Chapter I-7
Chapter I-7
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No.
17/2007).
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tercapai derajat kesehatan
utama yang sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya
1
Universitas Sumatera Utara
2
manusia Puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan
kesehtan tinggkat pertama lainnya diwilayah kerja dan pembagian waktu kerjanya
Pada saat ini puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah
akhir tahun 2013 jumlah puskesmas diindonesia sebanyak 9.655 unit dengan
rincian jumlah puskesmas perawatan 3.317 unit dan puskesmas non perawatan
sebanyak 6.833 unit. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui
penduduk. Dalam kurun waktu 2009 hingga 2013 rasio ini menunjukan adanya
peningkatan. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk tahun 2009 sebesar 1,13
dari 501 unit pada tahun 2010 menjadi 570 unit pada tahun 2014, hal ini terjadi
karena kebutuhan daerah dan adanya pemekaran kabupaten atau kota. Jumlah
puskesmas non perawatan meningkat dari 371 unit menjadi 394 unit, puskesmas
pembantu mengalami peningkatan dari 1819 unit menjadi 1927 unit, dan
puskesmas keliling mengalami kenaikan 391 unit menjadi 444 unit (Dinas
dengan standar nasional dimana 1 (satu) puskesmas melayani 25.000 jiwa, berarti
2014).
baik dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Dalam rangka
Setiap orang atau masyarakat akan mendifinisikan mutu itu sesuai dengan
pendapat dan kebutuhannya yang mungkin berbeda dari orang lain. Menurut
Montgomery dalam Supranto (2006), Quality is the extent to which products meet
the requirement of people who use them. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
tidaklah sama pada setiap orang. Kumpulan ciri atau karakteristik itulah yang
Mutu tidak hanya terdiri dari satu karakteristik saja, tetapi terdiri dari
2007). Jika dikaitkan dengan definisi Montgomery, maka dimesi mutu sama
harapan-harapan pengguna jasa, dalam hal ini pasien, terhadap pelayanan yang
dimensi mutu pelayanan yang sudah dikenal secara umum, yaitu dimensi Servqual
Standar nasional angka kesakitan sebesar 15 persen bila dilihat dari pola
pencarian dikategorikan dalam mengobati sendiri dengan cara membeli obat obat
dan polindes sebesar 40 persen dan kerumah sakit sebesar 25 persen serta yang
2013).
menggunakan obat tradisional dan 8,24% menggunakan obat lainnya. Bila dilihat
dari tempat berobat yang dikunjungi oleh masyarakat yang memilih berobat jalan
secara berurutan mulai dari yang tertinggi adalah sebagai berikut; praktik bidan
35,5%, puskesmas/pustu 25,5%, praktik dokter 18,7%, rumah sakit swasta 7,7%,
rumah sakit pemerintah 4,6%, praktik pengobatan tradisional 4,9% dan dukun
satu puskesmas rawat inap yang berada dikota Medan. Puskesmas Helvetia tidak
berada di pinggir jalan melainkan berada di dalam gang sehingga akses untuk
menuju puskesmas pun agak sulit. Area parkir pun agak kurang memadai di
fasilitas lahan parkir belum memadai, begitu pula dengan ruangan yang ada di
puskesmas misalnya ruang tunggu untuk pasien pun masih kurang sehingga
banyaknya pasien yang harus menunggu sambil berdiri atau menunggu di luar.
penurunan pada 3 (tiga) tahun terakhir. Yakni kunjungan perhari rata-rata tahun
2013 adalah 380 sampai dengan 405 orang, sedangkan pada tahun 2014 rata-rata
kunjungan perhari 110 sampai dengan 126 orang dan pada tahun 2015 rata-rata
Berdasarkan hasil laporan profil dinas kesehatan Kota Medan tahun 2015
dengan baik dan juga proses administrasi ( misalnya pembuatan suatu rujukan)
tidak di proses dengan cepat. Sebagian besar masyarakat juga lebih memilih
non medis kurang memadai dan masyarakat harus dirujuk untuk melanjutkan
jauhnya jarak tempuh, tidak ada transportasi, jam puskesmas dan lain-lain.
variabel empati dan bukti langsung memiliki pengaruh terhadap persepsi pasien.
dan variabel pendidikan, pendapatan dan jarak tidak ada pengaruh terhadap
Helvetia.
1. Bagi pihak Puskesmas Helvetia dan Dinas Kesehatan Kota Medan sebagai
2. Sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan referensi atau perbandingan bagi
penelitian lain.