Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS JAMBI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2016/2017

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Semester/SKS : Ganjil (Satu) /2 SKS
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : PGMIPA-U
Sifat Ujian : Take Home
Dosen Pembimbing : Ahmad Fauzan, S.Pd., M.Pd

I. PETUNJUK
a. Bacalah soal dengan cermat dan teliti!
b. Jawablah pertanyaan secara berurutan!
c. Jawaban diketik menggunakan Microsoft Word, Jenis Tulisan Times New
Roman,ukuranTulisan 12 spasi 1,5.
d. Cantumkan literatur yang dibaca, minimal 2 referensi.(jawaban tidak diteriama jika
tidak mencantumkan referensinya)
e. Jawaban dikumpulkan secara kolektif kepada ketua kelasnya/kating paling lambat
tanggal 24 Okt 2016.

II. SOAL

1. Burung garuda merupakan burung mitologis dari agama Hindu dan Budha, yang
memiliki makna yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia, sehingga pada akhirnya di
gunakan oleh bangsa Indonesia sebagai lambang negara Republik Indonesia. Coba
saudara jelaskan :
a. Proses terbentuknya burung garuda sebagai lambang negara?
b. Mengapa burung garuda di artikan sebagai burung yang besar, kuat, dan perkasa?
2. Pancasila memiliki makna lima dasar yang terdapat didalam kitab sutasoma. Coba
saudara jelaskan maksud makna pancasila tersebut?
3. Implementasi pancasila merupakan harapan negara Indonesia bagi rakyatnya agar
mampu melaksanakan nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila. Dengan
demikian coba jelaskan bagaimana Implementasi sila-sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari? Berikan contoh raelisasinya.!
4. Pancasila sebagai Sistem filsafat merupakan suatu kesatuan sila-sila pancasila yang
tidak dapat terpisahkan dan saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga peranan, dan
manfaat pancasila tersebut memiliki fungsi yang sangat signifikan bagi rakyat
Indonesia. Dengan demikian jelaskan :
a. Hubungan sila-sila pancasila yang merupakan suatu kesatuan yang bersifat
organis?
b. Bagaimana maksud dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis dalam
pancasila?
5. Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, dan bernegara di perlukan suatu sistem yang
menagatur bagaimana seharusnya manusia bergaul, sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan kenal dengan sebutan sopan santun, tata
krama, protekoler dan lain-lain. Maksud dari pedoman pergaulan tersebut menjaga
kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram,
terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang
tengah dijalankan sesuai dengan adat istiadat kebiasaannya. Dengan demikian coba
jelaskan :
a. Mengapa didalam kehidupan manusia itu di perlukan beretika?
b. Bagaimana hubungan antara nilai, moral dan norma?
c. Mengapa pancasila disebut sebagai sistem etika, serta jelaskan konsep nilai-nilai
yang terkandung didalam pancasila dan bagaimana mengimplementasikan
kedalam kehidupan sehari-hari?

***SELAMAT BEKERJA***
1. Jawaban bagian A :

Lambang garuda dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian
disempurnakan oleh Presiden Soekarno,dan diresmikan pemakaiannya sebagai
lambang Negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat.
Untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono
melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya
Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima
pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak
karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II),
Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk
keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga,
mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih
menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".
Rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid
II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut
mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya
keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang
memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang
telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk
Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno
kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta
sebagai perdana menteri.
Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih gundul dan
'tidak berjambul' seperti bentuk sekarang ini. Presiden Soekarno kemudian
memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum
di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.
Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung
Rajawali Garuda Pancasila yang gundul menjadi berjambul dilakukan. Bentuk
cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi
menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.
Tanggal 20 Maret 1940, bentuk final gambar lambang negara yang telah
diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan
pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final
rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi
sampai saat ini. ( http://sejarahindonesiadandunia.blogspot.co.id/2011/10/sejarah-
penciptaan-lambang-garuda.html dan
http://www.academia.edu/10243824/GARUDA_PANCASILA_SEBAGAI_LAMBA
NG_NEGARA_INDONESIA )

