Jika udara dianggap tidak memiliki berat atau berat udara sama dengan
nol, maka berat total dari sampel tanah dapat dinyatakan sebagai berikut :
W = Ws + Ww . Persamaan 2.2
Keterangan :
Ws = berat solid atau berat butiran padat
Ww = berat air
Hubungan volumetrik yang umum digunakan untuk suatu elemen tanah
adalah angka pori (void ratio), porositas (porosity), derajat kejenuhan (degree of
saturation), kadar air (moisture content), bobot isi (unit weight), dan berat jenis
(specific gravity).
Angka pori (e) adalah perbandingan antara volume pori (V v) dengan
volume solid atau material padat (Vs).
e = Vv / Vs ....................
Persamaan 2.3
Porositas (n) adalah perbandingan Antara volume pori (V v) dengan volume
tanah total (Vt).
n = (Vv / V) x 100%
.. Persamaan 2.4
Derajat kejenuhan (Sr) adalah perbandingan antara volume air (Vw)
dengan volume pori (Vv).
Kadar air (w) adalah perbandingan antar berat air (Ww) dengan berat
material padat (Ws).
Bobot isi () adalah nilai berat material padat atau tanah (Ws) per satuan
volume (V).
=w/v .
Persamaan 2.7
= w / v = (ws + ww) / v .
.Persamaan 2.8
Persamaan 2.8 di atas digunakan untuk mengetahui nilai bobot isi basah
(moist unit weight). Sedangakan untuk menentukan nilai bobot isi kering
(dry unit weight), persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
dry = ws / v
Persamaan 2.9
Berat jenis (Gs) adalah perbandingan antara bobot isi material padat (s)
dengan bobot isi air (w) pada temperature ruangan.
Gs = s / w . Persamaan 2.10
B. Klasifikasi Tanah
Berdasarkan ukuran besar butirnya, tanah terbagi menjadi dua jenis, yaitu
tanah berbutir kasar dan tanah berbutir halus. Sistem klasifikasi universal yang
biasa digunakan untuk mengklasifikasikan tanah adalah USCS (Unified Soil
Classification System). Berikut adalah sistem klasifikasi tanah berdasarkan USCS
(ASTM D2487 11) yang membagi tanah menjadi :
a. Tanah berbutir kasar (coarse-grained soil) adalah tanah yang memiliki
besar butir kerikil dan pasir, kurang dari 50% berat sampel tanah lolos
saringan no.200. Simbol yang digunakan untuk pemerian tanah jenis ini
adalah G (gravel) dan S (sand).
b. Tanah berbutir halus (fine-grained soil) adalah tanah yang 50% dari berat
sampel tanah nya lolos saringan no. 200. Simbol yang digunakan untuk
pemerian tanah jenis ini adalah M (silt) untuk lanau anorganik, C (clay)
untuk lempung anorganik, O (organic) untuk lanau dan lempung organik,
dan Pt (Peat) untuk gambut.
1. Untuk tanah gambut, ada tabel klasifikasi sendiri. Untuk tanah jenis
lain, ditentukan dari persentase fraksi yang lolos saringan no. 200.
2. Menentukan fraksi yang tertahan di saringan no.200
R200 = 100 F200
3. Bila R200 50, maka termasuk tanah berbutir halus. Lanjutkan pada
tabel khusus tanah berbutir halus. (Tabel 2.2)
4. Bila R200 > 50, maka termasuk tanah berbutir kasar. Tentukan
persentase tanah yang tertahan pada saringan no.4 dengan rumus :
R4 = 100 F4
Liquid Limit (LL) atau batas cair adalah kandungan air paling
rendah pada suatu massa tanah yang dapat menyebabkan tanah
tersebut bersifat cair kental.
Plastic Limit (PL) atau batas plastis adalah kandungan air paling
rendah paada suatu massa tanah yang dapat menyebabkan tanah
tersebut bersifat plastis.
Shrinkage Limit (SL) atau batas susut adalah kadar air maksimal
yang menyebabkan perubahan volume tanah akan berhenti apabila
dikeringkan secara terus menerus.
Plasticity Index (PI) atau indeks plastisitas adalah selisih Antara
batas cair dan batas plastis suatu tanah. Indeks plastisitas dijelaskan
pada persamaan berikut :
PI = LL PL . Persamaan 2.11
Tabel 2.3 Nilai Indeks Plastisitas dan Jenis Tanah (Das, 1988)
dikandung dalam sampel tanah. Standar pengujian uji ini mengacu pada
ASTM D2216-05. Kadar air tanah atau moisture content (Wn) adalah
perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah (Ww) dengan
berat butiran tanah kering (Ws) yang dinyatakan dalam persen (%).
tanahatau unit weight (). Standar pengujian uji ini mengacu pada ASTM
dalam. Volume ring (V) tersebut adalah data yang kemudian dimasukkan
D854-02. Sampel tanah yang digunakan adalah sampel tanah yang lolos
saringan no.4 dan sudah dikeringkan. Berat jenis tanah adalah nilai
perbandingan berat isi butiran tanah dan berat isi air suling atau aquades.
plastisitas. Indeks plastisitas diperoleh dari selisih antara nilai batas cair
D4318-05.
Uji Batas Plastis
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai batas cair atau plastic
limits suatu jenis tanah. Standar pengujian ini mengacu pada ASTM
D4318-05.
pembagian butir atau gradasi agregat kasar dan agregat halus dengan
butir tanah halus. Prosedur pengujian ini mengacu pada ASTM D1140-00.
persatuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser dalam
menahan tegangan tegangan geser (shear stresses). Tegangan geser bisa terjadi
pada daerah berlereng, daerah timbunan, dan tanah tempat ditanamnya fondasi
bangunan. Apabila nilai tegangan geser pada suatu amssa tanah terus menerus
antara dua permukaan yang melibatkan bidang gelincir, pergesaran, dan gulinagn
partikel-partikel di dalam area yang tergelincir. Oleh karena runtuhan yang terjadi
adalah berupa runtuhan geser, maka kekuatan tanah yang harus diperhatikan
sebagai berikut :
1. Jenis tanah (kerikil pasir lanau lempung)
2. Kadar air (terutama untuk lempung)
3. Jenis beban
4. Kondisi anisotropis
Kekuatan yang dimiliki oleh tanah bersumber dari nilai geseran dalam
tanah (berupa geseran sliding, rolling, dan interlocking antar partikel) dan nilai
kohesi tanah. Kekuatan geser tanah dinyatakan dalam persamaan Coulomb berikut
ini :
S = c + tan ..
Persamaan 2.12
nilai tahanan kohesi dan geser (friksi). Apabila tegangan efektif digunakan
S = c + tan ..
Persamaan 2.13
Keterangan :
Grafik 2.1 Hubungan kuat geser tanah dan tegangan normal efektif (Mohr,
1900)
Untuk mendapatkan nilai-nilai parameter kekuatan geser tanah yang
didapatkan dari kuat geser tanah, perlu dilakukan serangkaian uji atau percobaan
laboratorium terhadap sampel tanah yang diteliti. Uji laboratorium yang umum