01 Pperikanan PDF
01 Pperikanan PDF
PENGAWAS PERIKANAN
A. DASAR HUKUM
1
sebagaimana telah diubah ketiga kalinya dengan Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2007.
B. PENGERTIAN-PENGERTIAN
2
produksi/distribusi, di unit pengolahan hasil perikanan, penilikan sistem mutu,
sertifikasi personil, pengujian mutu, sertifikasi produk, sistem mutu
laboratorium, standarisasi dan monitoring.
10. Pengawas Perikanan Terampil adalah jabatan fungsional Pengawas
Perikanan Keterampilan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu.
11. Pengawas Perikanan Ahli adalah jabatan fungsional Pengawas Perikanan
Keahlian yang dalam pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu
pengetahuan, metodologi, dan teknik analisis tertentu.
12. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pengawas Perikanan dalam
rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
13. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah blanko yang berisi
keterangan perorangan Pengawas Perikanan dan butir kegiatan yang dinilai
dan harus diisi oleh Pengawas Perikanan dalam rangka PAK.
14. Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah blanko yang berisi keterangan
perorangan Pengawas Perikanan dan satuan nilai dari hasil penilaian butir
kegiatan dan atau akumulasi nilai-nilai butir kegiatan yang telah dicapai oleh
Pengawas Perikanan yang telah ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka
Kredit.
15. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang, bertugas menilai prestasi kerja Pengawas
Perikanan.
3
6) Mengawasi di sentra produksi, distribusi, dan pemasaran hasil
perikanan;
7) Melakukan analisis, evaluasi, dan pelaporan hasil penilikan dan
pengujian mutu hasil perikanan.
e. Pengembangan pengawasan pembudidayaan ikan, meliputi :
1) Mengembangkan metoda;
2) Menyusun petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman
pengawasan.
f. Pengembangan pengawasan penangkapan ikan, meliputi :
1) Membuat rencana teknis penangkapan dan perhitungan potensi
sumber daya ikan;
2) Membuat standardisasi penangkapan;
3) Menyusun petunjuk pelaksanaan/teknis pengawasan;
4) Mengembangkan metoda pengawasan.
g. Pengembangan pengawasan mutu hasil perikanan, meliputi :
1) Mengembangkan metoda penilikan mutu hasil perikanan;
2) Mengembangkan metoda pengujian mutu hasil perikanan.
h. Pengembangan profesi, meliputi :
1) Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pengawasan perikanan;
2) Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang
pengawasan perikanan;
3) Membimbing Pengawas Perikanan di bawah jenjang jabatannya.
i. Penunjang tugas pengawasan perikanan, meliputi :
1) Mengikuti kegiatan seminar/lokakarya;
2) Mengajar pada pendidikan dan pelatihan;
3) Menjadi anggota dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan;
4) Menjadi anggota dalam organisasi profesi;
5) Memperoleh penghargaan/tanda jasa;
6) Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya.
4
D. JENJANG JABATAN, GOLONGAN, ANGKA KREDIT, TUNJANGAN
JABATAN, DAN BATAS USIA PENSIUN
E. PENGANGKATAN PERTAMA
2. Persyaratan
PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Pengawas Perikanan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Pengawas Perikanan Terampil
1) Berijazah serendah-rendahnya Diploma II bidang perikanan atau
bidang lain yang terkait dengan bidang pengawasan perikanan;
2) Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tk.I-II/b;
3) Telah mengikuti diklat fungsional di bidang pengawasan perikanan dan
memperoleh sertifikat tanda lulus;
4) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
5
5) Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang telah memperoleh
penetapan dari pejabat yang berwenang.
b. Pengawas Perikanan Ahli
1) Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) bidang
perikanan atau bidang lain yang terkait dengan bidang pengawasan
perikanan;
2) Pangkat serendah-rendahnya, Penata Muda-III/a;
3) Telah mengikuti diklat fungsional di bidang pengawasan perikanan dan
memperoleh sertifikat tanda lulus;
4) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
5) Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang telah memperoleh
penetapan dari pejabat yang berwenang.
6
d. Pejabat berwenang, menerbitkan keputusan pengangkatan kedalam
jabatan fungsional Pengawas Perikanan.
e. Keputusan pengangkatan pertama kali tersebut disampaikan oleh pejabat
yang berwenang kepada Pengawas Perikanan yang bersangkutan melalui
pimpinan unit kerjanya sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, dengan tembusan kepada unit kerja/instansi terkait.
