KELOMPOK 5
1. Sisca Dwi Asri 010216A050
2. Sumaryati 010216A052
3. Tissa Opilaseli 010216A054
4. Diah Ambar Ningtyas 010216A068
Tujuan: Studi literature ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi sentuhan
pada bayi premature.
Metode: Tinjauan ini dilakukan dengan pencarian jurnal dan artikel publikasi
terkait melalui google scholar (Google Cendekia), Ebsco. Pencarian terbatas pada
publikasi tahun 2007-2017 dengan format full PDF. Pencarian menggunakan kata
kunci: terapi sentuhan, bayi premature,
Hasil: Studi pustaka dari berbagai sumber jurnal dan artikel menunjukkan
peningkatan rata-rata suhu bayi premature secara signifikan
Kesimpulan: Dari beberapa jurnal terkait dapat disimpulkan bahwa terapi
senuhan dapat meningktakan suhu bayi premature.
Kata kunci: bayi premature, nadi, suhu, terapi sentuhan
A. LATAR BELAKANG
Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan dengan usia gestasi atau
kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan rendah (Wong &
Hockenberry, 2004). Pada bayi prematur, kematangan semua organ tubuh
bayi belum tercapai dengan baik. Keadaan ini menyebabkan perawatan
bayi prematur harus dilakukan dengan baik terutama menjaga kestabilan
suhu dan frekuensi denyut jantung. Apabila semua sistem diperhatikan
dengan baik maka bayi dapat bertahan dan tumbuh kembang dengan baik.
Menurut Wong dan Hockenberry (2004), bayi yang dilahirkan dengan
berat badan kurang dari 2500 gram, duapuluh kali lebih besar akan mengalami
kematian di bulan pertama kehidupannya dibanding dengan bayi yang lahir
dengan berat badan yang normal. Risiko akan meningkat lebih tinggi pada
bayi yang di lahirkan dengan berat badan kurang dari 1500 gram.
Gangguan yang t er jadi pada bayi pr emat ur disebabkan belum
matangnya semua organ bayi, diantaranya yaitu gangguan susunan saraf pusat.
Gangguan ini sering mengakibatkan perdarahan otak, leukomalasia
(pengapuran) otak dan henti nafas. Henti nafas adalah bayi secara mendadak
berhenti nafasnya karena pengaturan nafas di otak dan otot bantu nafas pada
bayi prematur belum sempurna.
Bayi yang lahir prematur juga mempunyai paru- paru yang belum
berfungsi dengan baik, salah satunya karena produksi surfaktan yang masih
sedikit, sehingga pengembangan paru pada bayi prematur belum berkembang
dengan baik dan biasanya bayi mengalami sesak nafas. Jantung pada bayi
prematur sering mengalami ketidaksempurna- an penutupan pembuluh
darahnya atau yang sering disebut Patent Ductus Arteriosus (PDA) yang dapat
menyebabkan denyut jantung semakin cepat, sindroma gawat nafas dan gagal
jantung (Wong & Hockenberry, 2004).
Kualitas hidup bayi prematur harus ditingkatkan. Perawat di ruang
perinatologi sebaiknya dapat melakukan perawatan dengan memperhatikan
konservasi energi bagi bayi dan mencari metode perawatan terhadap bayi
prematur sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini, salah satunya adalah
memberikan terapi sentuhan pada bayi prematur.
Efek terapi sentuhan pada bayi premature adalah adanya kenaikan berat
badan secara signifikan dan perawatan dirumah sakit lebih cepat dibandingkan
dengan bayi yang tidak dilakukan terapi sentuhan. Kenaikan berat badan ini
dihubungkan karena bayi premature yang mendapatkan terapi sentuhan
hormone insulinnya meningkat, sehingga penyerapan makanan menjadi lebih
baik (Field, et al., 1986).
Hasil penelitian Ema ikmah (2011) tentang Peningkatansuhu bayi
premature dengan terapi sentuhan menunjukkan pengujian rata-rata suhu dan
nadi pada kelompok kontrol dan 15 bayi pada kelompok intervensi
menggunakan t-test. Hasil penilitian menunjukkan peningkatan rata-rata suhu
bayi premature secara signifikan pada kelompok intervensi (p=0,000,
=0,05), sehingga terapi sentuhan dapat meningkatkan suhu bayi premature.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang terapi sentuhan pada bayi prematur
2. Tujuam khusus
Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh
karakteristik bayi premature terhadap suhu dan nadi pada terapi
sentuhan.
