Anda di halaman 1dari 11

BIOTEKNOLOGI

DIFUSI PASIF

Disusun Oleh :
KELOMPOK I.5 :

RANDY RAHESA VALLEPI (021)


SYAEFUL ANWAR (027)
LUTFIANA ATIKA NUGRAHENI (056)
ANITA PUSPITASARI (058)

Program Studi Diploma III Teknik Kimia


Program Diploma Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
SEMARANG
2015
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga makalah tentang Difusi Pasif ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini dibuat guna melaksanakan tugas dari dosen mata kuliah Biioteknologi Ibu Ir. Hj.
Wahyuningsih M.Si . Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan konstribusi kepada mahasiswa dan
para pembaca. Dan tentunya makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kepada
dosen dan para pembaca kami minta sarannya demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa
yang akan datang.

Semarang, 15 November 2015

(Penulis)

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang hierarki biologi.
Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas
kehidupan. Selain itu, dalam organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur organisme
lainnya. Sehingga membran sel tersusun atas senyawa fosfolipid bilayer. Oleh karena itu, sel
mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan agar mereka dapat
mendistribusikan energi yang mereka dapatkan dari alam.

Metabolisme pada organisme multiselluler mencakup beberapa hal, antara lain transport zat
hara dan transport ion. Sistem transport pada hewan yaitu sistem sirkulasi. Pada sistem sirkulasi,
aliran materi terjadi karena adanya daya dorong dari organ pemompa. Sedang sistem transport
pada tumbuhan yaitu sistem vaskuler, pada sistem ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau
melawan padatan (gradient) konsentrasi.

Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat. Zat yang diperlukan
tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar berupa: O2 dan CO2 dari udara diambil
melalui daun; air dan mineral dari dalam tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu akar.
Bagi tumbuhan tingkat rendah, pengambilan zat-zat dapat dilakukan oleh permukaan tubuhnya.
Kemampuan tumbuhan mengambil zat-zat dari lingkungan dilakukan dengan cara difusi,
osmosis dan transpor aktif.

1.2 Perumusan Masalah


Apa itu Difusi Pasif?
Bagaimana mekanisme terjadinya Difusi pasif?
Apa saja yang mempengaruhi terjadinya Difusi Pasif?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa itu Difusi Pasif
Untuk mengetahui mekanisme terjadinya Difusi Pasif
Untuk mengetahui Klasifikasi dari mikroorganime yang digunakan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian Difusi
Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan) tinggi ke konsentrasi
rendah, tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul zat dapat berdifusi hingga dicapai
kerapatan molekul yang sama dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan
menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan
menyebar ke seluruh volume air di gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat dalam medium
air), hingga kerapatan zat tersebut merata.
Berdasarkan prosesnya, Difusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi
sederhana dan difusi terbantu (facilitated diffusion).

A. Difusi Sederhana (Difusi Pasif)

Molekul zat dapat berdifusi secara spontan hingga dicapai kerapatan yang sama
dalam suatu ruangan. Contoh Difusi sederhana antara lain adalah:

setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium udara).

Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air dalam gelas meskipun
tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air)

B. Difusi Terbantu/Difasilitasi

Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa


(carrier protein). Arah perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu proses
perpindahan molekul ini. Difusi terbantu merupakan transpor melalui media pembawa.
Difusi khusus ini biasanya terjadi pada sistem transfortasi sel.

Difusi difasilitasi atau terbantu merupakan proses transpor pasif, yang digerakan dengan
molekul pembawa. Dalam hal ini, gerakan molekul yang diberikan terjadi melalui membran sel,
yang selektif permeabel. Beberapa molekul besar tidak dapat lolos meskipun dengan bantuan ini.
Oleh karena itu, mereka membutuhkan dukungan khusus dari mekanisme lain. Protein Transport,
yang tertanam dalam membran sel, dimodifikasi untuk melakukan kegiatan ini. Gerakan ini

4
dilakukan dengan mengikat molekul spesifik dengan protein pembawa, dan masih melalui
gradien konsentrasi.
Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana
yaitu difusi fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai kecepatan transport
maksimum (Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat cara ini akan terikat lebih dahulu
dengan carrier protein yang spesifik, dan ikatan ini akan membuka channel tertentu untuk
membawa ikatan ini ke dalam sel. Jika konsentrasi bahan ini terus ditingkatkan, maka jumlah
carrier akan habis berikatan dengan bahan tersebut sehingga pada saat itu kecepatan difusi
menjadi maksimal (Vmax). Pada difusi sederhana hal ini tidak terjadi, makin banyak bahan
kecepatan transport bahan maakin meningkat tanpa batas.