2. Persyaratan
a. Memenuhi syarat sebagaimana ketentuan pada pengangkatan pertama
kali, kecuali untuk pendidikan serendah-rendahnya SMU/SMK sesuai
dengan kualifikasi yang ditentukan untuk jabatan Pengawas Perikanan;
b. Memiliki pengalaman melakukan kegiatan di bidang pengawasan
perikanan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. Berusia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun
dari jabatan terakhir yang didudukinya.
7
b. Direktur Produksi Ditjen Perikanan Budidaya bagi Pengawas Perikanan
Pelaksana s.d Pengawas Perikanan Penyelia dan Pengawas Perikanan
Pertama s.d Pengawas Perikanan Muda bidang pengawasan
pembudidayaan ikan;
c. Direktur Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan Ditjen
P2SDKP bagi Pengawas Perikanan Pelaksana s.d Pengawas Perikanan
Penyelia dan Pengawas Perikanan Pertama s.d Pengawas Perikanan
Muda bidang pengawasan penangkapan ikan;
d. Direktur Standardisasi dan Akreditasi Ditjen P2HP bagi Pengawas
Perikanan Pelaksana s.d Pengawas Perikanan Penyelia dan Pengawas
Perikanan Pertama s.d Pengawas Perikanan Muda bidang pengawasan
mutu hasil perikanan.
1. Pejabat pengusul
a. Pengawas Perikanan Madya dan Pengawas Perikanan Utama
menyampaikan Daftar Usul penetapan Angka Kredit (DUPAK) kepada
Sekretaris Jenderal, melalui pejabat pengusul sbb.:
1) Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk Pengawas
Perikanan di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan
Unit Pelaksana Teknisnya;
2) Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap untuk Pengawas
Perikanan di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan
Unit Pelaksana Teknisnya;
3) Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan untuk Pengawas Perikanan di
lingkungan Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan dan Unit Pelaksana Teknisnya.
b. Pengawas Perikanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Perikanan
Penyelia, dan Pengawas Perikanan Pertama sampai dengan Pengawas
Perikanan Muda menyampaikan DUPAK kepada Pejabat Penetap Angka
Kredit melalui unit kerja yang membawahi Pengawas Perikanan yang
bersangkutan oleh Pejabat serendah-rendahnya eselon IV.
8
b. DUPAK beserta lampirannya harus sudah diterima oleh Sekretariat Tim
Penilai selambat-lambatnya awal Januari untuk kenaikan pangkat periode
April dan awal Juli untuk kenaikan pangkat periode Oktober tahun berjalan.
Sekretaris 3c Sekretaris
Ditjen 4b Jenderal
DKP
Keterangan :
1. Pengawas Perikanan/calon Pengawas Perikanan menyampaikan DUPAK
beserta lampiran persyaratan dan bukti fisik kepada pimpinan unit
kerja/satuan organisasi untuk diteliti kelengkapan dan kebenaranya;
2. Pimpinan unit kerja/satuan organisasi dimaksud selanjutnya meneruskan
DUPAK tersebut kepada Tim Penilai Instansi c.q. Sekretariat Tim masing-
masing unit kerja;
3. Selanjutnya Tim Penilai Unit Kerja menyampaikan hasil penilaian angka
kredit kepada :
a) Direktur Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya
Perikanan/Direktur Produksi/Direktur Standardisasi dan Akreditasi
selaku Pejabat Penetap Angka Kredit untuk jenjang Pengawas
Perikanan Pelaksana s.d Pengawas Perikanan Penyelia dan Pengawas
Perikanan Pertama s.d Pengawas Perikanan Muda.
b) Sekretaris Direktorat Jenderal (3b) untuk disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal DKP c.q Tim Penilai Pusat (3c) Pengawas
Perikanan Madya s.d Pengawas Perikanan Utama;
4. Realisasi Penetapan Angka Kredit, 4 (a,b,c), 5, 6.
I. KENAIKAN JABATAN
2. Persyaratan
9
Pengusulan kenaikan jabatan Pengawas Perikanan dapat dilakukan apabila
yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memperoleh angka kredit minimal yang telah ditetapkan oleh pejabat
Penetap Angka Kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi;
b. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan yang terakhir;
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
J. KENAIKAN PANGKAT
2. Persyaratan
Pengawas Perikanan yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat,
menyiapkan berkas yang terdiri dari:
10
a. Fotocopy Keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat yang
berwenang;
b. Fotocopy Keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir yang dilegalisir
pejabat yang berwenang;
c. PAK asli;
d. Fotocopy DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir pejabat yang
berwenang.
