Anda di halaman 1dari 23

HALAMAN JUDUL

i
Energi Terbarukan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan kebesaranNya kami
dapat menyelesaikan makalah mengenai Energi Tenaga Angin ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang kami miliki. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah Ilmu Alam
Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Energi Tenaga Angin. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Banjarmasin, Mei 2017

Tim Penyusun

ii
Energi Terbarukan
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... iii
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 1
1.1 Energi Angin .................................................................................................................................. 1
1.2 Asal energi angin ........................................................................................................................... 2
1.3 Proses Terjadinya Angin ................................................................................................................ 3
1.4 Turbin Angin sebagai Alternatif Pembangkit Listrik...................................................................... 3
1.5 Pembangkit Listrik Tenaga Angin .................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................................................. 5
2 ISI........................................................................................................................................................... 5
2.1 Energi Tenaga Angin ..................................................................................................................... 5
2.2 Cara Kerja Kincir Angin .................................................................................................................. 7
2.3 Merancang Generator Angin Skala Kecil....................................................................................... 8
2.4 Mekanisme turbin angin ............................................................................................................... 9
2.5 Jenis turbin angin .......................................................................................................................... 9
2.6 Alat Pengukur Kecepatan Angin.................................................................................................. 11
2.7 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin ........................................................................... 11
2.8 Dampak PLT Angin Terhadap Lingkungan ................................................................................... 12
2.9 Problem Teknis yang Dihadapi PLT Angin ................................................................................... 16
2.9.1 Kecepatan Angin ................................................................................................................. 16
2.9.2 Resiko Kincir ........................................................................................................................ 17
2.10 Solusi Masalah Teknis ................................................................................................................. 17
BAB 3 ........................................................................................................................................................... 19
3 PENUTUP ............................................................................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 19
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 19
4 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................ 20

iii
Energi Terbarukan
BAB I

1 PENDAHULUAN

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi, dunia ini
akan diam atau beku. Dalam icehiduparTmanusia selalu terjadi kegiatan dan untuk kegiatan otak
serta otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui _proses oksidasi (pembakaran) zat
makanan yang masuk ke tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi
barang, transportasi, dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber energi
atau sering disebut sumber daya alam (natural resources).

Sumber daya alam itu dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu_

1. sumber daya alam yang dapat_diperbarui (renewable) atau hampir tidak dapat habis misalnya:
tumbuhan hewan. air, tanah, sinar matahari, angin, dan sebagainya;

2. sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unjenewable) atau habis, misalnya: minyak bumi
atau batu bara.

Selanjutnya, secara terinci energi dibedakan atas butir-butir berikut dan perlu diketahui

bahwa energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya, energi potensial air (air
terjun) dapat diubah menjadi energi gerak, energi listrik, dan seterusnya.

1.1 Energi Angin


Dua ribu tahun yang lalu manusia sudah dapat memanfaatkan energi angin untuk usaha sederhana.
Beratus-ratus tahun kemudian energi angin itu menjadi semakin jelas pemanfaatannya. Kapal kecil
dan besar dapat mengarungi lautan luas dengan bantuan energi angin yang meniup layar kapal.
Angin merupakan udara yang bergerak

udara yang berpindah tempat,mengalir dari tempat yang dingin ke tempat yang panas dan dari
tempat yang panas mengalir ke tempat yang dingin, demikian terus-menerus.

1
Energi Terbarukan
Angin adalah proses alam yang berlaku secara skala kecil dan skala besar, secara lingkup daerah
dan dunia. Di lapisan atmosfir bawah udara dingin mengalir dari daerah kutub menuju daerah
khatulistiwa dan di lapisan atmosfir atas udara hangat mengalir dari khatuistiwa menuju daerah
kutub.

Angin merupakan suatu energi alam yang berlimpah adanya di bumi yang juga merupakan energi
yang murah serta tak pernah habis. Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh
manusia. Adapun pemanfaatannya adalah antara lain :

- Pemompaan air untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.

- Melaksanakan kegiatan pertanian, seperti menggiling jagung, menggiling

tepung, tebu.

- Mengalirkan air laut untuk pembuatan garam.

- Membangkitkan tenaga listrik khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin terutama
untuk daerah yang belum terjangkau oleh PLN.