Jawaban bagian B :
Garuda di artikan sebagai burung yang besar, kuat, dan perkasa yaitu karna
Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
2. Dalam buku Sutasoma, terdapat istilah Pancasila Krama, yaitu Lima dasar tingkah
laku atau perintah kesusilaan. Pancasila Krama juga sering disebut dengan istilah Ma
Limo yakni :
1. Dilarang Mateni (Tidak boleh Membunuh)
2. Dilarang Maling (Tidak boleh Mencuri)
3. Dilarang Madon (Tidak boleh Berzina)
4. Dilarang Mabok (Tidak boleh mabuk Minum-minuman keras)
5. Dilarang Main (Tidak boleh Berjudi)
(http://udn-blog.blogspot.co.id/2011/04/pancasila.html
dan http://hamidhan.blogspot.co.id/2013/07/asal-mula-
istilah-pancasila.html )
3. Sila pertama : KETUHANAN YANG MAHA ESA
Sila KeTuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai bahwa negara yang didirikan
merupakan sebagai perwujudan manusia sebagai mahkluk Tuhna Yang Masa Esa.
Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1. Melaksanakan ibadah kepada Allah.
2. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Agama yang di
anutnya.
3. Hormat menghormati antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
Sila Kedua : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai-nilai bahwa negara harus
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahkluk yang beradab.
Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1. Membantu fakir miskin dan Membantu korban bencana alam
2. Menghargai dan tidak mencela hasil karya orang lain
3. Mengikuti aksi donor darah bagi yang membutuhkan.
Sila Ketiga : PERSATUAN INDONESIA
Sila persatuan Indonesia mengandung arti negara merupakan penjelmaan sifat kodrat
manusia monodualis, yaitu sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosail. Perbedaan
bukannya untuk menjadi konflik dan permusuhan malainkan diarahkan pada sesuatu
yang saling menguntungkan, yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk
mewujudkan tujuan bersama. Tanpa harus kita mendengar adanya gereja dibomlah,
tawuran antar agama di kehidupan kita. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1. Ikut melaksanakan upacara bendera
2. Mengikuti kegiatan bari berbaris.
3. Mengikuti kegiatan peringatan hari besar nasional seperti ikut lomba, atau
pentas budaya
Sila Keempat : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaraan dan
perwakilan mengandung nilai-nilai bahwa hakikat negara sebagai penjelmaan sifat
kodrat manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial. Contoh dalam
kehidupan kita yaitu :
1. Mengharagai pendapat orang lain,
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengutamakan Musyawarah / mufakat dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama dalam semangat kekeluargaan.

