Disusun Oleh :
1. Andi Kurniawan
2. Aan Nurhasanah
3. Ade Sudarsono
4. Deasy Andiyanti
5. Dewi Nurmaya
6. Eni Rohayati
7. Engkus Kusliah
8. Iis Indra Yuniasih
9. Jaja Sutarja
10. Jajang Suteja
11. Rini Abriyani
12. Sri Hastuti Meilani
13. Sujana
Disusun Oleh :
1. Andi Kurniawan
2. Aan Nurhasanah
3. Ade Sudarsono
4. Deasy Andiyanti
5. Dewi Nurmaya
6. Eni Rohayati
7. Engkus Kusliah
8. Iis Indra Yuniasih
9. Jaja Sutarja
10. Jajang Suteja
11. Rini Abriyani
12. Sri Hastuti Meilani
13. Sujana
Sri Lestari, S.Kep, Ners, M.Si Yuyun Fitri Rayandini, S.Kep, Ners
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah dengan judul Laporan Praktek Klinik Manajemen Keperawatan di Ruang
Nusa Indah RSUD Majalengka Tahun 2013.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menempuh pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Cirebon.
Penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan
dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih pada yang terhormat :
1. Drs. H. E. Djumhana Cholil, MM, selaku Ketua Yayasan RISE Cirebon.
2. dr. H. Asep Suandi, M.Epid, selaku direktur RSUD Majalengka
3. Mokh. Firman Ismana, M.M, selaku Ketua STIKes Cirebon.
4. Supriatin, S.Kep, Ners, selaku Ketua Program Studi Peofesi Ners STIKes
Cirebon.
5. Sri Lestari, S.Kep, Ners, M.Si, selaku Pembimbing Akademik.
6. Yuyun Fitri Rayandini, S.Kep, Ners, selaku Pembimbing Klinik.
7. Yani Meliani Nalle, AM.Kep, selaku Kepala Ruangan Nusa Indah RSUD
Majalengka
8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Mudah-mudahan bantuan, bimbingan dan budi baik yang telah diberikan
pada penulis mendapat balasan dengan limpahan berkat dan anugrah dari Allah SWT.
Amin...
DAFTAR ISI
Majalengka, September 2013
Penulis
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar................................................................................................ 0
Daftar Isi......................................................................................................... 0
Daftar Tabel....................................................................................................0
Daftar Gambar................................................................................................0
Daftar Lampiran.............................................................................................. 0
0
BAB V PEMBAHASAN............................................................................ 0
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 0
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 1974, rumah sakit
adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit
juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian
medik. Pelayanan kesehatan di rumah sakit berjalan secara sinergis antar
disiplin profesi kesehatan dan non kesehatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi
kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah sakit
merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan
pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat. (Wiwiek, 2008)
Menurut Nursalam (2002), keperawatan sebagai pelayanan yang
professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan
obyektif klien, mengacu pada standard professional keperawatan dan
menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Keperawatan
profesional secara umum merupakan tanggung jawab seorang perawat yang
selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, sehingga dituntut untuk
selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik
(etikal).
Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan, yang
dilaksanakan di sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan
perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu proses
perubahan atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen
tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999).
Sedangkan menurut Gillies (1986), manajemen didefinisikan sebagai suatu
proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2002), merupakan suatu
pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan
menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan,
pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling
berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan
antar manusia, konseptual yang mendukung asuhan keperwatan yang bermutu,
berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa
manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama dalam pengembangan
keperawatan di masa depan, karena berkaitan dengan tuntutan profesi dan
global bahwa setiap perkembangan serta perubahan memerlukan pengelolaan
secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.
Ciriciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain : memenuhi
standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan
keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman bagi pasien
dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta
aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat
diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen
yang baik. (Arwani, 2002)
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral pelayanana keperawatan,
asuhan keperawatan yang bermutu hanya dapat dicapai dengan pengelolaan
asuhan keperawatan yang profesional. Model pemberian asuhan keperawatan
merupakan salah satu pendekatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan
profesional yang menjamin terwujudnya kesinambungan dalam pemberihan
asuhan keperawatan dan akuntabilitas. (Nursalam, 2002)
Ruang Nusa Indah RSUD Majalengka dalam pengelolaan asuhan
keperawatan profesionalnya menerapkan model pemberian asuhan
keperawatan dengan metode TIM, melalui kerja kelompok yang terkoordinasi
dan kooperatif dapat terwujud pemberian asuhan keperawatan yang
menyeluruh lengkap terhadap pasien.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk
memiliki kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan yang
diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Dalam rangka meningkatkan
keterampilan manajerial peserta didik keperawatan selain mendapatkan materi
kepemimpinan dan manajemen keperawatan juga melakukan praktek langsung
di lapangan. Mahasiswa Program Profesi Ners, Program Studi Ilmu
Keperawatan (PSIK), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon
melakukan praktek Stase Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di
Ruang Nusa Indah RSUD Majalengka dengan arahan pembimbing klinik dan
pembimbing akademik.