Difusi terfasilitasi adalah sejenis transpor pasif yang molekul solutnya bergerak menuruni
gradien konsentrasi dengan bantuan protein pembawa pada membran. Suatu protein pembawa
mengambil sebuah molekul, kemudian protein tersebut berubah ke bentuk alternatifnya untuk
menyimpan molekul ke sisi lain membran. Dalam hal ini tidak diperlukan masukan
energi(Bresnick:2003)

Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup tumbuhan.
Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara melalui proses
difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah, salah satunya
melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh tumbuhan disebabkan
konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi daripada di dalam sel. Demikian juga gas CO2 di
udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena konsentrasi CO2 di udara lebih tinggi daripada di

5
dalam sel tumbuhan. Sebaliknya, O2dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika konsentrasi
O2 dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel.

II. Factor yang Mempengaruhi Difusi

Kecepatan difusi ditentukan oleh :

Ukuran partikel. Semakin besar ukuran partikel,maka semakin lambat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin rendah dan berlaku juga sebaliknya.
Ketebalan membran. Semakin tebal membran, maka semakin lambat kecepatan difusi.
Contoh bisa dilihat dibawah
Luas suatu area. Semakin luas areanya, maka semakin cepat kecepatan difusinya.
Jarak. Semakin besar perbedaan dua konsentrasi, maka semakin lambat kecepatan difusinya.
Suhu. Seperti yang dibahas pada artikel laju reaksi. Semakin tinggi suhu, partikel akan
mendapatkan energi sehingga bergerak dengan lebih cepat. dan kecepatan difusi menjadi
lebih cepat

III. Mekanisme Terjadinya Difusi

Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi
sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran
(simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana
melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui
membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada
membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon
steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu,
memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus
membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam
pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari
diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul molekul berukuran besar
seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral , tidak dapat menembus
membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat
menembus membrane.Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan
difusi difasilitasi

6
Difusi difasilitasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna
yang melibatkan protein pembawa atau protein transporter. Protein transporter tergolong protein
transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer
ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk
pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer
glukosa ke dalam sel. Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka,
otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel sel tersebut selalu membutuhkan glukosa
untuk diubah menjadi energi.

IV. Permeabilitas
Permeabilitas adalah kemampuan membran untuk dilewati suatu zat bergantung pada
pori membran,jenis larutan, dan ukuran partikel
Permeabilitas Membran pada difusi dibedakan menjadi :

7
1. Impermeabel (tidak permeabel), dimana air maupun zat yang terlarut di dalamnya
tidak dapat melaluinya. Misalnya membran dari karet.
2. Permeabel, yaitu membran yang dapat dilalui oleh air maupun zat-zat tertentu yang
terlarut di dalamnya.
3. Semipermeabel, yaitu membran yang hanya dapat dilalui oleh air, tetapi tidak dapat
dilalui oleh suatu zat terlarut. Misalnya membran dari sitoplasma.

V. Contoh difusi dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :


1. ketika kita merendam kedelai dalam air saat pembuatan tempe. Selama perendaman
akan terjadi difusi air dari lingkungan luar (yang kadar airnya tinggi) ke dalam kedelai
(yang kadar airnya rendah)
2. ketika kita melakukan perendaman buah dengan larutan gula dalam pembuatan
manisan buah. Selama perendaman selain terjadi difusi air dari lingkungan luar ke
dalam buah juga terjadi difusi molekul gula (molekul padatan) ke dalam buah dan ini
berarti difusi padatan juga terjadi dalam pembuatan manisan buah ini. Selama ini
batasan antara kapan terjadinya difusi air dengan difusi padatan masih belum jelas
karena prosesnya sering terjadi bersamaan dan susah untuk dibedakan.
3. difusi dapat dilihat pada Sirup yang kental dan konsentrasinya tinggi akan menyebar
ke bagian bagian air lainnya sehingga konsentrasinya menjadi lebih rendah dan
homogen di setiap tempat.