1.2 Asal energi angin

Semua energi yang dapat diperbaharui dan bahkan energi pada bahan bakar fosil kecuali energi
pasang surut dan panas bumi berasal dari Matahari. Matahari meradiasi 1,74 x 1.014 kilowatt jam
energi ke Bumi setiap jam. Dengan kata lain, Bumi menerima 1,74 x 1.017 watt daya.

Sekitar 1-2 persen dari energi tersebut diubah menjadi energi angin. Jadi, energi angin berjumlah
50-100 kali lebih banyak daripada energi yang diubah menjadi biomassa oleh seluruh tumbuhan
yang ada di muka Bumi. Sebagaimana diketahui, pada dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan
temperatur antara udara panas dan udara dingin. Daerah sekitar khatulistiwa, yaitu pada busur 0,
adalah daerah yang mengalami pemanasan lebih banyak dari Matahari dibanding daerah lainnya
di Bumi.

Daerah panas ditunjukkan dengan warna merah, oranye, dan kuning pada gambar inframerah dari
temperatur permukaan laut yang diambil dari satelit NOAA-7 pada Juli 1984. Udara panas lebih

2
Energi Terbarukan
ringan daripada udara dingin dan akan naik ke atas sampai mencapai ketinggian sekitar 10
kilometer dan akan tersebar ke arah utara dan selatan.

Jika Bumi tidak berotasi pada sumbunya, maka udara akan tiba di kutub utara dan kutub selatan,
turun ke permukaan lalu kembali ke khatulistiwa. Udara yang bergerak inilah yang merupakan
energi yang dapat diperbaharui, yang dapat digunakan untuk memutar turbin dan akhirnya dapat
menghasilkan listrik.

1.3 Proses Terjadinya Angin


Angin terjadi bila terdapat pemanasan permukaan bumi yang tak sama oleh sinar matahari. Disiang
hari udara di atas lautan relati lebih dingin daripada daratan. Sinar matahari menguapkan air lautan
dan diserap lautan. Penguapan dan obsorsi sinar matahari di daratan kurang sehingga udara di atas
daratan lebih panas. Dengan demikian udara di atas mengembang,jadi ringan dan naik ke atas.

Udara dingin yang lebih berat turun mengisi kekurangan udara di daratan, maka terjadilah aliran
udara yang disebit angin dari lautan ke daratan tepi pantai. Di malam hari peristiwa yang
sebaliknya terjadi, angin di permukaan laut mengalir dari pantai ke tengah lautan dan peristiwa
inilah yang dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mencari ikan di lautan. Angin di lereng gunung
juga terjadi demikian. Pada sekitar puncak pegunungan lebih dulu panas dibandingkan dengan
daerah lembah. Karena perbedaan panas ini sehingga menimbulkan perbedaan tekanan yang
akhirnya timbul angin biasa yang disebut angin lembah dan angin gunung.

1.4 Turbin Angin sebagai Alternatif Pembangkit Listrik


Menurunnya tinggi muka air di berbagai bendungan - terutama yang dimanfaatkan sebagai sumber
pembangkit listrik tenaga air (PLTA)-telah menurunkan pasokan listrik di Jawa hingga 500
megawatt. Sebagai salah satu sumber pemasok listrik, PLTA bersama pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) memang memegang peran penting terhadap
ketersediaan listrik terutama di Jawa, Madura, dan Bali. Energi angin yang sebenarnya berlimpah
di Indonesia ternyata belum dimanfaatkan sebagai alternatif penghasil listrik. Padahal, di berbagai

3
Energi Terbarukan
negara, pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi alternatif nonkonvensional sudah
semakin mendapatkan perhatian.

Hal ini tentu saja didorong oleh kesadaran terhadap timbulnya krisis energi dengan kenyataan
bahwa kebutuhan energi terus meningkat sedemikian besarnya. Di samping itu, angin merupakan
sumber energi yang tak ada habisnya sehingga pemanfaatan sistem konversi energi angin akan
berdampak positif terhadap lingkungan.

1.5 Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Pembangkit listrik tenaga angin, yang diberi nama Wind Power System memanfaatkan angin
melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini sangat cocok sekali digunakan
masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil. Secara umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan
angin untuk memutar motor. Hembusan angin ditangkap baling-baling, dan dari putaran baling-
baling tersebut akan dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik.

