Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penulis mengemukakan judul Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan
gangguan Pernafasan Akibat Tubercolusis Paru di Ruang Perawatan XV Rumah
Sakit Dustira Cimahi. Yang menjadi latar belakang dalam pengambilan judul
tersebut untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah II dengan gangguan sistem pernafasan, serta untuk menerapkan teori yang
telah penulis dapatkan dari proses perkuliahan selama semester III Akademi
Perawatan RS. Dustira
Tingginya angka kematian dan kesakitan yang diakibatkan oleh penyakit
tubercolusis, penulis merasa terpanggil untuk mencoba untuk memberikan
asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami penyakit gangguan sistem
pernafasan di ruang XV.

B. Rumusan Masalah
Dalam laporan kasus ini akan membahas tentang Asuhan Keperawatan pada
pasien dengan tubercolusis paru termasuk juga penatalaksanaan penyakit
tersebut, maupun Asuhan Keperawatannya.

C. Ruang Lingkup
Untuk mengenal tentang tubercolusis paru, apa yang menjadi penyebab,
bagaimana perjalanan penyakitnya, organ mana yang diserang dan
penatalaksanaan tubercolusis paru.

D. Tujuan Penulisan
Untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan penerapan proses
keperawatan pada pasien dengan tubercolusis paru, terdiri dari :

1
a. Pengkajian data keperawatan
b. Perencanaan Asuhan Keperawatan pada pasien tubercolusis paru
c. Perumusan diagnosa keperawatan
d. Pelaksanaan tindakan keperawatan
e. Evaluasi asuhan keperawatan
f. Pendokumentasian tindakan keperawatan

E. Cara Memperoleh Data


Dalam menyusun laporan kasus ini penulis memperoleh data dengan cara
wawancara, observasi, kolaborasi serta studi literatur dengan mengidentifikasi
buku-buku penunjang yang ada di perpustakaan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi
Menurut buku perawatan pasien VA FKPP-SPK Se-Jawa Barat 1996 halaman
34, tubercolusis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi bakteri
aerob, gram positif, bakteri asam lemak, mycobacterium tubercolusa. Bakteri ini
sering menyerang pada paru-paru, meskipun dapat menyerang organ-organ lain.
tubercolusis paru pada manusia dapat dijumpai dalam 2 bentuk yaitu :
a. Tubercolusis primer bila penyakit terjadi pada infeksi yang pertama
b. Tubercolusis pasca primer bila penyakit timbul setelah beberapa waktu
seseorang terkena infeksi primer menyembuh dan merupakan hal yang
terpenting karena merupakan bentuk yang paling sering ditemukan dengan
didapatnya sputum yang merupakan sumber penularan/

B. Etiologi
Penyebab tubercolusis paru adalah kuman bahan asam mycobacterium
tubercolusis, mycobacterium bovis.

C. Fatofisiologi
Kuman TBC dalam percikan droplet nuclei mengundang kuman-kuman
TBC, droplet nuclei dikeluarkan oleh TB dengan cara batuk, bersin, bicara
kemudian tersebar di udara. Oleh karena itu penyakit ini merupakan air borne
infection. Basil TB masuk melalui saluran nafas dan menempel pada
permukaan alveoli kemudian basil mulai berkembang reaksi permulaan yang
diakibatkan oleh basil tersebut adalah inflamasi. Kerusakan jaringan akan cepat
yang mengakibatkan pertumbuhan basil dan perluasan inflamasi.

3
D. Pengkajian Fisik
Menurut Martin Doenges (1992, 73), pengkajian data dasar pasien
berdasarkan terjemahan bebas, sebagai berikut :
1) Aktivitas/istirahat
Gejala : Pola hidup monoton, kelemahan, kelelahan, perasaan tidak
berdaya setelah latihan, nyeri dada bila kerja.
Tanda : Dispnea saat kerja
2) Sirkulasi
Gejala : Riwayat merokok, riwayat penyakit keluarga
Tanda : Tekanan darah normal, menurun, kulit/membran mucosa pucat,
dingin
3) Makanan/cairan
Gejala : Mual, muntah, tidak nafsu makan
Tanda : Anorexia
4) Integritas ego
Gejala : Stresor kerja, keluarga, lain-lain
Tanda : Ketakutan, mudah marah
5) Pernafasan
Gejala : Dispnea saat kerja, riwayat merokok
Tanda : Frekuensi pernafasan meningkat, bunyi nafas fatologis

