAB IV
TEKNIK DASAR DI LABORATURIUM
Kebersihan peralatan laboratorium, baik yang berupa peralatan gelas atau non gelas
seperti bejana polyethylene, polypropylene dan teflon, merupakan bagian yang sangat
mendasar dalam kegiatan laboratorium dan merupakan elemen penting dalam
program jaminan mutu.
Sesuai dengan pernyataan yang sudahdi jelaskan di atas, berikut adalah beberapa
teknik dasar penggunaan dan perawatan peralatan dasar di laboratorium kimia.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Lampiran
1. Beker gelas
4. Pipet
2. Labu Erlenmeyer
7. Kaca arloji
9. Cawan
11. Spatula
13. Kawat kasa
17
26. Krusibel
33. Sentrifuge
27. Statif