Wind Power System ini terdiri dari empat bagian utama, yaitu rotor, transmisi, elektrikal dan,
tower. Bagian rotor terdiri dari baling-baling dengan empat daun, bentuknya seperti baling-baling
pesawat. Dengan bentuk seperti ini diharapkan energi angin yang tertangkap bisa maksimal agar
bobotnya lebih ringan. Baling-baling ini dibuat dengan diameter 3,5 dan bahannya dibuat dari
fiberglass.

Untuk mendapat hembusan angin, baling-baling diletakkan pada tower setinggi delapan meter.
Sedangkan pada bagian transmisi digunakan sistem kerekan dan tali, sistem transmisi ini
digunakan untuk menyiasati kekuatan angin yang kecil. Karena kecepatan angin di Indonesia
relatif kecil, transmisi ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan putaran sebagai pengubah
energi digunakan alternator dua fase 12 volt, energi listrik yang dihasilkan oleh alternator dapat
disimpan dalam aki. Sementara kapasitas daya yang didapat sebesar 1,5 KW. Wind Power System
telah diuji coba oleh para mahasiswa di pantai kenjeran, kurang dari satu jam hasil dari percobaan
tersebut sudah dapat menghasilkan energi listrik untuk menyalakan TV dan lampu sampai 100
watt.

4
Energi Terbarukan
BAB II

2 ISI

2.1 Energi Tenaga Angin

Energi angin juga menjadi pilihan alternatif sebagai energi pengganti bahan bakar fosil, yang
disediakan alam secara gratis. Energi angin tersedia dalam jumlah tidak terbatas, selama bumi
masih memiliki cadangan udara. Energi tersebut dihasilkan oleh angin yang menggerakkan kincir
angin ukuran raksasa. Biasanya kincir angin sebagai penghasil energi diletakkan pada wilayah
tertentu dengan tingkat intensitas angin yang tinggi.

Untuk menggerakan blade / baling-baling agar bisa berputar saja harus memiliki kecepatan angin
2 meter/detik dan untuk menghasilkan listrik yang stabil sesuai kapasitas generatornya rata-rata 6
s/d 10 meter/detik.

Pembangkit ini bisa digunakan untuk skala kecil, menengah dan besar karena arus yang dihasilkan
dalam 1 jam lebih besar serta membutuhkan investasi yang lebih murah ketimbang PLTS .Daerah
yang cocok digunakan pembangkit ini adalah daerah pantai, pesisir, pegunungan.

Kincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Awal mulanya kincir
angin digunakan pada zaman babilonia untuk penggilingan padi.

5
Energi Terbarukan
Penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada sekitar 600.000 buah
kincir angin untuk berbagai keperluan. Saat ini kapasitas daya yang dihasilkan kincir angin skala
industri antara 1 4 mw.

Prinsip kerja Turbin Angin adalah mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik putaran
poros. Energi mekanik poros biasanya dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik menggunakan
suatu generator. Energi listrik sifatnya sangat fleksibel. Energi ini dapat digunakan untuk
penerangan, menggerakkan mesin-mesin industri, transportasi, dan masih banyak lagi.

https://lh3.googleusercontent.com/-
dJwbdkjfWqs/TY4dD9jdibI/AAAAAAAACPY/_Mbq6mYvHG0/s320/kincir-angin2.jpg

Perangkat pembangkit dari angin juga jauh lebih murah dibandingkan perangkat pembangkit dari
energi matahari. Padahal jumlah energi yang dihasilkan oleh 1.000 buah sel fotovoltaik relatif
setara dengan belasan kincir angin. Bahkan sejumlah sistem kincir angin yang dipasang di
Denmark bahkan menghasilkan energi hingga 3.000 megawatt atau sekitar 20 persen kebutuhan
energi di seluruh Eropa.

Kini, Eropa menghasilkan energi angin dengan jumlah energi sekitar 35.000 megawatt atau setara
dengan tiga puluh lima pembangkit listrik tenaga batu bara (National Geographic, Agustus 2005:
65). Hal ini jelas menjadi sebuah keuntungan besar bagi masyarakat luas. Karena keuntungannya
yang sedemikian besar, maka beberapa negara, di wilayah Eropa dan Amerika Serikat,
menggunakan teknologi ini.