4
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. W
DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN AKIBAT
TUBERCOLUSIS PARU DI RUANG PERAWATAN XV
RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI

1. PENGKAJIAN
a. Biodata
Nama : Tn. W
Umur : 25 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan
Suku bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Cibeber RT 05/03 Cimahi
No. Reg. : 0402040/II/04
Diagnosa : Tubercolusis Paru
Tgl Masuk RS : 09-02-2004
Tgl Dikaji : 10-02-2004

Penanggung Jawab :
Nama : Ny. S
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan : Istri

5
b. Riwayat Kesehatan Klien
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sejak 2 minggu yang lalu klien merasa sesak nafas secara tiba-tiba, dada
terasa sakit, lalu klien memeriksakan ke poliklinik paru di Rumah Sakit
Dustira dan disarankan untuk dirawat.
2. Keluhan Utama Saat di Data
Pasien mengeluh sesak nafas, batuk kering, tidak ada nafsu makan, sehu
badan meningkat, sesak nafas dirasakan semakin berat apabila klien
beraktivitas dan berkurang apabila beristirahat, sesak biasanya dirasakan
pada pagi dan malam hari.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit

d. Struktur Keluarga

Keterangan

Laki-laki

Perempuan

Klien

Serumah

6
Data biologis

No Kebiasaan Di Rumah Di Rumah Sakit


1 Pola Nutrisi 3X sehari, habis porsi, 3X sehari, habis 4 sendok makan,
- Makan jenisnya : nasi, lauk, sayur, diit jenisnya : nasi, daging, sayur,
tidak ada, buah, diit TKTP, Mual ada
- Minum mual ada 2500 cc, air putih
2500 cc, air putih
2 Pola eliminasi
- Defekasi 1x sehari, konsistensi lembek,
1x sehari, konsistensi lembek, warna kuning tengguli
- Urinem warna kuning tengguli 4-5x sehari, warna kuning bening
4-5x sehari, warna kuning bening
3 Pola istirahat dan tidur malam hari 4-5 jam / hari
tidur tidur malam hari 7-8 jam / hari tidur siang hari jam /hari
tidur siang hari 2 jam /hari kadang-kadamh

4 Pola kebersihan mandi 1x sehari dibantu keluarga


mandi 2x sehari sendiri dengan air dengan air hangat
hangat sikap gigi apabila diseka
sikap gigi setelah makan dan
mandi cuci rambut 3x/minggu
cuci rambut 3x/minggu
5 Pola aktivitas
sehari-hari klien pergi bekerja di
pabrik pukul 07.00 s/d pukul
16.00

7
e. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
- Kesadaran : Compos mentis, keadaan klien lemah
- Tanda vital
TD = 110/80 mmhg
N = 100x./mnt
R = 30x/mnt
S = 390C
Autopometri
TB = 160 cm
BB = 49 kg
b) Kepala
Rambut dan kulit kepala : warna hitam, tidak terdapat uban, tidak nampak
alopsia. Rambut dan kulit kepala bersih tidak tampak adanya ketombe, tidak
terdapat lesi ataupun masa.
c) Mata
Bentuk simetris kiri dan kanan. Conjungtiva an anemis, selera an icteno,
reflek pupil pada cahaya ada, tidak menggunakan alat bantu kacamata.
d) Hidung
Bentuk simetris kiri dan kanan, septum di tengah, tampak pernafasan cuping
hidung, tidak terdapat secret, tidak ada pembesaran polip, fungsi penciuman
baik bisa membedakan kayuputih dengan balsem obat, alat bantu pernafasan
terpasang dengan O2 canul nasal 2 lt/mnt
e) Telinga
Bentuk simetris kiri dan kanan. Fungsi pendengaran baik dengan tes bisik
baik, caruinem tidak berlebih, tidak memakai alat bantu pendengaran.
f) Mulut dan pharinx