11
2) Setiap unsur dalam DP3 bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
1. Pembebasan Sementara
a. Alasan pembebasan
Pengawas Perikanan dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:
1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam
jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
2) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam
pangkat/jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya:
a) 10 (sepuluh) bagi Pengawas Perikanan Penyelia, pangkat Penata
Tk.I-III/d;
b) 25 (dua puluh lima) bagi Pengawas Perikanan Utama, pangkat
Pembina Utama-IV/e.
3) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa penurunan
pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980;
4) Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966;
5) Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Pengawas Perikanan,
termasuk yang menduduki jabatan struktural; atau
6) Cuti diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan
seterusnya; atau
7) Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12
a) Fotocopy Keputusan pangkat/jabatan terakhir yang dilegalisir oleh
pejabat yang berwenang;
b) Fotocopy Keputusan penugasan diluar jabatan Pengawas
Perikanan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
c) Fotocopy Keputusan penunjukan tugas belajar lebih dari 6 (enam)
bulan yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
d) Fotocopy Keputusan hukuman disiplin dengan tingkat hukuman
sedang atau berat, berupa penurunan pangkat yang dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang;
e) Fotocopy Keputusan cuti diluar tanggungan negara yang dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang.
2) Berdasarkan usulan tersebut, pejabat yang berwenang, menerbitkan
keputusan pembebasan sementara dari jabatan fungsional Pengawas
Perikanan dengan perolehan atau penetapan angka kredit terakhir dan
disampaikan kepada yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dengan tembusan
kepada unit kerjanya dan atau instansi terkait.
2. Pengangkatan Kembali
a. Kriteria pengangkatan kembali
1) PNS yang telah selesai menjalani pembebasan sementara, dapat
diangkat kembali dalam jabatan Pengawas Perikanan, apabila telah
selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana tersebut butir
1 diatas.
2) PNS yang diangkat kembali dalam jabatan Pengawas Perikanan dapat
menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan yang berasal dari
prestasi kerja di bidang pengawasan perikanan yang diperoleh selama
tidak menduduki jabatan Pengawas Perikanan setelah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
13
g) Fotocopy keputusan pengangkatan kembali sebagai Pegawai
Negeri Sipil, bagi yang telah selesai menjalani cuti diluar
tanggungan negara yang dilegalisir pejabat yang berwenang.
2) Berdasarkan laporan tersebut pimpinan unit kerja yang bersangkutan
mengusulkan pengangkatan kembali PNS yang bersangkutan kedalam
jabatan Pengawas Perikanan dengan melampirkan persyaratan
sebagaimana butir (1), sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku.
3) Berdasarkan usul tersebut, pejabat yang berwenang, menerbitkan
keputusan pengangkatan kembali PNS yang bersangkutan kedalam
jabatan Pengawas Perikanan.
4) Keputusan pengangkatan kembali tersebut disampaikan oleh pejabat
yang berwenang kepada Pengawas Perikanan yang bersangkutan
melalui pimpinan unit kerja yang bersangkutan dengan tembusan
kepada unit kerja/instansi terkait.
3. Pemberhentian
a. Alasan pemberhentian
Pengawas Perikanan diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila:
1) Dijatuhi hukuman disiplin dengan tingkat hukuman disiplin berat dan
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin
berat berupa penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1980;
2) Diberhentikan sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor:
32 Tahun 1979;
3) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi;
4) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit bagi
Pengawas Perikanan Penyelia, pangkat III/d dan Pengawas Perikanan
Utama, pangkat IV/e.
14
c) Surat keterangan dari Ketua Tim Penilai bahwa yang bersangkutan
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan dalam
jangka waktu yang telah ditentukan setelah pembebasan
sementara;
d) Fotocopy keputusan hukuman disiplin yang dilegalisir pejabat yang
berwenang.
2) Berdasarkan usulan tersebut, pejabat yang berwenang menetapkan
keputusan pemberhentian dari jabatan Pengawas Perikanan.
15