Potensi energi angin untuk kebutuhan energi masa depan sangat menjanjikan. Ketika sel
fotovoltaik tidak mendapatkan sinar matahari, maka pasokan listrik akan terhambat, sedangkan
kincir angin relatif stabil pada semua cuaca karena tidak membutuhkan sinar matahari untuk

6
Energi Terbarukan
menghasilkan energi. Hal itu membuat kincir angin unggul satu langkah di depan sel fotovoltaik
dalam menghasilkan energi.

Para ilmuwan di Eropa dan Amerika Serikat menaruh harapan besar kepada sumber energi angin
sebagai sebuah cara menghadapi krisis energi di masa depan. Namun demikian tidak semua
masyarakat setuju dengan kincir angin sebagai sebuah penghasil energi alternatif, ukuran kincir
yang terlalu besar dan suara desing yang berisik membuat masyarakat di sekitar proyek kincir
angin cenderung menolaknya, padahal banyak sisi positif yang dapat dipetik dari pemanfaatan
energi ini.

Jika kita bisa membuat simulasi numerik aliran udara melintasi turbin angin dengan rancangan
tertentu misalnya aerofoil, jumlah blade (bilah), panjang chord, diameter dan lain sebagainya,
maka dengan menentukan kecepatan aliran udara di depan dan belakang turbin akan dapat
ditentukan berapa Thrust yang dihasilkan dan Daya Angin yang berhasil diserap Turbin Angin.
Thrust bersifat merugikan karena thrust yang mendorong menara penyangga turbin, semakin besar
trhust, maka menara penyangga juga harus kuat, sehingga biaya pembuatannya akan mahal.

Semakin besar Daya (Power) yang diserap oleh turbin, maka efisiensi konversi energi turbin akan
semakin besar, artinya turbin yang dirancang sangat menguntungkan.

2.2 Cara Kerja Kincir Angin

https://lh3.googleusercontent.com/-rsZfD4nSlvI/TY4dIoNiqcI/AAAAAAAACPg/D-
KXPy8t9wk/s400/sketsa-kincir-angin1.jpg

7
Energi Terbarukan
Cara kincir angin bekerja sangat sederhana yaitu:

Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak

bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle

Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara
mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox

gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik

dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya kemudian baru
didistribusikan ke konsumen

2.3 Merancang Generator Angin Skala Kecil


Generator bekerja dengan menggunakan prinsip magnetic induction dan bekerja dengan prinsip
left-hand rule , yaitu:

1. Thumb Finger determine the direction of motion of inductor

2. Fore Finger determine the direction of flux

3. Other Finger determine the direction of current flow

Generator diklasifikasikan menjadi 2:

1. Generator AC

2. Generator DC

Untuk membuat generator dengan tenaga angin sebagai sumber energinya. Prinsipnya sederhana,
3 bilah kincir angin dibuat dengan sudut 120 derajat satu sama lain dan kemiringan kurang lebih
12.75 derajat. Di titik pangkalnya, dipasang poros generator yang kemudian terhubung dengan slip
rings, stator, sikat, komutator, dan armature.
8
Energi Terbarukan
Angin yang berhembus akan memutar kincir sehingga poros akan ikut berputar dan menyebabkan
garis-garis fluks terpotong dan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan ini menyebabkan arus
mengalir. Namun,tegangan yang dihasilkan adalah tegangan AC, sehingga dibutuhkan komutator
untuk membuat arus yang mengalir adalah arus searah. Besarnya daya yang dihasilkan sangat
tergantung dari kecepatan putaran kincir, yang artinya sangat tergantung dari kecepatan hembusan
angin

2.4 Mekanisme turbin angin


Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan menggabung- kan beberapa turbin
angin sehingga menghasilkan listrik ke unit penyalur listrik. Listrik dialirkan melalui kabel
transmisi dan didistribusikan ke rumah-rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya.

Turbin angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain yang umum adalah jenis turbin dua
bilah.

Turbin angin bekerja sebagai kebalikan dari kipas angin. Bukannya menggunakan listrik untuk
membuat angin, seperti pada kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk membuat listrik.

Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang dihubungkan dengan
generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750 kilowatt.
Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk perumahan, piringan parabola, atau
pemompaan air.

2.5 Jenis turbin angin


Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi jenis turbin angin propeler dan turbin angin
Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian besar untuk dikembangkan.
Pemanfaatannya yang umum sekarang sudah digunakan adalah untuk memompa air dan
pembangkit tenaga listrik.