8
Bentuk simetris atas dan bawah, muosa bibir kering, tidak ada kesulitan
menelan, tidak terdapat lesi, bibir nampak cyanosis. Kelenjar getah bening
tidak teraba, tidak terdapat peningkatan vena sugolaris.
g) Dada
- R. Thorax : Intercostalis datar, pernafasan 30x/mnt
- Paru-paru : Suara nafas weezing, adanya pernafasan cuping hidung,
terpasang O2 canul nasal 2 lt/mnt
- Jantung : Bunyi jantung vesikuler, frekuensi 100x/mnt, terdapat
tarikan dada
h) Axilla
Tidak ada pembesaran lympe, kebersihan cukup
i) Abdomen
Bentuk datar, tidak ada nyeri tekan maupun nyeri lepas, bising usus normal
15x/mnt, turgor baik, hati, ginjal, klien tida ada pembesaran
j) Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas kuku tampak cyanosis, terpasang infus DS 5% 20 gttt/mnt
pada tangan kiri.
Ekstremitas bawah kuku tampak cyanosis, reflek Patela positif, oedim tidak
ada.
k) Genitalia
Genitalia dan anus : Tidak dilakukan pemeriksaan, dengan alasan privacy.
Klien mengatakan tidak ada kelainan tesi ataupun luka
bekas operasi juga haemorhoid.

f. Data Psikologis
1) Status emosi
Klien dapat mengendalikan dirinya tetapi klien menyatakan merasa kasihan
terhadap keluarga karena kegiatannya selalu dibantu oleh keluarga.
2) Konsep diri

9
Klien merasa takut karena penyakit yang dideritanya akan menular pada
anggota keluarga lainnya

3) Gaya komunikasi
Pada dasarnya klien dapat berkomunikasi dengan baik, baik dengan perawat
atau keluarga dan pasien lain.

g. Data Sosial
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : karyawan
Hubungan sosial : baik dengan keluarga maupun lingkungan
Faktor sosial kultural : baik
Gaya hidup : sederhana

h. Data Spiritual
Klien beragama Islam, selama di RS klien rajin melakukan ibadah shalat 5 waktu,
klien yakin kalau penyakitnya itu adalah cobaan semata dari Allah SWT

i. Data Penunjang
Pemeriksaan Hasil Angka Normal Keterangan/Interpretasi
Lab darah
SGOT 21 u/l 16-40 u/l Normal
September Kreatinin 30 u/l 8-53 u/l Normal
Ureum 1,8 mgdl% 0,7-1,5 mgdl% Tidak normal
IED 5 mg/dl 9-23 mg/dl Normal
Hematologi
Hematoglobin 12,4 gr%
Leukosit 6000 rb/mm3 4,0 10,0 Normal
Globulin 8,7 gr% 12,0 10 Normal
Urine
Leukosit 3-5 mg/dl
Entrosit 2-4 mg/dl

10
Epitel 8,15 mg/dl
Warna Jernih, kuning muda

Pemeriksaan radiologi Tanggal 10-02-2004


Foto thorax terdapat corakan awan di kedua parenkim paru di lapangan atau
fibrosis

j. Therapy
Fasorbid 3 x 5 mg
Captropil 3 x 12,5 mg
Erysonte 3 x 500 mg
Ambrokal 3 x 1 ct
Kalbrofil 3 x 1 tab
Infus DS 5% 20 gtt/mnt

k. Analisa Data

No Data Yang Menyimpang Etiologi Masalah


1 DS : Masuknya basil tubercolusis Pola nafas tidak efektif
Klien mengeluh sesak nafas
DO: Infeksi pada alveoli
- Tampak pernafasan cuping hidung
- Bibir tampak cyanosis Penurunan fungsi paru-paru
Kuku-kuku jari kaki dan tangan
-

cyanosis
Pola nafas tidak efektif
- Batuk kering
- Respirasi 30x/mnt
- Terpasang nasal canul 2 lt/mnt
2 DS : Inflamasi Jaringan Paru Gangguan peningkatan
Klien mengatakan badan terasa panas suhu tubuh
mengigil Suhu meningkat
DO:

11
- Suhu klien 390C
- Mulut kering
- Turun panas
3 DS: Mual Nutrisi kurang dari
- Klien mengeluh tidak nafsu makan kebutuhan tubuh
- Klien merasa lemah dan lesu Anorexia
DO:
- Klien tampak lemah Asupan makanan kurang/sedikit
Porsi makan habis 4 sendok makan
-