C. METODE
Tinjauan ini dilakukan dengan pencarian jurnal dan artikel publikasi
terkait melalui google scholar (Google Cendekia), Ebsco. Pencarian
terbatas pada publikasi tahun 2007-2017 dengan format full PDF.
Pencarian menggunakan kata kunci: terapi sentuhan, bayi premature,
Table 1. Jurnal terkait
Deddy Pengaruh quasi Penelitian ini Sampel dibagi menjadi dua kelompok Terapi sentuhan Terapi sentuhan selama 3
Satriya Terapi experim bertujuan untuk secara konsekutive sampling; nomor urut minggu tidak
Putra Sentuhan ental mengetahui ganjil sebagai kelompok yang mendapat memperlihatkan penurunan
Badriul terhadap efektifitas terapi terapi sentuh dan nomor urut genap frekuensi dan volume
Hegar kejadian sentuhan terhadap sebagai kelompok kontrol. Sebelum regurgitasi yang lebih
regurgitasi kejadian penelitian dimulai, ibu bayi diberikan efektif dibanding kelompok
pada bayi regurgitasi pada pelatihan terapi sentuh selama 3 hari. kontrol. Walaupun tidak
bayi Terapi sentuh dilaksanakan pada pagi dan mempengaruhi durasi tidur,
sore hari setelah mandi dengan lama jumlah bayi yang terbangun
terapi 15 menit setiap kalinya selama 3 malam hari pada kelompok
minggu. Ibu mengisi lembar isian tentang terapi lebih rendah secara
frekuensi regurgitasi, volume regurgitasi, bermakna dibanding
durasi tidur bayi pada malam hari (pukul kelompok kontrol.
18:00 sampai 06:00) dan gangguan tidur
(keadaan yang menyebabkan bayi
terbangun pada malam hari) pada
seminggu sebelum penelitian dan selama
3 minggu penelitian. Instrumen yang
digunakan timbangan digital baby untuk
mengukur Berat badan bayi ditimbang
pada hari ke 1, 8, 15, dan 22 dengan
menggunakan scale dengan ketepatan 50
gram (MBE Focal, Tokyo).
Nadia Therapeutic quasi Untuk Sampel termasuk 40 bayi yang baru lahir Dalam penelitian -Tanda- tanda vital (suhu,
Christin touch: experim membandingkan dikirim ke NICCU.Sebelum melakukan ini ada jantung dan tingkat
Oliveira influence on ental tanda-tanda vital terapi sentuhan perlu dipersiapkan manipulasi pernafasan )diukur dengan
Ramada vital signs of sebelum dan lingkungan yang hangat, berventilasi baik variabel, dalam menggunakan bed side
Fabiane newborns sesudah sentuhan dan santai disediakan, dengan hal ini monitor
de terapeutik yang menggunakan musik latar belakang yang penggunaan
diamati pada bayi menenangkan dengan volume rendah . sentuhan -Angka Nyeri Nyeri Bayi
Amorim
baru lahir yang Langkah-langkah teknik di NB dijelaskan terapeutik Neonatal (NIPS), khusus
Almeid
Mariana dirawat di rumah di sini: bayi diposisikan dengan nyaman (variabel bebas), untuk neonatus, digunakan
Lucas da sakit di unit saat penyidik berdiri di belakang dan Ke dan tanda vital untuk penilaian nyeri Skor
perawatan intensif samping, menjaga posisi tangan di setiap (dependent berkisar dari nol sampai 7,
Rocha rasa sakit dipertimbangkan
Cunha neonatal. wilayah tubuh selama 3 menit, di banyak variable).