Sila Kelima : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai-nilai yang
merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Contohnya dalam
kehidupan kita yaitu :
1. Memberikan upah sesuai dengan kerja orang tersebut
2. Membayar pajak tanpa membedakan kaya atau miskin
3. Tidak merusak fasilitas umum seperti telepon umum dll
4. Tidak bertindak korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)
( buku catatan salah satu mahasiswa fisipol dan
http://uditsutri06.blogspot.co.id/2015/01/implementasi-nilai-pancasila-dalam.html )
4. Jawaban A :
Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dasar filsafat
Negara Indonesia terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan suatu asas
peradaban. Namun demikian sila-sila pancasila itu merupakan suatu kesatuan dan
keutuhan yaitu setiap sila merupakan unsur (bagian yang mutlak) dari Pancasila.
Maka Pancasila merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal. Konsekwensinya
setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terlepas dari sila-sila lainnya serta diantara sila
yang satu dengan sila yang lainnya tidak saling bertentangan.
Kesatuan sila-sila Pancasila yang bersifat organis tersebut pada hakikatnya secara
filosofis bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia sebagai pendukung dari inti
substansi manusia. Isi dari sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia yang Mono
pluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat jasmani dan rohani. Sifat kodrat
yaitu sebagai makhluk sosial sekaligus makhluk individu dan kedudukan kodrat
sebagai pribadi yang berdiri sendiri serta sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Unsur-unsur hakikat manusia tersebut merupakan suatu kesatuan yang bersifat
organis dan harmonis. Setiap unsur memiliki fungsinya masing-masing dan saling
berhubungan atau inter dependensi ketergantungan antara satu dengan yang lain. Oleh
karena sila-sila Pancasila merupakan penjelmaan hakikat manusia Mono Pluralis yang
merupakan kesatuan organis akan sila-sila Pancasila juga memiliki kesatuan yang
bersifat organis pula.
(http://fakta-inspiratif.blogspot.co.id/2015/08/rumus-kesatuan-sila-sila-pancasila.html
dan http://rachmatricki.blogspot.co.id/2010/11/pancasila-sistem-filsafat.html )
Jawaban B :
Dasar ontologis
Secara ontologis, Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila terdiri atas lima
sila memiliki satu kesatuan dasar ontologis maksudnya setiap sila bukan
merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri.
Manusia merupakan pendukung pokok dari sila-sila Pancasila. Maksudnya
pada hakikatnya manusia memiliki hakikat mutlak
yaitu monopluralis, atau monodualis sebagai dasar ontologis Pancasila.
Dasar epistemologis
Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan,
metode, ilmu pengetahuan. Epistemologis meneliti sumber pengetahuan,
proses, dan syarat terjadinya pengetahuan, batas ilmu pengetahuan.
Secara epistemologis Pancasila sebagai filsafat yaitu sebagai upaya untuk
mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
Sumber pengetahuan Pancasila adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa
Indonesia sendiri. Sedangkan susunan Pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan yaitu Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik
dalam arti susunan sila-sila Pancasila maupun isi arti dari sila-sila Pancasila
itu.
Dasar aksiologis
Aksiologis adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang
baik. Sila-sila pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan
dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada
hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Aksiologi pancasila mengandung
arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai pancasila.
(http://orathforever.blogspot.co.id/2012/10/makalah-filsafat-pancasila-
ontologis.html)
5. Jawaban A :
Etika merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan dan dapat dirumuskan
sebagai suatu batasan yang menilai tentang salah atau benar serta baik atau buruk
suatutindakan. Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap sopan
santun, rasahormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi peraturan serta
tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita berada.Sebagai makhluk sosial,
tidak dapat dipungkiri bahwa manusia tidak dapat hidupsendiri, artinya manusia
mutlak membutuhkan orang lain dalam menjalani hidupnya. Disinilah, manusia tidak
bisa dipisahkan dari kehidupan bertetangga dan bermasyarakat. Etika sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Etika merupakan pagar yang mengatur pergaulan manusia dalam suatu masyarakat.
Seseorang yang beretika mampu mengontrol sikap dan tutur katanya terhadap orang
lain. Tanpa etika, kita akan dicap sebagai orang yang tidak tahu bertatakrama.
(Berdasarkan pemikiran dan buku catatan pribadi)
Jawaban B :
Nilai adalah kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal
mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, penting-tidak
penting. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan
(motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai berperan sebagai pedoman menentukan
kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada pada hati nurani, kata hati dan
pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai
sistem nilai.
Sedangkan norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya,
moral, religi dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Norma juga memiliki kekuatan untuk
dipatuhikarena adanya sanksi. Norma merupakan kongkretisasi dari nilai (perwujudan
dari nilai). Setiap norma pasti terkandung nilai di dalamnya. Nilai sekaligus menjadi
sumbeer bagi norma. Tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma. Tanpa
dibuatnya norma maka nilai yang hendak dijalankan itu mustahil terwujudkan.
Contoh: ada norma yang berbunyi: dilarang merokok, norma tersebut dimaksudkan
agar terwujud nilai kesehatan. Akhirnya yang tampak dalam kehidupan dan
melingkupi kehidupan kita bukan nilai, tetapi norma atau kaidah. Norma atau kaidah
adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah
laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan
untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik
Moral berasal dari kata mos (mores) yang sama dengan kesusilaan, dan kelakuan.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku
dan perbuatan manusia. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau
prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan,
kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikatkehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Moral adalah bagian dari nilai yaitu nilai moral. Tidak
semua nilai adalah moral. Nilai moral berkaitan dengan tingkah laku manusia
(human) tentang hal baik-buruk. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan,
kaidah-kaidah, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai
dan bertindak secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap
tidak bermoral.
(http://ikacahya94.blogspot.co.id/2013/09/hubungan-antara-nilai-norma-dan-
moral.html dan http://jazulirahman.blogspot.co.id/2015/05/nilai-norma-dan-
moral.html)
Jawaban C :
Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya
dengan Pancasila, maka ketiganya akan memberikan suatu pemahaman yang saling
melengkapi sebagai sistem etika. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya
merupakan suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum,
norma moral maupun norma kenegaraan lainnya. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat
adalah suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar yang memberikan landasan bagi manusia
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam
kehidupan nyata dalam masyarakat,bangsa, dan negara maka diwujudkan dalam norma-norma
yang kemudian menjadi pedoman.
( https://mohamadhidayatulloh.wordpress.com/2014/11/05/pancasila-dalam-sistem-etika-dan-
pengertian-nilai-norma-serta-moral/ )

Anda mungkin juga menyukai