8
VI. Difusi pada pembuatan Tempe

Difusi pada pembuatan tempe terjadi pada saat proses perendaman

Tujuan tahap perendaman ialah untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan
terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar diperoleh keasaman yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan fungi. Fermentasi asam laktat terjadi dicirikan oleh munculnya bau
asam dan buih pada air rendaman akibat pertumbuhan bakteri Lactobacillus.
Bila pertumbuhan bakteri asam laktat tidak optimum (misalnya di negara-negarasubtropis,
asam perlu ditambahkan pada air rendaman. Fermentasi asam laktatdan pengasaman ini
ternyata juga bermanfaat meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri-bakteri
beracun.

Selama proses perendaman, biji mengalami proses hidrasi, sehingga kadar air biji
naik sebesar kira-kira dua kali kadar air semula, yaitu mencapai 62-65 %. Proses
perendaman memberi kesempatan pertumbuhan bakteri-bakteri asam laktat sehingga
terjadi penurunan pH dalam biji menjadi sekitar 4,5 5,3. Penurunan biji kedelai tidak
menghambat pertumbuhan jamur tempe, tetapi dapat menghambat pertumbuhan bakteri-
bakteri kontaminan yang bersifat pembusuk. Proses fermentasi selama perendaman yang
dilakukan bakteri mempunyai arti penting ditinjau dari aspek gizi, apabila asam yang
dibentuk dari gula stakhijosa dan rafinosa. Keuntungan lain dari kondisi asam dalam biji
adalah menghambat penaikan pH sampai di atas 7,0 karena adanya aktivitas proteolitik
jamur dapat membebaskan amonia sehingga dapat meningkatkan pH dalam biji. Pada pH
di atas 7,0 dapat menyebabkan penghambatan pertumbuhan atau kematian jamur tempe.
Hessseltine, et.al (1963), mendapatkan bahwa dalam biji kedelai terdapat komponen yang
stabil terhadap pemanasan dan larut dalam air bersifat menghambat
pertumbuhanRhizopus oligosporus, dan juga dapat menghambat aktivitas enzim
proteolitik dari jamur tersebut. Penemuan ini menunjukkan bahwa perendaman dan
pencucian sangat penting untuk menghilangkan komponen tersebut.
Proses hidrasi terjadi selama perendaman dan perebusan biji. Makin tinggi suhu
yang dipergunakan makin cepat proses hidrasinya, tetapi bila perendaman dilakukan pada
suhu tinggi menyebabkan penghambatan pertumbuhan bakteri sehingga tidak terbentuk
asam.

9
BAB III

KESIMPULAN

Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan) tinggi ke konsentrasi
rendah, tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul zat dapat berdifusi hingga dicapai
kerapatan molekul yang sama dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan
menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas dalam medium udara), perendaman kedelai pada saat
pembuatan tempe, dan sirup yang dituangkan ke dalam air.

Macam Difusi ada dua yaitu :

1. Difusi Sederhana(Difusi Pasif) : Disfusi yang berlangsung secara spontan


2. Difusi Terbantu : Proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier
protein)

Mekanisme Difusi ada tiga macam yaitu

1. Difusi sederhana (simple difusion) yang terjadi melalui membrane berlangsung akibat
molekul -molekul yang berpindah melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran
2. Difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by
chanel formed), Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam lemak serta ion-ion
tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau channel
3. Difusi difasilitasi (fasiliated difusion). menggunakan protein pembawa atau transporter
untuk dapat menembus membrane karena tidak dapat menembus membrane secara
langsung

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Mekanisme Difusi.http://exactstudy.blogspot.co.id/2013/11/mekanisme-
terjadinya-proses-difusi.html (diakses pada 14 September 2015)

Anonim.Pengertian dan Definisi Difusi.www.kamusq.com/2013/05/difusi-adalah-


pengertian-dan-definisi.html (diakses pada 12 Septermber 2015)

Anonim.Perbedaan Osmosis dan Difusi.Bisa Kimia.com/2014/01/20/perbedaan


osmosis dan difusi (diakses pada 12 September 2015)

CampBell Reece Mitchell.1999.Biologi.Jakarta:Erlangga

Evinafisah.Difusi.evinafisahR.blogspot.co.id/2013/05/difusi.html (diakses pada


13 September 2015)

Luqman.Makalah Difusi Osmosis.htto://luqmaniabgr.blogspot.co.id./2012/07.


Makalah Difusi Osmosis.html (diakses pada 14 September 2015)

Nur Hidayat.2006.Mikrobiologi Industri.Yogyakarta.ANDI

11

Anda mungkin juga menyukai