bagian, seperti kepala, dada anterior dan untuk nilai 4
. posterior, satu per satu. Sesi berlangsung
dari 20 sampai 30 menit, dan perhatian
lebih lanjut diberikan pada bagian tubuh
yang sakit
Preeti studi Mengetahui Dari tujuh penelitian eksperimental yang Sentuhan yakson bukti signifikan mengenai
Parashar, Yakson touch kuasi keefektifan ditinjau, enam dilakukan pada bayi keefektifan Yakson pada
Asir John as a part of eksperi sentuhan Yakson prematur dan satu dilakukan pada Relaksasi,tingkat manajemen nyeri pada
tidur ,energy,dan
Samuel, A mental pada manajemen neonatus yang sehat. Ukuran sampel stres neonatus, menenangkan
rpna early nyeri pada dalam penelitian ini berkisar antara 32 neonatus dan bayi,
Bansal,1 a intervention in neonatus, sampai 99. Semua penelitian telah perbaikan keadaan tidur
nd Vencita the Neonatal menenangkan menunjukkan bahwa Yakson memiliki bayi, menurunkan tingkat
Priyanka Intensive Care neonatus dan bayi, efek positif; stres
Aranka Unit: A perbaikan keadaan
systematic tidur bayi,
narrative menurunkan
review tingkat stress
Bahare Quasi untuk 90 bayi prematur berpartisipasi dalam Pada kelompok intervensi,
Bahman Gentle Human Eksperi membandingkan penelitian ini. Mereka dibagi secara acak peningkatan ditemukan
Bijari,1 Touch and ment efek Yakson dan menjadi 3 kelompok: (1) kelompok pada skor keadaan tidur
Sedigheh Yakson: The GHT terhadap Yakson, = 3 0, (2) kelompok GHT, = 3 setelah intervensi Yakson
Iranmanes Effect on reaksi perilaku 0, (3) kelompok kontrol, = 3 0. Setiap dan GHT. Nilai negara
h,2 Preterm's bayi prematur bayi menerima intervensi GHT dan mereka yang terjaga dan
Fateme Behavioral yang dirawat di Yakson dua kali sehari selama 5 hari. rewel menurun setelah
Eshghi,2 Reactions NICU di tenggara Setiap sesi berlangsung 15 menit. kedua intervensi tersebut
and Iran. Kelompok kontrol menerima asuhan terjadi. Tidak ada perbedaan
Mohamma keperawatan rutin. yang signifikan antara
d Reza kelompok Yakson dan GHT
Baneshi3 dalam nilai perilaku mereka.
Kesimpulan. Temuan
menunjukkan bahwa Yakson
dan GHT memiliki efek
menenangkan dan
menenangkan pada bayi
prematur dan dapat
bermanfaat dalam intervensi
keperawatan.
Manju Therapeutic Eksplora mengeksplorasi Modus sentuhan terapeutik : Teknik terapi Modalitas sentuhan
Chhugani1 Touch si literatur yang 1. Gentle human touch sentuhan herapeutik ditemukan
*
and Modalities and literatur mencari modalitas 2. Supporting holdingMassage memiliki beberapa hasil
Shilpi Premature berbeda dalam techniqueTactile stimulation positif. Sebagai teknik non-
3. Tactile-kinesthetic stimulation
Sarkar2 Neonates memberikan invasif, sentuhan terapeutik
4. Yakson
Health sentuhan pada salah satu modalitas
Outcome: A terapeutik dan terapeutik dapat ditafsirkan
Literature dampaknya sebagai perawatan yang
Review terhadap bayi pra- sesuai perkembangan,
kelahiran di NICU perawatan berpusat pada
keluarga dengan neonatus
prematur di NICU.
A. PEMBAHASAN
Rangsang raba adalah yang paling penting dalam perkembangan.
Sensasi sentuhan merupakan sensori yang paling berkembangsaatlahir (Liaw,
2000). Memegang mengurut, menepuk, memberikan asi, mengganti popok,
memijat dan memandikan merupakan pengalaman perabaan bervariasi.
Rangsangan atau stimulalsi yang dilakukan sejak dini, terus menerus
bervariasi dengan suasana yang menyenangkan akan memacu perkembangan
bayi dari berbagai aspek. Kulit merupakan reseptor terluas pada tubuh dan
stimulasi pada reseptor ini menjadi alat komunikasi non verbal. Ungkapan
cinta kasih orangtua pada bayinya dapat disampaikan melalui terapi sentuhan.
Pada saat lahir semua manusia memliki reseptor yang berada di
permukaan kulit yang dapat menyebabkan fisiologi eksitasi pada saat
menerima kontak personal dari manusia lainnya diteruskan ke otak melaui
jalur saraf. Keadaan ini dapat terjadi pada saat bayi premature menerima
stimulasi, salah satunya dengan terapi sentuhan. Penelitian yang dilakukan
oleh lahat et al (2007), menyebutkan bahwa bayi premature yang menerima
terapi sentuhan suhunya meningkat karena ada transfer suhu dari terapis ke
bayi dan mempengaruhi fungsi pengaturan suhu tubuh di otak.
4. Aplikasi teori konservasi (Levine) dengan tindakan terapi sentuhan pada bayi
premature
Pada umumnya bayi baru lahir akan menyesuaikan dan beradaptasi terhadap
perubahan kondisi lingkungan intrauterine dengan ekstrauterin. Pada keadaan
normal bayiakan mampu berdaptasi secara cepat dengan perubahan tersebut.