9
Energi Terbarukan
Turbin angin propeler adalah jenis turbin angin dengan poros horizontal seperti baling- baling
pesawat terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus diarahkan sesuai dengan arah angin yang
paling tinggi kecepatannya.

Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Anemometer jenis mangkok adalah
yang paling banyak digunakan. Anemometer mangkok mempunyai sumbu vertikal dan tiga buah
mangkok yang berfungsi menangkap angin.

Jumlah putaran per menit dari poros anemometer dihitung secara elektronik. Biasanya,
anemometer dilengkapi dengan sudut angin untuk mendeteksi arah angin. Jenis anemometer lain
adalah anemometer ultrasonik atau jenis laser yang mendeteksi perbedaan fase dari suara atau
cahaya koheren yang dipantulkan dari molekul-molekul udara.

Turbin angin Darrieus merupakan suatu sistem konversi energi angin yang digolongkan dalam
jenis turbin angin berporos tegak. Turbin angin ini pertama kali ditemukan oleh GJM Darrieus
tahun 1920.

Keuntungan dari turbin angin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme orientasi pada
arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi kecepatannya) seperti pada turbin
angin propeler.

Di Indonesia telah mulai dikembangkan proyek percontohan baik oleh lembaga penelitian maupun
oleh pusat studi beberapa perguruan tinggi. Proyek ini perlu memperoleh perhatian dari pihak yang
terkait untuk dikembangkan karena membutuhkan riset yang cukup intensif mengenai kecepatan
angin, lokasi penempatan turbin angin, serta cara untuk mengatur pembebanan turbin yang tidak
merata.

Misalnya pada malam hari angin cukup kencang, sedangkan pada pagi dan siang hari kecepatan
angin turun sehingga harus ada mekanisme penyimpanan energi serta mekanisme untuk
menstabilkan fluktuasi tegangan listrik yang dihasilkan.

10
Energi Terbarukan
Dalam situasi yang serba kekurangan pasokan listrik seperti sekarang, tampaknya alternatif energi
angin perlu dikaji ulang. Selain hasilnya selalu berkelanjutan, harganya pun kompetitif dibanding
pembangkit listrik lainnya.

2.6 Alat Pengukur Kecepatan Angin.

Dalam mengetahui seberapa besar kecepatan hembusan suatu angin maka perlu suatu
alat/parameter pengukur kecepatan angin itu. Alat yang sering digunakan dalam mengukur
kecepatan angin biasa disebut anemometer.

2.7 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau
kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan
untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan
energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat
dimanfaatkan.

Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi angin yang
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang
saat ini.

Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai dengan tahun 2007
perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts,
menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol dan China

11
Energi Terbarukan
merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total
kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.

Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas terpasang dalam
sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit
kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun
2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di
Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung,
masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga
bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.

Tenaga angin telah lama dimanfaatkan di tanah air kita sejak ratusan mungkin ribuan tahun yang
lalu, khususnya untuk menggerakkan kapal layar sampai sekarang, dan yang banyak kita lihat
sekarang digunakan dalam tambak-tambak ikan di tepi pantai untuk menggerakkan baling-baling
(atau turbin angin) untuk menjalankan memompaan air. Namun baiklah kalau kita di Indonesia
mulai mempopulerkan PTLTA, khususnya ukuran kecil. PTLTA ukuran kecil adalah istilah yang
biasanya diberikan kepada unit 50 KW atau lebih kecil.

Tempat-tempat terpencil yang biasanya menggunakan diesel-generator dapat menggantikannya


atau menambahkannya dengan PTLTA ukuran kecil ini.

2.8 Dampak PLT Angin Terhadap Lingkungan

Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah
disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak
akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil.

Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.
Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya
tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan. Penetapan sumber
daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling lama
untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam
kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.

12
Energi Terbarukan
Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur
komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga
angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga
angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik
dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya
saja.

Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur dioksida,
nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembangkit listrik
dengan menggunakan batubara ataupun gas. Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini
tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan
sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual , derau suara,
beberapa masalah ekologi, dan keindahan.

Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin
sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk
disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk
keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain
mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk
pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman.

Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan
mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin
dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan
terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu
menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk
setempat.

13
Energi Terbarukan
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari
sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada
ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat
menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik.

Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam
nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat
juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau
transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian. Penentuan ketinggian dari turbin angin
dilakukan dengan menganalisa data turbulensi angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis
merupakan fungsi dari banyak faktor seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin,
turbulensi aliran masuk.

Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor
perlu dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari
pembangkit listrik tenaga angin dapat merubah iklim lokal maupun global karena menggunakan
energi kinetik angin dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfir. Pengaruh ekologi yang
terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar.
Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang
sedang berputar.

Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat
kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran
bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga
angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit
angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah
tersebut. Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut
dan kapal-kapal yang berlayar.

Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal
lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut.
14
Energi Terbarukan
Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab
atas berkurangnya stok ikan di daerah pemasangan turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan
bahwa ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 110 dB kepada noise
frekuensi rendah yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi
predator laut.

Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan bibit-
bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar di daerah sekitar ladang angin dilarang,
maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya pemancingan berlebih di laut. Dalam operasinya,
pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-
sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan
kematian.

Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin
angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai,
terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan
akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja
hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan
kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian.

Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar. Kebocoran
minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat,
dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum. Meskipun dampak-dampak lingkungan
ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika
dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu
penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.

15
Energi Terbarukan
2.9 Problem Teknis yang Dihadapi PLT Angin

2.9.1 Kecepatan Angin


Variable angin menimbulkan masalah manajemen sistem jaringan listrik lebih sedikit daripada
yang diharapkan oleh pihak-pihak yang skeptis. Ketidakstabilan permintaan energi dan kebutuhan
untuk melindungi gagalnya pembangkit listrik konvensional memenuhi kebutuhan tersebut,
sesungguhnya membutuhkan sistem jaringan listrik yang lebih fleksibel daripada tenaga angin,
dan pengalaman dunia nyata telah menunjukan bahwa sistem pembangkit listrik nasional mampu
menjalankan tugas tersebut.

Pada malam berangin, sebagai contoh, turbin angin 50% pembangkit listrik di bagian barat
Denmark, tapi kekuatannya telah terbukti dapat diatur. PLTB (pembangkit listrik tenaga
bayu/angin) saat ini cukup menjadi primadona di dunia barat dikarenakan potensi angin yang
mereka miliki (daerah sub tropis) sangat besar. Berangsur-angsur tapi pasti, PLTN mulai diganti
dengan penggunaan PLTB ataupun pembangkit renewable lainnya. Perlu diingat di lokasi-lokasi
tersebut size kapasitas PLTB mereka sudah besarbesar (Min 1 MW). PLTB ukuran kecil seperti
di Nusa penida dengan kapasitas 80 kW sangat teramat jarang sekarang ini.

Untuk di Indonesia, dengan iklim tropisnya mungkin akan cukup sulit untuk menemukan daerah
dengan potensi angin (distribusi anginnya) yang konstan/baik. Ada beberapa daerah di Indonesia
yang katanya memiliki kecepatan angin cukup tinggi (gust wind) berdasarkan survei yang

16
Energi Terbarukan
dilakukan selama 3 bulan, tapi hal ini tidak berguna bagi PLTB bila kecepatan angin itu hanya
cuma bertahan beberapa menit/detik saja dan kemudian hilang. Perlu adanya survei/studi
berkesinambungan yang memerlukan data selama minimal satu tahun untuk mevalidasi potensi
angin didaerah tersebut.

Rata-rata PLTB yang dijual di pasaran untuk kapasitas kecil (kurang dari 100 kW), cut in dan cut
out mereka adalah 3 dan 25 m/s dengan kecepatan optimumnya adalah 12 m/s. Di dunia saat ini
banyak ditemukan PLTB stand alone yang beredar dipasaran (untuk ukuran 10 kW). Penggunanya
adalah daerah-daerah terpencil yang tidak tersentuh oleh ataupun terlalu mahal untuk dihubungkan
oleh grid. Kebanyakan dari mereka tidak pure hanya menggunakan PLTB tapi juga menggunakan
PV. Selain karena disebabkan kebutuhan listrik yang cukup besar juga disertai dengan diversikasi
energi apabila tiba-tiba tidak terdapat anginya yang cukup.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia saat ini untuk daerah-daerah terpecil seperti di
kepulauan-kepulauan, diperlukan hybrid system antara potensi renewable energy yang ada di
lokasi (seperti PLTB-PLTsurya-baterai, PLTB-PLTMH-Fuel Cell, dll). Akan tetapi perlu menjadi
catatan, semua teknologi untuk penggunaan energi-energi tersebut masih cukup mahal bila dilihat
dari kelayakan ekonominya terutama FC dan PLTSurya.