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4 DS: Masuknya bakteri tubercolusis Gangguan pola aktivitas
- Klien merasa lemah dan lesu kedalam bronchus kemudian sehari-hari
DO: berkembang biak didalam alveolus
- Klien tampak lemah
- Klien besrest Peradangan alveolus
- Klien tidak dapat melakukan
kegiatannya sendiri Virulensi kuman meningkat
Tangan kiri klien terpasang infus 05%
-

Daya tahan tubuh menurun

Prioritas Masalah
1. Pola nafas tidak efektif
2. Gangguan peningkatan suhu tubuh
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Gangguan pola aktivitas sehari-hari

12
RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Tn W.
Umur : 25 tahun
No. Reg. : 0402040/II/04

No Tujuan dan Kriteria Rencana Rasionalisasi


1 Gangguan pola nafas tidak - Atur posisi klien dengan semi - Mengurangi sesak nafas sehingga
efektif dapat teratasi dengan fowler sirkulasi O2 lancar kedalam paru-paru
kriteria: - Latih untuk nafas dengan - Membantu mengeluarkan mukus dan
- Klien tidak sesak nafas batuk efektif melancarkan sirkulasi O2
- Respirasi normal 16- - Selimuti klien dengan kaim - Mencegah terjadinya hipotermie
24x/mnt yang tipis - Mencegah terjadinya henti nafas
- Tidak ada wheezing - Pertahankan pemberian O2 - Mencegah terjadinya inflamasi
- Klien tidak cyanosis melalui nasal canul berlanjut pada organ lain
- Kolaborasi dengan dokter - Membantu membebaskan jalan nafas
tentang pemberian obat-obatan dari mucus
- Lakukan suction jika batuk - Mengurangi cemas pada diri klien
tidak efektif
- Ciptakan suasana yang
nyaman bagi klien

2 Gangguan peningkatan suhu - Berikan banyak minum - Dapat membantu proses evaporasi
tubuh dapat teratasi dengan 2500-3000 cc/hari dengan pengeluaran air kencing
kriteria : - Kompres dengan air es/alkohol - Mempercepat proses evaporasi
0
- Suhu klien normal 36 C pada daerah axila, lipatan
- Badan jklien tidak panas, paha, leher - Agar keringat dapat diserap dan tidak
menggigil - Ganti pakaian dan alat tenun menambah kenaikan suhu badan
dengan kain yang mudah
- Tingkat kemajuan klien atau
menyerap keringat
perkembangan klien dapat terkontrol
- Observasi tanda-tanda vital
klien setiap 2 jam sekali

13
3 Nutrisi kurang dari kebutuhan - Koraborasikan dengan ahli - Kebutuhan kalori didalam tubuh dapat
tubuh dapat teatasi dengan gizi untuk pemberian makanan terpenuhi dan membantu proses
kriteria : TKTP penyembuhan saringan
- Nafsu makan klien - Sajikan makanan yang - Meningkatkan selera makan
bertambah bervariasi dan sajikan dalam
- Klien lebih segar keadaan hangat dengan porsi
- Berat badan meningkat kecil tapi sering
- Nutrisi terpenuhi sehingga - Anjurkan klien untuk minum - Merangsang peristaltik usus sehingga
daya tahan tubuh air hangat sebelum makan dapat meningkatkan selera makan
meningkat

4 Gangguan pola aktivitas sehari- - Anjurkan klien untuk - Agar tidak terjadi kelemahan tonus
hari dapat terpenuhi dengan melakukan olah raga ringan di otot dan mencegah terjadinya
kriteria: tempat tidur kontraktur
- Daya tahan tubuh klien - Bantu klien dalam memenuhi - Kebutuhannya dapat tetap terpenuhi
meningkat kebutuhannya sehari-hari walau dengan bantuan.
- Tubuh lebih segar selama tidak mampu
- Mencegah ketergantungan terhadap
- Mampu melakukan - Biarkan klien mencoba
orang lain.
kegiatan/aktivitasnya melakukan aktivitasnya sendiri
sendiri tanpa bantuan

14
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn W.
Umur : 25 tahun
No. Reg. : 0402040/II/04