Tapi pada keadaan tertentu jika terjadi abnormalitas atau immaturitas dari
organ tertentu akan menyebabkan bayi mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan luar Rahim sehingga bayi menghadapi
masa-mamsa kritis dan beresiko tinggi menderita kecacatan atau kematian.
Perawatan neonates resiko tinggi membutuhkan antisipasi, intervensi, dan
strategi perencanaab efektif untuk mengatasi masalah bayi yang beresiko
tinggi.
Levine menggambarkan keperawatan sebagai intervensi yang bersifat suportif
dan terapeutik yang berdasarkan ilmu pngetahuan (sains) dan pada ilmu
terapeutik. Asuhan keperawatan berdasarkan pada 4 prinsip : konservasi
energy, integritas structural, integritas personal dan integritas social (Tomey &
Alligood, 2006).
a. Konservasi energy
Individu membutuhkan keseimbangan energy dan pembaharuan energy
yangkonstan untuk mempertahankan aktivitas kehidupan. Konservasi
energy tergantung dari pertukaran energy bebas dengan lingkungan dalam
sistem kehidupan yang dapat secara konstans memberikan energy (Tomey
& Alligood, 2006).
Konservasi energy ini adalah informasi tentang aktifitas fisik, nutrisi,
pertukaran oksigen dan suhu tubuh. Pada bayi baru lahir terutama bayi
premature, prinsip dari konservasi energy ini sangat dibutuhkan. Bayi
prematur memerlukan perlindungan yang lebih dibandingkan bayi yang
lahir matur dikarenakan semua organ tubuhnya engalami gangguan karena
perkembangan belum matang.
Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka perawatan bayi
premature harus dikaitkan dengan prinsip konservasi energy menurut
Levine misalnya, memberrikan tactile stimulation / terapi sentuhan
akanmebuat bayi lebih tengan dan nyaman, penelitian yang dilakuakna
oleh Field et al. (1986) mengungkapkan bahwa bayi yang mendapat terapi
sentuhan mempunyai pola tidur yang baik maka energy bayi banyak
disimpan sehngga bayi tersebut dapat tumbuh dan berkembang lebih baik.
Penelitian sama juga dilakukan oleh Dieter et al. (2003), bahwa bayi
premature yang dilakukan terapi sentuhan dapat meningkatkan berat badab
dibandingan dengan bayi premature yang tidak dilakukan terapi sentuhan.
b. Konservasi intergitas struktur
Konservasi intergitas struktur tergantung dari sistem pertahanan tubuh
yang mendukung perbaikan dan peyembuhan sebai respon terhadap
perubahan lingkungan internal dan eksternal. Konservasi ini melibatkan
integritas kulit, mskuloskeletal, imunitas dan proses inflamasi.
Peyembuhan merupakan proses perbaikan dari integritas struktur.
Pada bayi premature sistem pertahanan tubuh masih rendah karena
kandungan IgG dan IgA belum terbentuk dengan baik, maka merawat bayi
premature harus menggunakana alat-alat yang steril. Alat-alat tersebut
sebaiknya diperuntukan satu alat untuksatu bayi, sehingga mencegah
resiko terjadinya infeksi nasokomial.
Terapi sentuhan yang dilakukan pada bayi premature dakan
berdampakpada fungsi fisiologis, salah satunya adalah dampak biokimia
positif yaitu penurunan kadar hormone stess (cathecolamine), peningkatan
kekebalan terutama IgG, IgA dan IgM (Roesli, 2001).
c. Konservasi intgritas personal
Menyatakan bahwa setiap individu adalah makhluk yang holistic dalam
berespon terhadap lingkungan. Individu akan berusaha untuk dikenal,
dihormati, dihargai, dimanusiakan, merdeka, tidak ketergantungan dan
mempunyai identiras diri. Perawat yang merawat bayi termasuk bayi
premature harus menghargai dan menghormati meskipun masih bayi tetap
mereka adalah manusia. Setiap tindakan yang dilakuakn harus
dikomunikaksikan sehingga rangsangan suara yang diberikan dapat
mebuat bayi premature tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik.
Sentuhan yang diberikan pada bayi premature akan membuat bayi merasa
lebih aman dan nyaman karena secara emosi ada respon yang diterima.