2.9.2 Resiko Kincir


Kelemahan listrik tenaga angin pada bunyi bising kincir dan resiko tersambar petir serta tidak
cocok untuk daerah jalur penerbangan. Apalagi kalau banyak yang bermain layang-layang atau
banyak burung terbang jadi mudah tersangkut.Hal ini juga berpengaruh pada dampak lingkungan
yang disebabkan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Angin skala besar.

2.10 Solusi Masalah Teknis


Karena kecepatan angin yang diperlukan untuk memutar kincir sangat bergantung pada alam maka
pada pembangkit listrik tenaga angin ini dilengkapi dengan charger baterai/aki,sehingga pada saat
kecepatan angin cukup untuk menghasilkan listrik,listrik yang dihasilkan disimpan dalam
baterai/aki dan dapat digunakan saat turbin angin tidak beroperasi.

17
Energi Terbarukan
Kombinasi dari penggunaan listrik tenaga angin, tenaga surya, dan tenaga micro hidro mampu
mengatasi krisis energi dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Untuk tenaga angin selama kincir berputar maka suplai listrik terus terpenuhi walau hari sudah
gelap. Ingatlah bahwa matahari meradiasi 1,74 x 1.014 kilowatt jam energi ke bumi setiap jam.

Jadi bumi menerima 1,74 x 1.017 watt daya. Dengan menggabungkan dua atau lebih energy
konvensional maka hal ini dapat menutupi kekurangan energy yang diakibatkan kelemahan-
kelemahan dari pembangkit listrik tenaga angin tersebut. Penciptaan jaringan listrik yang super
mengurangi masalah ketidakstabilan angin.

Caranya dengan membiarkan perubahan pada kecepatan di wilayah-wilayah berbeda untuk


diseimbangkan satu sama lain. Perkembangan tenaga angin berkembang dengan pesat saat ini,
namun demikian masa depan tenaga ini belum terjamin. Saat ini tenaga angin telah dimanfaatkan
oleh sekitar 50 negara di dunia.

Namun sejauh ini kemajuan itu disebabkan oleh usaha segelintir pihak, yang dipimpin oleh
Jerman, Spanyol dan Denmark. Negara-negara lain perlu untuk memperbaiki industri tenaga angin
secara dramastis jika target global ingin dicapai. Oleh karena itu prediksi untuk menjadikan tenaga
angin dapat memasok energi dunia sebesar 12 persen pada tahun 2020 sebaiknya tidak dilihat
sebagai hal yang pasti, tapi sebagai tujuansatu kemungkinan masa depan yang kita bisa pilih
jika kita mau.

18
Energi Terbarukan
BAB 3

3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah
disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak
akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil.

Pembangkit Listrik Tenaga Angin juga berdampak terhadap lingkungan sekitar, dampak yang
paling jelas adalah dambak visual,karena pembangkit istrik ini membutuhkan tempat yang luas
untuk skala besar.

Ramah lingkungan- keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya level emisi
karbon dioksida penyebab perubahan ikilm. Tenaga ini juga bebas dari polusi yang sering
diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.

Penggunaan energi konvensional tenaga angin merupakan alternative sumber energi yang
efektif apabila digunakan ditempat yang mempunyai sumber daya angin tinggi.

3.2 Saran
Penggunaan inovasi dalam teknologi, bagaimanapun selalu memunculkan permasalahan baru yang
memerlukan pemecahan dengan terknologi baru lagi. Oleh karena itu kita sebagai orang-orang
yang bergerak di bidang science dan teknologi haruslah dapat terus mengembangkan teknologi
yang lebih ramah lingkungan yang memiliki efek negatif sekecil mungkin.

19
Energi Terbarukan
4 DAFTAR PUSTAKA

http://elektrojiwaku.blogspot.com/

http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html

http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/2272-
pembangkit-listrik-tenaga-angin-wind-power.html

www.beritaiptek.com

www.kincirangin.info

http://semuaada07.blogspot.co.id/2014/04/

20
Energi Terbarukan

Anda mungkin juga menyukai