BAB II
PERSPEKTIF PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANGAN
Data Perawatan
Pasien
Personalia
Peralatan Pengumpul Perenc Pengatu Pengelola Kepemim Pengaw Pengemb
an Data anaan ran an pinan asan angan
Persediaa Pegawai Staf
Riset
n
Informasi ttg Tujuan Bentuk Klasifikasi Kekuasaan : Kendali mutu :
: Sistem : Organisasi : Pasien : Pemecahan Audit
Pasien Standar Uraian Penentuan masalah Penampilan
Pegawai Kebijakan jabatan / kebutuhan Pengambilan kerja
Sumber- Budget pekerjaaa pegawai keputusan Disiplin
sumber n Penjadwalan Mengatasi Hubungan
Evaluasi Penugasan konflik kerja
pekerjaan Penguranga Komunikasi Komputer
Kerja n absen dan sistem sistem
Tim / Penguranga analisis
n pindah
Sumber : Gillies, 1985 Pengemban
gan pegawai
Gambar 2.2 Proses Manajemen Keperawatan Mendukung Proses Keperawatan
Diagnosis Perencanaan Implementasi
Evaluasi
Pengkajian
Pengelolaan Kepegawaian
PROSES MANAJEMEN
Kepala
Ruang
Pasien
2) Model Tim
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang
berbeda-beda dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien.
Perawat ruangan dibagi dalam group kecil yang saling membantu.
Kepala
Ruang
Pasien Pasien
3) Model Primer
Model penugasan dimana 1 orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap askep pasien mulai dari pasien masuk
sampai keluar rumah sakit.
Primary
Nurse
Pasien
C. Lingkup Garapan
Lingkup garapan dari keperawatan adalah pemenuhan kebutuhan
dasar manusia berdasarkan fokus telaah medikal bedah. Maka lingkup
garapan keperawatan medikal bedah meliputi segala gangguan/hambatan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang terjadi akibat perubahan
fisiologis pada satu atau beberapa sistem tubuh yang dialami oleh individu.
Secara umum lingkup garapan keperawatan medikal bedah adalah :
1. Pemberian asuhan untuk memenuhi rasa nyaman klien selama dirawat
2. Pemberian bantuan kepada klien dalam meningkatkan dan memelihara
status kesehatan, deteksi penyakit, dan pencegahan penyakit.
3. Pemberian bantuan kepada klien untuk mencapai kemandirian sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal.
4. Pemberian bantuan kepada klien untuk meninggal dengan damai.
2. Pengelolaan
a. Pengkajian awal post operasi termasuk monitoring keadaan umum,
tanda-tanda vital, aliran cairan IV, jumlah perdarahan, intake dan
output cairan dalam 24 jam pertama.
b. Pemenuhan KDM post operasi
c. Pemeriksaan penunjang post operasi (pemeriksaan darah)
d. Menginformasikan mengenai perkembangan keadaan klien kepada
keluarga dan klien.
e. Mencegah dan mendeteksi komplikasi post operasi.
f. Pencegahan infeksi (perawtan luka menggunakan teknik aseptik dan
antiseptik, pemberian profilaksis).
g. Memulihkan keadaan klien ke kesehatan maksimal dan
meminimalkan ketergantungan setelah operasi.