Melalui terapi sentuhan ini perawat atau orangtua yang melakukannya
dapat memberikan kebutuhan emosional yang dibutuhkan oleh bayi
premature. bayi premature juga mempunyai kebutuhan emosi yang
ditunjukkan oleh kegelisahan dan ketegangan yang pada kahirnya dapat
berdampak pada kegagalan pertumbuhan dan perkembangan (Maryunani,
2009).
d. Konservasi integritas social
Konservasi integritas social mengakui fungsi individu sebagai makhluk
social. Kehidupan menjadi tambah berarti melalui masyarakat yang social.
Integritassosial diciptakan oleh keluarga dan teman, tempat bekerja dan
sekolah, agama dan budaya (tomey & Alligood, 2006).
Orangtua yang mempunyai bayi premature yang dirawat di incubator harus
diberikan kesempatan untuk dapat menyentuh dan merawat bayinya.
Sentuhan dan belaian oarangtua baik ibu maupun bapak dapat
meningkatkan bounding attachment antara bayi dengan orangtuanya.
Sentuhan dan eluan yang hangat dari orangtua dapat memberikan rasa
nyaman pada bayi, sehingga bayi mulai dikenalkan denganlingkungan
social terdekatnta yaitu orangtuanya (Roesli, 2001).
Tindakan terapi sentuhan ini harus dilakukan dengan lembut dan penuh
kasih sayang. Seorang terapis ketika akan melakukan terapi sentuhan ini
sebelumnya harus menatap dengan lembut dan dengan penuh kasih saying,
sehingga ada ikatan yang baik antara bayi dengan terapis sehingga bayi
akan merasa nyaman. Kenyamanan ini akan berdampak apada turunya
hormone kathekolamin dan dapat meningkatkan sistem imunitas pada bayi
premature (Roesli, 2006).
Dalam penelitian ini, analisis perbedaan dilakukan untuk melihat adanya
perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukan terapi sentuhan sebelum
dan sesudah intervensi dan untuk melihat adanya perbedaan antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan suhu
bayi premature setelah dilakukan terapi sentuhan pada kelompok
intervensi dengan suhu bayi premature sebelum intervensi 0,18(p value =
0,000, = 0,05).dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terapi
sentuhan efektif dapat meningkatkan suhu bayi premature.
B. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terapi sentuhan efektif dalam
meningkatkan suhu bayi prematur.Terapi sentuhan dapat memerikan manfaat
diantaranya dapat menguatkan dan bermanfaat secara fisologis untuk
penurunan kadar hormone stress, peningkatan kekebalan terutama IgG, IgA,
dan IgM, dapat meningkatan jumlah sel dan daya toksin dari sistem imunitas,
mengubah gelombang otak secra positif. Keberhasilan terapi sentuhan dalam
meningkatkan suhu bayi prematur ini dipengaruhi oleh adanya konservasi
energy, integritas structural, integritas personal dan integritas social yang
diberikan langsung dari terapis ke bayi. Cara pemeberian sentuhan pada bayi
prematur adalah dengan menggunakan stimulasi taktil, rangsangan taktil raba,
rangsangan kinestetik, dan harus sesuai dengan protokol Gentle Human
Touch (GHT) menurut Harrison (1996). Apabila dilakukan dengan cara,
durasi, lokasi, intesitas dan frekuensi yang tepat maka terapi sentuhan ini akan
menghasilkan manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan bayi prematur.
DAFTAR PUSTAKA
(SDKI) 2007. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI.
Dieter, J., Field, T.M., Reif, M.H., Emory, E.K., & R edzep i, M. (2 0 03 ).
Sta b le p ret er m i n f an t gain more weight and sleep less after five
days of ma ssage ther aphy. Diperoleh dari htt p:// jpe-
psy.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/
28/6/403.
Glass, L., Lala, R.V., Jaiswal, V., & Nigam, S.K. (1975). Effect of thermal
environment and caloric intake on head growth of low birthweight infants
during late neonatal period. Arch Dis Child, 50 (7), 571-573.
E f f e ct o f g e n t l e h u m a n t o u c h o n p re t er m i n f a n t s : Pi
l o t s t u d y res u l t . Dip er oleh da r i htt ps:// www. c ebp . nl / va u l t _ p
ub lic / f il es ys t em/
?ID=1948.
Lahat, S., et al. (2007). Energy expenditure in growing preterm infan ts recei
ving mas sage therapy. Diperoleh dari http://www.ja cn. org/ cgi/cont ent /
abstract/26/4/356.