No. Dx Tgl/Jam IMPLEMENTASI EVALUASI


1 - Mengatur posisi klien dengan semi - Klien sudah tampak tenang.
10-02-2004 fowler Respirasi klien 24x/mnt
13.00 WIB - Melatih nafas dan batuk efektif - Klien sudah mendapatkan terapi
- Menyelimuti klien dengan kain ambrokal 3x1 ct dan kalbrofil 3x1
yang menyerap keringat tablet
- Mempertahankan pemberian O2 - Suasana dapat memberikan rasa
melalui nasal canul nyaman pada klien
- Mengkolaborasikan dengan dokter
tentang pemberian obat-obatan
- Melakukan suction siku batuk
efektif tidak dapat dilakukan
- Menciptakan suasana yang nyaman
bagi klien
2 - Memberikan banyak minum - Suhu badan klien normal 360C
10-02-2004 2500-3000 cc/hari - Tanda-tanda vital
Pkl. 15.30 WIB - Kompres dengan air es/alkohol pada TD = 110/80 mmhg
daerah axila, lipatan paha, leher N = 90x/mnt
- Mengganti pakaian dan alat tenun R = 24x/mnt
dengan kain yang mudah menyerap S = 360C
keringat
- Mengobservasi tanda-tanda vital
setiap 2 jam sekali
3 - Mengkolaborasikan dengan ahli gizi - Klien diberi makan dengan menu

15
12- untuk pemberian makanan TKTP TKTP yang bervariasi serta
17.00 WIB - Menyajikan makanan yang diberikan dalam keadaan hangat
bervariasi dan menyajikan dalam - Klien mau makan habis porsi
keadaan hangat dengan porsi makan makan
kecil tapi seriing
- Menganjurkan klien untuk
meminum air hangat sebelum
makan
4 - Menganjurkan klien untuk - Klien sudah dapat melakukan
11-02-2004 melakukan olah raga ringan di aktivitasnya sendiri tanpa bantuan
17.00 WIB tempat tidur keluarga maupun perawat.
- Membantu klien untuk memenuhi
kebutuhannya
- Membiarkan klien mencobanya
sendiri

16
CATATAN PERKEMBANGAN

No. Dx Tgl/Jam DATA SUAP/SUAPIER PARAF


1 S : Klien mengatakan nafas masih agak terasa sesak
11-02-2004 O : Nasal canul masih terpasang O2 2 lt/mnt
08.00 WIB A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi lanjutkan
2 S : Klien mengatakan badan tidak terasa panas dan menggigil
11-02-2004 lagi
Pkl. 15.30 WIB O : Suhu badan 360C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 S : Klien mengatakan sudah tidak mual dan nafsu makan
11-02-2004 bertambah
12.00 WIB O : Porsi makan habis porsi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
4 S : Klien mengatakan badan sudah agak kuat untuk melakukan
11-02-2004 kegiatan fisik ringan
13.00 WIB O : Wajah klien tampak cerah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

17
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Tubercolusis paru merupakan suatu gangguan pada saluran pernafasan
yang disebabkan oleh bakteri tahan asam. Mycobacterium yang menyerang
paru-paru dan merupakan penyakit yang menular melalui droplet nuclei atau
infeksi air ludah sehingga mudah dalam proses penularan dari orang yang satu
ke yang lainnya.

B. SARAN
Meninjau dewasa ini cenderung terjadi peningkatan angka kematian
maupun kesakitan oleh tubercolusis paru maka diharapkan masyarakat dapat
mempertahankan sanitasi lingkungan maupun kebersihan dirinya dan
diharapkan juga masyarakat dapat mengenal tanda-tanda penyakit tersebut.
Tindakan dan perhatianlah yang diutamakan dalam pengobatan penyakit yang
membahayakan ini, sehingga apabila pembaca menemukan kasus tersebut
segeralah anda bertindak untuk segera menolong penderita.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Arif Mansjair, dkk, (1999), Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculupais :


FKUI

2. Haznams Kompedium, (1992), Diagnostik dan Terapi Ilmu Pengetahuan, WB


Haznam : Bandung

3. Marilyn E. Doeges, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi:3, Jakarta, Penerbit


Buku Kedokteran EGC, 1992.

19

Anda mungkin juga menyukai