Bulan
No Uraian Total
Mei Juni Juli
1 Total dirawat 203 164 183 550
2 Hari rawat 653 544 546 1743
3 Lama rawat 486 504 797 1787
4 Pasien keluar
Hidup 177 138 157 472
Mati 3 3 1 7
5 Pasien out 189 145 162 496
Gambar 3.1 BOR Ruang Nusa Indah Periode Bulan Mei, Juni dan
Juli Tahun 2013
65 61.95
60 55.72
53.33 51.8
Persen 55
50
45
Mei Juni Juli Total
Bulan
Gambar 3.2 LOS Ruang Nusa Indah Periode Bulan Mei, Juni dan
Juli Tahun 2013
6 4.9
3.5 3.6
4 2.6
Hari 2
0
Mei Juni Juli Total
Bulan
4 3.3 3.1
3 2.7
2.1
Hari 2
1
0
Mei Juni Juli Total
Bulan
Gambar 3.4 BTO Ruang Nusa Indah Periode Bulan Mei, Juni dan
Juli Tahun 2013
6 5.3
5 4.6
4.1
4
Kali 3
2
1
0
Mei Juni Juli
Bulan
2. Ketenagaan
a. Karakteristik ketenagaan berdasarkan spesipikasi pekerjaan
4 Inventarisasi 1 6,25
Jumlah 16 100
No Diklat Jumlah %
1 Pernah diklat 1 7,69
2 Tidak pernah diklat 12 92,31
Jumlah 13 100
Tabel 3.7 Daftar Inventaris Alat Tenun Ruang Nusa Indah Tahun 2013
Tabel 3.8 Daftar Inventaris Alat Medis Ruang Nusa Indah Tahun 2013
C. Methods
1. Visi dan Misi
a. Visi dan Misi RSUD Majalengka
Visi Menjadi Rumah Sakit Terpercaya dan Pilihan Utama di
Kabupaten Majalengka tahun 2013.
Misi 1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional,
bermutu, terjangkau.
2. Mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana Rumah
Sakit yang mamadai.
3. Mewujudkan peningkatan sumber daya manusia rumah Sakit
4. Mengembangkan system informasi Rumah Sakit berbasis IT
yang handal
Motto REMAJA : Ramah, Efektif, Mudah, Aman, Terjangkau
2. MPKP
a. Penerapan MPKP
Ruang Nusa Indah melaksanakan MPKP dengan metode Tim,
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dalam daftar dinas Ruang Nusa Indah terbagi menjadi 2 tim. Tim 1
terdiri dari Katim 1 orang dan anggota tim 5 orang, dan Tim 2
terdiri dari Katim 1 orang dan anggota tim 5 orang.
Pembagian pasien untuk Tim 1 bertanggung jawab untuk kamar
1A, 1B, 1C, 1D dan 3A. Sedangkan Tim 2 bertanggung jawab
untuk kamar 2A, 2B, 3B dan Isolasi. Tersedia buku laporan pasien
untuk 2 Tim yang diisi lengkap tiap shift yang berisi keadaan
umum, pemenuhan KDM, terafi tindakan yang sudah dan akan
dilakukan pada shift berikutnya. Juga tersedia buku TPRS, buku
therafi dan buku visite untuk 2 tim.
Operan shift dan pengaturan shift tiap hari terbagi menjadi 3 shift,
yaitu shift pagi dari jam 07.00 WIB 14.00 WIB, shift sore dari
jam 14.00 WIB -21.00 WIB dan shift malam dari jam 21.00 WIB
07.00 WIB.
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan metode Tim belum
optimal karena kurangnya tenaga keperawatan.
b. Discharge planning
Berdasarkan hasil angket terhadap 19 pasien, 84,21 % pasien
menyatakan bahwa perawat memberikan penjelasan kepada pasien
dan keluarga tentang perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan
setelah pasien diperbolehkan pulang.
c. Supervisi
Hasil angket tentang kegiatan dilakukan oleh Kepala Ruangan
Nusa Indah dalam MPKP dapat disampaikan sebagai berikut :
Tabel 3.9 Hasil Kegiatan Evaluasi Kepala Ruangan Dalam MPKP di
Ruang Nusa Indah Tahun 2013
1 Perencanaan 59,37
2 Pengorganisasian 54,16
3 Pengarahan 61,53
4 Pengendalian 30
d. Dokumentasi
Hasil evaluasi dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan
terhadap 10 sampel status pasien, yaitu sebagai berikut :
D. Money
Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat langsung
diperoleh melalui amprahan permintaan barang ke depo farmasi.
Penyediaan alat/fasilitas ruangan dapat dilakukan melalui prosedur
permintaan barang yang diajukan kebagian administasi rumah sakit.
E. Marketing
Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti ASKES,
ASKESKIN, kontraktor dan umum.
Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan Kesehatan dan
Rumah Sakit untuk kegiatan praktek klinik mahasiswa.
3.2 Analisa SWOT
Adanya Visi dan Visi dan Misi Adanya kerja sama Meningkatnya sikap
Misi Rumah Sakit Ruangan tidak yang baik antara kritis masyarakat
untuk tersosialisasikan. institusi terhadap mutu
meningkatkan pendidikan pelayanan kesehatan
kualitas kesehatan dan atau keperawatan.
pelayanan. rumah sakit
dalam kegiatan
Jumlah tenaga
Tenaga pelaksana praktek klinik
keperawatan jika
keperawatan di mahasiswa.
dibandingkan
Ruang Nusa
dengan hasil Adanya kebijakan
Indah terdiri dari
perhitungan
S1 keperawatan rumah sakit
menurut rumus
(15,38%) dan memberikan
Gillies masih
Diploma III kesempatan bagi
kurang.
keperawatan perawat untuk
(84,62%). meningkatkan
92,31% tenaga pendidikan.
69,23% tenaga
perawat tidak
keperawatan di
pernah
Ruang Nusa
memperoleh
Indah memiliki
pendidikan/pelatih
pengalaman kerja
an tambahan.
> 5 tahun.
BOR (55,72%) masih
Ruangan bersih,
di bawah standar
nyaman, ventilasi
nasional (75-85%)
cukup dengan
sarana dan
prasara cukup
memadai. Kurang efektifnya
peran kepala
56,25% perawat ruangan dalam
di Ruang Nusa fungsi
Indah merasa pengendalian
puas dengan (kontroling) (nilai
kinerjanya angket 30%).
Pendokumentasian
asuhan
52,63% pasien
keperawatan
merasa puas
kurang efektif dan
dengan mutu
efisien
pelayanan
keperawatan di
Ruang Nusa
Indah.
Dilaksanakanya
MPKP dengan
metode Tim
1 Man
Kurangnya pendidikan dan
pelatihan tambahan bagi 4 3 1 1 1 10 VII
tenaga perawat
Kurangnya jumlah tenaga
4 4 1 1 1 11 VI
pelaksana perawatan
Struktur organisasi belum
disesuaikan dengan MPKP 3 2 5 3 5 18 I
metode Tim
2 Material
Tidak ada daftar pasien yang
dirawat inap di Ruang Nusa 3 2 5 3 4 17 II
Indah
3 Methods
Visi dan Misi ruangan belum
3 3 3 3 3 15 V
tersosialisasikan
Belum adanya pendelegasian
secara tertulis dari Kepala
Ruangan kepada kepala 4 3 3 3 3 16 III
Tim, pada saat kepala
ruangan berhalangan.
Pendokumentasian asuhan 5 3 2 4 2 16 IV
keperawatan belum optimal
Keterangan :
Magnitud (Mg) : kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah
Severity (Sv) : besarnya kerugian yang ditimbulkan
Manageability (Mn) : kemungkinan masalah bisa dipecahkan
Nursing Consent (Nc) : melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya.
BAB IV
PLANNING OF ACTION (POA)
Arwani & Heru Suprayitno. 2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC
Suchri Suarli & Yanyan Bahtiar. 2007. Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan
Praktis. Bandung: Balatin Pratama
LAMPIRAN
N Valid 16
Missing 0
Mean 55.19
Median 58.00
Mode 47a
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kriteri
No Nama Responden Skor Keterangan
Puas Tidak Puas
1 A 66 Median : 58
2 B 62 Puas : jika
3 C 65 skor 58
4 D 62 Tidak Puas :
5 E 62
jika skor
6 F 61
7 G 36 < 58
8 H 45
9 I 45
10 J 47
11 K 58
12 L 58
13 M 54
14 N 68
15 O 47
16 P 47
Jumlah 9 7
Statistics
N Valid 19
Missing 0
Mean 19.11
Median 20.00
Mode 19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kriteri
No Nama Responden Skor Keterangan
Puas Tidak Puas
1 A 19 Median : 20
2 B 21 Puas : jika
3 C 24 skor 20
4 D 25 Tidak Puas :
5 E 22
jika skor
6 F 19
< 20
7 G 15
8 H 19
9 I 21
10 J 13
11 K 19
12 L 19
13 M 23
14 N 22
15 O 20
16 P 20
17 Q 11
18 R 21
19 S 10
Jumlah 10 9